NovelToon NovelToon
Ketika Aku Memilih Pergi, Dia Memilih Menyelamatkan

Ketika Aku Memilih Pergi, Dia Memilih Menyelamatkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:20.9k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Flower Florencia hidup dalam tekanan—dari keluarganya yang selalu menuntut kesempurnaan hingga lingkungan universitas yang membuatnya merasa terasing. Di ambang keputusasaan, ia memilih mengakhiri hidupnya, namun takdir berkata lain.

Kim Anderson, seorang dokter tampan dan kaya, menjadi penyelamatnya. Ia bukan hanya menyelamatkan nyawa Flower, tetapi juga perlahan menjadi tempat perlindungannya. Di saat semua orang mengabaikannya, Kim selalu ada—menghibur, mendukung, dan membantunya bangkit dari keterpurukan.

Namun, semakin Flower bergantung padanya, semakin jelas bahwa Kim menyimpan sesuatu. Ada alasan di balik perhatiannya yang begitu besar, sesuatu yang ia sembunyikan rapat-rapat. Apakah itu sekadar belas kasih, atau ada rahasia masa lalu yang mengikat mereka berdua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Beberapa hari kemudian

Perusahaan keluarga Florencia

Alan duduk di ruang kerjanya yang luas dan mewah. Jendela besar di belakangnya menampilkan pemandangan kota yang sibuk, tetapi pikirannya hanya tertuju pada satu hal—Flower. Wajahnya dingin dan matanya tajam saat ia mendengarkan laporan dari salah satu anak buahnya.

"Tuan, keberadaan Nona telah diketahui. Nona tinggal di apartemen. Dia menyewa kamar di sana," kata anak buah Alan dengan nada hormat, memastikan tidak ada detail yang terlewatkan.

Alan mengangguk pelan, tatapannya beralih ke jam tangan mahal di pergelangan tangannya. Waktu terus berjalan, dan kesabarannya semakin menipis. "Baiklah, awasi dia dengan baik!" suaranya tegas, memancarkan otoritas yang tidak bisa dibantah. "Saat ini dia pasti masih di kampus. Tahan saja dia dalam perjalanan dan langsung bawa ke bandara dengan paksa. Tidak peduli dia melawan atau memohon. Jangan sampai dia lolos. Kalau dia menangis, biarkan saja. Dia suka berpura-pura!"

Perintahnya jelas, tanpa ruang untuk kesalahan. Tidak ada belas kasihan di balik ucapannya. Baginya, Flower hanyalah gangguan yang harus segera disingkirkan dari kehidupannya.

"Baik, Tuan," jawab anak buahnya patuh sebelum meninggalkan ruangan, siap melaksanakan instruksi tanpa ragu.

Di sisi lain,

Flower melangkah santai di tepi jalan setelah menyelesaikan kuliahnya hari ini. Meski lelah, senyum tipis menghiasi wajahnya. Angin sore yang sejuk mengusap lembut rambut panjangnya yang tergerai.

"Untung saja ada guru yang baik seperti dokter Kim yang mengajarku dengan sabar. Jadi, kalau dosen memberiku latihan, aku tidak akan kesulitan lagi," gumamnya pelan, merasa sedikit lega di tengah hidupnya yang penuh tekanan.

Namun, ketenangan itu hanya berlangsung sekejap. Sebuah mobil hitam berhenti mendadak di sampingnya, membuat Flower tertegun. Jantungnya berdebar tak nyaman. Dua pria berpakaian gelap keluar dari mobil dan berjalan cepat ke arahnya dengan ekspresi datar dan niat yang jelas.

"Siapa kalian?" tanya Flower curiga, mundur beberapa langkah dengan waspada. Nalurinya mengatakan ada sesuatu yang tidak beres.

Salah satu pria itu mendekat, suaranya berat dan tanpa emosi. "Tuan Alan yang meminta kami membawa Anda pergi, Nona," jawabnya singkat, seolah tak ada ruang untuk penolakan.

