NovelToon NovelToon
Bunga Yang Berdarah

Bunga Yang Berdarah

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Selingkuh / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Chicklit
Popularitas:20.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ellani

“Diana … kamu akan diberi hukuman mati karena telah melakukan percobaan pembunuhan.”

Diana yang sudah sangat lemah diikat dan di arak ketengah tempat eksekusi. semua rakyat dan bangsawan melihatnya, mereka melemparnya dengan batu dan mengumpat kepadanya.

Kepala Diana ditaruh di tiang untuk di penggal.

Diana melihat kearah Wanita yang dicintai suaminya dan melihat ayah serta kakaknya yang masih tetap membencinya hingga akhir hayatnya.

“Kenapa kalian sangat membenciku?” gumam Diana.

Jika aku bisa mengulang waktu, maka aku tidak akan lagi mengemis cinta kepada kalian.

KRAK. Suara alat penggal terdengar keras memenggal kepala Diana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ellani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Bunga yang Gelap

Sore hari di Istana.

Iner telah tiba di kediaman Diana untuk membahas tentang teh.

“Silakan masuk, Nona,” ucap kepala pelayan.

Iner mengikuti kepala pelayan, dan saat berjalan di lorong, Iner melihat tanaman bunga yang sangat indah.

“Bukankah itu indah?” ucap kepala pelayan.

“Ya … sangat indah.”

“Ini Putri Diana sendiri yang menanamnya.”

“Benarkah?” Iner terkejut mendengarnya.

Kepala pelayan dan Iner terus berjalan sampai akhirnya tiba di gazebo tengah taman.

Kepala pelayan memberi salam untuk pamit.

“Salam, Yang Mulia.” Iner memberi salam kepada Diana.

“Duduklah,” ucap Diana.

Iner duduk dengan gugup. Entah mengapa auranya di sini sedikit berbeda.

“Apa kau menyukainya?” tanya Diana.

“Apa?” Iner terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba.

“Taman ini … apa kau menyukainya?” tanya Diana.

“Ya … ini sangat indah,” ucap Iner sambil melihat bunga yang bermekaran.

Diana tersenyum mendengar ini. Tanaman ini tidak akan dia berikan kepada wanita itu lagi.

“Bisakah kita mulai?” tanya Diana.

Iner lalu membuka lembaran kertas yang dia bawa. Jika ini di zaman modern, ini seperti proposal.

Iner menjelaskan tentang proses bisnisnya dan di mana dia akan membangun tokonya.

Diana membaca proposal itu sambil mendengar penjelasan Iner. Sudah kuduga, dia calon pebisnis sukses di masa depan.

“Jadi maksudmu, aku harus menjual racikan tehku kepadamu dan kau akan memberikanku beberapa persen dari keuntungan?” tanya Diana sambil menggulung kertas itu.

“Ya,” ucap Iner dengan semangat. Dia tidak mungkin meminta Putri untuk bekerja sebagai peracik.

“Aku tidak yakin bisa melakukan ini,” ucap Diana.

“Ya?”

“Aku akan meracik sendiri teh ini. Berikan aku keuntungan tujuh puluh banding tiga puluh,” ucap Diana.

“Apa?” Iner terkejut.

“Aku akan memodalkan semuanya sendiri dan kau hanya perlu mengelolanya saja.”

“Bagaimana menurutmu?” tanya Diana.

Iner terdiam dan berpikir sebentar. Jika dia tidak mengeluarkan uang dan hanya membantu Putri untuk mengelolanya, sepertinya tiga puluh persen bukan hal yang buruk.

“Baik, Yang Mulia … saya tidak hanya pintar mengelola sebuah toko, tetapi juga dalam hal negosiasi dengan pedagang dan juga tentang operasional toko nanti. Biarkan saya yang mengurusnya,” ucap Iner dengan semangat. Tiga puluh persen merupakan jumlah yang dermawan dari Putri Diana.

Diana melihat Iner yang begitu semangat. Dia sepertinya tidak salah memilih rekan.

“Baiklah … kalau begitu tanda tangani kontrak yang sudah aku siapkan.” Olim maju dan memberikan surat kontrak.

Iner mengambilnya dan tanpa berpikir panjang, dia langsung memberikan tanda tangannya dan stempel darah dari jarinya.

“Apa kau tidak ingin membacanya terlebih dahulu?” tanya Diana.

“Tidak perlu … aku percaya dengan Tuan Putri,” ucap Iner.

Diana tersenyum mendengar ini. “Mari kita menjadi rekan kerja yang baik,” ucap Diana sambil bersalaman dengan Iner.

“Senang bekerja sama dengan Anda, Yang Mulia.”

Diana dan Iner mulai merencanakan tentang detail bisnis mereka yang akan datang. Diana sudah memutuskan untuk tidak mengumumkan kalau dia pemilik toko itu.

“Mengapa?” tanya Iner.

“Biarkan orang mengira kalau toko itu milikmu,” ucap Diana.

“Aku akan berada di balik layar,” lanjut Diana. Dia tidak ingin merusak rencananya, saat ini reputasinya cukup buruk di kalangan bangsawan.

“Baiklah kalau begitu,” ucap Iner.

Setelah beberapa saat berdiskusi, Iner akhirnya pamit untuk kembali.

“Yang Mulia … ini ada undangan.” Olim memberikan undangan kepada Diana.

Diana mengambil undangan itu dan membukanya. “Hah … apa dia sudah tidak tahan lagi?”

