NovelToon NovelToon
Nona, Kau Hanya Milikku

Nona, Kau Hanya Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: SiskaahmaristhaBie95

Terlahir dari keluarga yang kaya Raya, Justin Alexandre tidak kekurangan apapun dalam hidupnya, apapun yang Dia inginkan selalu terpenuhi. Namun kehidupan kelam menyelimuti perjalanan hidupnya sejak Dia berumur dua belas tahun, kedua orang tuanya bercerai dan sudah memiliki kehidupan masing-masing. Justin Hidup bersama Om dan Tante yang merawatnya sudah seperti anak sendiri. mereka hanya punya Justin jadi kasih sayangnya tidak terbagi sama sekali. walau demikian Justin masih tetap membutuhkan sosok orang Tua yang hilang sejak perceraian itu terjadi. Dia sangat membenci kedua orang tuanya, oleh sebab itu perubahan sikapnya menjadi Angkuh,sombong dan tidak berperasaan. hanya kepada Om dan Tantenya lah Dia bisa luluh dan kalah. Namun suatu Hari tanpa di sengaja, Dia bertemu dengan seorang Gadis sederhana dengan kehidupannya yang juga sederhana Cantik, berbakat, dan baru lulus kuliah. Akhirnya...Justin Jatuh cinta pada pandangan pertama, akankah Cinta Justin berbalas...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiskaahmaristhaBie95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Justin Memanfaatkan kesempatan!

Chapter 13

Hallo...Up lagi yaaa 🤗🤗🤗

yang sudah sempat mampir terimakasih banyak...ikuti terus setiap Partnya ya 😁😁😁

Setelah dokter keluar dari ruangan IGD, Arena mendekat dan langsung bertanya

" Aa, Dok!bagaimana keadaan pasien didalam?" tanya Arena pelan

" Anda...?"

" Tunangan Anak Saya Dok, yang sekarang ada di dalam ruangan" jelas Nyonya Wanda

" Ah baiklah, kondisinya sudah membaik!hanya saja...mohon untuk di perhatikan tingkat kestabilan emosinya, jika terus seperti ini Saya khawatir Saraf Tuan Muda akan merespon buruk. dan kemungkinan besarnya...Tuan Muda akan kehilangan sebagian ingatannya" jelas Dokter dengan serius

" Apa...sudah separah ini Dok? tolong cari cara agar anak Saya bisa sembuh Dok?" Nyonya Wanda menangis pilu

" Maaf Nyonya, Kami sudah berusaha semaksimal mungkin!"

" Justin...ya Tuhan!"

"Kita Harus kuat Ma!"

Arena terdiam sejenak, ada rasa penyesalan dalam hatinya!entah kata-kata yang mana yang membuat Tuan Muda menjadi emosi sampai tak terkendali seperti ini.

Justin di pindahkan ke ruang Rawat, Dokter menyarankan salah satu anggota keluarga masuk untuk menjaga Justin di dalam. karena Nyonya Wanda tau saat ini yang Dia butuhkan adalah Arena, Dia pun meminta Gadis itu agar menemani tunangannya di dalam.

" Arena, maaf kalau Tante merepotkan Kamu!tapi...saat ini Justin sangat membutuhkan Kamu, bisakah Kamu menemaninya di dalam?"

" Iya Tante, Saya akan temani Tuan Muda didalam"

" terimakasih Sayang, Kamu masuk kedalam ya"

Arena hanya mengangguk, perlahan melangkah masuk dengan hati-hati. yang lainnya menunggu di luar.

setelah di dalam Arena langsung duduk di samping tunangannya yang sedang mengenakan selang infus. Arena memegang tangan Justin dan mendekapnya lembut

" Tuan!Saya minta maaf, kalau kata-kata Saya sudah menyinggung Tuan. Saya tidak bermaksud hanya saja keadaan ini sulit untuk Saya terima!Tuan memaksa Saya tanpa memikirkan apa yang Saya inginkan. Saya juga butuh di hargai Tuan"

Arena menangis sembari tertunduk sedih, Dia tidak tahu harus bersikap bagaimana di sisi lain Dia ingin kehidupan yang layak, tapi di sisi lain lagi Dia sudah terikat dalam pertunangan paksa ini. Dalam diam Justin mendengar apa yang barusan Arena katakan! sembari tersenyum Dia pun membalas genggaman tangan Arena. reflek, Arena langsung menegakan kepala melihat ke arah Tuan Muda

" Arena!"

