* Alexandro Hutomo dan Alexandra Narnia *
Kehilangan dokumen membuat Xandra terjebak harus menjadi pembantu di rumah pemilik perusahaan dimana seharusnya ia bekerja.
Susah membuat orang percaya saat kita tak memiliki bukti ~ Xandra.
Penawaran tidak pernah datang dua kali, jika tidak silahkan tinggalkan tempat ini, jika ia mari kita pulang~ Alex.
Kita tidak tahu kemalangan apa yang akan menimpa kita, jika keberuntungan selalu ada dipihak kita~Xandra.
Mari kita lihat siapa pemenangnya~ Alex.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabur part 1
Suara mobil Alex berhenti, pertanda dia sudah pulang. Waktu menunjukan pukul setengah sebelas malam.
Jam segini baru pulang, biar buka sendirilah.
Xandra kembali memejamkan matanya.
Alex juga tak menunggu Xandra membuka pintu, karena dia pikir Xandra sudah tidur.
Alex menghidupkan lampu dapur untuk minum. Melihat meja makan masih ada penutup makanan di sana, pertanda ada sesuatu yang ditutupi.
" Dia masak? Kenapa aku lupa memberi tahu, kalau akan akan meeting sekaligus makan malam bersama klien" Alex menutup kembali tudung saji dan mengisi botol minum, membawanya masuk ke kamar.
Xandra pagi ini tidak langsung masak, karena Alex libur. Dia berniat lari pagi keliling kompleks.
Hampir 15 menit ia jogging. Banyak orang berseliweran malakukan hal yang sama, ada yang sendiri ada juga yang bersama pasangan.
" Sendirian mbak Xandra?"
Kok ada yang kenal aku yak?
Xandra membalik badan, ternyata kancil milik singa reseh. Xandra memutar kedua bola matanya ke atas.
Malas banget ketemu dia.
" Maaf mbak, apa sudah ijin bapak keluar sendirian begini?"
pertanyaan apa ini? masa cuma lari pagi aja harus ijin, iiih.... ribet banget.
Xandra tetap acuh dan melanjutkan larinya menjauh dari Reno.
" Mbak, tunggu sebentar" Reno mengejar, mensejajarkan langkah Xandra. Karena Xandra tetap berlari, Reno berhenti untuk menghubungi seseorang. Beruntung Xandra menanggakap gelagat mencurigakan Reno.
" Saya itu hanya lari pagi, bukan lari dari kenyataan. Jadi kamu itu tidak perlu kasih laporan sama singamu itu. Toh juga ini hari libur, jadi kamu bebas dari tugaskan?" ketus Xandra.
" Tetapi tugas asisten seperti saya tidak mengenal waktu libur mbak Xandra" jelas Reno.
" Kamu kalau bekerja pakai baju kerja, jadi kalau cuma pakai kaos oblong sama celana training begini, berarti kamu itu olah raga. Jadi kamu tidak harus melaporkan apapun pada bosmu itu. Dasar tukang ngadu"
Dikatain tukang ngadu sepertinya Reno tidak terima, nyatanya kini dia berhenti dan meninggalkan Xandra mencari jalan lain.
Mood sudah rusak gara-gara kancil, Xandra memutar balik arah dan pulang.
" Sudah pulang?" Alex meletakkan cangkir kopi yang baru dia minum ke atas meja, dan mengambil koran.
Xandra tak menyahut, pergi begitu saja ke kamarnya.
Alex mengedikkan bahu, duduk membaca bebarapa artikel koran.
Suara benda yang beradu di dapur membuat telinganya risih.
" Kenapa sih?" Alex menghampiri Xandra yang mulai meletakkan alat masak dengan asal.
" Kalau capek tidak usah masak" saran Alex.
Xandra masih pura-pura tak mendengar, terus menyiapkan sarapan sampai selesai dengan ditungui Alex yang bingung dengan kelakuan Xandra.
Entah apa yang merasukimu, batin Alex.
Ia akan mendekat, ingin membantu Xandra membereskan cucian kotor, tetapi langkahnya terhenti ketika Xandra memelototinya.
" Lagi PMS kamu? kenapa marah-marah tidak jelas?"
