Jodoh Untuk Azzam

     "Kenapa Ra?"Tanya Shanum.

    "Nggak apa-apa nyonya"Jawab Zahra.

    "Sebelum kita pulang kita mampir makan dulu ya".

      Di sinilah Shanum dan Zahra berada di salah satu restoran yang berada di pusat perbelanjaan.

    'Kamu mau makan apa Ra?"Tanya Shanum sambil memegang menu makanan.

   "Tidak usah nyonya"Tolak Zahra sungkan pasti makanan di situ mahal-mahal.

   "Nggak apa-apa!Emang aku kamu biarkan makan sendirian aku pesankan ya"Paksa Shanum.

    "loh mommy kok ada di sini?"Tanya Azzam yang baru datang.

   "mommy mau makan kamu juga ngapain di sini?".

    "Aku habis meeting mom"Jawab Azzam.

   "Kamu udah makan?".

  "Belum".

  "Ya udah ayo duduk kita makan bareng"Ajak Shanum.

   Di tengah-tengah mereka makan hp Shanum bunyi ternyata dari Bu Farida menyuruh menjemputnya.

   "Biar Zahra aku anterin mom"Tawar Azzam.

   "Kamu nggak sibuk zam?"Tanya Shanum.

   "Nggak terlalu kok mom".

   "Ya udah kalau gitu mommy pergi dulu,Zahra kamu pulang dianterin Azzam ya".

    "Iya nyonya".

   Setelah Shanum pergi Azzam tidak langsung mengajak Zahra pulang Azzam malah mengajak Zahra kembali ke toko pakaian.

   Seperti biasa Zahra pasti menolak tapi Azzam tetap memaksa dan mengancam kalau dia tidak mau akan di tinggal di situ.

   Azzam membelikan Zahra baju bukan cuma satu pasang melainkan tiga setelah itu Azzam dan Zahra pulang.

    "Makasih mas sudah di belikan baju"Ucap Zahra saat ada di dalam mobil.

   "Kalau kamu bilang makasih lagi aku akan hentikan mobil dan mencium kamu Ra"Ancam Azzam karena dari tadi memang Zahra berterima kasih terus.

    Zahra kemudian terdiam dan tidak berani menatap Azzam dia malah memalingkan wajahnya ke arah jendela.

   Bukanya pulang Azzam malah membelokkan mobilnya ke taman.

   "Kok kesini kita mas?"Tanya Zahra.

   "Ayo turun"Ajak Azzam saat membuka pintu mobil di sebelah Zahra.

   Zahra hanya mengikutinya tanpa bertanya lagi karena Azzam hanya diam.

   Di taman Azzam langsung duduk di ikuti oleh Zahra, Azzam merogoh hp yang ada di sakunya dan menelpon seseorang dengan vidio call.

   Saat tersambung ternyata yang di telpon Azzam adalah pak Sapto.

    "Ayah"Gumam Zahra dengan mata. berkaca-kaca.

   "Kalian sedang bersama?"Tanya pak Sapto di seberang.

   "Iya yah kebetulan mas Azzam nggak kerja"Jawab Zahra sedikit berbohong"Ayah gimana sehat".

    "Ayah sehat nak,nak Azzam terimakasih ya sudah di kirimi hp di sini sekarang bisa menelpon di manapun karena ada yang memesan tower telpon".

   "Sama-sama yah itu sudah tugas saya dengan ini ayah dan Zahra bisa berhubungan kapanpun".

    "Ya sudah ya ayah tutup dulu ayah harus ke sawah"Pamit pak Sapto kemudian menutup panggilannya.

   "Makasih ya mas"Ucap Zahra sambil mengusap air matanya.

   "berhentilah bilang makasih Ra karena itu semua tugasku".

   "Aku nggak tahu bagaimana cara membalasnya mas".

   "Jadilah istriku selamanya"Kata Azzam mantap sambil memegang tangan Zahra.

   "Kenapa sih mas kamu harus ngasih harapan kalau hatimu untuk orang lain"Kat Zahra dalam hatinya.

    "Malah bengong mau aku cium"Ancam Azzam dan sedikit menggoda.

   Mendengarnya Zahra langsung berdiri dan kembali ke mobil di ikuti oleh Azzam.

Sampai di rumah mereka bertemu dengan Azzura di ambang pintu kelihatannya Azzura baru mau masuk rumah.

Zahra pamit duluan sedangkan Azzam masuk bareng Azzura

"Kenapa kamu lihatin aku seperti itu?"Tanya Azzam karena dari tadi Azzura selalu memperhatikannya.

"Aneh aja tumben kamu mau di suruh mommy anterin seseorang apalagi orang itu cewek".

"Ya karena aku kenal dengannya"Alasan Azzam.

"Itu bukan kamu banget zam,apa hubunganmu sama Zahra?"Azzura mulai curiga.

Bukanya menjawab Azzam malah meninggalkan Azzura sendiri dia pergi ke kamarnya tanpa pedulikan teriakan Azzura.