NovelToon NovelToon
Blow Me

Blow Me

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:369
Nilai: 5
Nama Author: nadhi-faa

Cinta yang di nanti selama delapan tahun ternyata berakhir begitu saja. Harsa percaya akan ucapan yang dijanjikan Gus abid kepadanya, namun tak kala gadis itu mendengar pernikahan pria yang dia cintai dengan putri pemilik pesantren besar.

Disitulah dia merasa hancur, kecewa, sekaligus tak berdaya.

Menyaksikan pernikahan yang diimpikan itu ternyata, mempelai wanitanya bukan dirinya.

menanggung rasa cemburu yang tak semestinya, membuat harsya ingin segera keluar dari pesantren.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadhi-faa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14

Hari pernikahan harsa adalah hari kebahagian para santri putra dan putri.

mereka berebutan, ketika sebastian menghamburkan beberapa uang sebagai bentuk kebahagiannya.

Harsa menyaksikan kebahagiaan mereka hanya tersenyum kecil. terutama ketika melihat talita menatapnya dengan senyum tengil karena sudah mendapatkan beberapa lembar uang, temannya itu mengibas ngibaskan uang yang diperoleh.

Acara dilanjutkan dengan hiburan, dan makan-makan.

disitulah harsa bisa istirahat dan duduk di pelaminan sambil memandang kesibukan orang. dia mengabaikan suaminya karna masih merasa asing dan canggung apalagi suaminya itu juga diam saja.

sebastian menatap sepasang pengantin baru yang sibuk dengan pikirannya masing-masing itu segera menghampiri.

"hallo sayank."

sapa sebastian, harsa menoleh menatap pria baya yang terlihat masih tampan dan bugar diusia yang sudah tak muda lagi.

sebastian terkekeh melihat sapaannya yang hanya dibalas dengan senyum canggung.

"harsa, ini om bas. kemarin kamu tidak sempat kenalan saat beliau datang pada hari lamaran."

umma halimah yang baru saja datang langsung mengenalkan.

"kamu bisa panggil saya opa."

"iya opa."

harsa segera menyambut dengan salim dan mencium tangan pria tua itu sebagai bentuk kesopanan.

"kamu jangan sungkan-sungkan."

harsa hanya mengangguk kecil.

***

Akhirnya harsa bisa lega, ketika dia sampai di kamarnya yang sudah dihias layaknya kebun bunga, wangi melati semerbak kemana-mana.

Dia tak peduli dengan kondisi kamarnya, saat ini yang terpenting adalah gaun berat itu harus terlepas dari tubuhnya. Cepat-cepat harsa mengunci pintu dan bergegas melepas gaunnya.

"akhirnya lega juga."

harsa menatap wajah nya yang berbeda hari ini. Dia tadi tak sempat mengamati hasil karya mua ternama itu.

"bagus juga make up mua nya."

puji harsa yang baru saja menyadari bahwa dirinya cantik hari ini dengan look make up korea.

meskipun sayang, pada akhirnya harsa memilih untuk menghapusnya. tidak terlalu sulit, sehingga dengan sekali swap bedak itu langsung hilang.

tok tok tok.

"harsa, ini umma."

"iya ma, sebentar."

"buka ya, jangan lama-lama."

harsa dengan cepat memakai gamis hariannya dan menyampirkan jilbab lalu membuka pintu. meski ada sebagian wajahnya yang masih terdapat sisa Foundation.

dia sedikit terkejut ketika yang di temukan di depan pintu bukan umma halimah melainkan pria tinggi bak gapura kabupaten yang sedang berdiri didepan kamarnya.

Harsa menatap keatas, berhenti tepat pada wajah pria didepannya, mata tajam yang menyoroti wajahnya.

Ghem.

harsa berdehem, menetralkan perasaannya.

Tak lama seorang pria dengan stelan jas lengkap datang membawa koper.

"maaf tuan, ini saya letak kan dimana?."

"letakkan disitu saja." jawabnya dingin dan ketus, menurut harsa yang mendengarnya, namun bagi axel itu hal biasa.

max segera pamit setelah meletakkan kopernya disamping tuannya. dia sedikit menunduk kecil kepada harsa.

"apa aku boleh masuk?."

tanya Axel, harsa yang diam ditengah pintu itu mau tak mau harus mempersilahkan.

"eh, iya."

setelah Axel masuk, kini ganti harsa yang masih di ambang pintu.

"ada yang perlu kita bicarakan."

ucap axel yang melihat gerakan istrinya yang akan kabur keluar.

Harsa cukup terkejut ketika tangan ditarik ke dalam dan axel menutup pintu dengan pelan namun cukup cepat untuk melakukannya.

harsa dibuat dejavu oleh suaminya sendiri, dia bagaikan rusa kecil yang sedang ditarik raja hutan ke dalam semak-semak.

