NovelToon NovelToon
Kau Rebut Pacarku, Kunikahi Papamu

Kau Rebut Pacarku, Kunikahi Papamu

Status: tamat
Genre:Poligami / Balas Dendam / CEO / Konflik etika / Cinta Terlarang / Kehidupan di Kantor / Tamat
Popularitas:54.5k
Nilai: 5
Nama Author: misshel

"Ini putri Bapak, bukan?"
Danuarga Saptaji menahan gusar saat melihat ponsel di tangan gadis muda di hadapannya ini.
"Saya tahu Bapak adalah anggota dewan perwakilan rakyat, nama baik Bapak mesti dijaga, tapi dengan video ini ditangan saya, saya tidak bisa menjamin Bapak bisa tidur dengan tenang!" ancam gadis muda itu lagi.

"Tapi—"

"Saya mau Bapak menikah dengan saya, menggantikan posisi pacar saya yang telah ditiduri putri Bapak!"

What? Alis Danu berjengit saking tak percaya.

"Saya tidak peduli Bapak berkeluarga atau tidak, saya hanya mau Bapak bertanggung jawab atas kelakuan putri Bapak!" sambung gadis itu lagi.

Danu terenyak menatap mata gadis muda ini.

"Jika Bapak tidak mau, maka saya akan menyebarkan video ini di media sosial!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon misshel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 14. Hilang Baru Terasa

Pagi hari, Danu telah siap dengan pakaian santainya untuk meninjau stadion dimana kampanye akbar kolaborasi antara DPR-RI, DPRD provinsi, dan Danu digelar. Pagelaran acara tersebut diisi sederet artis ibukota dan penampilan orkes dangdut terkenal.

Sebuah panggilan dari Ratih membuat Danu segera mengambil ponsel dan menjawabnya sembari berjalan ke pintu ruangannya. Namun belum sempat Danu memegang handel pintu, pintu tersebut didorong keras dari luar.

Mila menerobos masuk begitu saja dan membanting buku notulen rapat harian ke meja kerja Danu, lalu memberi ucapan selamat pagi pada suaminya tersebut dengan sebuah tatapan marah.

"Maksud kamu apa?" Mila menghardik Danu begitu keras. Mata wanita itu penuh dengan amarah yang membara. "Kita belum selesai pemilu, tapi keuangan kamu serahkan ke pusat, apa kamu sudah bosan jadi orang yang hidupnya enak tinggal duduk dan berkuasa?"

Danu menarik napas dalam-dalam, membalas tatapan Mila lebih tajam beberapa derajat dari biasanya. "Aku tidak pernah bosan, tapi aku tidak mau lagi khawatir akan keberadaan uang itu!"

Mila maju satu langkah ke depan Danu. "Khawatir? Uang itu aman selama kamu diam! Kamu paham tidak dengan aturan keuangan itu?"

"Paham!" Danu tidak mengelak sama sekali. "Itu uang bersama, di rekening yang telah diketahui oleh pusat pun dengan lalu lintas uang itu seperti apa, jadi aturan apa yang tidak aku tahu, Mila?"

Mila kehilangan kata. Itu aturan umum yang terpajang di publik, di forum, dan hanya sebuah formalitas belaka. Ayolah, semua orang juga tahu bagaimana lazimnya uang-uang itu digunakan.

"Saat ini, aku lagi butuh uang, Danu—"

"Aku bisa kasih sebanyak yang kamu mau!" Danu segera menarik kartu debitnya, memberikan kartu prioritas tersebut pada Mila. "Jika kurang, ambillah simpananku di brankas rumahmu! Semua itu milikmu, asal uang yang kau berikan pada Galih dikembalikan! Bahkan jika ular licik itu minta lebih, maka berikan saja jika menurut kamu itu solusi!"

Danu hari ini kenapa? Berani sekali dia membantahnya. Berkata keras dan membentak pula.

"Danu, sebenarnya kamu mengerti tidak kalau apa yang aku lakukan sekarang juga demi kamu? Ha? Kamu itu tanpa aku hanya pria biasa yang mungkin saja sekarang kamu cuma jadi buruh di sawah, paham nggak?" Mila benar-benar merasa Danu telah berubah. Nyaris dalam semalam saja.

Ia menatap Danu yang masih lekat menatapnya itu sedikit lunak. "Dan, aku atur keuangan rumah, berhemat untuk beberapa keperluan kita semata-mata demi kelangsungan hidup keluarga kita! Kita yang melanjutkan dan melestarikan keberlangsungan keluarga besar kita! Bapak udah anggap kamu anak sendiri, apa kamu lupa? Lalu sekarang ... kamu mau melupakan semua itu dan berontak? Kamu benar-benar tidak tahu terimakasih kalau kamu bersikap seperti itu."