Flower mengernyit marah, rasa kesal membuncah di dadanya. "Dia lagi? Apa lagi yang dia inginkan? Aku sudah keluar dari rumah itu sesuai keinginannya. Apakah masih belum puas?" Matanya menyala penuh kemarahan.

"Tuan Alan ingin Nona ke luar negeri, jadi sekarang kita akan langsung ke bandara. Semua kebutuhan dan tempat tinggal telah diatur," jawab pria itu dingin, seperti membaca skrip yang sudah dihafal.

Flower tertawa sinis meski hatinya terasa sesak. "Ke luar negeri? Hebat sekali rencananya. Ingin menyingkirkanku sehingga mengirimku ke tempat yang jauh," ucapnya tajam. "Aku ingin bertemu dengannya!"

Permintaannya ditolak mentah-mentah. "Tidak bisa, Nona. Tuan telah mengatur jadwal penerbangan untuk Anda. Jadi sekarang kita harus segera berangkat!" Tanpa menunggu persetujuannya, mereka mencengkeram lengan Flower dan menariknya dengan paksa menuju mobil.

Flower meronta, berusaha melepaskan diri, tetapi cengkeraman mereka terlalu kuat. "Lepaskan aku! Aku tidak akan pergi tanpa jawaban darinya!" teriaknya, matanya berkaca-kaca oleh emosi yang bercampur aduk—amarah, kecewa, dan luka lama yang kembali menganga.

Namun, jeritannya hanya mengisi udara kosong. Mereka tetap menjalankan perintah, menyeretnya masuk ke dalam mobil tanpa memedulikan protes atau air mata yang mulai mengalir di pipinya. Di balik kemudi, mobil melaju kencang, membawa Flower menuju nasib yang belum ia ketahui.

"Turunkan aku!" teriak Flower keras, suaranya penuh kemarahan dan kepanikan. Ia meronta sekuat tenaga, mencoba melepaskan diri dari cengkeraman kasar kedua pria di sisinya.

Salah satu pria itu mendesah lelah, tetapi tetap mempertahankan cengkeramannya. "Nona, jangan persulitkan kami. Kami hanya menjalankan perintah," jawabnya dengan nada dingin dan tegas, seolah tidak peduli dengan perlawanan Flower.

Flower menggeram frustrasi. Tubuhnya terasa terhimpit di antara kedua pria yang duduk di belakang sopir. Dengan tangan mereka yang mencengkeram erat, ruang geraknya menjadi sangat terbatas. Setiap kali ia mencoba menarik lengannya, cengkeraman mereka justru semakin kuat.

"Alan benar-benar keterlaluan!" gumamnya dengan napas memburu. Matanya memandang keluar jendela, menyadari jalan yang mereka lewati mengarah ke bandara. Hatinya semakin gelisah. Ia tahu, jika sampai dibawa ke luar negeri, ia akan kehilangan kebebasannya sepenuhnya.

Di sisi lain,

Kim Anderson baru saja tiba di rumah. Ia membuka pintu dengan perlahan, matanya menelusuri ruangan dengan teliti. Biasanya, Flower sudah berada di sana atau setidaknya terdengar langkah ringan gadis itu di sekitar apartemen. Namun, kali ini berbeda. Rumah terasa sepi dan kosong.

Kening Kim berkerut. Ia melangkah menuju ruang tamu, berharap menemukan Flower sedang bersantai di sofa atau mungkin sibuk dengan tugasnya. Namun, tidak ada tanda-tanda kehadiran gadis itu.

"Kenapa belum datang?" gumamnya pelan, tangannya meraih ponsel di saku jasnya untuk memeriksa waktu. "Bukankah seharusnya dia sudah pulang dari kampus saat ini?"

Rasa cemas mulai merayapi pikirannya. Flower bukan tipe yang suka pergi tanpa memberi kabar, apalagi terlambat datang. Ia mencoba menghubungi ponsel Flower, tetapi tidak ada jawaban. Nada sambung terdengar berulang kali sebelum akhirnya masuk ke pesan suara.

