NovelToon NovelToon
PREMAN JALANAN PUTRA KONGLOMERAT

PREMAN JALANAN PUTRA KONGLOMERAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / CEO / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:48.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wisnu 025

Perkenalan
Namanya Roman Maulana Satria usia dua puluh empat tahun. Pendidikan sarjana hukum. Hidup sebagai preman jalanan walau merupakan putra konglomerat, pewaris tunggal Satria Corp. Dalam percintaan ibunya tak merestui hubungannya. Yok kita lihat perjuangan hidupnya untuk mengungkap kasus kematian kekasihnya yang dibunuh melalui penularan virus yang dikenal dengan virus covid 19.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisnu 025, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE KE EMPAT BELAS: PERTEMUAN TAK TERDUGA

"Kau itu benar Morrin kan...?" sapa Roman tidak percaya.

Morrin menghampiri Roman.

"Coba ku cubit apakah kamu mimpi atau tidak!" ucap Morrin mencubit lengan Roman. Namun, Roman tidak bergeming sedikitpun.

"Aa..., kamu pura-pura!" cubit Morrin kesal karena cubitannya tidak dirasakan oleh Roman.

"Memang tidak ku rasakan, yang kurasakan debaran dadaku!" goda Roman.

"Yang antar kamu siapa? tempat ini kan jauh dari rumahmu?!" tanya Roman.

"Aku minta sama bapak agar sholat berjamaah di sini!" timbal Morrin.

"Bapak mana?" tanya Roman melihat semua tempat. Tapi tak ada siapapun.

"Sudah pulang duluan, dia kan ke kantor!" jawab Morrin.

"Rom!"

"Hmm?"

"Kita ke tempat itu yuk...!" tunjuk Morrin pada sebuah bangku yang terletak di tengah-tengah halaman taman masjid.

"Ayo...!" Roman melangkah bersama Morrin.

Suasana di halaman masjid cukup nyaman. Selain tamannya dihiasi dengan tanaman bunga, juga terdapat beberapa bangku untuk duduk.

"Rom..." bisik Morrin dengan tatapan bola mata yang bening.

"Matamu indah sekali!" bisik Roman menatap Morrin dengan tatapan yang berbinar-binar.

"Tadi saya lihat bapak!" kata Morrin.

"Ya dia datang bersamaku!" sahut Roman.

"Itulah sebabnya, bapak usai salam langsung pulang karena dia melihat bapakmu!" kata Morrin menjelaskan.

"Morrin..." bisik Roman lagi.

"Apa? Sayang..., kamu memanggil aku terus. Aku kan didepan mu?" timbal Morrin manja.

tatapan mata Roman sudah seperti tak bisa dipisahkan lagi.

"Aku ingin meminang mu...!" ucap Roman pelan sedikit serak menyampaikan keinginannya.

Tidak seindah sholawat dan ayat-ayat suci yang dilantunkan saat dia jadi imam tadi.

"Ini masjid, sebaiknya kita cari tempat lain untuk diskusikan ini" pinta Morrin.

"Menurutmu di mana?!" tanya Roman.

"Aku ikut kamu saja!"

"Baiklah ayo ikut aku!"

Roman membawa Morrin ke suatu tempat yang nyaman. Untuk merundingkan pertunangan mereka.

Dengan menggunakan mobil mewahnya yang berwarna merah Roman melaju dengan cepat membawa Morrin.

Sementara itu di sebuah mall, Toni yang ditemani Yayan sedang duduk santai menunggu seseorang sambil menikmati hidangan makanan.

Di luar mall, muncul seorang laki-laki tegak perkasa yang bernama Ghazan dari sebuah mobil menggandeng wanita cantik yang tidak lain adalah Winda.

Ghazan membawa enam orang anak buahnya, yang bersamaan datang dengan nya menggunakan mobil lain.

Bersamaan dengan itu pula, Hadi baru tiba memarkirkan mobilnya di samping mobil Ghazan. Ia datang untuk menjemput seorang gadis.

"Hai Ton, Pagi...!" sapa Ghazan pada Toni yang sudah lama menunggunya.

"Pagi, Zan itu siapa?" tanya Toni melirik Winda.

"Oo iya, kenalkan pacarku namanya Winda!" jawab Ghazan.

"Winda...!" kata Winda menjabat tangan Toni.

"Toni!" balas Toni.

"Ada perlu apa kamu memanggilku?!" tanya Ghazan setelah duduk nyaman di samping Winda.

"Kamu lihat wanita itu?" tunjuk Toni pada sosok seorang gadis yang sedang meeting dengan kliennya.

Ghazan memperhatikan Nadira, gadis yang ditunjuk Toni dengan seksama. Dalam hati Ghazan bertanya, tugas apa yang akan diberikan Toni padaku.

Wanita itu sepertinya tidak ada apa-apanya bagi Ghazan. "Ada apa dengan perempuan itu?" tanya Ghazan penasaran.

Toni menjelaskan kendala dihadapi ketika mendekati seorang wanita yang sangat dicintai,

"Ada dua orang yang menghalangi jalanku untuk mendekati seorang wanita yang sangat kucintai, salah satunya perempuan itu." kata Toni menunjuk wanita yang bernama Nadira.

"Ku minta hilangkan dia!" pinta Toni pada Ghazan.

"Baik, kamu bayar administrasinya setengah dulu. Baru eksekusi kita kerjakan!" kata Ghazan menyanggupi permintaan Toni.

Tanpa pikir panjang Toni langsung mentransfer pembayaran ke nomor rekening Ghazan.

"Sudah ku kirim!" kata Toni.

BERSAMBUNG.

1
Rahman Hartomo
cerita lebay
Ridho Widodo
lanjutin roman...ceramahin terus mamamu...
Ridho Widodo
asikk
Ayano
Kapan dia ketangkep lagi
Ayano
Udah pro keknya mah
Ayano
Akhirnya belajar sederhana
Weng Candra
mantap
Ayano
Mereka lagi mereka lagi 😑
Ayano
Membuktikan kalau Roman susah buat move on sampai harus meninggalkan kota
Weng Candra
ceritanya bagus
I In
kasian roman jadi boneka
I In
kalau nggak cocok buang aja lagi roman
I In
yang bener aja, tapi semangat Thor ya
Rury Any
Hai, aku mampir neh! semangat yah💪
I In
kasian Toni ya, tetap semangat ya thor
I In
hai karyamu sangat menarik, tetap semangat ya
ini er
eh ini sumpah baru tau ada laki laki bercadar😭
Rosee
bintang lima untuk author
Apidut
lah malah lebih suka yang model seksi seksi maknya 😭
dende piya
Nasehat bijak yang harus djadikan panutan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!