Dia tidak tahu dari mana awalnya, rumah tangganya bisa menjadi semakin terasa dingin. Dia sebagai kepala rumah tangga, sudah berusaha sebaik mungkin menjadi tulang punggung keluarganya.
Mike Bennett, pria sederhana yang memiliki kepribadian hangat, dan bertanggung jawab menjadi kepala rumah tangga, dikhianati istrinya!
Amelia Bennett, istri Mike, menggugat cerai Mike, saat Mike menangkap basah Amelia bersama selingkuhan istrinya tersebut di sebuah hotel.
Amelia bersama kekasih gelapnya, menganiaya Mike hingga nyaris meregang nyawa. Dan disaat Mike sekarat, ia di tolong seorang wanita cantik kalangan atas.
Mike yang malang akhirnya merasakan bagiamana rasanya dicintai dengan tulus, dan menjadi kepala rumah tangga yang dihormati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 14.
Amelia mendengus dingin melihat Mike yang meringkuk kesakitan, dengan memegang perutnya yang terasa sakit luar biasa.
Amelia tidak merasakan adanya rasa kasihan melihat keadaan Mike yang terlihat mengenaskan. Ia semakin benci melihat sosok Mike, yang terlihat tidak berguna di matanya.
Para pelanggan hotel yang melihat kejadian itu, hanya bisa menahan diri untuk tidak ikut campur, karena Amelia tidak ingin satu pun dari mereka ikut campur.
"Ayo, sayang!" Hale Louis mengulurkan tangannya kepada Amelia.
Dengan tersenyum puas, Amelia memberikan tangannya untuk di genggam Hale, tapi beberapa langkah akan menuju lift, ia menghentikan langkahnya.
Melihat Amelia menghentikan langkahnya, beberapa pelanggan hotel yang melihat penganiayaan yang dilakukan Amelia dan Hale, perlahan satu persatu undur diri, karena mereka tidak ingin di ancam Amelia karena mencoba untuk menolong Mike.
"Sebentar!" ujar Amelia, lalu kembali kepada Mike yang masih meringkuk kesakitan, dengan darah yang keluar dari sudut bibirnya, dan beberapa luka pada wajah serta lengan Mike.
Amelia membuka tas kecilnya, dan mengeluarkan selembar berkas yang terlipat dua dari dalam. Kemudian berkas tersebut ia lemparkan ke wajah Mike dengan kasar.
"Aku sudah menggugat cerai kamu dua bulan yang lalu, aku sudah menandatanganinya! sekarang tinggal kamu tanda tangani, aku akan mengurusnya besok, dan kita resmi bercerai!!"
Nada sarkas Amelia yang terdengar dingin, sedikit pun tidak merasakan ada beban untuk berpisah dari Mike.
"Cepat!!" teriak Amelia tidak sabaran melihat Mike yang masih meringkuk kesakitan.
"Kenapa, sayang?" tanya Hale yang tengah berdiri di depan pintu lift, dengan pandangan bingung melihat Amelia melemparkan sebuah kertas kepada Mike.
"Oh, tidak kenapa-kenapa, aku hanya ingin dia menandatangani surat perjanjian, agar tidak mengganggu ku lagi ke depannya!" jawab Amelia tersenyum manis menoleh ke arah Hale.
Setelah selesai menjawab Hale, dengan tidak sabaran Amelia meraih pena dari tasnya, lalu berjongkok untuk meraih tangan Mike.
"Cepat tanda tangani!!" sentak nya memberikan pena ke antara jemari Mike, agar Mike segera menandatangani surat cerai yang telah ia tanda tangani.
"Amelia, kamu sudah keterlaluan! jangan sampai kamu menyesali apa yang telah kamu lakukan padaku, aku tidak akan pernah memaafkan mu! sebagai suami, aku sangat terhina dengan apa yang telah kamu lakukan padaku!" kata Mike sembari menahan sakit pada perutnya.
"Jangan banyak bicara lagi! cepat tandatangani! aku tidak akan pernah menyesal bercerai darimu! aku malah bersyukur akhirnya bercerai darimu!!"
Dengan menahan sakit, Mike pun menandatangani surat cerai yang disodorkan Amelia.
"Bagus!" Amelia tersenyum senang melihat berkas surat cerai yang telah ditandatangani Mike, "Aku yang akan mengurus prosedur perceraiannya sendiri, besok kamu ambil semua barangmu dari rumah kami! malam ini kamu tidak boleh lagi menginjakkan kaki ke rumah kami!!"
Sembari tersenyum senang, Amelia meninggalkan Mike begitu saja, dan menghampiri Hale yang masih menunggunya dengan sabar.
Sebelum Amelia dan Hale masuk ke dalam lift, mereka tertawa memandang ke arah Mike yang masih merintih kesakitan, setelah itu barulah mereka masuk ke dalam lift.
Mike yang ditinggalkan mengepalkan tangannya penuh rasa sakit hati, dan ia pun mencoba untuk bangkit berdiri dari lantai.
Karena perutnya yang terasa sakit sekali, untuk bangun duduk saja Mike tidak sanggup. Ia kembali meringis kesakitan.
Sementara itu tidak jauh dari tempat Mike teronggok di lantai, seorang wanita cantik bersama seorang wanita, dan dua pria berpakaian formal serba hitam melangkah di ujung koridor kamar hotel menuju lift.
Wanita cantik itu, Priscilla Garrett, bersama Asisten pribadi, dan dua bodyguardnya nanar melihat sosok tubuh Mike yang meringkuk kesakitan dilantai koridor.
Seketika Priscilla terkejut melihat tubuh Mike yang babak belur, setelah jarak mereka semakin mendekat ke arah Mike.
"Siapa yang melakukan penganiayaan disini? kenapa tidak ada seorang pun menolongnya??" Priscilla merasa tidak terima melihat keadaan Mike yang mengenaskan.
Tiba-tiba mata Priscilla membulat setelah melihat wajah Mike, dan ia pun dengan cepat menghambur ke arah Mike.
"Nona!!" Asisten Priscilla terkejut melihat Priscilla berjongkok menolong Mike untuk bangkit berdiri dari lantai.
"Mike.. anda kenapa? siapa yang menganiaya anda??" tanya Priscilla merengkuh kepala Mike, dengan cara meraih tengkuk Mike dengan tangannya.
"Anda mengenalnya, Nona?!" tanya Asisten Priscilla.
"Iya! dia pengawas di proyek hotel grup Garrett!!" jawab Priscilla dengan nada yang begitu cemas.
"Cepat bantu Nona!!" perintah Asisten Priscilla kepada dua bodyguard Priscilla.
Dua bodyguard Priscilla seketika tersadar melihat tindakan majikannya, yang kepayahan mencoba mengangkat tubuh Mike untuk duduk.
Akhirnya tubuh Mike pun dapat berdiri dengan disangga oleh ke dua bodyguard Priscilla.
"Ayo, cepat! kita harus segera membawanya ke rumah sakit!!"
Dengan panik Priscilla berlari ke arah lift, dan menekan tombol lift dengan tidak sabaran.
Bersambung......
kan udah dapet lampu hijau dari camer🥳🥳🥳🥳
selamat menikmatinya, Mike 🙂
dulu Amrlia dan keluarganya menindas serta memanfaatkan kebaikkan Mike
sekarang mereka ditindas dan dimanfaatkan oleh Hale, karena kebodohan dan sifat materialistis mereka sendiri