“Tidak biasanya Flower tidak menjawab panggilan,” gumam Kim dengan cemas. Rasa khawatir makin menggelayuti pikirannya. Ia duduk di sofa, matanya menatap ponselnya dengan tegang. Tanpa membuang waktu, ia mulai mengutak-atik perangkat tersebut.

Sementara itu, di bandara…

Flower meronta sekuat tenaga, tapi cengkeraman kedua pria yang membawanya terlalu kuat. Mereka menyeretnya melewati pintu masuk bandara menuju area keberangkatan. Setiap langkah terasa menyakitkan karena mereka menariknya tanpa memedulikan perlawanan gadis itu.

“Lepaskan aku!” teriak Flower, suaranya bergema di lorong bandara, menarik perhatian beberapa orang yang lewat.

“Sebaiknya Nona tidak membuat keributan. Ini untuk kebaikan Anda sendiri,” ucap salah satu pria dengan nada datar, seolah tidak terpengaruh oleh amukan Flower.

Flower menatap mereka tajam, matanya berkaca-kaca karena frustrasi dan kemarahan. “Kebaikanku? Ini semua hanya keinginan Alan untuk menyingkirkanku!” suaranya bergetar penuh amarah.

Ia berusaha menghentikan langkahnya dengan menahan kaki di lantai, tetapi cengkeraman di lengannya semakin menguat.

“Tidak akan! Aku tidak akan pergi!” Flower berseru lantang, kakinya menghentak keras di lantai, mencoba menghentikan langkah mereka. Namun, tenaga kedua pria itu terlalu kuat, menyeretnya tanpa memberi kesempatan untuk melarikan diri.

Kini mereka telah tiba ke pesawat yang sedang menunggu para penumpang. Flower ditarik begitu saja tanpa ada yang berani ikut campur. Kekuasaan Alan cukup kuat, sehingga tidak ada yang berani membantah perintahnya.

1
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
sabar flo... tapi keputusan ada di tangan mu .. terserah mo ma'af kan keluarga mu atau engga.. ikuti kata hati mu
Bu Kus
kejar cita cita dulu flo buat mereka kagum dan menyesal
yuning
Kim sayang sama flowers
Isnanun
kalo mau kembali lebih baik capai lah cita"mu dulu Flower jadi kan diri kamu sukses dulu
Bu Kus
udah mampir thro
Bu Kus
harus kuat dan Beran Flo dan mending pindah aja dari pada dihina
Akai Kakazain
duhhh ...kepo thooooor
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
Aihhh Kimmm.....
terimakasih untuk kejujuran muu 😍😍😍 ..
sally mending mundur saja.. percuma kan memaksakan kehendak...
kim gak mau jadi jangan di paksa
yuning
Kim mencintai flower juga kah?
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
aihhhh knp cuma satu bab sih up nya 😌😌😌😌😌😌😌
ka Lin bikin penasaran aja ihhh 😒😒😒
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
babb selanjutnya past si sally ngedrama dahhh.... bilang teraniaya padahal dia yg bikin ulah... huh dasar ular kadut!!!!
3sna
lantai 4 aja mati,sehalu2nya lhoo
Pikachu: Ada ditulis kalau Flower jatuh ke muatan mobil orang, bukan ke aspal ya, kak
total 1 replies
yuning
semoga rumah ini ada cctv nya, sehingga Kim tau sifat tunangan nya
hl
makanya Kim jangan jadi pria yg plin plan.ternyata tunanganmu bukan org baik
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
up 🤨
wiemay
benar hrs nyari tmpt tinggal sndr.
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
up up up up....




penasaran satu hall apakah Flower akan pergi dari Kim atau bertahan sama kim 🤨
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
kok gak lanjut sih sherly & kim gak jadi hem hem kah 🤣🤣🤣 kok tiba-tiba kim suda sampai rumah & makan sama flower 🤭🤭🤭
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
kasih waktu untuk flower kak wil... biar flower bisa berfikir jernih.. inget semua yg terjadi karena mu juga karena lebih percaya adik angkat dari pada adik kandung
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
ikut kim aja ehh.... ikuti kata hati kmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!