NovelToon NovelToon
Terjebak Istri Bayangan

Terjebak Istri Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Enemy to Lovers
Popularitas:39.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sarah Mai

Alan Andrew adalah generasi kesepuluh pria dari keluarga Andrew, pewaris tahta kejayaan dalam bisnis otomotif kelas dunia. Ia sempurna di mata banyak wanita; tampan, cerdas, kaya, dan berwibawa. Sosok yang merupakan definisi dari pria idaman. Namun, di balik pesonanya, Alan menyimpan hasrat yang bertolak belakang dengan nilai-nilai ketimuran: ia mencintai tanpa komitmen, menganggap hubungan tak harus diikat dengan pernikahan. Baginya, wanita hanyalah pelengkap sementara dalam hidup, bisa datang dan pergi sesuka hati.

Namun segalanya berubah ketika ia bertemu Maya Puspita, gadis manis dari Jawa Tengah yang datang dari keluarga sederhana namun menjunjung tinggi moral dan etika. Takdir menempatkan Maya bekerja di perusahaan Alan.

Alan sudah menjadikan Maya sebagai ‘koleksi’ berikutnya. Tapi tanpa ia sadari, Maya menjeratnya dalam dilema yang tak pernah ia bayangkan. Sebab kali ini, Alan bukan sekedar bermain rasa. Ia terjebak dalam badai yang diciptakannya sendiri.

Akankah Maya mampu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sarah Mai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HTA14

Setelah Keyla Andrew menyelesaikan pertemuan-pertemuan bisnis dari Jepang- korea dan transit sejenak di Singapura. Kakak kandung Alan Andrew itu akhirnya tiba di Jakarta, pukul 15.20 WiB.

Keyla terpaksa menetap beberapa hari di kantor pusat RVC Grup Indonesia demi menstabilkan kinerja Alan Andrew yang semakin amburadul, terutama dalam pengambilan keputusan krusial perusahaan.

Di ruang kerja eksekutifnya yang elegan, Keyla telah duduk serius menatap layar laptop. Ia masih tampak anggun dan segar meski usianya telah menyentuh kepala empat. Sorot matanya tajam, fokus pada satu nama dalam dokumen staf RVC: Maya Puspita. Dahi Keyla berkerut, tubuhnya gelisah, terkadang menyandarkan punggung ke kursi, lalu kembali tegak menatap layar. Ada firasat tak biasa yang menyelimuti pikirannya.

Suara langkah kaki memasuki ruangan. Jacob, asisten setia Alan, datang membawa dokumen yang sudah dinanti-nantikan.

“Ini laporannya, Nona,” ujar Jacob, menyerahkan hasil evaluasi psikologis Alan.

Keyla menerimanya, membuka perlahan, dan mulai membaca dengan seksama. Matanya menyapu setiap paragraf hingga akhirnya terhenti. Alisnya terangkat, wajahnya menegang.

“Jatuh cinta?” bisiknya setengah geli, bibirnya melengkung tipis.

Jacob mengangguk pelan. “Benar, Nona. Keenam psikiater memberikan hasil yang sama. Mereka menyimpulkan bahwa kondisi emosi Tuan Alan sangat tidak stabil karena sedang jatuh cinta. Bahkan mereka menyebut jika Tuan Alan tidak bersama Maya, ia bisa mengalami depresi berat atau… mungkin kehilangan kewarasan.”

Keyla menahan napas. “Oh my God… crazy?” Suaranya nyaris serak.

“Separah itu kalau jatuh cinta?” Keyla menggeleng tak habis pikir.

“Ya, Nona. Merupakan gangguan kejiwaan akibat tekanan emosional, perasaan cinta terpendam. Tapi keparahan itu, konon hanya dialami oleh 2% penduduk dunia. Jujur saja, saya pun sulit percaya tentang ini,” ujar Jacob sambil menghela napas.

“Namun yang lebih membingungkan,” lanjut Jacob, “Tuan Alan menolak mengakui hal itu. Ketika para psikiater menyarankan untuk segera menikahi Maya sebagai bentuk penyembuhan. Tuan justru marah dan menyebut mereka psikiater abal-abal karena memberikan solusi dimana anak kecil juga bisa memberikan solusi seperti itu dan mereka sempat beradu argumen yang cukup sengit"

Keyla mendecak pelan.

“Tanpa sepengetahuan Tuan, saya telah mengutus tim intelijen untuk menyelidiki keluarga Maya. Kemungkinan mereka menggunakan sihir atau cara tak wajar lainnya untuk mempengaruhi Tuan Alan. Tapi hasilnya nihil," ujar Jacob.

Jacob menyerahkan satu lagi dokumen tambahan.