" Tuan!Tuan sudah sadar?"

" Ehmm!terimakasih sudah menemani Saya di sini"

" Bagaimana rasanya sekarang Tuan? apa masih sakit?"

" Sudah mendingan!Arena, kasih Saya kesempatan untuk membuktikan bahwa Saya benar-benar serius, Saya melakukan ini semua semata-mata karena takut kehilangan Kamu. tolong kasih tau Saya, sikap seperti apa yang Kamu inginkan dari Saya?"

" Tuan!jangan pikirkan itu dulu, lebih baik fokus untuk sehat terlebih dahulu"

" Saya cuma mau Kamu Arena!tolong jangan tinggalkan Saya dengan alasan apapun"

" Tuan, Saya..."

" Saya Mohon...!" wajah Justin memelas

" Baiklah Tuan, Saya akan berusaha untuk memahami Tuan"

" Terimakasih Arena, Saya sangat mencintai Kamu"

Arena teringat pesan Dokter agar tidak memancing emosi Justin, kondisinya baru stabil Gadis itu tidak mau sampai terjadi apa-apa dengan tunangannya itu. meski dalam keadaan membenci, Dia tidak mau menjadi jahat!apalagi menyangkut nyawa seseorang.

Justin beristirahat setelah meminum obat, dengan pelan Arena keluar untuk menemui Bagas, kedua orang tua Justin pulang terlebih dahulu nanti akan datang lagi untuk menggantikan Arena.

" Nyonya Muda, bagaimana keadaan Tuan didalam?" Bagas masih terlihat khawatir

" Dia sedang istirahat pak Bagas, mmm...Pak, Ada yang mau Saya tanyakan!apakah boleh?"

" Duduk dulu Nyonya!" pinta Bagas pelan

" Pak Bagas, ceritakan sama Saya!apa...Tuan Muda mengalami ini sejak perceraian kedua orang tuanya?"

" Benar Nyonya, waktu kecil...Tuan Muda sering menangis sendiri kadang marah dan membuang semua barang yang ada di sekitarnya. Saya menyaksikan kesedihannya selama sepuluh tahun terakhir ini sejak Saya ikut Tuan Muda Nyonya. Nyonya Wanda menceritakan semua masa kecilnya kepada Saya agar nanti Saya tidak kaget kalau Tuan Muda melakukan sesuatu hal karena pengaruh trauma pada masa kecilnya saat itu" jelas Bagas pelan

Arena hanya diam mendengar cerita Bagas, mungkinkah karakter kejamnya itu karena tumbuh dari rasa trauma yang di alaminya? jika memang benar, berarti selama ini Tuan Muda sangatlah tersiksa.

" Nyonya Arena, bisakah Saya memohon!Tolong beri Tuan Muda kesempatan, Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya, Saya bisa melihat Tuan Muda sangat mencintai Nyonya. mungkin caranya salah Nyonya, tapi Saya yakin Dia pasti bisa berubah asal Nyonya bersikap baik sedikit saja terhadap Tuan Muda"

" Pak Bagas Saya..."

" Saya tau Nyonya tidak menyukai Tuan Muda, tapi pelan-pelan Nyonya pasti bisa menerimanya!Saya yakin Nyonya bisa merubah Tuan Muda menjadi lebih baik lagi" Bagas memohon

" Saya tidak janji pak Bagas, tapi...Saya akan berusaha"

" Terimakasih Nyonya, Terimakasih banyak"

" Sama-sama Pak!"

Siang sudah berganti sore, Nyonya Wanda sudah datang!Arena kembali menemui Justin untuk berpamitan pulang.

" Tuan!" Sapa Arena lembut

" Sayang, Kamu...mau pulang?"

" Iya Tuan, besok...Saya kesini lagi"

" Baiklah, Biar Bagas yang antar Kamu"

" Ehmm, Tuan istirahat!semoga lekas sembuh"

" Terimakasih, Kamu hati-hati"

Arena keluar lalu berpamitan dengan Nyonya Wanda dan Pak Agung, Bagas mengantarnya pulang di perjalanan mereka terus mengobrol mulai dari pekerjaan, awal mula Bagas mengenal Tuan Muda, semua mereka bahas!sampai akhirnya Arena memberanikan diri untuk bertanya apa makanan kesukaan Tuan Muda. dengan senang hati Bagas memberitahu, Tuan Muda sangat menyukai Asinan! Ayam mentega adalah lauk favoritnya. dan soal minuman Tuan Muda sangat menyukai Matcha. makanan yang di sukai semuanya sederhana. Arena mengangguk pelan, besok Dia pun berencana untuk membuatkan salah satunya.

setibanya di halaman rumah, Arena turun dan langsung masuk ke dalam setelah pak Bagas berpamitan pergi.

kedua kakaknya juga baru pulang kerja...