Xandra tetap diam, sampai semua benar-benar selesai dan dapur dalam keadaan rapi kembali.
Alex jadi bingung sendiri dan menyiapkan piring untuk sarapan. Namun saat ia sudah duduk, Xandra malah pergi begitu saja.
" Mau kemana lagi dia?" Alex melihat Xandra mengayuh sepeda keluar dari halaman rumah.
Ia mulai sarapan seorang diri, tanpa menunggu Xandra pulang, karena ia harus menyelesaikan beberapa pekerjaan.
" Walaupun marah, tapi masakannya tetap enak" Alek memuji masakan berupa capcai dan telur dadar berbumbu cabai merah uleg.
" Sudahlah nanti dia pasti pulang"
Alex yakin jika Xandra akan kembali, maka dari itu setelah mencuci piring, dia langsung ke ruang kerja.
Di tempat Xandra berada saat ini
Xandra berada di pusat pertokoan mencari satu stel pakaian, berupa celana panjang dan kaus lengan panjang berbentuk jaket kerudung. Setelah mendapatkannya, Xandra mencari toilet untuk berganti.
Ia keluar dengan penampilan baru. Ia menuntun sepedanya melewati beberapa toko, setelah toko yang ia cari ia temukan, ia mulai mencari penjualnya, bermaksud menanyakan apakah membeli sepeda juga atau tidak.
" Maaf mbak, tapi kami tidak membeli sepeda bekas pakai. Kami hanya menjual sepeda baru" ucap pemilik toko.
" Tapi bu, lihat dulu sepeda saya, ini juga masih baru, karena baru 2 mingguan di beli, dan saya baru pakai 2 kali" rayu Xandra.
Pemilik toko keluar untuk melihat sepeda milik Xandra.
" Memang berapa mbak mau jual?" Seperti mendapat undian wajah Xandra kini bersinar melihat penjual sepeda itu seperti tertarik dengan sepedanya.
" Satu setengah juta"
Penjual mengernyitkan mendengar angka yang ditawarkan oleh Xandra.
" Memang bukan mbak sendiri ya yang beli waktu itu?" selidik sang penjual.
" Bukan bu, ini hadiah dari kakak saya" terang Xandra.
" Oh begitu.... tunggu sebentar ya, saya ambil uang dulu"
Yes... akhirnya.... Selamat tinggal singa, kancil... dan macan... aku harap tidak akan bertemu kalian lagi.
" Ini mbak, saya kasih segini"
Xandra menghitung jumlah uang yang disodorkan, kenapa lebih pikirnya.
" Iya mbak, biar mbaknya gak rugi" alasan penjual itu.
" Ok kalau begitu bu, terima kasih. Saya pamit"
" Sama-sama mbak"
Xandra memesan sebuah taksi untuk mengantarkanya ke pol bus malam.
Dia langsung memesan tiket keberangkatan menuju Jogja, sayangnya bus baru akan berangkat 4 jam lagi.
" Bosan dong kalau harus menunggu lama. Inikan baru jam 2" Xandra melihat jam di hp.
" Makan dulu kali, dari tadi aku belum makan" Ia berjalan ke warteg sebelah dan makan di sana.
Di rumah Alex
Alex melihat jam...
" Kemana Xandra, kok belum pulang? apa dia sudah di kamar?"
Alex mengetuk pintu kamar, tidak ada jawaban. Saat tangannya memutar knop pintu, ternyata tidak dikunci. Ia melongok ke dalam mencari tapi tidak ada.
Di dapur juga tidak ada
Di kebun apa lagi
*Kemana dia? batin Alex.
Jangan-jangan*,
Alex segera berlari ke dalam rumah, mencari benda-benda seperti kunci mobil dan hp. Tergesa dia masuk ke dalam mobil.
" Ren... Xandra kabur, tolong bantu saya cari. Sekarang saya sudah jalan" Alex menutup begitu saja panggilan ke Reno tanpa menunggu jawaban.
*Semoga saja ketemu ya....
Atau malah biar kabur aja si Xandra*?
Terima kasih buat yang sudah mulai mampir ke sini, semoga kalian semua sehat selalu.
Jangan lupa readers...
Jempolmu semangatku..
Salam ~Fillia ~