Seorang gadis mafia yang harus merenggangkan nyawanya usai di tembak mati oleh ayah angkatnya. Perkara ia mengetahui kejahatan ayah angkatnya yang melampaui batas. Meskipun ia hidup di dalam kehidupan keras, berbahaya dan penuh kejahatan, ia masih memiliki hati nurani.
Pasalnya ia tidak setuju dengan kejahatan ayah angkatnya yang memperdagangkan anak-anak kecil. Bukan hanya menjualnya, mereka juga menyiksa anak-anak itu dan beberapa anak-anak tewas.
Pada akhirnya ia pun mati di tembak saat ia ingin menyelamatkan anak-anak itu dari cengkraman ayah angkatnya itu.
"Papa, jika ada kehidupan lain dan bertemu denganmu lagi, aku tetap melakukan hal yang sama, yaitu menyelamatkan anak-anak kecil itu. Aku juga tidak akan membiarkan Papa berhasil atas kejahatan Papa yang melampaui batas ini! Jika ada kehidupan selanjutnya, aku akan balas dendam atas semua kejahatan yang Papa lakukan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
...⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹...
...Happy Reading...
...⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️⛈️⛈️☘️⛈️⛈️☘️☘️...
"Greland! Apa kamu tuli! Cepat buka pintunya!" Teriak Ranti lagi, suaranya semakin keras dan kesal karena tidak ada jawaban dari Greland.
Tapi tetap saja tak ada jawabannya. Greland sepertinya tidak peduli dengan teriakan Ranti dan tidak berniat untuk membuka pintu.
"Bagaimana ini Ma, itu barang kesayangan aku," kata Herlina ngambek, merasa kecewa karena tidak bisa mengambil barang-barang yang ia tinggalkan di dalam rumah Greland.
"Ya bagaimana lagi, Greland tidak mau membuka pintunya," kata Ranti juga tidak tahu bagaimana mereka bisa mengambil barang-barangnya, karena masih banyak barang yang mereka tinggalkan di dalam rumah Greland.
"Sepertinya kita harus punya rencana lain, agar bisa mengambil alih rumah ini, dia tak mungkin selamanya menang melawan kita," kata Hendra penuh tekad, karena ia juga ikut terusir oleh Greland. Matanya menyala dengan api kebencian dan keinginan untuk membalas dendam.
"Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Yanto yang memegang lengannya yang diinjak Greland tadi, masih merasakan sakit dan kesal.
"Sekarang kita cari kontrakan dulu untuk tempat tinggal sementara," ucap Hendra, mencoba untuk memprioritaskan kebutuhan mereka saat ini. "Kita tidak bisa terus-terusan berada di jalan, kita perlu tempat yang aman untuk beristirahat dan merencanakan langkah selanjutnya."
Ranti, Jia dan yang lain setuju dengan rencana Hendra. Mereka semua kemudian mencari kontrakan yang sesuai untuk dijadikan tempat tinggal sementara.
"Kita ngontrak satu rumah saja untuk menghemat uang, karena kita harus membeli perlengkapan lainnya," kata Hendra, dan yang lain setuju untuk tinggal satu rumah. Toh, mereka juga sudah terbiasa tinggal satu rumah beramai-ramai.
Mereka masuk ke dalam mobil untuk segera mencari kontrakan yang cukup besar untuk menampung mereka semua. Hendra mengemudi dengan fokus, sambil memikirkan rencana untuk mengambil alih rumah Greland. Ia tidak akan menyerah begitu saja dan akan melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya mengambil alih rumah Greland dan mengusir Greland.
Sementara itu, Gemini dan Herlina duduk di belakang, dengan manyun, karena mereka harus meninggalkan barang kesayangan di rumah Greland dan tidak tahu kapan bisa mereka ambil.
Hendra mendengarkan percakapan mereka sambil tetap fokus mengemudi. Ia tahu bahwa mereka semua harus bekerja sama untuk mencapai tujuan mereka.
Tiba-tiba, Hendra melihat sebuah kontrakan yang cukup besar dan strategis. "Lihat, itu ada kontrakan yang bagus," kata Hendra dengan senyum puas.
Mereka pun mampir ke kontrak itu untuk menanyakan perihal kontrakan tersebut.
...❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹...
"Akhirnya... aku bisa hidup nyaman juga di sini. Tapi tunggu dulu, ini di mana dan zaman apa?" tanya Greland yang baru saja pindah tubuh, ingat akan sesuatu. Ia langsung berdiri untuk mencari keberadaan kalender rumah tersebut.
Greland mendapati sebuah kalender kecil yang ada di atas meja di samping vas bunga. Ia mengambil dan melihat kalender itu dengan saksama. Setelah melihat tanggal dan tahun pada kalender, Greland terkejut dan tidak percaya.
"Tahun 2025?! Bagaimana bisa?!" Greland berteriak dengan kaget. Ia tidak percaya bahwa ia masih di tahun yang sama. Greland merasa seperti sedang berada dalam mimpi yang tidak nyata.
Greland terus mempelajari kalender itu, mencari tahu lebih banyak tentang dunia baru ini. Ia ingin tahu apa yang telah berubah dan apa yang masih sama. Apakah teknologi telah berkembang jauh? Apakah ada perubahan besar dalam masyarakat?
Dengan kalender masih di tangan, Greland mulai menjelajahi rumah baru ini, mencari tahu lebih banyak tentang kehidupan barunya.
...❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹...
semangat up banyak"ceritanya bagus