NovelToon NovelToon
Ketos, Jodoh Kecil Yang Terlupakan

Ketos, Jodoh Kecil Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Idola sekolah
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: dira.aza07

Alluna seorang gadis yang ceria, bertubuh kecil imut, memasuki sekolah SMU-nya, tanpa di sadarinya dia menjadi sorotan seluruh sekolah akibat dirinya telah di tolong dengan posisi di peluk oleh KETOS yang sangat populer bahkan di idamkan oleh seluruh wanita di sekolah itu.

KETOS yang dingin dan sulit tersentuh itu, tidak pernah berdekatan dengan seorang wanita, bahkan sampai ada yang menggosipkan jika pria ganteng itu adalah seorang Gay.

Bagaimana tidak ... KETOS yang bernama Alaska itu masih mencintai sahabat kecilnya, dan dalam pikirannya selalu terisi oleh sahabatnya itu yang bernama Alluna.

Namun sayang ... Alluna hilang ingatan di kala Alluna telah pergi dari kota yang sama dengan sahabatnya Alaska.

siapa sangka saat kembalinya Alluna ke kota itu, dua orang tuanya yang telah bertemu kembali yang lama telah bersahabat itu. Membuat keputusan tanpa sepengetahuan anaknya yaitu menjodohkan Alluna dan Alaska secara diam-diam.

Bagaimana kisah cintanya? yu saksikan ceitanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dira.aza07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Alluna memasuki rumahnya dengan ceria, lalu mau menyomot makanan di meja makan.

"Ini anak ... datang tu ya bilang assalamualaikum..., ini malah nyelonong dan main comot makanan, sana pergi cuci tangan sama ganti pakaian," ujar Anisa Ibunya Alluna.

Alluna memanyunkan bibirnya namun dengan muka yang terlihat bahagia, dengan berjalan memasuki kamarnya.

Anisa tersenyum melihat anaknya yang terlihat bahagia.

Alluna memasuki kamar lalu merebahkan tubuhnya, meski masih terasa ngilu tapi dirinya mengabaikan itu, dan bayangan Alaska menghampiri dirinya.

Ya Tuhan siapa dia? kenapa aku seperti mengenalinya, bahkan seakan aku begitu dekat dengannya. gumam Alluna dengan bayangan yang terus menerus terpikirkan tentang Alaska.

Tiba-tiba perutnya berbunyi, dia bergegas ke air lalu ganti pakaian, dan menuju ke meja makan.

Ketika makan Alluna masih terlihat berseri, Ibunya sampai bertanya bagaimana pertana sekolah?

Alluna menceritakan dari awal dia masuk hingga pulang sekolah, dan di sebutlah nama Alaska.

Sang Ibu tersenyum, Pantas saja Alluna terlihat ceria, keceriaan yang dulu waktu kecil kini terlihat kembali. batin sang Ibu dengan penuh rasa bersyukur.

Beberapa jam kemudian, Rendra bertamu ke rumah Alluna.

"Alluna ada Rendra ...," panggil Anisa.

Alluna bergegas turun, dan menemui Rendra.

"Ada apa?"

"Kita main ke pasar malam yu?" ajak Rendra.

"Ayo tunggu ya, aku siap-siap dulu," Alluna meninggalkan Rendra di ruang tamu hanya untuk bersiap-siap.

Lalu Alluna pamit dan pergi bersama Rendra. Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di tempat yang di tuju.

"Jangan jauh-jauh ya, biar kejadian di sekolah ga terulang," Rendra tidak ingin ada yang jahatin Alluna atau ada pria lain selain dirinya.

"Ok thanks," jawab Alluna dengan mata memindai seisinya.

"Mau beli Apa?" tanya Rendra dengan menggenggam tangan Alluna erat.

Tanpa mereka sadari ada pria yang sedang memperhatikan mereka. Ada nyeri di hati kala melihat kedekatan Alluna dengan pria itu, yang seharusnya dirinyalah yang ada di posisi itu. Namun kini ada pria lain yang tengah menggantikannya.

Kembali ke Alluna ...

"Makanan dulu deh aku lapar Ren," dengan memperlihatkan deretan giginya.

Rendra sedikit mengacak rambut Alluna, "Dasar, ok duduk di sini ya," ajak Rendra.

"Ikut ah ...," tawar Alluna.

"Duduk saja biar badanmu tidak kena desakan orang lagi," saran Rendra lembut dengan mengusap rambut Alluna.

Alluna tersenyum dan mengacungkan jempolnya. Lalu Rendra pergi menuju ke sebuah makanan yang di inginkan Alluna. Sedangkan Alluna sendiri hanya menatap hiruk pikuk di sana. Sedangkan pria itu terus mengawasi Alluna, ingin sekali duduk di dekatnya namun di urungkan niatnya.

"Hey cantik, boleh aku duduk di sini?" tanya seorang pria mendekati Alluna.

Pria yang tengah memperhatikan Alluna bergegas menyelonong dan duduk di antara mereka.

"Sorry ikut duduk pegal kaki gue," ujar Alaska dengan memakai masker dan topi.

Pria asing itu mengerutkan keningnya dan pergi begitu saja.

Rendra tiba di tempat itu dan Alluna menggeser duduknya, hingga Rendra duduk di dekat Alaska.

Rendra menatap pria di sebelahnya, ga asing seperti mengenalnya, namun dia tidak dapat mengenalinya karena masker dan topi yang dia kenakan.

Rendra memberikan makanan itu kepada Alluna, "Makan yang banyak biar kamu ga masuk angin, nanti gue yang di tegur," ujar Rendra.

