NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Pewaris Tahta

Terjerat Cinta Pewaris Tahta

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Mafia / Konflik etika / Masalah Pertumbuhan / Tamat
Popularitas:15.5M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Sebuah tragedi penyekapan membuat Maharaya bertemu dengan seseorang yang berhasil merenggut kesuciannya.
Seorang pria dingin dan kejam, pimpinan mafia bawah tanah yang sangat ditakuti.

Dia juga dibawa masuk ke dalam kehidupan pria itu yang ternyata bukanlah orang biasa, laki-laki kejam itu adalah seorang putra mahkota dan calon raja masa depan.

Sejak itulah perjalanan hidup Maharaya berubah drastis. Dia dipaksa masuk ke dalam kehidupan yang diluar bayangannya, dipenuhi oleh kekerasan, ketakutan, kesedihan sekaligus kesakitan, sampai akhirnya dia mengenali dirinya sendiri.

Mampukah Maharaya bertahan dengan kehidupan kerasnya dan mendapatkan cinta sejati dari pria dingin itu yang nyata-nyatanya masih dibayangi oleh cinta masa lalunya?

Yuuk... kita ikuti saja kisah selengkapnya di sini..!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Saudara Sepupu

❤️❤️❤️

Sean menatap berat kearah Raya yang masih

berdiri mematung, mencoba meyakinkan

diri atas apa yang di dengarnya.

"Mulai besok kau akan menempati posisi

sebagai sekretaris pribadi Presdir."

Sean kembali menegaskan. Perlahan Raya

kembali duduk di hadapan Sean. Jessica kini

mendekatinya, berdiri di samping Raya yang

masih terdiam dalam ketidakpercayaan.

Sekertaris pribadi Presdir ? apa dia sedang

berada dalam dunia khayalan.?

"Kenapa aku harus di mutasi ke bidang lain.?

Aku tidak akan bisa menjalankan misi ini !"

"Aku sudah menjelaskan semuanya pada

beliau, tapi keputusan nya adalah mutlak.!"

Wajah Raya berubah semakin tidak nyaman.

Sekretaris pribadi Presdir.? Entah ini sebuah

keajaiban ataupun kesialan, karena setahu

dia, Presdir perusahaan ini adalah orang yang

sangat misterius, dan tidak mudah untuk di

telusuri. Tapi kenapa sekarang ini sosok itu

tiba-tiba saja ingin menampakkan diri pada

dunia luar ? Apa yang terjadi sebenarnya.?

"Aku masih bisa menolak semua ini kan.?"

"Aku akan memberimu dua pilihan.!"

Sean berucap dengan mimik yang sangat

serius. Raya dan Jessica langsung menatap

penasaran kearah Sean yang kini menghela

napas penuh keyakinan.

"Kau menerima pinangan ku, lalu menikah

denganku. Atau kau akan menerima posisi

penting ini.!"

Wajah Raya langsung berubah tertekan,

sedang wajah Sean tampak di penuhi oleh

harapan.Lain lagi dengan Jessica yang ikut

berharap Raya menerima lamaran Sean.

Bagi Raya kedua-duanya bukanlah pilihan

yang menguntungkan.

"Aku tidak bisa melepasmu Ray, kalau kau

menerima posisi ini, kau akan pergi kemana

Presdir pergi.!"

Kembali ucap Sean, kali ini wajahnya terlihat

sangat cemas. Raya menundukkan kepalanya.

Dia memang berat kalau harus menjauh dari

Sean, tapi ini adalah peluang bagus baginya

untuk menjauh dari laki-laki jahat itu. Bisakah

dia mengambil posisi ini sementara dirinya

sedang berada di bawah pengawasan nya.?

"Aku..aku belum bisa mengambil keputusan.

Ini sangat mendadak bagiku."

Lirih Raya akhirnya di tengah kekalutan nya.

Sean menatap tenang wajah Raya, harapan

nya begitu besar agar Raya menerima dirinya.

Sean benar-benar tidak peduli pada kondisi

gadis itu yang menjadi korban kekerasan.

Karena baginya perasaannya terhadap gadis

itu jauh lebih penting. Kalau Raya menolak

permintaan Presdir, maka dia akan dengan

senang hati mendeklarasikan hubungan nya

dengan Raya di depan Tuan nya itu.

