Dikhianati kekasihnya, dijual oleh bibinya demi mendapatkan uang untuk biaya pengobatan sang ibu, membuat Elara terjebak dalam hubungan yang rumit.
Dia terpaksa menjadi wanita pemuas nafsu seorang taipan kaya raya, yang arogan, dingin, dan kejam.
Parahnya, status Elara yang sudah sah sebagai istri Eden Dwight tidak boleh diketahui publik.
Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? yuk simak. Jangan lupa tinggalkan like, komen, dan vote jika kalian suka ceritanya ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RatuElla11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menguak Alasan
"Alexa. Berani sekali kau masuk kekamarku! Lepaskan!" geram Eden. Dia mencengkram lengan Alexa berusaha melepaskan pelukan wanita itu.
Alexa yang tidak mau kehilangan kesempatan terus memeluk tubuh Eden dengan kuat, tak peduli lengannya sakit akibat cengkraman jemari Eden.
"Tidak Eden! Biarkan aku memelukmu. Aku merindukanmu, sangat merindukanmu Eden." berulangkali Alexa menciumi punggung Eden yang kokoh berusaha memancing hasrat suaminya itu agar mau bercinta dengannya.
"Sudah kuduga, kau hanya berpura-pura sakit Alexa. Sekarang lepaskan, atau aku tidak akan segan-segan berbuat kasar padamu!" ancam Eden.
Namun Alexa yang bebal tak mengindahkan ucapan Eden. Dengan berani dia malah mau mencoba melepaskan handuk yang melilit dipinggang Eden, membuat Eden murka.
"ALEXA!"
Eden berhasil melepaskan diri dari dekapan Alexa. Dia berbalik dan langsung mendorong tubuh wanita itu dengan kasar, hingga Alexa jatuh tersungkur kelantai.
"Akh! Eden!"
Melihat Alexa yang meringis kesakitan, Eden sama sekali tak peduli. Dengan cepat dia mengambil celana panjang secara random lalu memakainya.
"KELUAR DARI KAMARKU!" bentak Eden saat pandangannya kembali pada Alexa. Netranya tampak menyala penuh amarah.
Alexa seketika berdiri dan membalas tatapan Eden dengan tajam.
"Kenapa?! Kenapa kau selalu bersikap kasar padaku Eden?! Aku ini istrimu! Kenapa kau tidak pernah bersikap baik padaku?! Kenapa kau tidak pernah mau menyentuhku, heh?! Seharusnya aku yang kau sentuh! Bukan para jalang diluar sana! Kau pikir aku tidak bisa memuaskanmu?! Aku bisa Eden! Aku bisa!" teriak Alexa.
Secepat kilat Alexa melucuti semua pakaian yang ia kenakan hingga dalam sekejap tubuhnya polos tanpa sehelai benangpun dihadapan Eden.
Eden menggertakkan giginya.
Bukan karena dia bernafsu melihat tubuh molek Alexa, tetapi sebaliknya Eden merasa jijik dan muak.
"Pakai pakaianmu segera atau aku akan menyeretmu keluar tanpa ampun!" desis Eden.
"Kenapa? Kau tidak tahan melihat tubuhku?" Alexa menyeringai bak orang tak waras.
Perlahan wanita itu berjalan mendekati Eden, tatapannya seketika berubah nakal.
"Ya, tentu saja. Aku sexy bukan? Kau bisa menikmati tubuhku sepuasmu malam ini Eden. Nikmatilah. Sentuh aku." lirih Alexa. Kini wanita itu sudah berada dihadapan Eden.
Jemarinya yang lentik bergerak sensual meraba dada bidang Eden yang tercetak otot-otot kekar disana, kemudian secara perlahan merambat naik mengusap rahangnya.
Namun tanpa diduga Eden malah mencekal tangan Alexa, meremasnya dengan kuat lalu memelintirnya kebelakang tubuh wanita itu hingga Alexa menjerit kesakitan.
"Akh! Eden! Lepaskan! Ini sakit!" pekik Alexa.
Dengan baik hati Eden pun melepaskan cengkraman tangannya sembari kembali mendorong tubuh Alexa hingga lagi-lagi perempuan itu tersungkur kelantai.
