NovelToon NovelToon
Cinta Sang CEO Dingin

Cinta Sang CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Balas Dendam / CEO / Bullying di Tempat Kerja / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Di kota megah Aurelia City, cinta dan kebencian berjalan beriringan di balik kaca gedung tinggi dan cahaya malam yang tak pernah padam.

Lina Anastasya, gadis sederhana yang keras kepala dan penuh tekad, hanya ingin bertahan hidup di dunia kerja yang kejam. Namun, takdir mempertemukannya dengan pria paling ditakuti di dunia bisnis Ethan Arsenio, CEO muda yang dingin, perfeksionis, dan berhati beku.

Pertemuan mereka dimulai dengan kesalahpahaman konyol, berlanjut dengan kontrak kerja yang nyaris seperti hukuman. Tapi di balik tatapan tajam Ethan, tersembunyi luka masa lalu yang dalam… luka yang secara tak terduga berhubungan dengan masa lalu keluarga Lina sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 13

Lina menatap kartu hitam platinum di atas mejanya. Nama "E. ARSENIO" tercetak timbul dengan huruf perak yang angkuh.

Kartu ini terasa lebih berat daripada tumpukan laporan keuangan mana pun. Ini bukan kebaikan. Ini adalah belenggu. Sebuah pengingat bahwa dia adalah "aset", sebuah properti yang harus dirawat agar tidak rusak dan mengganggu.

Pergi makan siang "layak" terasa seperti penghinaan. Ethan mungkin membayangkan Lina akan pergi ke restoran Prancis mahal di seberang jalan, menghabiskan uang perusahaan, dan merasa berhutang budi.

Lina tidak akan memberinya kepuasan itu.

Tapi dia juga tidak bodoh. Dia lapar, dan ini adalah perintah langsung. Jika dia kembali hanya dengan sandwich murah, Ethan akan melihatnya sebagai pembangkangan, dan itu hanya akan memperburuk keadaan.

Baik. Dia akan bermain sesuai aturannya.

Lina mengambil kartu itu belenggu emasnya dan berjalan keluar kantor.

Dia tidak pergi ke restoran Prancis. Dia juga tidak pergi ke deli di lobi. Sebaliknya, dia menekan tombol lift ke Lantai 48 Kafetaria Eksekutif.

Tempat ini terlarang bagi karyawan biasa. Lina belum pernah ke sini.

Saat pintu lift terbuka, dia disambut oleh keheningan yang mahal. Tidak ada keramaian seperti kantin biasa. Ruangan itu bermandikan cahaya, dengan jendela-jendela besar, kursi-kursi kulit berwarna krem, dan aroma steak panggang serta kopi gourmet. Para eksekutif berbicara dalam nada pelan, mendiskusikan jutaan dolar sambil memotong salad nicoise mereka.

Lina merasa seperti seekor tikus yang menyelinap ke pesta para kucing.

Dengan langkah kaku, dia mengambil nampan. Dia mengabaikan steak dan salmon panggang. Dia hanya mengambil semangkuk sup tomat dan salad porsi kecil. Makanan sungguhan, tapi sederhana. Bahan bakar, persis seperti yang dikatakan bosnya.

Di kasir, dia menyerahkan kartu hitam itu.

Kasir muda itu menatap kartu tersebut. Matanya membelalak sesaat saat membaca nama "E. ARSENIO", lalu dia menatap wajah Lina yang gugup. Lina menguatkan dirinya, menunggu pertanyaan, menunggu panggilan ke keamanan.

Tapi kasir itu hanya tersenyum profesional. "Atas nama Presdir Arsenio. Terima kasih, Nona."

Itu, entah bagaimana, terasa lebih buruk.

Lina menemukan meja terkecil di sudut paling jauh, membelakangi ruangan. Dia makan dengan cepat, berusaha untuk tidak terlihat. Supnya enak, jauh lebih enak dari sandwich telur. Tapi rasanya seperti abu di mulutnya.

Sambil makan, dia mengeluarkan buku catatan kecilnya bukan buku catatan kantor, tapi miliknya pribadi. Dia mulai menyusun strategi untuk Gala Wanita Hebat Aurelia.