" Kamu juga baru pulang Ren?" tanya Kak Sofia

" Iya Kak,"

" Loh, motor Kamu mana Ren?"

Arena baru teringat motornya masih di kantor, karena tadi ikut mobil Justin mengantarnya kerumah sakit.

" Astaga!lupa, motor masih di kantor Kak"

" Lah kok bisa?" Kak Cahya bingung

" ceritanya panjang Kak, bentar Aku mau nelpon Rania!semoga saja Dia masih di kantor"

Arena langsung menghubungi Rania...

telpon tersambung...

" Hallo Ren, ada apa?"

" Ran..Kamu masih di kantor?"

" masih, ini mau pulang!ada apa?"

" Syukurlah, tolong urus motor Aku Ran!Aku udah di rumah soalnya, tadi Aku di antar pulang sama orangnya pak Justin"

" Ooh, soal itu!gampang, Aku kira ada apa tadi"

" Hah!lega, thank ya cintaku...mmmuuuaccch!Kamu pulangnya hati-hati"

" Okay, baiklah!Daaaa..."

telpon terputus...

Arena menyusul kedua kakaknya masuk kedalam...

waktunya mandi dan beberes, besok pagi-pagi Dia akan ke warung untuk membeli ayam sebelum kerumah sakit menemui Justin.

sore sudah berganti malam, terlihat kedua kakaknya sedang bersantai sembari menonton TV, Arena mendekat dan gelendotan dengan manja

" Gimana kerjaan Kamu hari ini Ren?" Tanya kak Cahya sembari menikmati cemilan

" Hmmm, belum kerja"

" Loh kenapa? jangan bilang..."

" rencananya sih iya mau berhenti lagi, tapi...lihat nantilah Kak"

" Aneh Kamu ini, katanya susah nyari kerja pas sudah dapat malah mau berhenti lagi"

" Kak, masalahnya itu perusahaan yang sekarang juga punya Justin" jelas Arena

" Apa!" serentak kedua kakaknya kaget

" Gila, tajir banget tunangan Kamu Ren!" puji Sofia

" Iya!mimpi apa Kamu bisa seberuntung ini"

" Kakak...Aku serius!"

" Kita lebih dari serius Ren!Kamu beruntung banget" kak Cahya terkagum-kagum

" Huh, Aku nggak mikir sampai sejauh itu Kak!"

" Pokoknya Kamu harus jaga baik-baik jangan sampai lepas" nasehat kak Sofia

" Dia juga kelihatannya bucin sama Kamu" timpal Kak Cahya lagi

" Ceritain lah ke kita, awal bisa kenalan tu gimana sih?" kedua kakaknya mulai kepo

" Mulai...mulai..."

" Apa salahnya, kita cuma pengen tau!yakan Cahya?"

" Iya!lagian kita ini Kakak Kamu Ren, bukan orang lain"

" Hmmm, awal ketemu ya...di kantor Kak, dan kenal juga baru beberapa minggu!"

" Terus? kenapa bisa singkat banget langsung tunangan?"

" Aku juga nggak tau Kak, tiba-tiba Dia mau ngelamar"

" Kak Sofia, apa ini yang namanya cinta pada pandangan pertama?" Goda Cahya

" Sepertinya Iya..."

HAHAHA... mereka melepas tawa bersama

kali ini Arena jadi bahan bullyan kedua kakaknya, pertemuan singkat langsung di ajak serius...siapa lagi kalau bukan Arena Putri.

malam sudah semakin larut, mereka kembali kekamar masing-masing untuk istirahat...

Keesokan Harinya...