Kediaman Lerky mengundangnya untuk pesta minum teh di taman baru keluarga Lerky. “Ambilkan tinta dan kertas untukku,” ucap Diana.

Diana menulis balasan untuk kediaman Lerky.

“Hahaha … sepertinya mereka akan kesal,” ucap Diana.

“Kirimkan segera ke kediaman Lerky.”

Olim segera mengambil surat itu dan menyuruh orang untuk mengirimnya.

Diana berdiri dan kembali ke kamarnya untuk bersantai.

Srink! Diana mengeluarkan kekuatan bunganya lagi.

“Mengapa bunganya tidak secerah dulu?”

“Ini lebih gelap dari biasanya,” ucap Diana.

Diana penasaran. Apa karena dia telah mati satu kali sehingga bunga itu menjadi lebih gelap?

Srang! Diana mengayunkan tangannya dengan kuat ke lemari.

Tak! Terdengar suara benturan keras.

Bunga merambat dengan cepat hingga membuat lemari pakaian menjadi sedikit rusak.

Diana terkejut. Apa kekuatannya bisa digunakan untuk melukai orang?

Selama ini Diana berpikir kekuatannya hanya bisa menumbuhkan tanaman atau bunga yang indah.

Diana mengangkat tangannya dan tersenyum. “Bagus sekali,” ucap Diana.

“Olim.” Diana memanggil Olim.

Olim memasuki kamar Diana dan terkejut melihat kekacauan yang ada di dalam kamar.

“Yang Mulia, ini?” tanyanya.

“Ssst … bersihkan saja tanpa ada orang yang tahu,” ucap Diana sambil mengangkat jari telunjuknya.

Olim menganggukkan kepala dan segera membersihkan kekacauan itu.

Setelah dibersihkan, Diana kembali mengeluarkan bunga dari tangannya.

“Oh iya.” Diana berdiri dan mengambil sesuatu yang berada di balik bantalnya.

“Gelang ini.” Diana mengangkat gelang itu. Dia melepaskan gelang itu saat keluar tadi.

Diana mengambil bunganya dan menusuk jarinya dengan duri yang ada pada bunga, lalu meneteskannya di kristal yang ada pada gelang tersebut.

“Hm? Tidak terjadi apa-apa?” Diana memberikan lagi darahnya cukup banyak.

Gelang itu masih tidak menunjukkan perubahan.

“Apa dia juga tidak bangun dengan darahku?” ucap Diana sedih. Apa gelang itu hanya berfungsi dengan darah Selena?

“Hah …” Diana menghela napas panjang dan mengembalikan gelang itu ke bawah bantalnya. Meskipun tidak berfungsi, setidaknya spirit itu tidak berada di tangan Selena.

Diana berjalan menuju jendela kamar dan bersandar. Selanjutnya, apa yang akan dia lakukan lagi?

Diana memegang kalung merah itu. Setelah membuat pijakan, Diana akan segera menyelamatkan Lucien.

Dia tidak tahu apakah hasil perang kali ini akan terpengaruh karena dia kembali.

Di perbatasan.

“Yang Mulia,” panggil seseorang.

Rowan saat ini sedang mengatur strategi perang.

“Ada apa?” tanya Rowan.

“Ada seorang wanita yang datang ke dalam camp dengan tubuh penuh luka,” ucap prajurit.

Rowan mengerutkan keningnya. “Apa dia sendiri?” tanya Rowan.

“Obati wanita itu terlebih dahulu.”

“Tetap awasi jangan sampai dia kabur.”

“Kita tidak tahu apakah wanita itu mata-mata atau tidak,” ucap Rowan.

“Baik, Yang Mulia,” ucap prajurit itu dan segera pamit untuk pergi.

“Bawa wanita itu ke camp belakang,” ucap Rowan.

“Baiklah.”

Wanita itu membuka matanya dengan lemah dan melihat sekeliling.

“Di mana aku? Tempat apa ini?” gumamnya dengan lemah. Bukankah aku sedang lembur? Apa ini mimpi?

“Tetap awasi wanita ini.”

“Yang Mulia khawatir kalau wanita ini adalah mata-mata,” ucap prajurit dengan serius.

“Baik!”

Segera mereka membawa wanita itu ke dalam camp untuk diobati dengan diawasi beberapa prajurit.

Yang Mulia? Apa yang kalian bicarakan? Wanita itu menutup kembali matanya dan tidak sadarkan diri.

1
Jojo Blackdevil
cepet sembuh KK author semangat
𝓡𝓪𝓲𝓷𝓪 (来奈)
Lanjut 😊😊
𝓡𝓪𝓲𝓷𝓪 (来奈)
😊😊💪
𝓡𝓪𝓲𝓷𝓪 (来奈)
😊😊
𝓡𝓪𝓲𝓷𝓪 (来奈)
👍🏻😊
Tuxepos Jasmine
yahhh....blm up lagi..padahal pagi2 buka NT lsng cek nib novel🥲🥲🥲
Biyan Narendra
Semangat Diana
jangan lengah jangan lelah
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Tuxepos Jasmine
crazy up lagi thor🤭🤭🤭🤭🤭🤭 seru bgt soalnya
Ayudya
Diana kamu harus hati hati dan tetap waspada
Lydia
Bagus
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ayudya
seru dan ga ngebosenin.lanjut kaka
Ayudya
lanjut kak
Sri wanti
bagus
Sri wanti
good
Mineaa
GWS Thorr....🤲💪
Sri wanti
oke
Sri wanti
ok thor cepat sembuh biar cepet update nya😍
Puspa Wati
semoga cepat sehat ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!