Sekilas jika saja orang itu peka, ekspresi Danu yang sedikit menajam dan kian gelap itu seharusnya bisa dilihat dengan sangat baik. Namun, Mila gagal menyadari hal itu.

"Mila, kita sudah 20 tahun bersama, hinaan dan cacian dari kamu bahkan bisa aku telan mentah-mentah sekarang, apalagi hanya ucapan klise seperti itu!" Danu sejenak mengalihkan pandangan dari Mila, menghela napas, kemudian dengan begitu berani kembali menatap Mila. "Di rumah, kamu bisa atur semuanya, pun dengan uang yang aku hasilkan selama ini! Jangan hitung sumbangsih ku juga rasa terimakasih ku pada Bapak, sebab aku telah membayarnya lunas. Kedua anak lelakimu telah sukses dengan usaha mereka, sekarang Clara dengan semua usaha kamu, akan aku nikahkan tak lama lagi! Aku biayai penuh semuanya berapapun dan apapun yang kamu inginkan, tapi aku tidak mau lagi urusan profesional yang aku lakukan, kamu campuri! Kamu boleh bos, tapi tidak dengan pekerjaan yang aku punya!"

Mila mengerutkan kening. Namun, belum sempat Mila berhasil mencerna ucapan Danu, Danu sudah melanjutkan lagi.

"Lagipula, kamu sendiri yang telah membuat batasan diantara kita, Mila ... jadi aku lebih suka dan bisa merasakan kedamaian setelah sekian lama seandainya kita tetap berjauhan seperti ini." Danu menunduk, sedikit merasa kalau dirinya tidak sepantasnya merendahkan seorang wanita. Rasanya bukan dirinya ketika ia berkata sejauh ini, tetapi ia harus terus maju. Ia tidak boleh berhenti disini.

"Urus keluarga kita dengan baik, aku tidak akan lepas tangan. Apapun kebutuhan anak-anak, aku akan mengurusnya, tapi aku ingin kita berpisah! Ini bukan soal bagaimana kamu memperlakukan aku sebelum-sebelumnya, tapi aku benar-benar tidak ingin membuat kamu menjadi orang yang tidak bisa aku kenali lagi!"

Diplomasi Danu memang tidak diragukan lagi, pun pengendalian diri pria berusia matang ini benar-benar di tahap mumpuni. Jika dicerna oleh orang yang berpikiran waras, ucapan Danu sebenarnya menyiratkan betapa Danu sangat perhatian dan sangat sayang pada mereka, tapi bagi otak yang isinya suudzon terus, ini adalah penghinaan yang tidak bisa ditolerir. Dengan kata lain, Mila telah dicampakkan oleh Danu, pria yang dipungut dari tepi jalan, dijadikan raja dan diberi mahkota, tapi kemudian dia menghunuskan pedang untuk membunuh si penolongnya.

"Kamu punya wanita lain? Kamu mau menikahi staf yang aku pecat itu?" Mila tentu saja langsung menebak ke arah sana karena otak warasnya hanya bisa menjangkau sampai sana. Sisanya hanya ide-ide yang menurut kita yang waras adalah ide gila dan tidak masuk akal, bahkan menyalahi norma yang ada.

Danu hampir menjawab tidak, tapi mendadak ia ingat kalau telah menikah dengan Beby kemarin itu secara sah jadi bagaimana dia akan menjawab tidak?

"Benar dugaanku kalau gitu," sambung Mila sinis dengan bibir mencibir tajam. "Tapi sampai kapanpun, aku tidak akan melepaskan kamu, Danu!"

Sejenak Danu terkesiap, tapi tentu dia tidak kaget lagi. Ia terkesiap karena tersadar dari lamunan akan Beby, bukan karena ucapan Mila.

"Aku yang akan melepaskan diri dari kamu dengan cara yang paling mudah, Mila! Sebentar lagi, kamu pasti akan tahu apa yang aku lakukan agar aku bisa bebas dari kamu!" Danu serius.

Dan ini akhirnya berhasil Mila tangkap dari sorot mata Danu. Untuk pertama kalinya, hati Mila sedikit tidak nyaman dan merasa terganggu akan ucapan Danu yang satu ini.