Arena sudah pulang dari warung membeli beberapa potong Ayam untuk di masak, kedua kakaknya hanya memperhatikan dari jauh. pagi-pagi sekali adiknya sudah begitu sibuk. mereka hanya membiarkan saja lalu bergegas pergi karena harus masuk kerja!kalau Arena sudah jelas tidak bisa di ikuti, secara Dia sebentar lagi akan menjadi Nyonya besar.

tiga puluh menit berlalu...

ayam mentega buatan Arena Putri sudah selesai, Dia mencicipi untuk memastikan!setelah di rasa layak Ia pun memasukan beberapa potong ayam kedalam wadah untuk di bawa kerumah sakit. Hah...tidak terlalu rumit, sejauh ini Arena merasa senang karena berhasil melakukannya.

setelah semua selesai Dia berangkat kerumah sakit, saat keluar dari rumah terlihat Bagas sudah menunggu di depan

" Pak Bagas? Kenapa..ada disini?"

" Tuan Muda yang meminta Saya menjemput Nyonya!"

" Ooo, baiklah!"

" Mari Nyonya"

selama perjalanan Bagas penasaran apa yang dibawa Arena di tangannya.

" Nyonya, Nyonya bawa apa itu?"

" Ooh, ini makanan untuk Tuan Muda pak Bagas" jelas Arena pelan

Bagas mengangguk pelan, Dia merasa senang Arena sudah mulai perhatian!Bagas pun memberitahu Justin diam-diam agar tidak makan makanan rumah sakit, karena pujaan hatinya sudah menyiapkan makanan khusus untuknya. mendapat informasi baik ini, Justin kegirangan!tanpa berpikir panjang Dia pun langsung memberikan bonus kepada Bagas.

setibanya di rumah sakit...

Arena langsung masuk kedalam menuju ruangan Justin...

Terlihat Nyonya Wanda sedang duduk di ruang tunggu bersama pak Agung, Arena masuk pelan dan menyapa keduanya

" Selamat pagi Om, Tante!"

" Eh, pagi Sayang!Kamu sudah datang"

" Iya Tante" Arena tersenyum

" Kamu bawa apa Sayang?"

" Oh, ini...makanan ringan untuk Justin Tante"

" Wah...perhatian sekali Kamu, ya sudah Om sama Tante permisi dulu ya!Kamu tolong jagain Justin"

" Baik Tante!"

mereka berdua keluar...

kini hanya tinggal Justin dan Arena di dalam ruangan

" Pagi Tuan!" Sapa Arena lembut

" Pagi Arena" Justin tersenyum melihat kedatangan pujaan hatinya

" Ini...Saya bawa makanan untuk Tuan!"

" Kenapa...Kamu jadi perhatian sama Saya?" Justin sedikit menggoda

" Ya...karena Tuan sedang sakit!kalau tidak Saya juga tidak akan repot-repot kesini" Arena menjawab terbata-bata

" Ya...baiklah!terimakasih Sayang ("Meski terpaksa!Saya senang Arena, pelan-pelan Saya akan mendapatkan hati Kamu. jika sakit adalah jalannya untuk bisa dekat dengan Kamu, Maka Saya rela") " ungkap bahagia Justin dalam hati

arena membuka wadah makanan yang Dia bawa, semerbak wangi mentega langsung tercium di hidung Justin...

" Enak sekali baunya" Justin menghirup aroma wangi makanan

" Saya tidak tahu apakah ini termasuk selera Tuan!tapi kalau tidak enak jangan Tuan paksa makan" Arena ragu dengan masakannya

" boleh Saya cicipi?" tanya Justin pelan

Arena hanya mengangguk dan langsung menyodorkan makanannya kepada Tuan Muda

(" Ayam mentega? kenapa...Dia bisa tau makanan kesukaan Saya?") Justin tersenyum kecil karena bahagia calon Istri membuat makanan favoritnya...

" Apa...enak Tuan?"

" Sangat...Sangat enak!kenapa...Kamu membuat makanan ini?" Justin penasaran

" Ya...iseng-iseng saja Tuan, kalau Tuan suka syukurlah" Arena tidak mungkin bilang Dia sengaja membuatnya, nanti kalau jujur sudah pasti Tuan Muda akan besar kepala.

Justin hanya tersenyum dan melanjutkan makannya...pelan-pelan Dia akan berusaha merebut hati Arena, tidak peduli apa penghalangnya selagi Dia bisa Dia akan melakukannya sebaik mungkin, termasuk menyingkirkan Dikta dari hati Gadis yang sebentar lagi akan menjadi Istrinya itu.

bersambung...🤗🤗🤗

1
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
marmota_FEBB
Gila, endingnya bikin terharu.
Siskaahmaristha Luvbiee
waah terimakasih kakak masih pemula saling support ya 🤗🤗🤗
Coykusayang
hai, cerita kakak menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!