“Bahkan keluarga Maya mengembalikan semua harta pemberian Tuan Alan, tanpa sisa.”

Keyla tercekat. "really!"

Ia kembali menatap profil Maya di laptop. Tangannya berulang kali memperbesar foto perempuan itu. Terbersit di hati Keyla:

"Hebat juga ni perempuan, pantas Alan takluk."

“Kau punya foto atau video mereka berdua?” tanyanya penasaran.

“Maaf, Nona. Hal semacam itu bersifat pribadi. Saya tidak punya akses,” jawab Jacob dengan hormat.

“Baiklah. Laporanmu sudah cukup jelas. Terima kasih, Jacob.”

“Sama-sama, Nona.” Jacob meninggalkan ruangan.

Keyla termenung. Tatapannya menembus kaca jendela tinggi, jauh ke langit Jakarta yang mulai memerah senja. Ia kembali terseret pada kenangan masa lalu yang buruk.

Alan juga pernah mengalami depresi hebat saat kematian Ayah mereka, Darrel Andrew.

<"Key! Usir dia!" pinta marah Alan dengan mata memerah tajam.

"Alan, bagiamana pun dia Ibu kita, istri Daddy!" hentak Key.

"Aku tidak punya ibu pengkhianat seperti dia, usir atau aku akan menghabisinya?">

Sementara itu…

Di tengah perjalanan dengan bus antarkota yang penuh sesak, Maya sibuk menggulir layar ponselnya, mencari info kos-kosan murah di Jakarta.

“Ya ampun, mahal semua… Untuk tiga hari saja kayaknya uangku nggak cukup,” gumamnya lirih, wajahnya cemas.

Ia mengingat satu tempat yaitu sisi gelap Kota Jakarta, kompleks kos-kosan murah tapi kumuh, liar, penuh gelandangan, waria, dan wanita malam.

"Aku takut tinggal di sana,” desisnya. “Tapi cuma tiga hari…” Maya mulai goyah. Ia tidak punya pengalaman tinggal di lingkungan seperti itu.

“Aku coba telepon teman-teman dulu, siapa tahu bisa numpang,” katanya, mulai membuka daftar kontak yang telah ia susun sebelumnya.

Satu per satu ia hubungi.

“Maaf ya, May, nggak bisa…”

“Maaf, May, aku lagi nggak di kos…”

“Maaf, May…”

Suara penolakan demi penolakan menghantamnya seperti gelombang. Tidak ada satu pun teman yang bersedia membantunya. Mungkin karena mereka tahu Maya kini pengangguran, dan takut menjadi beban.

Maya mengusap keningnya yang basah oleh keringat dengan tisu tipis.

“Huh, panas banget…” desahnya. AC bus nyaris tak berfungsi, hidup segan mati pun enggan. Udara pengap. Semua penumpang mulai mengipas wajah masing-masing. Di tengah deru suara tangis anak kecil, dengkuran berat, gosip tak sopan, dan musik dangdut sumbang membuat energi Maya terkuras dan ia mulai lemas. Tenggorokannya kering, perutnya keroncongan. Separuh bajunya basah karena keringat.

Semua ini terasa seperti mimpi buruk bagi Maya, ketika dulu ia terbiasa naik mobil sport mewah bersama Alan.

“Teman satu-satunya yang mungkin bisa aku datangi di Jakarta cuma… Shela,” gumamnya. Sebuah harapan terakhir tersisa.

Meski dihantui keraguan yang besar, Maya tidak punya pilihan lain. Dengan keberanian yang tersisa, ia kembali nekat menghubungi Shela. Semua terasa seperti deja vu. Awal pertemuan mereka dulu pun dimulai lewat dunia maya, sebelum akhirnya Shela sendiri yang menyarankan Maya untuk bekerja di Jakarta dan tinggal sementara di rumahnya.

Kali ini, Maya mencoba menelepon Shela Namun panggilan itu tidak dijawab.

“Mungkin dia sedang sibuk,” gumam Maya, mencoba berbaik sangka.

Di tempat lain, rupanya Shela sebenarnya sedang beristirahat di kamarnya. Ia menatap dingin layar ponsel yang menampilkan nama Maya, membiarkannya berdering hingga akhirnya mati sendiri.

“Mau apa lagi perempuan murahan ini meneleponku?” desis Shela sinis, sambil mengunyah camilan favoritnya.

Rasa cemburu dan iri yang selama ini Shela pendam pada Maya telah mengubur segala kebaikan dan ketulusan yang pernah diberikan oleh Maya. Bahkan ketika Maya dengan tulus pernah berkata akan mundur jika Alan lebih memilih Shela.

