NovelToon NovelToon
Jodoh Lima Langkah Dari Rumah

Jodoh Lima Langkah Dari Rumah

Status: tamat
Genre:Kehidupan di Kantor / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Office Romance / Romansa / Tamat
Popularitas:77.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Bagi Nadin, bekerja di perusahaan besar itu impian. Sampai dia sadar, bosnya ternyata anak tetangga sendiri! Marvin Alexander, dingin, perfeksionis, dan dulu sering jadi korban keisengannya.

Suatu hari tumpahan kopi bikin seluruh kantor geger, dan sejak itu hubungan mereka beku. Eh, belum selesai drama kantor, orang tua malah menjodohkan mereka berdua!
Nadin mau nolak, tapi gimana kalau ternyata bos jutek itu diam-diam suka sama dia?

Pernikahan rahasia, cemburu di tempat kerja, dan tetangga yang hobi ikut campur,
siapa sangka cinta bisa sechaotic ini.

Yuk, simak kisah mereka di sini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34.

Marvin menatap layar laptop dengan napas tersengal. Tangannya mengepal di atas meja, sementara wajahnya menegang. Dokumen-dokumen berserakan, dan sekretarisnya berdiri tak jauh dari sana dengan wajah cemas.

“Semua investor besar sudah menarik diri, Pak,” ucap sekretaris itu hati-hati. “Termasuk Tuan Edward dan pihak Global Fin. Mereka bilang ingin menunggu sampai proyeknya stabil dulu.”

Marvin mengangkat wajahnya pelan, matanya merah karena menahan emosi. “Stabil? Mereka pikir ini mainan?”

Dia bangkit, langsung menendang kursinya hingga terjatuh ke lantai. Sekretaris itu terkejut, namun Marvin segera menghela napas panjang, mencoba mengendalikan diri. Dalam benaknya, hanya ada satu hal, ini pasti ulah seseorang.

Dia berjalan cepat ke ruang rapat, menekan ponselnya untuk menghubungi divisi keuangan dan humas. “Cari tahu siapa yang menyebar kabar kalau proyek kita gagal! Aku mau laporan sore ini juga!”

Sementara semua orang panik di kantor, Anita duduk di ruangannya dengan senyum kecil di sudut bibir. Ia sedang menatap layar ponselnya, menyaksikan berita online tentang ancaman kerugian besar proyek gabungan Marvin Group. Di tangannya, secangkir kopi masih mengepul hangat.

“Permainan baru saja dimulai,” bisiknya pelan.

Namun, di sisi lain, Nadin yang tengah beristirahat di rumah justru merasakan firasat tak enak. Ia duduk di sofa, mengelus perutnya yang mulai membuncit sedikit. Wajahnya pucat karena kelelahan, tapi pikirannya berlari pada Marvin.

Tak lama kemudian, suara mobil terdengar di depan rumah. Marvin pulang lebih awal dari yang biasa. Wajahnya tampak muram dan tegang. Begitu masuk, ia tak langsung bicara, hanya menatap Nadin dengan pandangan lelah.

“Kamu kenapa?” tanya Nadin, berusaha tenang.

Marvin menarik napas panjang. “Ada masalah besar di kantor. Investor menarik diri semua. Aku nggak tahu kenapa bisa secepat ini.”

Nadin langsung memegang tangan suaminya. “Kamu pasti bisa atasi ini. Kamu pernah lewati hal yang lebih buruk dari ini.”

Marvin menatap istrinya dalam diam. Pandangan teduh Nadin sedikit menenangkan dadanya yang sesak. Ia menarik Nadin ke dalam pelukannya, memejamkan mata di bahunya.

“Aku takut, Din ... kalau ini semua jebakan,” gumamnya lirih.

Nadin tersenyum samar, meski hatinya ikut berdegup cemas. “Kalau ini jebakan, kita cari tahu siapa yang pasang. Tapi jangan sampai kamu kehilangan tenangmu duluan.”

Malam itu, hujan turun rintik-rintik di luar jendela. Suara gerimis menenangkan, tapi hati Nadin tak bisa tenang sedikit pun. Setelah memastikan Marvin tertidur di kamar wajahnya masih lelah, dengan napas berat karena tekanan pikiran, Nadin turun pelan-pelan ke ruang kerja kecil di lantai bawah.

Ia menyalakan laptopnya, kemudian menekan beberapa kontak di ponselnya. Nama yang muncul di layar adalah Rico, teman lamanya semasa kuliah yang kini bekerja di bidang investigasi bisnis.

“Rico,” ucap Nadin pelan begitu panggilan tersambung, “aku butuh bantuan kamu. Tapi tolong, jangan sampai Marvin tahu dulu.”

