Apa jadinya jika dalam suatu pernikahan hadir orang ketiga?
Begitulah nasib Mayang yang harus menghadapi kehidupan pernikahannya yang penuh dengan lika-liku.
Mertua, dan ipar menganggapnya sebagai benalu.
Ditambah dengan lima tahun pernikahannya dengan Adam, mereka belum juga dikaruniai buah hati.
Sanggupkah Mayang menghadapi semua kemelut kehidupan?
Akan kah Mayang memilih untuk meninggalkan suaminya atau tetap bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marina Cs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan ,tahun berganti tahun. Ku lewatin semua fase tumbuh kembang putra semata wayang ku. Mulai dari dia bisa tengkurap, duduk, tumbuh gigi, berdiri, berjalan dan ucapan kata pertama nya "mama". Tidak pernah kulewatkan sedetik pun.
Ku serahkan sepenuh nya usaha butik kepada sofi dan anita. Aku hanya sekedar mengecek laporan penjualan. Walaupun terkadang aku datang untuk mengecek kondisi butik. Ataupun sekedar main-main ke butik.
Aku sangat bersyukur, di kelilingi orang-orang baik. Di usia senja nya bi ummai dan mbo jum memilih untuk kembali ke kampung halaman nya untuk berkumpul dengan sanak sodara nya. Walaupun aku harus kehilangan dua wanita hebat yang sudah menemaniku sejak dulu. Aku harus ikhlas.
Wanita hebat yang selalu ada untuk ku, dikala ku jatuh ke titik terendah dalam hidup. Mereka selalu merangkul dan memberikan ku semangat. "Ya allah, berikan lah mereka umur yang panjang dan kesehatan"lirih ku dalam do'a.
Setelah mbo jum dan bi ummai pulang ke kampung nya masing-masing. Aku memilih untuk membeli rumah sederhana jauh dari tempat tinggal ku dulu. Sedangkan rumah yang dulu ku tempati. Sudah ku sewakan.
Sekarang putra ku sudah berusia enam tahun. Aku memasukan nya ke salah satu sekolah dasar dekat rumah ku. Biar gampang ku awasi.
Selain butik, aku menjalankan usaha baru. Usaha kuliner, yang aku bangun di depan rumah. Walau pun usaha kecil-kecilan, aku memiliki dua pegawai yang membantu ku membuat kue.
Sengaja aku membuka usaha di depan rumah. Selain karena rumah ku didepan jalan, halaman rumah ku cukup luas untuk di bangun toko. Dan untuk mengisi waktu luang ku.
Banyak laki-laki yang berusaha untuk mendekati mayang, tapi mayang belum mau untuk memulai hubungan dengan laki-laki mana pun. Mayang masih ingin fokus untuk membahagiakan putra semata wayang nya.
Seperti biasa, mayang membangunkan putra tercinta nya untuk sholat berjamaah. Sudah sejak kecil, mayang mengajarkan anak nya sholat, dan juga membayar guru untuk mengajarkan putra nya mengaji. Mayang ingin mengenalkan putra nya tentang agama.
"Sayang, bangun nak. Sebentar lagi mau adzan subuh. Nanti hafiz boleh tidur lagi. Cuci muka, gosok gigi lalu ambil wudhu. Bunda tunggu diruang sholat"dengan suara lembut sambil membelai rambut hafiz.
"Uughmm.. iya bunda"sahut hafiz, dengan suara khas bangun tidur nya. Mayang memberikan segelas air putih ke hafiz untuk di minum nya. Hafiz meminum air putih yang di berikan mayang hingga gelasnya kosong. Dan memberikan nya kembali kepada mayang. Mayang mengambil gelas dari tangan hafiz lalu membawa nya ke dapur untuk di cuci.
Mayang mengambil wudhu lalu mengelar sajadah nya dan hafiz. Dan mengenakan mukena. Hafiz menjadi imam mereka waktu sholat. Seusai sholat berjamaah, hafiz mencium punggung tangan bunda nya dengan takzim. Dan mayang mencium ubun-ubun putra nya sambil melafazkan do'a dengan lirih untuk sang buah hati nya.
