Siapa sih yang gak kesel tiba-tiba dipindahin ke Pesantren? secara dunia sekarang memanas
Pasti kalian berfikir pesantren menjadikan kalian orang yang kuper dan ndeso!? Ya kaya yang di alami Aletha Fitrina Syifa gadis berusia 17 th
Karna sering membuat onar di sekolah dan keluar masuk BK membuat papah Aletha memindahkannya di Pesantren
Pesantren membuat Aletha bosan sempat berencana ingin kembali ke kota namun karna bertemu dengan Ustadz tampan membuat Aletha mengurungkan niatnya dan merubah sedikit demi sedikit akhlaknya
Apakah Aletha dan Ustadz tampan berlangsung lamaran? atau Aletha kembali ke kota?
Mari kecerita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yesi Tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#14
Hari ini adalah dimana Pondok pesantren mengadakan lomba 02SN antar sekolah. Para santri dan santri wati tengah berada di depan pondok pesantren menunggu bis datang
"Allhamdulilah Pak Kyai para santri dan santri wati yang akan ikut lomba sudah siap semua!" ujar Ustadz Bakrim
"Allhamdulilah kalau begitu sebelum kita berangkat alangkah baiknya kita berdoa terlebih dahulu" sahut Pak Kyai lembut
"Biar saya aja Pak Kyai!"
"Baik silahkan Fikri"
Fikri membacakan doa berkendara, setelah berdoa bis yang di pesan pun tiba. Aletha dan Najwa lah yang ikut serta lombanya juga.
Para santri dan santri wati pun berbaris untuk masuk, "Ayo masuk yang santri wati di depan!" seru Ustadz Bakrim
Perjalanan pun dimulai para santri dan santri wati tampak bersemangat, Bis pun membelah perjalanan menuju kota
Perjalanan menempuh waktu 2.5 jam pun tiba di kota. Para santri dan santri wati keluar dari bis satu per satu. Aletha yang melihat akan lomba dimana itu terkejut
"SMA Garuda? inikan sekolahnya Bara sial! semoga gue gak ketemu sama Bara" gumam Aletha dalam hati
"Apa yang kamu pikirkan?" tanya Yusuf yang berada di samping Aletha dan itu membuat Aletha terkejut
"Eh--- Ustadz tidak saya gak mikir apa-apa hehe" sahut Aletha tersenyum gigi kuda
Para santri dan santri wati pun memasuki area perlombaan, Aletha, Najwa, dan Zulfan mengikuti lomba olimpiade Aletha olimpiade Matematika, Najwa IPA, sedangkan Zulfan IPS
"Saya yang akan menunggu Aletha!" seru Yusuf membuat Zulfan menahan kesal
Aletha pun memasuki ruangan untuk perlombaan. 1 jam berlalu Aletha sudah selesai dengan soal-soalnya. Aletha keluar ruangan dengan wajah santai, berbeda dengan Najwa dan Zulfan yang was-was an
"Kamu kok bisa santai gitu sih tha?" tanya Najwa
"Ya ngapain harus tegang? tegang itu malah bikin kita gagal konsentrasi" sahut Aletha tersenyum manis
Sudah setengah hari para santri dan santri wati berada di SMA Garuda dan yang terakhir adalah pengumuman pemenang. Para mc sedang bersiap mengumumkan juara Olimpiade IPS.
"Juara ketiga di raih oleh...." seru Mc lantang
"Zulfan Alzakis dari pondok pesantren An-nur"
"Allhamdulilah!"
Dan yang selanjutnya adalah olimpiade IPA, Mc pun bersiap untuk mengumumkan
"Juara keempat diraih oleh....."
"Najwa Aruna dari pondok pesantren An-nur"
Pondok pesantren an-nur tampak bahagia dan yang terakhir adalah Olimpiade matematika. Dari juara keempat bukanlah Aletha, Juara ketiga juga bukan Aletha, Aletha memang tampak datar tapi dalam hatinya tengah gusar, Juara kedua juga bukan Aletha
"Juara pertama Olimpiade Matematika dinyatakan kepada...."
"Aletha Fitrina Syifa!! dari pondok pesantren An-nur!"
Aletha pun dengan semangat menyapa pialanya. Setelah hadiah di serahkan para santri dan santri wati tengah beristirahat di kantin SMA Garuda yang memang luas dan mewah
****
"Gue ke kamar mandi dulu ya!" pamit Aletha di angguki teman-temannya
Aletha pun ke kamar mandi setelah buang air kecil Aletha pun akan segera kembali ke teman-temannya. Saat akan melangkah tangannya ditahan oleh seseorang
"Aletha!" seru seorang pria menahan tangan Aletha
"Ba bara!" Aletha terkejut karna bertemu dengan mantan kekasihnya, Bara mantan kekasih Aletha yang pernah melecehkan Aletha dan untung datanglah Adnan menyelamtkan adiknya
"Lepasin gue!" bentak Aletha
"Aletha gue kangen sama lo" Bara memeluk Aletha, Aletha sangat marah berusaha melepaskan pelukan Bara
"Lepasin! gue gak pengen ketemu sama lo!"