"Baiklah, aku akan memberimu waktu sampai

besok pagi. Karena waktunya sangat urgent.!"

"Baiklah.. Kalau begitu aku permisi dulu."

Raya berdiri, lalu menundukan kepala sedikit

di hadapan Sean setelah itu dia membawa

Jessica melangkah keluar ruangan.

***

Pulang kerja Raya memutuskan untuk pergi

ke rumah Keluarga Atmaja terlebih dulu. Dia

ingin mengambil beberapa berkas penting

juga bertemu dengan sang adik kesayangan,

Arka. Begitu bertemu mereka berdua langsung

melepas rindu dengan saling berpelukkan.

"Apa kakak akan melaporkan kasus kemarin.?

Aku akan ikut mengantarmu.!"

Raya terdiam, wajahnya berubah sedikit muram.

Dia tahu pasti kalau Arka tidak bisa menerima

semua kejadian itu begitu saja.

"Arka, ada banyak hal yang harus di pikirkan

sebelum kita mengambil satu keputusan. Dan

kakak tidak bisa egois, hanya mementingkan

kepuasan sendiri saja."

Raya mengusap kepala Arka yang duduk di

samping nya dengan tatapan bingung.

"Apa maksud Kakak, apa Kakak akan

membiarkan penjahat itu bebas begitu saja.?"

Tatapan Arka terlihat penuh emosi, dia sudah

menyimpan kemarahan nya sejak kemarin dan

kini mengendap di jiwanya. Raya menggeleng,

dia kembali mengusap rambut adiknya itu.

"Tentu saja tidak, Kakak tidak akan pernah

membiarkan orang itu tenang dan menjalani

hidupnya tanpa beban.! Walau bagaimanapun

penjahat itu harus membayar semua yang

telah di perbuat nya.!"

Ujar Raya dengan penekanan di setiap kata-

katanya di sertai nada kebencian yang jelas

sekali terdengar dari ucapannya. Arka meraih

tangan Raya, menggenggam nya kuat.

"Kakak harus kuat, dan aku minta jangan

pernah mengulangi kebodohan itu lagi, itu

hanya akan merugikan diri kakak sendiri.!"

Raya tersenyum lembut. Dia mengacak rambut

adik semata wayangnya itu.

"Baiklah Tuan Muda, Kau dewasa terlalu cepat.

Belajarlah dengan baik dan serius.!"

Ledeknya sambil kemudian memasukkan

barang-barang bawaannya, setelah itu berdiri,

menatap ke sekeliling kamarnya.

"Apa kakak sudah benar-benar mengambil

keputusan.?"

"Sepertinya ini memang sudah menjadi jalan

hidup Kakak, semoga ini yang terbaik."

Ujar Raya sambil kemudian melangkah keluar

dari kamarnya di temani Arka yang membawa

tas bawaan Raya. Tiba di ruang keluarga dua

saudari tirinya sudah menunggu dengan

tatapan yang terlihat merendahkan.

"Syukur deh kalau kamu masih punya malu.

Kita juga tidak tidak ingin menampung gadis

korban pemerkosaan..!!"

Riri berkata pedas sambil maju ke hadapan

Raya yang berdiri santai, berusaha untuk tidak

meladeni ocehan dua saudari nya itu yang tidak

pernah membiarkan dirinya bebas begitu saja.

Arka langsung maju, tangannya terkepal kuat,

tapi Raya segera menarik nya, menatapnya

lembut memberi isyarat agar tetap tenang.

"Aku datang kesini hanya ingin mengambil

barang-barangku, jadi aku permisi sekarang.!"

"Ya sudah sana pergi.! Kita juga tidak ingin

terkena sial gara-gara kamu! Cihh..kau bisa

membawa pengaruh buruk pada keluarga ini.!"

Desis Riri sambil menekan dan mendorong

bahu Raya membuatnya mundur beberapa

langkah .

"Kak Riri, apa kamu bisa bersikap tenang

sedikit saja.? Apa kalian tidak ingat, kalau

kak Raya tidak mengorbankan dirinya demi

kita, mungkin sekarang ini kita semua hanya

tinggal nama saja !"

Arka berteriak maju ke hadapan Riri dengan

tatapan garang di telan kemarahan. Riri dan

Mila membelalakkan matanya melihat Arka

begitu gigih membela kakak satu ayahnya itu.