Harsa kini menatap suaminya yang terlihat lebih tinggi dari tadi, dia baru teringat, jika tadi menggunakan sepatu ber hag tinggi.

Saat ini harsa terlihat sebatas dada axel.

Pandangan suaminya yang menelisik juga membuat dia tidak nyaman.

"sampean mau bicara apa?."

akhirnya harsa memulai, dia tidak ingin berlama-lama dengan pria yang sepertinya terlihat membahayakan menurut pandangan harsa.

Axel yang melepaskan jas yabg tiba tiba, membuat harsa memalingkan wajah.

"aku hanya sedang melepaskan jas ku. kamar mu sempit dan pengap."

Harsa, kembali melebarkan matanya ketika mendengar komenan terang-terangan dari orang yang baru dikenal.

"ah, memang ukuran kamar ku kecil, tapi ini cukup menampung sebatang orang seperti saya."

"apa saya bisa pergi keluar sekarang?."

Axel menatap sekeliling kamar sempit yang penuh dengan hiasan bunga.

"apakah ini ide mu?."

Axel mengabaikan pertanyaan harsa dan balik bertanya.

"bukan."

"baguslah."

harsa mengernyit kening, pria dewasa yang berwajah dingin dan tajam menurut harsa itu membuat dia tak betah berlama-lama diruangan yang sama.

"bisakah saya keluar sekarang."

Axel melirik tajam pada harsa, gadis itu sejak tadi mengatakan ingin keluar, sedangkan dalam hati Axel ingin tertawa melihat begitu kacau-nya wajah gadis didepannya.

"silahkan,.."

harsa cepat-cepat hendak pergi, namun kalimat axel menghentikannya.

"jika ingin semua orang menertawakan mu."

harsa langsung sadar, jika dirinya belum selesai membersihkan wajahnya.

Dia malu setengah mati, namun berusaha bersikap biasa. untung pria didepannya suaminya bukan pria yang dicintainya hingga dia tak malu-malu amat.

Harsa segera berjalan kemeja rias dengan cepat, Axel sedikit menyingkir untuk memberikan jalan pada gadis kecil didepannya.

"kenapa sampean tidak bilang dari tadi."

"kamu tidak bertanya."

jawaban datar itu membuat harsa melirik sesaat, lalu melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda nadi.

Harsa kembali melirik dari pantulan kaca.

Dimana Axel sedang mengeluarkan laptopnya dari dalam tas, pria itu bergerak dengan elegan bersandar di ranjang milik harsa, merusak sebagian hiasan bunga yang bertaburan di atas seprei putih.

Harsa dengan cepat-cepat menyelesaikan kegiatannya, lalu keluar.

"mau kemana?."

tanya Axel yang masih fokus pada layar laptop-nya.

"keluar, seperti yang saya katakan tadi."

"ambilkan air!!"

Harsa kembali membulatkan matanya, dia tak percaya dengan kalimat yang keluar dari pria dewasa yang kini berstatus suaminya.

dia pikir gue pembantu, apakah tidak ada kata yang lebih halus jika ingin meminta tolong..

Belum sehari, harsa dalam hati sudah menggerutu.

"oke."

harsa segera keluar.

Axel menatap pintu kamar yang telah menelan tubuh mungil istrinya.

"lumayan."

Gumamnya, entah mengapa dia merasa gadis itu sedikit berbeda dari mantan istrinya.

Meski sama-sama memiliki mata coklat terang, mereka dua wanita yang memiliki kesan berbeda. harsa gadis yang memiliki ekspresi unik ketika menatapnya, ada sorotan kekesalan didalamnya, matanya yang sering membulat itu terlihat lucu, wajah bulat dan pipinya sedikit berisi, apalagi dengan hiasan tahi lalat dibawah mata kiri, axel cuma belum melihat ketika gadis itu tersenyum bebas, kedua lesung pipinya yang akan terbentuk secara alami, memberikan kesan cantik, manis dan imut secara bersamaan.

harsa memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari mantan istrinya, tapi dari balik gamis yang sedikit kebesaran itu, tanpa sengaja axel bisa melihat siluet tubuh gadis mungil itu.

Axel mendongakkan wajahnya mata sambil memejamkan mata.

Dia pria dewasa yang pernah menikah, tentu dia sudah pernah menikmati indahnya surga dunia, namun setelah bercerai dia hanya sibuk memikirkan pekerjaan. Dan kehadiran gadis yang baru saja beberapa jam di hidupnya itu mengalihkan fokusnya. kenapa dia jadi memikirkan body gadis kecil yang tertutup oleh gamis besarnya. dan menebak-nya segala..

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!