Wang Bao pemuda pekerja keras menyelamatkan sepupunya dari sebuah kecelakaan, namun malah tertabrak dan melakukan transmigrasi ke dunia lain memasuki tubuh pemuda yang memiliki nama yang sama dengannya. Di dunia tersebut jiwa Wang Bao masuk ke dalam tubuh tuan muda dari keluarga bangsawan, mengetahui hal tersebut Wang Bao sengat senang hidup dengan kekayaan Wang Bao berpikir akhirnya tiba kesempatan untuknya bersantai tanpa harus bekerja mati-matian untuk mencari uang sayangnya ternyata Wang Bao terjebak ke dalam keluarga seniman beladiri, yang mengutamakan kekuatan membuat Wang Bao berpikir untuk melarikan diri dari dunia bela diri tapi semakin ingin melarikan diri Wang Bao semakin terjebak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mirna Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pemilihan Orang Berbakat
Pertandingan kembali dilanjutkan, kemudian diselesaikan dengan perekrutan murid dari berbagai sekte yang hadir.
Setelah uji tanding selesai, semua anak-anak diminta untuk berbaris kemudian pemimpin Klan Wang mempersilahkan para tetua sekte memilih anak-anak yang ingin direkomendasikan untuk dibawa ke sekte mereka masing-masing, semakin banyak anak-anak dari klan Wang yang diterima maka semakin baik untuk klan karena dapat menaikkan nama klan wang dari berbagi sekte besar dikenal dengan penghasilan petarung berbakat.
"Silahkan para tetua untuk memilih." Wang Tu, mempersilahkan.
Anak-anak maju satu persatu, berdiri dihadapan para tetua berharap dipilih sebagai calon murid dari sekte yang diinginkan.
Wang Huan terpilih memasuki sekte Kongtong yang merupakan sekte elit yang diinginkan oleh semua orang. Sekte ini dikenal dengan menggunakan pengabungan pedang dan pukulan, dengan ketangkasan, kecepatan, serta formasi yang tidak bisa diremehkan.
Sekte Kongtong merupakan sekte yang dihormati karena selalu mengambil peran penting dalam setiap perang dari dulu sampai sekarang. Sekte ini salah satu sekte ortodoks yang berakar pada ajaran Taoisme.
Wang Tu terlihat begitu bangga pada cucunya yang dipilih oleh sekte elit, matanya lalu tertuju pada Wang Bao kemudian tertawa lepas.
Semua orang kagum pada Wang Huan, karena sekte Kongtong sangat pemilih dalam mengambil murid yang akan direkomendasikan sebagai murid resmi sekte mereka.
Sekte Tinju Api, juga mengambil tiga murid dari klan Wang, Sekte Tinju Api sendiri tidak termaksud dalam sekte elit akan tetapi juga sangat diminati dalam dunia beladiri.
Sekte Kunlun yang juga merupakan salah-salah sekte elit dan bersejarah juga mengambil beberapa murid berbakat dari klan Wang.
Melihat banyak anak-anak klan Wang yang direkrut membuat Pemimpin Klan Wang bangga, hanya saja sedikit kecewa karena anaknya yang merupakan garis keturunan langsung klan Wang sama-sekali tidak diminati, Namun dimatanya anaknya itu juga sangat berbakat dilihat dari pertarungan tadi saat melawan Wang Huan walaupun masih lemah tapi mempunyai strategi dan kecepatan yang bagus.
Sedangkan Nyonya Wang Zhi terlihat sangat senang Wang Bao tidak dipilih oleh sekte manapun, ingin merawat Wang Bao lebih lama dalam pengawasannya.
Wang Bao tidak kalah senangnya mengetahui tidak ada sekte yang berminat padanya, sama saja memberinya kebebasan seumur hidup.
'Cepatlah selesai, aku mohon cepatlah,' Wang Bao berdoa dengan sangat bersungguh-sungguh.
"Kau mempermalukan Pemimpin Klan sebagai keturunan langsung." Wang Huan setengah berbisik sedang mencemoh Wang Bao.
Wang Bao tidak ambil pusing, terlalu bahagia impiannya untuk berleha-leha sepanjang hidupnya sudah ada didepan mata.
"Apa sudah tidak ada lagi anak yang menarik dimata para master beladiri untuk direkomendasikan sebagai calon murid?" Tanya Pemimpin Klan, kembali menawarkan.
"Memangnya siapa lagi anak berbakat yang bisa diambil, sebaiknya segera diselesaikan saja tuan." Ucap Wang Tu, memberi saran agar cepat selesai karena ingin bertemu dengan cucunya segera.
Setelah uji tanding dan pemilihan murid selesai, anak-anak akan langsung dibawa tidak adalagi kesempatan untuk bertemu selama tiga sampai lima tahun kedepannya karena biasanya anak-anak yang baru memasuki sekte dilarang keluar.