Alluna menganggukkan kepalanya tanpa menjawab sepatah katapun.

"Setelah ini mau main apa?" tanya Rendra.

"Mmm apa ya?" Alluna berpikir lalu melirik ke sebuah permainan lempar gelang untuk mendapatkan sebuah boneka.

Alaska mendengarnya lalu bergegas mendahului mereka menuju tempat itu, yang berpura-pura melihat-lihat barang yang terpajang sebelum ke tempat lempar gelang itu.

Sedangkan Rendra kembali menggenggam jemari Alluna dan mengajak ke tempat itu. Alluna begitu senang berharap boneka Teddy bear berwarna putih itu bisa dia bawa.

Mereka telah berada di tempat itu, dan kini gelang-gelang telah berada di tangan mereka.

Alluna ingin mencoba sendiri, dia mencoba melempar gelang itu beberapa kali, namun nahas banyak yang gagal, kembali mencoba dan kembali gagal.

Rendra melihat mimik sedih di muka Alluna, dia mencoba bermain berharap bisa memasukkan gelang-gelang itu agar hadiahnya bisa di berikan kepada Alluna.

Tak kalah Alaska berada di sampingnya, dengan muka serius dan baginya ini adalah permainan termudah baginya, Rendra sedikit memicing, merasa tersaingi oleh pria itu, dengan rasa menggebu Rendra mencoba memasuki gelang itu.

Meski Rendra lebih banyak dari Alluna, namun sayang ... yang memenangkan boneka itu bukanlah Rendra melainkan Alaska.

Lalu Alaska berjalan mendekati Alluna, "Ini boneka untukmu," Alluna mengerutkan keningnya kala pria itu menyodorkan boneka putih Teddy bear yang dia inginkan.

"Ambil saja, bukan ini yang adikku inginkan, karena dia sudah memilikinya," ujar Alaska dengan menatap Alluna.

Alluna bingung namun dirinya begitu menginginkan boneka itu, Alluna tersenyum, "Terimakasih Ka," ucap Alluna tulus.

Rendra memperhatikan interaksi kedua orang itu, tidak mungkin jika dia menarik Alluna, dan itu akan berakhir tidak menyenangkan, karena Alluna jelas akan merajuk.

Setelah menerima boneka itu, Alluna pun menghampiri Rendra. "Rendra lihat meski kita gagal aku tetap mendapatkannya," ujar Alluna begitu bahagia.

Tidak bagi Rendra, ada sedikit kekecewaan menghampiri dirinya, karena bukan dialah yang mendapatkannya melainkan orang lain dan orang itu adalah seorang pria. Meski tidak di kenal namun perasaan kekecewaan menyelimuti dirinya. Namun Rendra tidak memperlihatkan amarah ataupun kesedihan akibat rasa kecewanya, dia menutupi di depan Alluna.

"Iya kamu senang?" tanya Rendra lembut dengan tersenyum menatap Alluna.

"Jelaslah, aku senang banget," ujar Alluna.

Sedangkan Alaska yang masih menggunakan masker dan topi itu tidak terlihat lagi di depan mereka.

Meski sebenarnya Alaska tengah bersembunyi menatap mereka berdua, dan akan mengikuti ke mana Alluna dan Rendra pergi.

Kini mereka berjalan ke arah bianglala, dan saat antri tiket, tiba-tiba Alluna merasa kehausan.

"Kamu di sini ya pesanin aja, aku beli air sekarang, tunggu aku ya jangan masuk dulu," ujar Rendra dan mendapatkan anggukan dari Alluna.

Alaska yang melihat itu dengan bergegas menghampiri Alluna, namun gerakan kali ini terlambat karena orang-orang telah berdatangan dan berdesakan, sebelum kembali bergerak dia membuka topi juga maskernya dan kini dia telah menggunakan jaket. Lalu Alaska bergegas berjalan di antara orang-orang yang tengah antri, Alaska mencoba menyelepet orang-orang agar bisa berada di belakang Alluna.

Sedangkan Alluna, "Ih sabar sedikit kenapa sih? jangan dorong-dorong sakit tahu," teriak Alluna yang kembali merasakan ngilu kala di dorong-dorong.

Tak lama Alaska berdiri di belakang Alluna, Alluna menyadari ada seseorang di belakangnya yang membuat dorongan kepada dirinya terhenti secara tiba-tiba.

Alluna menatap ke belakang dan melirik ke atas, dia kira Rendra namun ternyata Alaska.

"Hai ...," ujar Alaska melambaikan tangannya.

Alluna tersenyum, dan membalas lambaian tangannya, dan kembali fokus menatap ke arah depan.

Alaska lagi yang nolong gue, batin Alluna, Ada kebahagiaan kecil yang menyelimuti dirinya kembali dan senyuman terukir di bibir Alluna.

Sedangkan Rendra ... dia mencoba menghampiri Alluna dengan berdesakan di antara orang-orang yang sedang antri, dan tak jarang orang-orang memarahinya karena merasa Rendra tidak sabar untuk antri.

Rendra pun telah tiba di samping Alluna, dengan nafasnya yang terengah-engah, "Sorry lama Lun, ini airnya," ujar Rendra tanpa menyadari ada Alaska di belakang Alluna.

"Iya tidak apa-apa Ren ... makasih ya," ucap Alluna dan menerima botol mineral tersebut.

Alaska memperhatikan interaksi kedua orang itu dengan tatapan kosong yang sulit di artikan.

Bersambung ...

1
dira rahmi
Terimakasih 😍💋
🌸 Yowu-Kim 🌸
Fighting ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!