"Eden!"
Eden berjalan lambat-lambat mendekati Alexa. Langkahnya terhenti saat dia sudah berdiri menjulang dihadapan wanita itu. Auranya tampak mengerikan dan hal itu cukup membuat sekujur tubuh Alexa bergidik ketakutan.
"Akh, Eden! Sakit!" lagi Alexa menjerit saat tiba-tiba Eden berjongkok dan menjambak rambut indahnya.
Eden mendekatkan bibirnya kesisi wajah Alexa, lalu berbisik dengan nada mengancam yang kental.
"Kau mau tahu kenapa aku tidak sudi menyentuhmu?" desis Eden.
Alexa yang tersudut terpaksa mengangguk. Ya, dia ingin tahu kenapa pria yang dia cintai itu tidak pernah mau menyentuhnya. Sebenarnya apa kurangnya dia?!
Eden tersenyum skeptis, seolah tahu apa yang dipikirkan Alexa.
"Karena kau adalah sumber penyebab kematian Edgar."
Deg.
"A-apa maksudmu Eden?"
Eden mengencangkan jambakannya pada Alexa yang pura-pura tidak mengerti, membuat wanita itu semakin merintih sakit.
"Kau pikir aku tidak tahu kalau kau memanfaatkan Edgar untuk mendekatiku? Kau membuatnya patah hati hingga dia berakhir bunuh diri."
🌿🌿🌿
Rumah Kedua.
Diatas ranjang berukuran king size itu, Elara berbaring meringkuk bak janin sambil memainkan saklar lampu tidur.
Entah kenapa semenjak Eden meninggalkannya siang tadi, Elara merasakan sesuatu yang kosong.
Ada satu perasaan aneh menyusup kedalam relung hatinya ketika Eden berpamitan untuk pulang kerumah utama, dimana disana ada istri pertamanya. Nona Alexa.
Bahkan Eden berkata bahwa malam ini dia tidak akan pulang.
Elara sendiri tidak mengerti perasaan apa yang dia rasakan.
Dia hanya merasa gelisah dan terus memikirkan Eden. Apa mungkin karena setiap hari dia selalu bersama pria itu hingga membuatnya menjadi terbiasa dengan kehadiran sosoknya?
Elara mengubah posisinya menjadi telentang. Dia raih ponsel disisi bantalnya, lalu dia membuka layar. Tak ada notif apapun dari pria yang sudah sah menjadi suaminya itu.
Ah ya, mungkin saja saat ini Eden sedang bersenang-senang dengan Nona Alexa. Pria itu kan tidak tahan jika tidak bercinta bukan? Tentu saja, sudah pasti malam ini pun dia tengah menghabiskan malam panjang diatas ranjang bersama Nona Alexa.
Sementara dirinya?
Dimalam pengantinnya harus meringkuk sendirian. Menyedihkan.
Memikirkan semua itu dengan refleks Elara langsung memukul pelan kepalanya. Sebenarnya apa yang dia pikirkan?!
Seharusnya dia bersyukur karena Eden tidak ada disampingnya. Otomatis dia bisa beristirahat dengan tenang tanpa harus diganggu oleh predator mesum itu.
Elara pun mencoba mengalihkan pikirannya dengan mengingat sang Ibu. Saat ini ibunya masih berada dirumah sakit, dan besok sudah diizinkan pulang.
Eden menepati janjinya. Pria itu sudah membelikan rumah yang layak untuk ibunya tempati ketika beliau pulang dari rumah sakit nanti.
Elara sendiri terpaksa berbohong pada sang ibu soal biaya operasi kemarin. Dia berkata bahwa dia sekarang bekerja diperusahaan besar sehingga bisa mendapatkan pinjaman dari bosnya yang baru.
Elara juga mengatakan bahwa dia tidak bisa tinggal bersama ibunya, karena jarak ke tempat kerjanya cukup jauh. Jadi mau tidak mau Elara terpaksa menyewa apartemen bersama rekan kerjanya.
Dan Elara merasa sedikit lega karena sang ibu percaya dengan semua kebohongannya.
Meskipun ada perasaan bersalah menggayuti benak Elara.