Selesai sholat, mayang menuju dapur untuk membuat sarapan pagi, untuk hafiz dan dirinya. Karena hari ini hari libur, mayang lebih santai membuat sarapan. Seusai membuat sarapan. Mayang membersihkan semua perkakas supaya tidak menumpuk di cucian piring. Dan meletakan masakan yang sudah di buat mayang ke meja makan.
Mayang menuju kamar sang anak, membuka pintu nya lalu melihat sang putra sudah kembali tertidur melanjutkan mimpinya. Karena melihat sang anak yang tertidur lelap, mayang memutuskan keluar dari kamar sang anak dan menutup pintu nya kembali.
Karena hari ini hari libur, mayang tidak membuka toko kue nya. Mayang mulai membersihkan rumah nya.
Sehabis membersihkan rumah, mayang kembali ke kamar hafiz untuk membangunkan nya.
"Sayang, bangun. Sudah pagi, mandi dulu sana lalu sarapan. Bunda mau mandi dulu."ucap mayang sambil mencium sang putra.
"Hmmm.. iya bunda."jawab hafiz.
Mayang bergegas ke kamar nya lalu mengambil handuk dan membersihkan diri nya. Seusai mandi mayang memakai pakaian baju kaos lengan panjang dan celana panjang. Tak lupa di oleskan nya sedikit make up. Dan mengunakan sepatu kanvas favorit nya.
Setelah selesai, mayang menuju ruang makan. Dilihat nya sang putra sudah duduk di kursi meja menunggu sang bunda.
"Sayang, nanti hafiz sibuk ga?? Mau nemenin bunda ke supermarket?? Bunda mau beli kebutuhan rumah dan toko."tanya mayang kepada sang anak, sambil mendudukan kursi.
"Hafiz tidak sibuk bunda. Hafiz ikut bunda ya."jawab hafiz.
Mayang membalikan piring hafiz dan dirinya lalu menyendokan nasi goreng kesukaan sang anak, tak lupa telur dadar. Sehabis sarapan hafiz membantu sang bunda membawa piring yang kotor ke tempat cucian piring. Yang akan di cuci bersih oleh mayang.
Sehabis mencuci piring, mayang kembali ke kamarnya mengambil tas dan kunci mobil. Lalu berjalan menuju mobil, tak lupa mayang mengunci pintu rumah.
Mayang memacu kendaraan nya dengan kecepatan sedang, hafiz duduk di samping mayang sambil mendengarkan lagu yang telah di setel nya sebelum berangkat dari rumah.
Sesampai nya di supermarket. Mayang dan hafiz mulai mencari-cari semua kebutuhan rumah dan toko.
Buuugggh..
Tanpa sengaja mayang menabrak orang yang ada di depan nya.
"Maaf, mas. Maaf saya tidak sengaja."ucap mayang.
"Enggak apa-apa kok mba. Saya nya juga salah karena berhenti mendadak."jawab laki-laki tersebut.
"Mbak nya tidak apa-apa kan??"tanya laki-laki itu kembali
"Ohh... saya tidak apa-apa kok mas. Sekali lagi saya minta maaf"jawab mayang sambil menjauh. Dan melanjutkan mencari barang yang masih belum ketemu.
"Wanita yang cantik."pikir laki-laki tersebut.
Setelah semua kebutuhan rumah dan toko nya sudah mayang dapatkan, mayang dan hafiz menuju kasir untuk melakukan pembayaran. Mayang membawa barang belanjaan di bantu hafiz ke mobil. Lalu menyusun nya di dalam mobil.
"Hafiz mau makan dulu atau mau jalan-jalan dulu. Mumpung lagi di mall?" Tanya mayang ke sang buah hati. Setelah menutup bagasi mobil.
"Hafiz mau jalan-jalan dulu bunda. Bun, hafiz boleh tidak beli buku bacaan?"tanya hafiz.
"Boleh, sayang. Yuk kita ke toko buku".ujar mayang. Sambil merangkul sang putra yang tinggi nya hampir sedada nya. Mereka berjalan ke tempat toko buku. Sesampai nya di toko buku mayang membebaskan hafiz membeli apa saja yang di inginkan nya. Mayang tidak membatasi hafiz untuk membeli apa pun jika itu bermanfaat bagi pendidikan nya.
