Kisah ini lanjutan dari kisah ku yang berjudul TRANSMIGRASI WANITA LICIK KE TUBUH MENANTU TAK DIINGINKAN versi kisah cinta Leon.
Dimana ada seorang gadis cantik sangat menyukai pria yang penuh tantangan. Dan akhirnya ia bertemu dengan Leon. Membuat dirinya jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Penasaran?!
Ayo langsung mampir saja dan baca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MCTL~14
...🔥🔥🔥...
...Dengan senang hati Nyonya Silvia pun memperkenalkan Leticia kepada Edo, Ana, Alan, Nanda dan Aulia, dan mereka pun mengobrol santai sambil menunggu kedatangan Nolan, Noah dan Leon....
"Kak, apa sih yang kamu lihat dari Kakakku?" tanya Aulia spontan.
...Mereka semua terkejut melirik tajam ke arah Aulia, akan tetapi Aulia mengabaikan mereka semua dan fokus menatap Leticia, menunggu jawaban dari Leticia....
"A-aku, aku-"
"Aulia, sepertinya cake itu enak," potong Nyonya Silvia melotot tajam menatap putrinya itu, mencoba memberi isyarat akan dia tidak perlu bertanya hal yang aneh-aneh kepada Leticia.
"Cake yang mana, Ma?" Aulia dengan polos melirik ke arah meja yang dipenuhi oleh makanan, kemudian kembali menatap sang Ibu."Cake itu gak enak, Aulia sudah mencobanya," ujar Aulia memasang wajah kesal.
"Dasar anak ini," batin Nyonya Silvia menatap Tuan Antonio."Sayang, tadi kamu bilang mau mengajak Aulia berkeliling, cepat," tekan Nyonya Silvia."Bawa dia ke sana."
"Baik sayang." Tuan Antonio dengan cepat meraih lengan Aulia."Kamu ikut Papa," ajak Tuan Antonio membawa Aulia pergi.
"Sayang maafkan tingkah adikmu itu, dia memang seperti itu, suka bertanya," ucap Nyonya Silvia tersenyum kecil menepuk pelang bahu Leticia.
"Enggak apa-apa kok, Ma." Leticia pun membalas senyuman Nyonya Silvia dengan malu-malu.
...Tiba-tiba ruangan aula yang awalnya kalem, berubah menjadi riuh, dan menarik perhatian Leticia, Nyonya Silvia dan yang lain. Mereka pun serempak melirik ke arah pintu utama aula gedung, dan mendapat Noah, Nolan dan Leon berjalan masuk dengan gaya khas mereka masing-masing....
(Visual Nolan)
(Visual Noah)
...Nolan dan Leon tidak tersenyum sama sekali, mereka berdua hanya memasang dingin dan kaku sambil menyapa orang-orang yang mereka kenal saja, akan tetapi tidak dengan Noah yang heboh sediri dan menebar pesona ke sana kemari sambil tersenyum menggoda....
"Sayang, itu putra-putra Mama. Gimana, tampan-tampan kan?" tanya Nyonya Silvia sambil melambaikan tangan memanggil mereka dari jauh.
"I-iya, Ma," sahut Leticia terbata-bata, tersenyum bahagia menatap Leon, hingga tanpa sadar kedua pipinya pun ikut memerah merona.
...Saat langkah mereka bertiga semakin dekat, jantung Leticia pun serasa mau copot akibat berdegup kencang melihat Leon....
"Mama, long time no see, i miss you Mom," ucap Noah langsung berhamburan memeluk Nyonya Silvia.
"Mama juga merindukanmu juga, sayang," ucap Nyonya Silvia membalas pelukan sang putra keduanya itu.
Swos.
"Aaaaa!" teriak Noah seketika melepaskan pelukannya saat seseorang tiba-tiba saja menarik kupingnya dengan kasar."Siapa-"
"Apa?" potong Tuan Antonio menatap Noah.
"Aduh Papa! Inikah hadiah penyambutan Papa, menarik telingaku," protes Noah sambil mengusap telinganya yang kini memerah terang.
"Kalau kau mau peluk, sana peluk wanita lain, dia istriku," tegas Tuan Antonio tak ingin pria lain memeluk istrinya walaupun itu putranya sendiri.
"Mama," rengek Noah mengadu dengan cara merengek kesal menatap sang ibu.
"Hentikan kalian berdua," desis Nyonya Silvia menatap suaminya dan putranya itu secara bergantian dengan tatapan tajam, sehingga keduanya pun terdiam.
"Cih, dasar kekanak-kanakan," desis Leon dan Nolan serempak menatap mereka, akan tetapi Leon terkejut saat melihat keberadaan Leticia."Kau?! Untuk apa kamu kemari?" tanya Leon.
"Aku datang karena diundang Mama, sayang," jawab Leticia santai.
...Kedua mata biru laut Nolan dan Noah pun membulat sempurna. Serempak mereka berdua melirik ke arah Leon....
"Dia bukan siapa-siapa, dan aku tidak tau kenapa dia ada disini," ucap Leon tau apa yang akan mereka tanyakan kepadanya.
"Nona, apa kamu yakin mengingikan kakakku?" tanya Noah bingung menatap Leticia dari kaki hingga kepala, karena di usia Leticia yang sekarang, seharusnya ia berpacaran dengan pria muda yang seumuran dengannya.
"Tentu saja aku mau," jawab Leticia penuh yakin.
"Cih, pasti dia hanya mengincar harta Kakak," sindir Nolan menatap Leticia dengan tatapan dingin dan menusuk."Seperti yang kita tau, wanita di bawa umur seperti dia, selain menginginkan harta, pasti mengincar nama besar keluarga kita," lanjutnya menghujat Leticia.
"Nolan, kau-" bentak Nyonya Silvia menatap Nolan dengan tatapan tajam.
"Tidak apa-apa Ma," potong Leticia menghentikan Nyonya Silvia yang hendak memarahi putranya itu."Wajar saja kalau mereka mencurigaiku, karena seperti kata Kak Nolan." Leticia menoleh dan menatap lekat kedua mata biru laut Nolan."Wanita seperti aku patut di curigai, tapi Kakak harus ingat satu hal, aku pun memiliki segalanya sama seperti Kakak, tapi yang tidak aku miliki adalah cinta," ucap Leticia beralih menoleh ke arah Leon.
"Cinta? Memangnya kenapa? Bukannya gadis secantik dirimu pasti banyak pria yang mau?" tanya Noah masih penasaran.
"Betul sekali Kak Noah. Tapi minusnya aku hanya menginginkan pria yang matan seperti Kak Leon," jawab Leticia tersenyum malu-malu menundukkan kepalanya.
"Hentikan omong kosong ini, dan cepat mulai acaranya. Lama-lama berada disini membuatku muak saja," desak Leon berjalan pergi meninggalkan mereka semua di susul oleh Nolan dari belakang.
"Sayang jangan dengarkan anak keras kepala itu, kamu dengarkan saja Mama," bujuk Nyonya Silvia takut Leticia kabur dan semua rencananya menjadi sia-sia.
"Enggak apa-apa kok Ma, aku yakin suatu hari nanti aku dapat meluluhkan hati Kak Leon," ujar Leticia tersenyum hangat menatap Nyonya Silvia.
"Nah, itu baru anak Mama, mari kita mulai acaranya!" seru Nyonya Silvia.
(Bersambung)