Elara mendesah pelan. Dia kembali berbaring meringkuk hingga lambat laun rasa kantuk menyergapnya dan membawanya dalam lelap.
🌿🌿🌿
Rumah Utama.
Alexa menangis tergugu saat Eden menjabarkan semua yang lelaki itu ketahui tentang dirinya dan Edgar.
Ingatannya langsung berputar pada kejadian dimasa lampau. Dimana pertama kali dia, Eden dan Edgar saling bertemu.
Mereka bertemu disebuah hotel ternama pada saat adanya acara jamuan makan malam bagi para pemimpin perusahaan.
Dari sana Alexa mulai tertarik dan jatuh hati pada Eden Dwight. Pria itu tampan, gagah, dan memiliki aura dominan yang kuat. Tetapi Eden sangat sulit didekati.
Meski Eden senang bermain wanita, tetapi Alexa tidak mau mendekatinya dengan cara merayunya.
Sebab dia tahu, sebajingan-bajingannya seorang lelaki sudah pasti lelaki itu menginginkan sosok wanita baik-baik untuk menjadi pendampingnya.
Ya, walaupun Alexa sendiri sudah tidak suci. Tapi mengenai hal tersebut hanya dia yang tahu.
Alexa pun mulai memikirkan cara mendekati Eden. Beruntung ayahnya saat itu tengah menjalin kerjasama dengan perusahaan Dwight Company. Sehingga segalanya menjadi mudah.
Alexa jadi sering bertandang bersama kedua orangtuanya kekediaman keluarga Dwight, entah itu untuk membahas soal bisnis ataupun hanya sekedar memenuhi undangan makan malam biasa.
Dari sanalah Alexa mulai menyusun rencana demi bisa mencapai tujuannya mendapatkan Eden.
Mula-mula dia mendekati Edgar yang mengalami lumpuh dengan mengajaknya berteman. Menampilkan citra baik agar keluarga Dwight simpati padanya.
Tetapi ternyata tindakan Alexa membuat Edgar lambat laun menaruh hati pada wanita itu. Mereka bahkan pernah melakukan sesi ciuman dan saling menyentuh.
Hanya sebatas menyentuh tidak sampai menyatu.
Atas dasar pemikiran saling mencintai itulah Edgar memberanikan diri melamar Alexa.
Namun sayangnya kenyataan pahit menampar Edgar. Alexa menolak lamarannya, dan dengan kejam wanita itu mengatakan bahwa sebenarnya yang dia cintai adalah Eden bukan Edgar.
Penolakan tersebut ternyata berdampak besar bagi Edgar. Dia yang selalu dikucilkan oleh ayahnya karena keadannya yang lumpuh permanen, ditambah Alexa yang menolaknya membuat Edgar putus asa dan mengambil jalan pintas.
Malam itu, didalam kamarnya yang sunyi sepi dan tanpa seorang pun yang tahu, Edgar menulis surat terakhirnya untuk Eden.
Edgar menumpahkan segala kesedihannya. Dan berharap Eden akan hidup baik-baik saja sepeninggalnya.
Setelah menulis surat dan menyimpannya didalam laci nakas, Edgar dengan nekat langsung menenggak sebotol racun hingga membuat dirinya seketika kehilangan nyawa.
*
To be continued
Halo semuanya, jangan lupa Like, komen, hadiah, vote dan ulasannya untuk othor yaa. terimakasih ❣️🥰😘
Eden kamu akan segera menjadi seorang ayah semoga elara juga secepatnya memberi tau kehamilannya pada Eden jadi tidak sabar menunggu esok hari Thor menunggu lanjutannya
Eden /Heart/ elara aku suka banget sama pasangan ini Thor 🤭🤭
jadi gak sabar nunggu lanjutannya Thor ....
sebenarnya aku lebih suka gambar yang dulu sih Thor gambar no 2 ..
Eden yah ?? pasti salah paham lagi ini tapi semoga aja Eden bisa berpikir jernih ...
kira² bakal terjadi salah paham gak yah kalau Eden sudah sembuh nanti dan bertemu dengan elara tapi ada nero di sana hemm /Smug/