"Hei..bocah, jangan ikut campur kamu ya !

Itu kan dia sendiri yang mau menyerahkan

dirinya pada penjahat itu.!"

Geram Mila sambil ikutan maju ke hadapan

Arka dan Raya yang kini maju melindungi

adiknya itu.

"Kalian semua sudah kelewatan. Aku sudah

bosan melihat sikap arogan kalian ke kak

Raya.!"

Arka tetap ngotot ingin memberi pelajaran

pada kedua kakak menyebalkan nya itu.

Dia kembali maju ke hadapan Riri dan Mila.

"Sudah minggir kamu, jangan ikut campur.!

Dasar bocah tidak tahu diri, apa sih yang

kamu bela dari kakak murahan seperti dia.!"

Decak Mila sambil mendorong tubuh Arka

sampai remaja tanggung itu mundur beberapa langkah dengan wajah yang sudah memerah

tidak terima hinaan Mila pada Raya. Dua orang

pelayan yang ada di tempat itu hanya bisa

melihat perdebatan empat bersaudara itu

tanpa bisa ikut campur.

"Dan kamu, pergi dari sini, jangan pernah

lagi datang kesini, sana pergi..!!"

Mila mendorong tubuh Raya cukup keras

hingga tubuh nya hampir saja terjatuh kalau

sosok Griz tidak muncul di waktu yang tepat.

Dengan sigap wanita maskulin itu menahan

tubuh Raya, tatapan nya kini menyala kearah

Mila dan Riri yang langsung berdiri kaku di

tempat melihat aura gelap yang keluar dari

sosok tinggi tegas itu.

"Satu kali lagi kalian menyentuh kulit Nona

ku, aku pastikan kalian tidak akan melihat

matahari esok hari dengan tenang.!"

Ancam Griz dengan tatapan nyalang nya

yang langsung menciutkan nyali Riri dan

Mila. Lutut mereka kini mulai terasa lemas.

Siapa wanita menyeramkan ini.? Kenapa

tiba-tiba saja muncul dan mengatakan

kalau Raya adalah Nona nya.?

Raya menatap sebentar kearah Griz yang

masih menatapi kedua kakak beradik itu.

Sementara Arka tampak bengong terpukau

pada sosok cool Griz yang terlihat begitu

keren di matanya.

"Sudah Griz, aku tidak apa-apa kok. Kita pergi

dari sini sekarang juga. Arka..kakak pergi ya,

baik-baik di rumah.!"

Raya menepuk bahu Arka yang hanya bisa

mengangguk pelan dengan tatapan tidak

lepas dari sosok Griz. Raya melangkah pergi

di kawal oleh Griz meninggalkan semua orang

yang masih terdiam di tempat.

"Kak Raya hebat, dia memakai jasa bodyguard

sekarang, pengawalnya juga keren abis.!"

Desis Arka sambil senyum-senyum sendiri.

seraya menggaruk tengkuknya saat mengingat

bagaimana kerennya sosok Griz.

***

Di sebuah ruang VVIP restaurant termahal

yang ada di pusat kota, saat ini Aaron dan

Ansel tampak sedang duduk menikmati

makan malamnya. Ansel terlihat sangat

antusias dengan semua hidangan lokal

yang ada di restauran ini.

"Besok, setelah semuanya berjalan sesuai

rencana kau kembali terbang ke negara xx..

Sepertinya aku masih harus membereskan

sisa masalah disini sampai tuntas.!"

Aaron mengakhiri makan malam nya yang

terlihat kurang berselera. Berbeda dengan

Ansel, tampaknya pria muda dengan aura

wajah yang sangat berbeda itu sangat

menikmati makanan yang ada di depannya.

"Apa Kakak serius akan menikahi gadis itu.?"

Ansel menatap Aaron yang merebahkan

tubuh nya ke sandaran sofa, memainkan

tablet kecil tipis di tangannya.

"Aku hanya membutuhkan keturunan darinya.

Benih itu sangat berharga, tidak bisa tumbuh

di sembarang rahim !"

"Kalau kakak berubah pikiran, biarkan aku

menggantikan posisi mu menikahi gadis itu.!"

Aaron menghentikan aktifitas nya seketika.

Matanya kini bergulir pada Ansel yang saat

ini sedang menatapnya serius.

"Apa yang ada di otak kecil mu itu.? Apa kau

menyukai wanita itu.?"