"Kuharap, kamu tidak lupa bahwa kita tidak perlu bertemu lagi sampai hari pernikahan Clara tiba! Jadi sebaiknya kamu pergi, hari ini aku sibuk dengan urusan yang lebih penting!"

Mila mendadak tidak punya alasan untuk tetap disana. Mulutnya yang biasa tajam dan mudah sekali mendebat Danu hingga Danu terdiam itu mendadak bisu. Mila seperti baru ditampar oleh malaikat penjaganya.

"Jika kamu tidak setuju dengan pengaturan di partai kita, kamu bisa banding ke pusat atau mengundurkan diri! Usiamu sudah 60 tahun, Mila ... sudah saatnya kamu istirahat dan menata hari tua dengan uang pensiun yang sudah ada."

1
Marini Suhendar
Semangat Thor💪😍
Bunda Aish
cerita yang beda,kocak,konyol,bikin gemesss ....sayang retensi mengacaukan mood 😏
tetap semangat ya kak 🫰😘
Bunda Aish
gak ngerti dan tidak habis pikir apa yang menjadi alasan sehingga bisa karya seseorang tidak dihargai samsek hanya karena retensi tapi bukan bobot dari cerita yang ditampilkan... iklan segambreng...😮‍💨😒🤦
D_wiwied
semangat kak, pdhl aku suka bgt loh sm ceritanya, alurnya, gaya bahasa enak midah di paham.. lanjut terus kak, ttp berkarya ya
Yunita Dwi Lestari
pdhl ceritanya bagus
gaya bahasa
cerita menarik tp knpa sepiii
terima kasih kak telah membuat novel yg bagus, ringannn tp enak di baca
Diana
seruuu ceritanya
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ini karya bagus! beda dari yang lainnya. semoga author tetap semangat berkarya
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semangat selalu.
Siti Siti Saadah
iya padahal ceritanya menarik kenapa kadang ngga lolos resensi.
YPermana
Semangaaat Misshel ❤❤❤❤ aku mah setia padamu 😍😍😍
YPermana
Semangaaat Misshel ❤❤❤❤ aku mah setia padamu 😍😍😍
Eka Marliyani
terap 💪💪 menulis cerita yg ditulis selalu bagus2
Tri Lestari Endah
tetap semangat thor 💪/Heart/
tetap membuat karya karya terbaik ya thor🙏😍

novel istri muda pa dewan ttp di nt atau aplikasi lain thor🙏
Linda Liddia: Alhamdulillah kalo masih di noveltoon thor asal jgn pindah lapak aja..
Semangat & semoga sehat selalu kk thor..
total 2 replies
Nie_Ayu
👍👍👍👍👍
🅡🅞🅢🅔
𝙱𝚎𝚗𝚊𝚛, 𝚊𝚔𝚞 𝚔𝚊𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚑𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚝𝚞𝚕𝚒𝚜𝚊𝚗 𝚋 𝚊𝚓𝚊, 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚝𝚎𝚛𝚔𝚎𝚜𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚔𝚜𝚊 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚓𝚍 𝚓𝚞𝚊𝚛𝚊. 𝚐𝚊𝚔 𝚊𝚙𝚊2 𝚜𝚒𝚑 𝚔𝚊𝚔, 𝚊𝚔𝚞 𝚒𝚔𝚞𝚝 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒 🤣 𝚓𝚞𝚓𝚞𝚛 𝚒𝚗𝚜𝚝𝚊𝚕 𝙽𝚃 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚌𝚞𝚖𝚊 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚋𝚊𝚌𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚗𝚘𝚟𝚎𝚕 𝚔𝚊𝚖𝚞, 𝚊𝚔𝚞 𝚌𝚞𝚖𝚊 𝚋𝚊𝚌𝚊 𝚗𝚘𝚟𝚎𝚕𝚖𝚞 thok😁
Siti Siti Saadah
danu itu ngga tahu siapa bapaknya clara atau pura" ngga tahu buat mancing Pelaku buat tangkap tangan 😁
D_wiwied
o.. ow.. jangan2 Broto bapaknya Clara, secara bahas uang sm si Mila 😏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
kesalahan kecil anakmukah, broto?
Tri Lestari Endah
kesalahan kecil anak anak
yg buat salah anak kamu bersama Mila pa Broto 🤭
Akhirnya ketahuan ya bapak kandung Clara , tinggal bapak kandung candra dan cakra 😄

semoga Beby hamil kembar ya thor
agar ada kebahagian Danu punya anak kandung🙏
Eka Marliyani
ketangkap basah kykny mila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!