NovelToon NovelToon
Possesif BADBOY

Possesif BADBOY

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy / Romansa
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Abil Rahma

Pertemuan pertama yang tak disangka, ternyata membawa pada pertemuan kedua, ketiga dan seterusnya. Membuat rasa yang dulu tak pernah ada pun kini tumbuh tanpa mereka sadari.

kehidupan seorang gadis bernama Luna yang berantakan, membuat seorang Arken pelan-pelan masuk ke dalamnya. Bahkan tanpa Luna sadari, setiap dia tertimpa masalah, Ken selalu datang membantunya. Cowok itu selalu dia abaikan, tapi Ken tak pernah menyerah atau menjauh meski sikap Luna tidak bersahabat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abil Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 14 Proud of you

"Arken, kamu siapanya Luna? Kenapa kamu yang ngambil hasil ujian dia?" tanya seorang guru perempuan, wali kelas Luna.

Ken tersenyum sebelum menjawab guru tersebut, "Saya tunangannya Luna Bu," jawabnya asal, sebab jika tidak beralasan seperti itu sudah pasti dia dilarang mengambil hasil ujian milik gadis itu.

"Jangan percaya Bu, dia orang asing dan saya gak kenal!" sahut Luna memutar bola matanya malas.

Guru wanita yang duduk di depan mereka mengernyit bingung, entahlah dia harus percaya dengan Arken atau Luna? Dua murid yang sama-sama sering masuk ruang BK saat masih sekolah dulu.

"Bu, orang tua Luna tidak bisa hadir karena ada urusan mendadak, beliau mengutus saya untuk mengambil hasil ujian milik Luna, kalau ibu tidak percaya biar saya telpon orang tua Luna, bagaimana?" jelas Ken, sengaja berbohong. Dia tidak mau hasil ujian itu di tahan di sekolahan karena tidak hadirnya orang tua Luna.

Sebenarnya jantung Ken berdebar kecang, takut jika bu guru tersebut benar-benar menyuruhnya menelepon orang tua Luna, bisa gawat.

Luna yang mendengar penjelasan Ken hanya bisa mendengus, dia tadi sudah setuju jika Ken yang mengambil hasil ujiannya, sebab menunggu simbok-art di rumahnya yang tak kunjung datang, tapi dia tidak tahu jika Ken akan mengaku sebagai tunangannya. Menyebalkan sekali.

Guru wanita tersebut mengangguk, "Ya sudah, ini hasil ujian milik Luna." menyerahkan amplop berwarna coklat pada Ken, "Luna, setelah ini jangan pulang dulu, kita kumpul di aula," titahnya.

Luna menganggukkan kepala, "Iya Bu," jawabnya.

"Terimakasih Bu, kami permisi," pamit Ken, dia bisa bernapas lega setelah mengambil hasil ujian itu. Sungguh tadi jantungnya berdegup kecang takut sang guru tidak percaya.

"Mana gue mau lihat hasilnya." Luna akan merebut amplop itu, tapi Ken langsung menjauhkan amplop tersebut dari hadapan Luna, dia bahkan mengangkat tinggi-tinggi amplop itu.

"Eits, ikut gue dulu bentar, baru gue kasih," ucapnya memberi syarat.

Luna mendengus, mau tak mau dia mengikuti langkah Ken yang entah akan membawanya kemana.

"Ngapain ke parkiran? Gue belum mau pulang!" seru Luna saat menyadari jika mereka saat ini berjalan menuju parkiran mobil.

Ken tidak menjawab, dia terus melangkah dan mengabaikan pertanyaan Luna.

"Ken sialan!" umpat Luna saat pemuda itu mengabaikannya.

"Gak boleh mengumpati calon suami," celetuk Ken kelewat santai.

"Dih ogah! Lo bukan kriteria gue!" sahut Luna tak terima Ken mengaku sebagai calon suaminya.

"Jangan gitu, nanti bahaya kalau kemakan omongan sendiri!" sahut Ken tanpa menatap Luna yang berjalan di belakangnya.

"Ck, gak bakalan!" sanggah Luna.

"Jodoh itu tidak ada yang tahu, hanya Tuhan yang tahu, tapi gue yakin kalo Lo itu jodoh gue," ujar Ken percaya diri. Dia terus berbicara tentang jodoh seakan Luna menag benar-benar akan menjadi jodohnya.

