SISTEM,MARI BALASKAN DENDAM!

Di Belahan dunia lainnya.

Suasana rapat sempat ricuh ketika sang pimpinan tampak kesakitan.

Dengan tangan kanan yang mencengkram erat dada bagian jantung, Robert mengernyit kesakitan.

Ia sudah merasakan hal seperti ini sebanyak 2 kali. Setiap menjalankan pemeriksaan kesehatan, dokter ahli memberikan hasil yang sama sekali tidak ada kendala apapun.

Artinya, ia dalam keadaan sehat. Tidak ada penyakit apapun.

“ Tuan Rumstar, ada apa?” panik asisten pribadinya.

Bahkan para anggota rapat pun ikut – ikutan panik.

“ Ti .. Tidak, aku ingin istirahat sebentar, tolong selesaikan sisanya,” ucap Robert sambil keluar dengan dipapah sekretaris laki – laki.

Asisten kepercayaan Robert segera mengambil alih rapat yang memang sebentar lagi berakhir. Beruntung ini hanyalah rapat triwulan antara para pemegang saham perusahaan.

Robert sampai di kantornya dan melambaikan tangan pada sekretarisnya, pertanda jika ia ingin ditinggalkan sendiri.

“ ... Mithaa,” Liriknya, tak terasa air matanya menetes perlahan. Tangannya masih mencengkram dada.

Kala pertama kali ia merasakan sakit dihatinya seperti ini adalah 10 tahun yang lalu.  Dan kali ini juga.

“ Ada apa denganku?” gumamnya.

...****************...

2 hari sebelumnya

Hari pemakaman ‘Kayla’

Suasana hitam – hitam menyelimuti Mansion keluarga Agatha. Sanak saudara, teman – teman dan rekan kerja Agatha semuanya datang untuk menyatakan bela sungkawa.

Tidak terkecuali keluarga MALADEWA yang memiliki perjanjian pertunangan dengan keluarga Agatha.

“ Kak Joker, hu hu hu, kakak.. kakakku sudah tidak ada,” tangis pilu Stanley terdengar menyayat hati begitu ia melihat Joker datang dengan kedua orang tuanya.

Citra gadis polos dan lugu segera aktif begitu ia melihat rombongan keluarga Maladewa.

“ Sssstttt, jangan menangis sayang, sabar ya,” ibu Joker, Ratih Kusuma segera menarik gadis yang tampak rapuh itu kedalam pelukannya.

Ratih tentu saja lebih puas dengan penampilan Stanley daripada Kayla. Stanley selalu berusaha mendekati keluarga Maladewa.

Berkunjung, mengajak belanja, berlibur bersama keluarga dan para sepupu dari keluarga MALADEWA.

Jauh sekali dengan Kayla yang terkesan pendiam dan menjauh dari keluarga tunangan kecilnya.

Tentu saja ini adalah hasil rekayasa dari Stanley dan sang ibu.

Lolita akan menggunakan segala cara agar Kayla tidak pernah muncul di hadapan keluarga MALADEWA.

Entah menyuruh Kayla pergi berbelanja bulanan, menyiksanya hingga hanya bisa terbaring di dalam kamar, memberinya obat tidur, obat pencahar dan sebagainya.

Pokoknya bagaimana caranya agar Kayla terlihat seperti tidak suka dengan keluarga MALADEWA sambil terus menyodorkan Stanley, putrinya sendiri ke dalam keluarga tersebut.

Stanley sudah dipoles sedari masih kecil, bahkan saat belum resmi masuk kedalam Agatha. Lolita sudah membekalinya dengan beberapa keterampilan dasar khas anak ibukota.

Ditambah dengan Cedric yang selalu ‘membiayai’ kehidupan ibu dan anak dengan mewah, tentu saja menggunakan uang milik istri pertamanya.

Kala itu, Paramitha tahu jika Cedric sebenarnya memiliki  kekasih. Tetapi Cedric bilang jika ia akan memutuskannya.

Kurangnya kasih sayang dari sang ayah dan tanpa adanya dukungan dari keluarga sang ibu, membuat Kayla hanya bisa menelan kenyataan pahit melebihi obat.

Bukan hanya kasih sayang ayah yang terambil, bahkan harta dan tunangannya semua dilibas oleh Stanley dan ibunya.

“ Hu hu hu. Tante,” Stanley juga langsung menghamburkan dirinya kedalam pelukan ibu Joker.

“ Calon besan, uh, bagaimana aku harus memanggil Anda sekaran,” sambut Lolita dengan raut wajah terkesan linglung.

