Usia ku baru 10 tahun, aku melihat ibu ku pergi dengan sebuah koper di seretnya ayah ku diam saja melihat ibu ku pergi tidak menahan nya...
Sejak kepergian ibu ku ayah ku menikah lagi dengan wanita yang lebih muda dari ibu ku... wanita itu sangat baik dan menyayangi ku... sejak saat itu aku memanggilnya mama...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14...
Seorang pelayan menyerahkan air minum ke mami Sintia, mami Hany, Diana dan Sandra sementara Renata dan bi Yeti juga sudah masuk ke kamarnya Bi Yeti tidur bersama Brayen, mbo Darmi tidur bersama mba Nina...
"Angel sudah tidur bersama Raisa....?" ucap mami Hany.
"Iya nyonya." ucap Sandra...
"Siapa nama kamu cantik.?" ucap Mami Diana.
"Sandra nyonya." ucap Sandra...
Selesai berbincang Sandra pamit tidur tapi saat hendak ke kamar Sandra mengambil satu gelas dari seorang pelayan yang membawa dua gelas minum.
"Kalian disini.?" ucap mami Sintia dan Diana.
"Mami belom tidur.?" ucap Devano.
"Kalau mami sudah tidur mami tidak ada disini." ucap Mami Sintia
"Kalian ngapain.?" ucap mami Diana.
"Kita hanya berbincang..." ucap Reza...
"Sangat indah ya malam disini.? Nenek sudah semakin tua... Tapi kmu belom menikah." ucap mami Sintia.
"Mami dengar Yunita menyukai mu.?" ucap mami Diana.
"Lihat Rangga dan Yoga sudah menikah bahkan Rangga sudah menjadi seorang ayah." ucap Mami Sintia.
"Mereka tidak menikmati hidup." ucap Vano.
"Hahaha... Kamu lucu, bagaimana bisnis kamu.?" ucap mami Diana.
Semua sudah masuk kamarnya masing masing... Setelah mami Sintia dan Diana masuk kamar Devano dan Reza mereka malah minum minum sampai mabok tapi tiba tiba Vano merasakan aneh di tubuhnya terasa panas.
"Kamu sudah mabok kita tidur saja dulu..." ucap Reza.
"Baiklah Kamu duluan saja." ucap Vano.
Dengan jalan sempoyongan Reza pergi Di susul Vano tubuh nya makin merasa aneh dan panas Vano tidak bisa menahan hasratnya ke jantanan nya mulai berontak, saat masuk kamar Vano segera masuk kamar mandi.
"Sial siapa yang taruh ini di minuman ku.?" ucap Vano
Dirinya membasahi tubuhnya di bawah air... Saat Vano keluar kamar mandi Vano terkejut di atas ranjangnya ada seorang wanita melihat tubuh wanita itu dan pahanya nampak jelas tanpa menunggu lagi Vano langsung melakukan hubungan itu ke wanita yang tidur di hadapannya.
"Wanita ini tidak memberontak." batin Vano tubuhnya makin panas bila tidak di lakukan akan berakibat patal... Bagi Vano Dewi Fortuna lagi berpihak pada dirinya tanpa pikir panjang Vano pun memandang wanita itu dan seperti tau siapa wanita itu, tapi hasratnya makin menjadi Vano tidak peduli langsung melakukan hasratnya.
Sementara Sandra merasakan tubuhnya di sentuh ingin buka mata nya tapi tidak bisa, Apa ini hanya mimpi batin Sandra sungguh dirinya baru ini mimpi adegan dewasa yang seperti nyata dosa itu sangat nikmat.
"Ya Allah maafkan aku bermimpi zina seperti ini ternyata dosa itu indah, tapi mimpi ini sangat nyata.." ucap Sandra dalam hatinya. Yang tidak bisa membuka matanya.
"Sial..." umpat Vano pelan kaget wanita yang dia di tidurin nya masih gadis...
Devano tidak peduli lagi dia harus menyelesaikan hasratnya obat yang di minum nya tadi membuat dirinya makin bergairah saat melihat Sandra yang berbaring di atas ranjang sementara Sandra diam sangat pulas tidurnya...
"Aaaahhh... Vano." teriak Mami Sintia saat masuk kamar Sandra.
Vano yang lagi tidur sambil memeluk Sandra itu dengan di balut selimut... mendengar teriakan mami Sintia Vano segera bangun Sandara masih sedikit pusing dan ngantuk pun membuka mata nya yang terasa berat.
"Bu Sintia." ucap Sandra kucek mata.
"Pakai baju kalian." ucap nyonya Sintia.
Sandra yang kaget dengan ucapan nyonya Sintia dirinya langsung sadar saat Sandra berbalik badan sungguh kaget ada Vano di sampingnya dengan tubuh tanpa baju, mami Sintia segera keluar dari kamar Sandra menunggu mereka.