"Lo terlalu percaya diri! Gue udah dijodohin sama orang tua gue, jadi gak mungkin Lo itu jodohnya. Gue juga ogah kalo Lo yang jadi jodoh gue!" Luna memutar bola matanya malas.

"Tapi gue yakin kalo Lo jodoh gue, bukan orang lain," keukeh Ken.

"Ck, terserah Lo lah mau ngomong apa!" Luna menyerah, Ken keras kepala sekali.

"Ya emang terserah gue," Ken masih saja menyahut.

"Dasar cowok ngeselin!"

"Ngeselin-ngeselin gini bakalan bikin Lo bucin," Ken masih saja menyahut.

"Udah deh! Kesel gue Lo nyaut mulu! Mana hasil ujian gue! Lama-lama gue kena penyakit darah tinggi kalo sama Lo terus!" kekesalan Luna makin bertambah, apalagi Ken selalu menyahut ucapannya.

Ken kali ini tak menyahut, dia memilih membuka pintu sebuah mobil yang entah mobil milik siapa, mungkin milik pemuda itu. Sedangkan Luna berdiri sedikit jauh di belakang pemuda itu sambil melipat kedua tangannya di dada, dia bahkan tidak memperhatikan Ken dan memilih melihat sekitar parkiran tersebut.

"Nih buat Lo, selamat ya Lo udah lulus." Tanpa Luna sadari, Ken sudah berdiri di hadapannya dengan sebuah bucket bunga lily dengan berbagai warna.

Luna mengerjakan matanya melihat bunga kesukaannya itu, tak menyangka Ken mengetahui bunga yang dia sukai, entah darimana pemuda itu mengetahuinya.

"Ck, gue gak suka bunga," tolak nya tak sesuai hatinya, padahal dia suka sekali dengan bunga Lily.

"Ambil, gue tahu Lo suka bunga Lily, makanya gue kasih ini. Anggap aja sebagai ucapan selamat, tidak ada niat apapun selain itu juga." Ken tidak menyerah, dia tetap ingin memberikan bunga itu pada Luna.

Apalagi sejak pagi tadi dia sudah mencari infomasi, bunga seperti apa yang Luna sukai, dan dia membeli bunga itu saat jalan ke sini. Bahkan sempat di tanya Bunda, untuk apa membeli dua bunga?

Luna menatap Ken sebentar, "Gue terima, beneran sebagai ucapan selamat aja kan, gue gak mau lo anggap berlebihan." Dia pun mengambil bunga tersebut.

"Thanks," ucapnya.

Ken tersenyum lalu mengangguk, "Nih, gue yakin Lo lulus, tanpa harus di buka pun." Menyerahkan amplop yang sejak tadi dia masukkan kedalam kantong celana.

Luna pun mengambil amplop tersebut dan tak sabar ingin membukanya.

"Sini bunganya gue bawain dulu, biar Lo gak kesusahan." Ken mengambil bucket bunga itu.

Luna menyobek amplop tersebut tak sabaran, setelah membuka dan membacanya dia tersenyum. Disana ada tulisan "lulus" menggunakan huruf kapital dan di bold. Tapi setelah itu wajahnya terlihat murung, entah apa yang dia pikirkan.

"Lulus kan? Apa gue bilang," ucap Ken belum menyadari perubahan wajah Luna karena gadis itu masih menunduk.

"Buat apa gue lulus, kalau ini gak ada artinya buat orang tua gue," celetuknya tanpa sadar.

Ken yang mendengar itu cukup terkejut, "Hei gak boleh bilang gitu, gue yakin orang tua Lo juga bangga," sahutnya tak ingin membuat Luna sedih.

Luna menggeleng, lalu mendengus saat menyadari dia mengatakan hal itu di hadapan Ken, "Ck, gak usah sok peduli!" ucapnya sinis.

Ken menghela napas, gadis ini keras kepala sekali. "Bukannya sok peduli, tapi gue emang peduli. Nih bunganya, Lo boleh balik sama teman-teman Lo, gue di sini kalo Lo butuh sesuatu." kembali menyerahkan bunga tersebut.

"And I'm proud of you," ucapnya setelah menyerahkan bunga tersebut.