Masalah Ethan benci Nyonya Prawira. Tujuan: Hadir 10 menit. Solusi: Jadwalkan "telepon darurat" 10 menit setelah dia tiba. Siapa yang harus menelepon? Elena?

Dia begitu tenggelam dalam pikirannya, menyendok sup sambil mencoret-coret, sehingga dia tidak mendengar pintu kafetaria terbuka. Dia tidak mendengar langkah kaki pelan di lantai marmer.

"Aku tidak tahu kau makan sambil bekerja."

Sebuah suara rendah dan dingin tiba-tiba terdengar tepat di belakangnya.

Lina membeku. Sendok di tangannya berhenti di udara.

Dia menoleh perlahan.

Ethan Arsenio berdiri di sana, menjulang di samping mejanya. Jasnya masih terpasang rapi. Dia tidak sedang makan siang. Dia sedang memegang cangkir espresso kosong, jelas baru saja mengisinya dari mesin di seberang.

Jantung Lina serasa melompat ke tenggorokannya. "T-Tuan!"

Dia pikir Ethan sedang rapat di luar gedung. Kenapa dia ada di sini?

Mata Ethan yang tajam melirik nampan Lina sup dan salad sederhana. Lalu matanya beralih ke buku catatan Lina yang penuh dengan coretan tentang Nyonya Prawira.

Lina buru-buru menutup buku catatan itu, seolah tertangkap basah melakukan sesuatu yang ilegal.

"Saya... Anda bilang saya harus makan siang," kata Lina, suaranya sedikit bergetar.

"Aku bilang makan. Aku tidak bilang bekerja," jawab Ethan, tapi tidak ada kemarahan dalam suaranya. Hanya... observasi datar.

Dia menatap Lina sesaat lebih lama. Lina tidak tahu apa yang harus dilakukan. Haruskah dia berdiri? Haruskah dia berhenti makan?

"Saya sudah hampir selesai, Tuan. Saya akan segera kembali," kata Lina cepat.

Ethan tidak bergerak. Dia sepertinya sedang memikirkan sesuatu. "Tidak perlu buru-buru," katanya pelan.

Lina mengerjap. Apa dia salah dengar?

"Aku tidak bisa membiarkan asetku mengalami gangguan pencernaan karena makan terlalu cepat," lanjut Ethan. Nadanya masih dingin, tapi ada sesuatu yang... berbeda. Dia sedang mencoba membuat lelucon. Lelucon yang sangat kaku dan dingin, tapi tetap saja.

Lina tidak tahu bagaimana harus merespons. Dia hanya menatapnya.

Ethan sepertinya menyadari kecanggungan itu. Ekspresinya kembali mengeras.

"Setengah dua," katanya, kembali ke nada perintahnya yang biasa. "Laporan gala. Di mejaku."

"Baik, Tuan."

Pria itu berbalik dan berjalan pergi, cangkir espresso di tangannya, meninggalkan Lina sendirian di sudut dengan jantung yang berdebar kencang.

Lina menatap supnya yang mulai dingin. Dia baru saja... berbasa-basi? Dengan Ethan Arsenio?

Dunia pasti sudah gila.

1
Putra
ljutttttttttttt
Putra
mntppp
Alex Hutagalung
tak bakalan dibolehin Ethan mengundurkan diri, karna Ethan sendiri udah mulai suka Ama Lina 🤭
Alex Hutagalung
semangat thor
Sang_Imajinasi: terimakasih 💪
total 1 replies
Dedi
lnjut thor
Dedi
bagussss
Sang_Imajinasi: terimakasih 🙏
total 1 replies
Sheryn
😍😍
Sheryn
seru ni
Sheryn
bagussss
Sang_Imajinasi: terimakasih 🙏
total 1 replies
Fitriani
lanjutkan
Indah Ratna
yah baru tahu rasa Lina recent🤣
Indah Ratna
😍😍😍
Indah Ratna
🤣🤣😍
Indah Ratna
good thor
Sang_Imajinasi: terimakasih 🙏
total 1 replies
Ardi
gantung lanjutan thor
Ardi
good
Sang_Imajinasi: terimakasih 🙏
total 1 replies
Ardi
😍😍😍
Putra
lanjut thor
Putra
mantappp
Sang_Imajinasi: terimakasih 💪
total 1 replies
Putra
gasdd pol
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!