Bara mencekal tangan Aletha membuat Aletha meringis kesakitan. Aletha meronta namun Bara tetap memperat membuat tangan Aletha sakit, Aletha mulai panik saat Bara akan melecehkannya kembali
"Lepasin gue brengsek! tolong!" teriak Aletha
Belum sempat Bara mencium bibir Aletha sudah ada kaki menendang Bara hingga tersungkur
"Sial siapa lo!" teriak Bara kepada lelaki yang menendang Aletha
"Saya tidak akan biar anda melecehkan Aletha!" sahut Yusuf ya pria tersebut Yusuf
"Ini bukan urusan lo!"
"Tentu ini urusan saya karna Aletha tanggung jawab saya!" tegas Yusuf
Tanpa aba-aba Bara menyerang Yusuf dengan sigap Yusuf menghindar terjadilah pertengkaran antara Yusuf dan Bara. Saat Bara mulai kalah teman-teman Bara datang membantu, Yusuf sempat kewalahan Aletha pun juga membantu karna Aletha juga pandai dalam beladiri.
Saat Aletha sibuk menghajar salah satu teman Bara ingin bermain curang melemparkan batu ke kepala Aletha dari samping belum sempat mengenai Aletha sudah ada Yusuf yang memeluk Aletha melindunginya
Perkelahian tersebut sudah dipisah oleh satpam SMA Garuda. Wajah Ustadz Yusuf ada yang bonyok dan pelipisnya mengeluarkan darah. Aletha menjadi iba melihatnya
Aletha dan Yusuf duduk di kursi dekat toilet tersebut. Aletha mengeluarkan tissue basah dan hansaplast dari tasnya
"Ustadz maafkan saya!" ujar Aletha lirih
Aletha pun dengan hati-hati membersihkan luka Ustadz Yusuf. Terkadang Yusuf meringis kesakitan
"Ini bukan salah kamu! kamu adalah tanggung jawab saya dan saya tidak akan membiarkan kamu dilecehkan!"
Aletha malah menjadi sedih Aletha menundukan kepalanya dan tanpa sadar air matanya menetes. Yusuf mengangkat dagu Aletha
"Kenapa kamu menangis?"
Aletha semakin menangis terisak-isak, "Ini salah saya Ustadz jadi seperti ini Bara pasti akan kembali dan menganggu ketenangan Ustadz!" tutur Aletha dengan terisak
"Kenapa kamu harus menangis saya tidak takut! Jika mereka datang kembali saya akan hadapi!"
Aletha malah kembali terisak Yusuf yang tak tega mengusap air mata Aletha dengan sapu tangannya
"Bara itu psikopat ustadz! dia tidak tanggung-tanggung membunuh nyawa orang saya takut Bara kembali dan melukai Ustadz!"
"Saya tidak akan mati tanpa seizin Allah"
"Tapi saya takut!"
Yusuf menghela nafas lalu memeluk Aletha, "Sudah jangan menangis ayo kita kembali ke pondok pesantren!
****
Bis yang ditumpangi pondok pesantren An-nur mendarat di Pondok pesantren An-nur dengan mulus
Para santri dan santri wati keluar satu persatu wajah mereka tampak bahagia. Tapi berbeda dengan Aletha mendapatkan juara satu namun wajahnya lesu karna melihat Bara
Saat menuju kamarnya Aletha dicegat oleh Reva. Reva ddk tidak tahu jika suasana hati Aletha sedang tidak baik
"Wah-wah kayanya ada yang kalah nih!" ujar Reva melirik sinis Aletha
"Siapa yang kalah!? Aletha juara pertama olimpiade Matematika!" sahut Najwa dengan nada agak tinggi
"Alah paling juga curang orang kaya Aletha mana mungkin bisa jujur, keluarganya aja pasti gak ngajarin kejujuran!" cibir Reva yang tanpa sadar membangunkan macan didiri Aletha
Aletha menatap tajam Reva. Winda dan Isna mundur beberapa langkah saat melihat sorot mata Aletha yang berbeda. Aletha mencekik leher Reva sampai Reva terangkat ke atas
"Argh--- le le pasin-- tolong..."
"Gue gak segan untuk bunuh anak orang! dan gue gak biarin lo mati dengan gampang!" ujar Aletha dingin
"Aletha sabar sudah Aletha lepaskan Reva!" pinta Najwa mengelus pundak Aletha
Aletha dengan menatap tajam Reva dengan kuat menghempaskan tubuh Reva hingga terpapar di lantai. Aletha juga menginjak telapak tangan Reva
"Gue siap terima hukuman dari Ustadz guru Bk! karna gue yakin modelan kaya lo bisanya cuma laporan sama nangis palsu!" ujar Aletha sinis lalu berlalu meninggalkan Reva
TBC❤
Maaf ya kalau masih banyak Typo
CERITA NYA BAGUS, SAYANG SITUASI PONPES NYA GK SREG, TU PENGURUS PONPES, KIYAI & USTADZ2NYA HRS BNYK NANGGUNG DOSA.. KRN MMBIARKN INTERAKSI SANTRI CWEK & COWOK... HINGGA TERJADI ZINAH MATA, HATI & PIKIRAN, DN JUGA ZINAH BENARAN YG DILAKUKN REVA.