“Masalah kantor suamimu?” tanya Rico cepat, nada suaranya serius.

“Ya, aku curiga ada yang sengaja sabotase proyek besar itu. Aku mau kamu selidiki siapa yang mengatur semua ini, dan siapa yang pertama kali menyebar rumor kalau proyek itu gagal.”

Rico terdiam sesaat, lalu menjawab, “Baik, kirim semua data yang kamu punya ke emailku. Aku bakal pelajari malam ini.”

“Terima kasih, Rico. Aku nggak tahu harus percaya siapa lagi.”

Setelah menutup panggilan, Nadin menghela napas panjang. Ia membuka beberapa file di laptop, proposal, nama-nama tim, laporan keuangan dan matanya berhenti di satu nama, Anita Pramudita. Yang biasa dipanggil Anita Mudi.

Wanita yang beberapa kali menunjukkan sikap manis, tapi selalu ada tatapan licik di balik senyumnya.

“Jangan-jangan...” gumamnya pelan.

Nadin menatap foto Anita yang sedang berpose di acara peresmian proyek beberapa waktu lalu. Ada sesuatu di sorot mata wanita itu, ambisi, dan mungkin dendam.

Namun sebelum sempat berpikir lebih jauh, langkah kaki terdengar dari tangga. Marvin muncul dengan wajah mengantuk, mengenakan kaus abu-abu dan celana rumah.

“Nadin?” suaranya berat. “Kamu belum tidur?”

Nadin tersentak, buru-buru menutup laptopnya. “Ah ... nggak, aku cuma mau cek email kerja sebentar.”

Marvin mendekat dan mengusap kepala istrinya pelan. “Kamu jangan stres. Aku yang urus semua urusan kantor. Kamu cuma fokus jaga diri sama bayi kita, ya.”

Nadin tersenyum samar. “Iya, aku janji.”

Tapi saat Marvin memeluknya, matanya menatap layar laptop yang masih menampilkan folder bertuliskan “Project Harmony, Internal Data”. Ia tahu, ini bukan hanya tentang bisnis. Ini tentang siapa yang berusaha menghancurkan kehidupan mereka.

Dan malam itu, sebelum ia mematikan laptop, Rico mengirim pesan singkat,

[Din, aku baru dapat info awal. Salah satu penyebar rumor internal adalah orang dari perusahaan sekutu kalian. Aku curiga namanya mulai dengan huruf A.]

Hujan deras masih mengguyur kota saat jam menunjukkan pukul sepuluh malam. Rumah keluarga Alexander mulai tenang. Araya sudah tidur, begitu juga dengan Marvin yang sejak sore tak berhenti menerima telepon dari timnya di kantor.

Nadin berdiri di ruang tamu, mengenakan sweater lembut dan celana panjang. Ia sesekali melirik ke arah tangga, memastikan tak ada yang mendengar. Lampu ruang tamu sengaja ia redupkan, hanya temaram kuning yang menyinari ruang itu.

Tak lama kemudian, suara ketukan pelan terdengar di pintu samping. Tiga ketukan, berhenti, lalu satu ketukan lagi, kode yang memang sudah mereka sepakati.

Nadin membuka pintu, dan Rico muncul dengan jas hujan basah kuyup serta tas kerja di tangan. Wajahnya serius, seperti baru saja datang dari pertemuan rahasia.

“Aku nemu sesuatu,” katanya tanpa basa-basi, begitu masuk.

Nadin menutup pintu dan mempersilakannya duduk. “Apa yang kamu temukan?”

Rico membuka laptopnya dan menunjukkan beberapa dokumen. “Tiga investor yang menarik dana kemarin ternyata terhubung dengan satu perusahaan lain ... Mudi Corp. Perusahaan yang sama di mana Nona Anita Pramudita menjabat sebagai direktur divisi pengembangan.”

Nadin menatap layar dengan napas tertahan.

“Jadi benar, ini ulah dia...”

Rico mengangguk. “Aku nggak mau asal nuduh, tapi semua alur transaksi ini berputar di sekitar dia. Ada transfer ke rekening pribadi seseorang dari bagian internal perusahaan suamimu ... kode proyek yang sama dengan proyek Marvin.”

“Siapa orang internalnya?”

“Masih aku telusuri, tapi aku yakin dia dekat dengan Marvin. Karena data yang bocor itu berasal dari dokumen pribadi level direktur.”

Nadin memejamkan mata sesaat. Dadanya sesak. Bukan karena marah, tapi karena rasa takut, kalau Marvin tahu orang terdekatnya mengkhianati, dia bisa kehilangan kendali.