Namun Maya tidak menyerah.

Ia menuliskan pesan dengan hati yang berat, penuh harap dan kerendahan hati.

< "Shela, sebelumnya aku minta maaf atas segala sikap dan perkataanku yang mungkin pernah menyakitimu. Aku tidak punya hubungan apa-apa lagi dengan Alan. Semua pemberian darinya sudah aku kembalikan. Aku hanya ingin memulai hidup baru tanpa Alan ataupun Alan yang lain. Hari ini aku kembali ke Jakarta karena ada panggilan kerja. Bolehkah aku menumpang tinggal di rumahmu selama tiga hari saja, jika lulus aku akan cari kontrakan baru?">

Maya menekan tombol kirim. Lalu terdiam. Menatap layar ponselnya yang kosong. Ia tahu, harapannya sangat kecil… tapi tetap berharap.

"Hahahaha!" Shela tertawa puas membacanya pesan Maya. "Em, lumayan bisa, buat mainan gue!" ucap Shela merencanakan sesuatu yang jahat untuk Maya.

--

Terima kasih atas dukungan para pembaca tercinta, jangan lupa like, komentar, bintang 5, share dan tonton iklan ya. I LOVE U.

1
☠ᵏᵋᶜᶟGalangᵇᵃʰᵃ
taruhanya adalah nyawaku gitu ya lan😁😁😁
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
apakah Alan bisa bertaruh nyawanya buat sang anak enzi ... /Cry//Cry/
Nur Adam
lnjyt
ᴛᴜᴋɪɴᴇᴍՇɧeeՐՏ🍻
apa yang membuat mu buta akan semua kebusukan Key, Alan??? apa kau juga akan diam saja saat Key berbuat jahat sama Enzi suatu saat nanti??? 😌😌😌🤧🤧🤧🤧🤧
ᴛᴜᴋɪɴᴇᴍՇɧeeՐՏ🍻
🤣🤣🤣🤣bisa ae siAlan kalo akting
no 🎸 ve
Ternyata Alan tahu semua kelicikan kakaknya terhadap Maya, tapi kenapa dia diam saja yaa, hmm 🤔

#penasaran
Fitria Ningsih
alan akan memperjuangkan ķalian maya
Hanizar Nana
nyawa alah lah taruhan nya
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
betul akan sangat berbahaya klo Key tau tentang Enzi, dsni lah tugas Alan harus benar2 melindungi Maya, Enzi juga keluarganya
𝖊𝖓𝖎𝖌𝖒𝖆
biar bagaimanapun Alan adalah ayah Enzi may dan enzi berhak mendapatkan kasih sayang nya
ᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞RՇɧeeՐՏ🍻 ¢ᖱ'D⃤ ̐
Alan tau perbuatan Key.apa dia menunggu waktu untuk bertindak?atau karena Alan merasa bersalah atas kejadian tempo dulu dalam keluarganya yang membuat Key jadi korban.
kalau memang Alan ingin Maya dan Enzi bersama dengannya,Alan harus memastikan keselamatan mereka dari Key.
ᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞RՇɧeeՐՏ🍻 ¢ᖱ'D⃤ ̐
berani menentang ras terkuat di bumi?mau cari mati?😂😂
𝐙⃝🦜🅰🆈🅰
ada Bombay yang ditaburkan othor
iya benar bagaimanapun mereka satu darah dan sangat ga adil kalo Maya ga mau menerima Alan sebagai ayahnya Enzi dan tidak memberikan izin Enzi untuk ketemu ayahnya,tapi di sisi lain ada key yg bisa melakukan apapun agar ambisinya terpenuhi...
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
akting mu bagus juga Alan bisa jadi pemain FTV /Facepalm//Facepalm/
𝑴𝒃𝒂𝒌 𝑴𝒂𝒚𝒂🎐ᵇᵃˢᵉ𝐙⃝🦜
masih ada rasa tidak tega ya Maya 😂😂
𝑴𝒃𝒂𝒌 𝑴𝒂𝒚𝒂🎐ᵇᵃˢᵉ𝐙⃝🦜
sokoriin badan Alan.. sakit² dah di hempas ke soda seperti itu 😂😂
𝖊𝖓𝖎𝖌𝖒𝖆
🤣🤣🤣Alan denger loh may
𝖊𝖓𝖎𝖌𝖒𝖆
betul Roy takutnya amnesia 🚴‍♀️
𝖊𝖓𝖎𝖌𝖒𝖆
kok dibiarin aja itu si Alan gak ditolongin🤦🏻‍♀️
☠ᵏᵋᶜᶟGalangᵇᵃʰᵃ
akhirnya alan bisa masuk juga kan

pinter dah😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!