"Saya ingin meminta satu anak pada pemimpin klan Wang." Tiba-tiba utusan dari sekte Zhongnan berbicara dan juga berniat mengambil murid.
Pemimpin Klan merasa aneh, kenapa harus ragu-ragu jika hanya ingin mengambil satu orang murid, "Silahkan Tuan, anak kami yang mana yang tetua inginkan?" Tanyanya penasaran.
"Saya sedikit ragu untuk memintanya, tapi saya sangat menginginkan anak ini karena unik, kalau dipersilahkan tanpa malu saya ingin meminta putra bungsu pemimpin klan, Wang Bao."
"Tidak boleh!" Teriak Wang Bao secara tidak sadar.
"Wang Bao?! Ada apa?" Tanya Wang Guang heran dengan penolakan Wang Bao tanpa berfikir.
"Anak muda, aku dengar ingatanmu rusak? Kamu mungkin tidak tau kalau sekte Zhongnan juga merupakan salah satu sekte elit tidak akan rugi jika menjadi murid sekte Zhongnan," Utusan sekte Zhongnan membujuk.
'Aku yang rugi tau, kudengar orang yang masuk di sekte Zhongnan sangat disiplin harus bangun sebelum ayam berkokok dan tidak boleh keluar wilayah Zhongnan tanpa izin," Wang Bao tidak rela jika rutinitasnya akan berubah.
"Tetua tentu saja saya merasa tersanjung bahwa tuan melihat saya begitu tinggi, tapi sayangnya saya takut akan mengecewakan. Saya baru saja sembuh dari penyakit aneh, ingatan begitu buruk, tidak ada bakat sama sekali tuan akan malu jika membawa saya," Wang Bao beralasan, benar-benar berusaha untuk menolak secara halus tawarkan ikut pergi ke sekte Zhongnan.
"Tidak masalah, dalam sakte ada orang yang menjadi master pengobatan segala penyakit bisa dia atasi," Tetua sekte Zhongnan menawarkan pengobatan yang bagus untuk Wang Bao.
"Mustahil saya bisa sembuh tuan, sesungguhnya penyakit saya ini belum ada kejelasan apakah sudah benar-benar sembuh atau tidak, akan merepotkan untuk anda," Wang Bao pun tidak mau kalau, terus beralasan menolak secara halus.
"Tidak akan ada yang merasa terbebani, kamu ini berbakat percayalah nak. Jangan merendah," Ucapnya kembali membujuk Wang Bao, utusan dari sekte Zhongnan masih belum menyerah juga untuk membawa Wang Bao.
Begitupula dengan Wang Bao bertekad tidak ingin ikut, dikepalanya sekarang telah mempersiapkan berbagai penolakan dan alasan agar tidak dibawa pergi.
'Orang tua ini sangat keras kepal. Harus cari cara untuk membuatnya menyerah dengan keinginan sepihaknya itu.' Wang Bao menggerutu, terus berusaha menolak.
Ack!
Tiba-tiba Wang Bao meringis kesakitan, sengaja mengigit ujung lidahnya sampai berdarah.
Uhuk... Uhukk...
Lalu terbatuk-batuk dengan begitu keras, membuat Ming Fu panik melihat tuannya muntah darah.
"Lihatlah, kadang-kadang penyakit aneh saya akan kambuh." Wang Bao memainkan perannya pura-pura terbatuk-batuk begitu memperihatinkan.
Ming fu langsung siaga, menopang tubuh Wang Bao yang terlihat akan roboh.
Uhuk... Uhukk... Uhukkk...
"Tuan kau memuntahkan darah," Ming Fu panik.
"Tuan biarkan saya membawa tuan muda saya untuk segera ke balai pengobatan, jika dibiarkan takutnya akan bertambah parah," Ming Fu memohon benar-benar panik melihat keadaan tuan mudanya.
"B-benar, kalau begitu saya sangat menyesal tidak bisa ikut dengan tetua uhukk.... saya akan pergi untuk berobat," Wang Bao berbicara dengan terbata-bata terlihat begitu lemah dan kasihan.
'Ayo ming Fu, cepat bawa aku ke balai pengobatan. Kalau perlu menangis dan memohonlah sekencang mungkin kalau tidak aku akan dipaksa ikut dengannya,' Wang Bao berpura-pura lemah melemparkan badannya pada Ming Fu lalu berbisik pelan.
"Tuan muda bertahanlah, anda sudah hampir mati, tolong jangan tinggalkan budak ini," Ming Fu menuruti permintaan Wang Bao.
"Tuan-tuan kalau begitu saya Izin membawa majikan saya huhu.. malangnya tuan mudaku."
...***...