Luna sempat tertegun mendengar ucapan pemuda itu, lalu dia menerima bunga tersebut dan berlalu dari hadapan Ken tanpa mengucap sepatah kata pun. Jujur saat ini hatinya sedang sedih, apalagi saat menatap semua teman-temannya yang ditemani orang tua mereka, membuatnya makin sedih saja. Kenapa orang tuanya setega itu dengannya? Dia salah apa?

Melihat pemandangan yang menyesakkan, dia pun memilih tak masuk ke aula, tapi ke taman belakang sekolah yang jarang di datangi para siswa, kecuali orang-orang yang suka menyendiri.

"Sebenarnya apa salah gue sama mereka? Setidaknya Mama yang datang, kalau emang Papa sibuk sama selingkuhannya," tanyanya pada diri sendiri.

Dia ingat betul, dulu saat masih kecil Papanya begitu menyayanginya, bahkan setiap pagi dia selalu diantar ke sekolah sama sang papa, dan pulangnya mama yang menjemput. Hidupnya saat kecil begitu bahagia, tapi sejak dia SD kelas empat, sang papa sudah tak peduli lagi, bahkan sering membentaknya, dan sikap mama juga berubah, tanpa dia tahu alasannya apa.

Tanpa terasa air matanya mengalir, membayangkan masa kecilnya dulu.

"Hapus air mata Lo, gak seharusnya Lo nangis gini. Ini hari bahagia Lo Rel." Ken memberikan sebuah sapu tangan berwarna abu-abu di hadapan Luna.

Tadi, dia sengaja mengikuti langkah Luna saat arah langkah gadis itu tidak ke aula, dia yakin Luna tidak akan pergi ke aula saat ini. Apalagi setelah melihat teman-temannya didampingi orang tua mereka masing-masing.

Luna mendongak, terkejut melihat Ken ada di sana, tapi dia tak langsung menerima sapu tangan itu.

"Ambil Aurel, ini masih baru, gue baru ambil di lemari tadi, sebelum ke sini," titah pemuda itu.

Mendengar penjelasan Ken, dia pun langsung mengambil sapu tangan itu dan menghapus air matanya.

"Lo boleh cerita apapun sama gue, dari pada Lo pendem sendiri semuanya, itu akan sangat menyakitkan," ucap Ken, ikut duduk di sebelah Luna.

Luna masih terdiam, entahlah dia belum sepenuhnya percaya sama Ken untuk menjadi pendengar setianya.

"Gue juga pernah ada di posisi Lo Rel," ucap Ken, sengaja memulai cerita lebih dahulu, berharap Luna mau curhat dengannya.

Mendengar itu Luna terkejut langsung menoleh.

"Lo mau gue ceritain?" tanya Ken.

1
Felycia R. Fernandez
udah biarin aja Ken,lama lama gue Gedeg juga ma Luna.udah di tolong pun,klo gak hidupnya bakalan kelar kemaren.udah dibantuin juga.
Felycia R. Fernandez
Payah,Luna tipe pembangkang tapi gak bisa bela diri...keras kepala tapi payah...
ntar ujung ujungnya Ken juga yang repot
Felycia R. Fernandez
Dania dapat karma ini,niat hati menjual anaknya malah dia yang dijual suami tersayangnya😆😆😆
Felycia R. Fernandez
jahil banget si Ken 😆😆😆😆
Felycia R. Fernandez
mampus la,yang bela bela suami...
bucin tolol,rasain lho kan udah kek LC dibuat suami sendiri
Felycia R. Fernandez
menjijikan 🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬
Felycia R. Fernandez
untung ada Satria
Felycia R. Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Felycia R. Fernandez
karena ada pujaan hatinya disekolah Bun Yah 😆
Felycia R. Fernandez
tadi juga udah mau ditolong Ken,kamu aja yang sok
Felycia R. Fernandez
rasain
Felycia R. Fernandez
pedes apa perih
Felycia R. Fernandez
apa sebelum ini ada novel lain kk Thor,kayak udah kenal banget Ken dengan Luna
Kim Rahma💜: ada, tapi cuma cuplikan doang,
total 1 replies
RaVaNieZka
Ini karya yg sama sprt *Bad Boy Tampan itu Suamiku*
Kim Rahma💜: beda kak, ini kisah lain, dri abang mereka, terimakasih udah mampir🙏😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!