“ Apa maksudmu dengan bagaimana menyapaku? Tentu saja tetap calon besan seperti biasa,” balas Ratih sambil menepuk pelan punggung tangan Lolita.

“ Tetapi, tetapi bukankah anak kita sudah meninggal, dan pertunangan antara dua keluarga juga akan ikut terputus,” ucap Lolita dengan terbata – bata dan canggung.

Ratih mendengus pelan sambil mengelus kepala Stanley yang bersikap patuh disampingnya.

“ Bukankah masih ada Stanley kita yang begitu manis?” senyum puas dan sayang merekah dibibir Ratih.

“ Ah, bagaimana maksud Anda,” tentu saja Lolita hanya berpura – pura bingung. Tetapi dalam hati ia sangat puas dengan arah pembicaraan ini.

“ nanti akan ada rapat keluarga kita. Besan, saat ini bukan waktu yang tepat untuk membahas ini semua,” ucap ratih sambil kembali mengelus kepala Stanley.

Lolita terlihat menurut saja. Tetapi diam – diam ia dan Stanley saling berpandangan dan menyunggingkan senyum tipis.

Sementara Joker dan pak Bobby juga menemani Cedric untuk menyambut para tamu yang berbelasungkawa.

Di ruangan khusus, ‘jenazah’ disemayamkan di dalam peti mati yang tertutup rapat. Tidak ada foto yang terpajang, karena Keluarga beralasan jika semasa hidup Kayla tidak suka difoto. Sementara saat ingin memfoto jenazah, kondisi tidak memungkinkan. ( karena hangus terbakar )

Joker memandang skeptis pada peti mati tunangan yang sejak kecil sudah digaungkan oleh sang kakek.

Konon ia harus menjaga hati gadis ini, tetapi, sejak Stanley dan ibunya masuk ke rumah Agatha, semakin jarang pula Joker melihat sosok kecil yang menggemaskan itu.

Hingga lambat laun, kehadiran gadis kecil yang cantik dan lembut tergantikan dengan keberadaan Stanley yang selalu bersikap manja dan bergantung padanya.

Membuat Joker kecil yang superior merasa menjadi pria yang dibutuhkan.

Ditambah, penampilan Kayla yang semakin berubah dan menjijikkan, sehingga semakin menambah keengganan dalam hati Joker.

Beruntung baginya, sang kakek yang selalu menekan dirinya untuk bersama dengan Kayla meninggal dunia setahun yang lalu. Sehingga ia bisa lebih bebas untuk bersama dengan Stanley, gadis yang baik, polos, dan terkesan malu – malu jika di depannya.

“ Kita sekarang bisa membahas pertukaran tunangan. Saat ini jeng Ratih juga sudah membahasnya,” setelah para tamu sudah tidak, tentu saja Cedric dan yang lainnya juga melepas topeng keluarga yang sedang berduka.

Lihat saja, Cedric dan lainnya sedang duduk dengan santai diruang keluarga. Dengan makanan dan minuman yang terhampar banyak di meja.

Semua pembantu dan tukang kebun diberikan cuti selama 3 hari, sehingga rumah besar dan megah itu hanya ada 3 orang saja.

“ Pi, papi harus pastikan jika aku yang akan masuk kedalam keluarga Maladewa,” rengek manja Stanley.

Cedric tersenyum lembut dan penuh kasih sayang melihat putri semata wayangnya ini merengek manja.

“ Tenang saja, setelah hari ke 40, papi akan segera membahas ini semua,” janji Cedric.

“ Kenapa harus menunggu selama itu? Jelas – jelas tante Ratih sudah ingin membahas masalah ini,” sahut Stanley

“ Benar, sayang. Jeng Ratih bahkan sudah mengatur janji untuk bertemu dengan keluarganya 3 hari lagi,” sambung Lolita.

Cedric tampak sedang memikirkan sesuatu. Sementara Lolita dan Stanley sudah tidak sabar untuk segera meluruskan masalah pertunangan meskipun mereka sangat yakin dengan hasilnya.

“ Kita masih harus berhati – hati dengan Albert. Bagaimanapun, dia yang akan menjadi pengacara yang akan mengawasi semua peralihan harta mitha kepada mendiang Kayla. Dia juga yang akan mengurusi pemindahan harta kepada kita,” Cedric akhirnya membuka suara.

" Dia juga yang akan mengawasi keuangan kita selama 6 bulan kedepan," tambah Cedric

“ Kenapa ? kenapa harus siBrens*k itu!”