Di sebuah akademi rahasia yang tersembunyi dari pandangan dunia biasa, para siswa diajari cara mengendalikan waktu. Ada yang bisa melihat masa depan, yang lain mampu mengubah masa lalu, dan beberapa memiliki kemampuan untuk hidup di antara detik-detik yang hilang. Namun, ada legenda tentang seorang murid yang berhasil melarikan diri dari batas waktu dan menjadi abadi—dan sekarang, dia berencana mengubah sejarah manusia sepenuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ADHIWARNA_AUTHOR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AKADEMI WAKTU EPISODE 14
*CERITA BERLANJUT: KEMBALINYA SANG ANOMALI*
Ketenangan yang dipulihkan oleh Inti Resonansi dan bimbingan Para Pendulum Waktu memberikan harapan baru bagi Akademi Meulaboh. Namun, rasa aman itu kembali terusik oleh kabar yang dibawa oleh salah satu tetua akademi yang memiliki kemampuan melihat jejak temporal samar. Ia merasakan adanya riak energi waktu yang tidak wajar, jejak yang familiar namun lebih kuat dan terarah dari sebelumnya. Jejak itu mengarah pada satu kesimpulan yang mengerikan: Anomali Waktu telah melarikan diri dari tahanannya.
Berita itu menyebar dengan cepat, menimbulkan kecemasan di seluruh akademi. Keberhasilan mereka menstabilkan resonansi energi dan menutup celah dimensi terasa sia-sia jika ancaman utama masih berkeliaran bebas. Orion, dengan wajah serius, menjelaskan bahwa melarikan diri dari ruang tahanan temporal bukanlah hal yang mudah. Pasti ada bantuan dari luar atau Anomali Waktu memiliki kemampuan tersembunyi yang belum mereka ketahui.
Penyelidikan segera dilakukan. Mereka memeriksa ruang tahanan Anomali Waktu dan menemukan jejak manipulasi waktu yang halus namun efektif. Seolah-olah Anomali Waktu mampu mempercepat aliran waktunya sendiri di dalam ruang tahanan, memungkinkan dirinya untuk melewati segel temporal yang menguncinya. Ini menunjukkan bahwa pemahamannya tentang waktu jauh lebih dalam dan berbahaya dari yang mereka duga.
Untuk melacak keberadaan Anomali Waktu, Kirana mencoba menggunakan koneksinya dengan aliran waktu, berharap dapat merasakan jejak temporalnya yang unik. Alana membantu memperkuat fokusnya, sementara Aisyah menggunakan instingnya untuk mendeteksi energi temporal yang tidak alami di sekitar akademi.
Pencarian mereka membawa mereka kembali ke perpustakaan kuno. Di sana, di antara catatan-catatan tentang Anomali Waktu, mereka menemukan sebuah manuskrip tersembunyi yang menyebutkan tentang "Nexus Temporal," sebuah titik persimpangan aliran waktu yang langka dan kuat. Nexus Temporal diyakini mampu memberikan akses ke berbagai garis waktu dan memungkinkan penggunanya untuk melakukan perjalanan waktu dengan lebih bebas.
Catatan itu juga menyebutkan bahwa Anomali Waktu memiliki obsesi untuk mencapai Nexus Temporal, dengan keyakinan bahwa di sana ia dapat memperbaiki "kesalahan" masa lalunya dalam skala yang lebih besar, mungkin dengan mengubah seluruh sejarah. Lokasi Nexus Temporal dirahasiakan, namun manuskrip itu memberikan beberapa petunjuk samar yang mengarah ke sebuah pulau vulkanik terpencil di Samudra Hindia.
Menyadari bahaya yang mengintai jika Anomali Waktu berhasil mencapai Nexus Temporal, Kirana dan teman-temannya, ditemani oleh Orion dan beberapa tetua akademi yang memiliki kemampuan khusus dalam pelacakan temporal, segera mempersiapkan perjalanan ke pulau vulkanik tersebut. Mereka tahu bahwa kali ini, taruhannya lebih tinggi dari sebelumnya. Bukan hanya masa depan akademi yang dipertaruhkan, tetapi juga integritas seluruh garis waktu.
Perjalanan laut menuju pulau vulkanik itu penuh dengan tantangan. Mereka harus menghadapi badai aneh yang muncul tiba-tiba, aktivitas vulkanik yang tidak stabil, dan aura energi temporal yang kacau di sekitar pulau. Semakin dekat mereka, semakin kuat mereka merasakan kehadiran Anomali Waktu.
Sesampainya di pulau itu, mereka menemukan lanskap yang tandus dan berbahaya, dengan gunung berapi aktif yang memuntahkan asap dan lahar. Jejak-jejak manipulasi waktu terlihat jelas di sekitar mereka – area dengan vegetasi yang tumbuh terlalu cepat, bebatuan yang tampak meleleh dan membeku kembali dalam waktu singkat, dan ilusi-ilusi temporal yang membingungkan.