Tatapan Aaron kini berubah setajam silet.

Ansel memalingkan wajahnya, kembali fokus

pada makanannya.

"Dia sangat lah istimewa. Aku belum pernah

melihat mata seindah itu. Sangat dalam dan

memiliki sihir yang begitu mematikan.! Kau

beruntung menjadi pemilik kehormatannya.!"

Aaron terdiam, namun tatapannya terlihat

semakin menusuk dan mulai mengeluarkan

kebekuan di sekitarnya.

"Hanya ada satu wanita yang memiliki mata

indah dan membius, dan itu tidak akan bisa

di kalahkan oleh wanita manapun.!"

Desis Aaron dengan tatapan mata yang kini

berubah hampa. Pikirannya kembali melayang

pada satu sosok yang sedang berusaha untuk

di lupakan nya. Namun ternyata itu sangatlah

sulit untuk di lakukannya.

"Mungkin bagimu wanita itu adalah yang paling

indah.Tapi aku adalah petualang cinta. Wanita

ini benar-benar berbeda, dia memiliki sesuatu

yang istimewa dan tidak terbantahkan.!"

Aaron kembali melirik kearah Ansel, menatap

kuat sosok adik sepupu sekaligus asisten

pribadinya itu. Pria inilah yang selama ini

menjadi sosok pengganti kedudukannya.

"Kau adalah ******** kecil. Aku tidak akan

membiarkan wanita itu tersentuh pria lain

selama dia dalam pengawasanku.! Dia harus

bebas dari pengaruh buruk manusia lain.!"

Tegas Aaron sambil meletakkan tablet nya.

Ansel mengakhiri makan malamnya.

"Kalau begitu berikan dia padaku begitu kau

membebaskan nya.!"

Kedua mata tajam pria itu kini saling beradu,

berusaha menembus kedalaman hati masing-

masing. Aaron mendengus, memukul kepala

Ansel dengan wajah yang terlihat semakin

dingin. Dia berdiri, tidak lama kemudian

melangkah pergi keluar dari ruangan itu.

Ansel hanya bisa menghembuskan nafas

berat. Meraih tas kecil berisi berbagai alat

canggih yang selalu setia menemani waktu

dan kegiatan nya yang super padat. Selama

ini dia lah yang menjalankan perusahaan

milik saudara sepupunya itu, sementara

orang nya sendiri malah asyik mengembara..

***

Happy Reading.....

1
Merlani Hidayat
baca ulang ke 3x nya
Anonymous
Buat authornya 💗💗😭😭makasih udah bikin cerita sebagus ini plisss pengin jadi raya aron bener bener keren bgt karakternya jatuh cinta arghhhhh😭😭😭😭
Putu: Aku juga dari th 2025. Untung ketemu judulnya. Udah dari SMA love bgt sama ini😭
total 1 replies
Anonymous
Baper banget plis udah 5 tahun baca ini ga bosenin 😭😭
soso
Luar biasa
Momy Haikal
dari semua novel author aku suka cerita Agra kiran Devan Sherin dan raya aron sisanya aku kurang srek sm pemeran laki lakinya
Lismawati Salam
Luar biasa
☘️⃟🆑🍾⃝🎐⃟ͧC͠ʜᴀᷫғͧɪᷠɪ̽ɴⷡᴛᷧ͜ᴀͤ
dibaca berapa x pun tetap nyangkut dan serasa terhanyut dlm cerita ini
Teh Lis Putri
woooo kerean
Naila fikri sho Fiya
luar biasa karyamu thor
Sri Suhartati
Biasa
Sri Suhartati
Buruk
Naila fikri sho Fiya
Kecewa
Naila fikri sho Fiya
Buruk
Ita Setiana
Luar biasa
Sur Tini
sebener nya kenapa yah..ap aroon susah punya anak sampe terkejut begitu
Serevina Simanjuntak
Luar biasa
𝓛𝖊𝖊𝖈𝖍𝖞𝖗𝖆
cerita menarik klo bisa ada lanjutan nya donggg
Naila Azmi
kk mau kelanjutan kisahnya keanu donk kk
pasti lebih seru
Heti Supriyati Laela
luar biasa bikin yang baca ketagihan
Naila Azmi
gk bisa ngebayangin thor gmna tampannya seorang marvel de enzo 😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!