Rani adalah seorang yang sudah sebatang kara, dia tidak memiliki orang tua dan bahkan keluarga sekalipun dikampung halamannya. Sehingga dia memutuskan untuk merantau di kota besar, Jakarta. Dengan berbekal surat-surat penting dan keahlian yang dia miliki, akhirnya dia bisa memulai hidupnya di sana dengan berkuliah sambil bekerja disebuah cafe.
Tetapi siapa sangka kehidupannya berubah ketika bertemu dengan seorang pria kaya yang semaunya sendiri. Dia dituduh sebagai seorang kurir paket yang telah membawa lari paket yang seharusnya dia kirim ke sebuah alamat.
Bagaimana kisahnya?
Yukk dukung terus 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linha_nofear, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Beberapa menit berlalu, terlihat Kelvin setengah berlari begitu dia masuk ke dalam cafe nya. Dan kebetulan Dito menyadarinya, dia memberikan tatapan tajam begitu Kelvin menghampirinya.
"Sorry bro, urgent." ucap Kelvin begitu dia duduk dihadapan Dito.
"Lu bener-bener buang waktu gue yang berharga!" ketus Dito.
"Iya-iya, kan gue uda minta maaf." jawab Kelvin.
"Ya uda buruan." ketus Dito lagi.
"Iya sabar." jawab Kelvin pasrah.
Kelvin memang sudah mengerti bagaimana sifat Dito dan Kelvin pun memahaminya. Maka dari itu persahabatan mereka langgeng karena mereka bisa saling mengerti satu sama lain.
Akhirnya keduanya pun membahas tentang investasi yang akan dilakukan Dito di cafe milik Kelvin. Semuanya berjalan dengan lancar karena memang Dito sudah mempelajari semuanya.
"Gue ke toilet dulu." ucap Dito sambil menyesap minumannya yang sudah mulai dingin.
"Hmm..." jawab Kelvin dengan menggumam, karena dia sibuk membalas pesan dengan ceweknya.
Dito hanya menggelengkan kepala saja melihat betapa bucinnya sahabatnya itu. Tanpa menghiraukan Kelvin, Dito segera beranjak dari duduknya dan berjalan menuju toilet yang ada didekat pantry di cafe tersebut.
...----------------...
"Lu beneran harus lihat deh Ran." seru Tuti begitu Rani menyiapkan pesanan minuman untuk pelanggan.
"Tu cowok beneran cakep bener. Gue rela kalau dijadikan yang kedua." lanjut Tuti dengan senyum-senyum gak jelas.
"Lu kalau sakit minum obat dulu sana jangan kerja." jawab Rani cuek sambil berlalu dari hadapan Tuti dengan membawa nampan berisi minuman.
Tuti hanya mencebikkan mulutnya saja karena Rani tidak mempercayai ucapannya.
Begitu keluar dari pantry, Rani yang saat itu sedang tidak fokus dengan jalan tiba-tiba saja menabrak seseorang yang akan berjalan menuju toilet. Entah kejadiannya seperti apa karena sangat cepat. Sehingga minuman jus itu tumpah dan mengenai kemeja yang dipakai oleh orang tersebut.
"Braaakk...!!"
"**Ahh... Maaf-maaf! Maafkan saya, saya tidak sengaja." ucap Rani reflek tanpa melihat siapa yang dia tabrak.
"Ckk! Gimana sih." jawab Dito kesal, dia juga belum melihat siapa yang menabraknya, tetapi yang Dito tahu bahwa yang menabraknya adalah karyawan Kelvin.
Begitu mereka berhadapan dan mata mereka saling beradu pandang, mereka saling terdiam sepersekian detik. Karena otak mereka serasa kembali mengingat kejadian semalam. Dimana mereka bertemu dan saling adu mulut.
"Lu..!" ucap keduanya bersamaan sambil saling tunjuk satu sama lain.
Dan saat itu Rani belum mengetahui bahwa Dito adalah sahabat dari pemilik cafe tempatnya bekerja.
"Ngapain lu disini?" tanya keduanya bersamaan lagi bahkan dengan kalimat yang sama.
Dan untuk kedua kalinya sepersekian detik mereka menyadarinya dan berdecak kesal.
"Ya gue kerja lah, emang ngapain lagi." jawab Rani ketus.
Kelvin mendengar kegaduhan tersebut tetapi dia tidak bisa mendengar perdebatan yang dilakukan oleh Rani dan Dito. Kelvin segera menghampiri mereka.
"Ada apa ini?" tanya Kelvin kepada keduanya.
"Cck..! Pegawai lu ni." kesal Dito sambil berlalu dari hadapan Rani dan Kelvin dan menuju ke toilet yang menjadi tujuan utama Dito.
Tanpa Dito menjelaskan Kelvin sudah tahu situasinya seperti apa. Karena melihat baju kemeja Dito yang basah dan minuman yang tumpah dilantai.
"Maaf Pak, saya yang salah. Saya tadi tidak fokus lihat jalan." ucap Rani memulai dengan meminta maaf.
Karena bagaimanapun dia memang harus meminta maaf. Kelvin menghela nafas panjang sebelum akhirnya dia membuka suara.
"Lu tahu Ran, dia itu investor cafe kita. Kalau kita tidak memberikan pelayanan yang terbaik trus dia gak jadi investasi di cafe kita trus cafe kita tutup lu juga yang rugi karena harus keluar dari cafe ini." ucap Kelvin menerangkan.
Kelvin memang terkenal tidak galak kepada semua karyawannya, tetapi dia terkenal cukup tegas dan berwibawa. Meskipun sebenarnya jika hanya berduaan dengan Dito, Kelvin akan menjadi seseorang yang menyebalkan buat Dito.
"Iya Pak, saya minta maaf." jawab Rani sambil benar-benar merasa menyesal. Karena dia benar tidak tahu siapa Dito.
"Bukan minta maaf ke saya, tapi ke beliau." tegas Kelvin.
"Iya Pak." jawab Rani sambil berjalan pelan menuju toilet.
Baru satu langkah Rani maju, Kelvin kembali menegurnya.
"Mau kemana lu?" tanya Kelvin.
"Kata Bapak saya disuruh minta maaf." jawab Rani polos.
"Trus kamu mau nyusul ke dalam toilet gitu?" tanya Kelvin lagi.
Saat itu juga Rani baru menyadarinya. Dia menepuk keningnya pelan dan kembali menghampiri Kelvin.
"Bersihkan ini dulu, kalau beliau sudah keluar baru lu minta maaf." ucap Kelvin.
"Tuti, bantu Rani bersihkan ini." lanjut Kelvin menunjuk Tuti karena kebetulan Tuti berada didekat mereka dan melihat keributan itu tetapi dia tidak berani mendekat.
"Iya Pak." jawab Tuti dan segera membantu Rani membersihkannya.
Setelah mengatakan itu Kelvin segera berlalu dan kembali ke tempat duduknya semula.
"Lu gimana sih Ran? Kog bisa kayak gini?" bisik Tuti sambil membersihkan pecahan kaca dari gelas yang jatuh tersebut.
Rani hanya menggendikkan kedua bahunya dan diam saja.
...****************...
Terus semangatin ya kak 🥰
Like, komen dan hadiah jangan lupa 😍
KLO DITO MAU TERIMA SHERIN YG BRKHIANAT, SLINGKUH, BRZINAH HINGGA HAMIL, SUNGGUH PRIA BODOH MAU TERIMA WANITA BKAS..