“Aku mau kamu simpan dulu semua bukti ini,” ucap Nadin lirih. “Jangan kasih ke siapa pun, termasuk ke Marvin. Aku mau cari tahu dulu siapa orang dalam itu.”

“Nadin, kamu yakin? Ini bahaya. Mereka bisa...”

“Aku yakin, Rico. Kalau aku kasih tahu Marvin sekarang, dia cuma bakal menyerang Anita tanpa bukti penuh. Dan itu bisa menghancurkan reputasinya.”

Rico mengangguk pelan, memahami maksudnya. Ia menutup laptop, lalu menatap Nadin dalam-dalam. “Kamu selalu punya insting tajam, Din. Tapi hati-hati. Kalau Anita benar di balik ini semua, dia bukan musuh kecil. Dia mainnya halus, lewat citra dan pengaruh.”

Nadin menghela napas, menatap keluar jendela di mana hujan masih turun deras.

“Dia bisa main halus,” ucapnya pelan, “tapi aku juga bisa lebih halus dari itu.”

Rico berdiri, bersiap pergi. Sebelum keluar, ia menepuk bahu Nadin. “Kalau kamu butuh bantuan, aku siap kapan saja.”

Begitu Rico pergi, Nadin berdiri di depan jendela. Tangannya menyentuh perutnya yang masih datar, lalu bergumam pelan,

“Untuk kamu, Nak ... Mama bakal pastikan papamu nggak dijatuhkan orang seperti dia.”

Namun Nadin tak sadar, di lantai atas, Marvin berdiri diam di depan tangga, menatap punggung istrinya yang berbicara sendiri. Wajahnya tegang, matanya redup. Ia mendengar cukup banyak.

1
Nurul Hilmi
gantung ceritanya
Heni Fitoria
novel ini kok g ada kelanjutan y kak, apa udh tamat kak Aisyah
Heni Fitoria: kok g up LG pdhl udh ditunggu kelanjutannya....
yg lain lho selalu update...
total 2 replies
Nurul Hilmi
ini udah end kok ya
Aisyah Alfatih: masih ada 19 bab lagi 😁
total 1 replies
Teh Euis Tea
ko blm up lg thor, ini seriusan udah tamat ko gantung bgt thor
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ka... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Ratih Setya
kelanjutannya mana kak
Jong Nyuk Tjen
ini ud tamat thor ?
Aisyah Alfatih: masih ada kelanjutan
total 1 replies
Jong Nyuk Tjen
ke jepang urusan bisnis bs ber lama2 ninggalin keluarga. Ad ap d jepang vin ?
Jong Nyuk Tjen
anita kamu am s gibran aja tuh , drpd gangguin s marvin n nadin
Jong Nyuk Tjen
nadin d lawan wkwkwk
Jong Nyuk Tjen
s aulia itu ulat keket yg kegatelan
Yenny Kesuma
👍👍👍
Eridha Dewi
ada lanjutannya gak
Aisyah Alfatih: ada kak ada sekitar 19 bab lagi 😁
total 1 replies
sum mia
good Marvin.... kamu langsung tahu apa yang akan menjadi tujuan si ulet bulu Aiko... hempaskan dan jebak mereka untuk mengumpulkan bukti bila perlu menangkap basah perbuatan mereka . dan jangan lupa... libatkan Nadin.... karena dia hebat lebih dari yang kamu kira .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍 😍 😍
sum mia: kok lama gak up lagi thor , bikin karya baru pliiiiissss yang lama jangan dilupain dong .
total 1 replies
sum mia
ealah.... bibit pelakor sudah bermunculan . hari pertama masuk kerja lagi udah dapat kejutan aja . tapi tentu Nadin tak kan tinggal diam . pesona , kecerdasan , dan kehebatan seorang Nadin tak kan hilang hanya karena di datangi ulet bulu yang bikin gatel . ya udah.... namanya ulet bulu ya diinjak aja biar matek .
semangat Nadin....halau dan hempaskan pelakor yang masuk ke dalam rumah tangga .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ka... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
sum mia
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Esther Lestari
Aiko si ulet bulu baru lagi.
Teh Euis Tea
ulat bulu datang silih bergabti untuk menggoda marvin, untung aj marvin punya istrinya nadin yg kuat dan profesional
Lusi Hariyani
pesonamu marvin wanita dr berbagai dunia dtg padamu untung istrimu nadin wanita yg kuat&cerdas
Kasih Bonda
next Thor semangat
Dwi ratna
hadeh ulet bulu dtang silih berganti,jd malas bcanya 🏃🏃🏃🏃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!