Hafiz tidak di ijinkan untuk mengunakan hp sesering mungkin, kecuali untuk belajar. Mayang sangat bersyukur sang anak mengambil sifat diri nya yang gemar membaca buku. Hampir seluruh isi kamar nya penuh dengan buku bacaan. Maka nya mayang membangun sebuah ruang kerja khusus dirinya untuk memantau perkembangan butik nya dan perpustakaan khusus sang putra yang cukup luas untuk menampung semua buku-buku bacaan nya.
Walaupun hafiz hampir seratus persen memiliki wajah dan tinggi seperti sang ayah. Tapi hafiz juga memiliki sifat dan kepintaran sang ibu.
Setelah menemukan apa yang hafiz mau. Mayang dan hafiz menuju ke parkiran untuk kembali pulang. Karena mayang melamun. Tanpa sengaja mayang menabrak seseorang.
"Maaf mas, maaaf saya tidak sengaja."ucap mayang.
"Bunda tidak apa-apa kan"tanya hafiz takut sang bunda kenapa-napa.
"Bunda tidak apa-apa, sayang"jawab mayang sambil mengusap pipi sang anak.
"Iya tidak apa-apa mba. Loh.... mba yang tadi kan??" Tanya laki-laki itu dan terkejut karena sudah dua kali ditabrak wanita yang sama.
"Oooh iya mas. Maaf ya tidak sengaja"balas mayang.
"Oh, iya mba boleh berkenalan? Nama saya Melvin. Boleh tahu nama mba nya siapa? Ini anak anda?" Tanya melvin sambil menjulurkan tangan nya untuk bersalaman.
"Boleh mas, saya mayang dan ini anak tunggal saya hafiz"jawab mayang sambil menangkupkan kedua tangan nya di depan dada.
Karena melihat mayang tidak membalas uluran tangan nya. Melvin menarik nya dan melakukan hal yang sama seperti mayang.
"Hafiz salim om nya nak"ujar mayang. Hafiz mengambil tangan melvin dan mencium punggung tangan nya. Seumur-umur melvin belum pernah merasakan nya. Takjub itu yang melvin rasakan.
"Maaf ya mas kami permisi dulu."ucap mayang
"Oh iya may, maaf boleh minta no telpon nya?? Ini kartu nama saya."tanya melvin sambil menyerahkan kartu nama nya yang baru di ambil nya dari dompet.
"Makasih mas, ini kartu nama saya"ucap mayang sambil mengambil kartu nama yang disodorkan melvin dan meletakan nya kedalam tas kecil nya, lalu mengambil kartu nama nya dan memberikan nya ke melvin.
"Kalau gitu kami permisi dulu ya mas. Sekali lagi maaf, permisi"
"Permisi om"ucap hafiz
"Iya mba. Terima kasih" balas melvin.
Mayang melanjutkan jalan nya menuju parkiran. Dan membuka pintu mobil. Setelah dilihat nya hafiz sudah duduk di samping nya. Mayang menyalakan mobil nya lalu memacu nya menuju rumah.
Sesampai nya di rumah. Mayang memarkirkan mobil nya di garasi. Membuka bagasi dan memasukan semua barang belanjaan ke dalam rumah dan diletakkan nya di atas meja makan. Hafiz membantu sang bunda membawa barang belanjaan.
"Terima kasih sayangnya bunda, sudah biar bunda saja. Kamu sekarang cuci kaki, cuci tangan, cuci muka, ambil wudhu lalu ganti baju dan sholat. Istirahat lah nak, biar bunda saja yang membereskan"ucap mayang.
"Baik bunda".jawab hafiz. Hafiz mencium pipi sang bunda menuju kamar nya sambil membawa plastik buku bacaan nya.
Disaat sang anak mulai memasuki kamar nya, mayang langsung membereskan semua barang belanjaan dan memasukan nya kedalam gudang penyimpanan barang-barang kebutuhan rumah dan toko nya.
Setelah selesai, mayang bergegas menganti baju dan membersihkan diri, lalu sholat. Sehabis sholat mayang merebahkan tubuh nya di tempat tidur. Karena rasa lelah nya. Mayang terbang ke alam mimpi.
*terima kasih sudah mau bersedia membaca novel pertama saya. Mohon Maaf jika ada kata-kata atau penulisan dan alur cerita yang masih amburadul.
Mohon masukan nya. Terima kasih