Mereka mengikuti jejak energi temporal yang semakin kuat, yang membawa mereka ke sebuah gua tersembunyi di dalam kawah gunung berapi. Di dalam gua, mereka menemukan Anomali Waktu berdiri di depan sebuah pusaran energi yang berdenyut kuat – Nexus Temporal. Pusaran itu memancarkan berbagai warna cahaya, dan mereka dapat melihat sekilas berbagai garis waktu yang berbeda di dalamnya.
Anomali Waktu tampak lebih kuat dan lebih terobsesi dari sebelumnya. Di sekelilingnya, ia telah memasang berbagai artefak kuno yang ia curi dari akademi, yang ia gunakan untuk memperkuat koneksinya dengan Nexus Temporal.
"Kalian terlambat lagi," seru Anomali Waktu dengan nada kemenangan. "Aku akan memperbaiki masa lalu, menghapus semua kesalahan yang telah terjadi, dan menciptakan garis waktu yang sempurna!"
Pertempuran terakhir pun terjadi. Anomali Waktu, dengan kekuatan Nexus Temporal yang mengalir melalui dirinya, menjadi lawan yang sangat tangguh. Ia mampu memanipulasi aliran waktu di sekitar mereka dengan lebih bebas, menciptakan paradoks kecil, mengirim mereka ke kilasan masa lalu atau masa depan yang membingungkan, dan meluncurkan serangan energi temporal yang dahsyat.
Kirana dan teman-temannya harus menggunakan semua kemampuan dan pengetahuan yang telah mereka pelajari. Alana memanipulasi aliran waktu untuk mengganggu kendali Anomali Waktu atas Nexus Temporal. Aisyah menggunakan instingnya untuk memprediksi serangan temporal dan memberikan peringatan. Farhan dan Arya menggunakan elemen mereka untuk menciptakan perisai dan serangan yang mampu menembus pertahanan temporal Anomali Waktu. Orion, dengan pengetahuannya tentang Nexus Temporal, memberikan taktik dan strategi.
Kirana, sebagai inti dari pertahanan mereka, berusaha untuk terhubung dengan Nexus Temporal sendiri, mencoba untuk memahami alirannya dan mencari cara untuk memutuskan koneksi Anomali Waktu. Ia menyadari bahwa Nexus Temporal bukanlah alat untuk dimanipulasi, tetapi sebuah titik keseimbangan yang harus dihormati.
Dalam pertarungan klimaks, Kirana berhasil mendekati Anomali Waktu. Ia tidak menyerangnya dengan kekuatan, tetapi dengan pemahaman. Ia menunjukkan kepadanya visi tentang konsekuensi mengerikan jika ia mencoba mengubah masa lalu – garis waktu yang hancur, paradoks yang tak terkendali, dan hilangnya semua yang mereka kenal.
Untuk sesaat, keraguan kembali terlihat di mata Anomali Waktu. Namun, obsesinya kembali menguasai dirinya. Ia mencoba untuk menarik Kirana ke dalam Nexus Temporal, dengan harapan untuk mengubah masa lalunya bersama-sama.
Dengan bantuan teman-temannya, Kirana berhasil menghindari tarikan Nexus Temporal. Dengan tekad bulat, ia memfokuskan seluruh energinya dan menggunakan resonansi dari Harmonizer Waktu yang ia bawa bersamanya untuk mengganggu koneksi Anomali Waktu dengan Nexus Temporal.
Terjadi gelombang energi yang dahsyat. Koneksi Anomali Waktu dengan Nexus Temporal terputus, dan pusaran energi itu menjadi tidak stabil. Anomali Waktu berteriak putus asa saat kekuatannya menghilang.
Dengan cepat, Orion dan para tetua akademi menggunakan segel temporal kuno untuk mengamankan Anomali Waktu sekali lagi, kali ini dengan pengamanan yang jauh lebih kuat. Nexus Temporal, tanpa koneksi eksternal, kembali menjadi pusaran energi yang tenang dan tidak berbahaya.
Ancaman besar telah diatasi, namun pertempuran melawan Anomali Waktu meninggalkan bekas yang mendalam. Mereka belajar tentang bahaya obsesi terhadap waktu dan pentingnya menjaga keseimbangan garis waktu. Mereka juga menyadari bahwa masih banyak misteri tentang waktu dan dimensi yang belum terungkap. Kembalinya Sang Anomali menjadi pengingat bahwa tugas mereka sebagai penjaga tidak akan pernah berakhir, dan mereka harus selalu siap menghadapi tantangan apa pun yang mungkin muncul dari masa lalu, masa depan, atau bahkan dari kedalaman Nexus Temporal itu sendiri.
