NovelToon NovelToon
Di Nikahi Ayahnya Di Cintai Anaknya

Di Nikahi Ayahnya Di Cintai Anaknya

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Poligami / Selingkuh / Obsesi / Beda Usia
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ncess Iren

Seorang gadis yang berasal dari keluarga sederhana, baru saja lulus SMA. Namun tiba-tiba Ayahnya yang pemabok dan suka main judol, memaksanya untuk menikah dengan saudagar kaya yang memiliki 3 istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menginginkanmu

Kini Sasa mencoba membuka lembaran baru, meski masa lalunya kelam dan penuh kenangan buruk bersama anak tirinya.

Kenangan yang penuh dosa dan maksiat, tapi ia yakin pasti ada jalan. Dan pintu baru yang bisa ia buka, untuk membuka lembaran baru.

Dalam hidup, setiap orang pasti akan menghadapi kenyataan yang mau tidak mau membuka lembaran baru. Harus memulai sesuatu yang baru, sesuatu yang berbeda dengan apa yang di lakukan pada saat sebelumnya.

Melupakan kejadian yang terjadi sebelumnya, agar tidak semakin jatuh terpuruk untuk bangkit dan menjalankan hal yang baru.

Namun membuka suatu lembaran baru, dalam kehidupan tidaklah semudah membuka lembaran di buku.

Tidak mudah memang untuk melepaskan lembaran yang lama, melupakan kejadian bersama anak tirinya. Namun halaman baru tentu sudah menunggu untuk di buka, dibaca dan di isi dengan perjalanan hidup yang baru.

Hari-hari kini ia jalani seperti biasanya, Sandy sudah menganggapnya sebagai Ibu tirinya bukan lagi kekasih gelapnya.

Di saat makan malam bersama ia tampak biasa saja, tidak ada lagi rayuan dan kata-kata romantis.

Begitu juga saat ia sendirian, biasanya Sandy akan mendatanginya dan melakukan hubungan terlarang. Tetapi kini, Sandy tidak melakukan nya lagi.

Pada suatu malam saat Bibi sudah pulang, pukul 22.30 malam ia duduk sendirian di ruang tamu membaca novel.

Saat ia membaca novel, Sasa melihat Sandy keluar dari dapur. Tidak berselang lama, Sandy datang menghampirinya.

"Lagi baca novel Bu?" tanya Sandy sembari duduk di sampingnya

"Iya Yah." ujar Sasa menganggukan kepalanya

"Jangan malam-malam tidurnya, jaga kesehatan mu dan juga bayimu." ucap Sandy berpesan

"Sebentar lagi San, tanggung." sahut Sasa

"Yasudah aku tidur dulu bu." pamit Sandy

Anak tirinya itu sepertinya sudah benar-benar bertaubat.

Pak Yudi : "Dek.."

Sasa : "Iya Mas.."

Pak Yudi: "Dek bulan depan aku pulang."

Sasa: "Syukurlah Mas, aku sudah kangen."

Pak Yudi: "Aku juga kangen.."

Satu minggu sebelum kepulangan Pak Yudi, ia mendapat kabar yang tidak enak dari suaminya itu.

Saat Sasa lagi tiduran di kamar waktu itu, ia baru selesai beres-beres.

Sekitar jam 9 pagi suaminya menelponnya

Pak Yudi: "Halo Dek.."

Sasa: "Iya Mas"

Pak Yudi: "Lagi apa?

Sasa: "Lagi tiduran, habis bersih-bersih Mas

Pak Yudi: "Aku ngga jadi pulang minggu depan, masih banyak pekerjaan."

Sasa kecewa sekali mendengar bahwa suaminya batal pulang, padahal ia sudah mengharapkan kedatangannya.

Saat itu tiba-tiba saja Sandy menghampirinya "Maaf Bu tadi Sandy ngga sengaja mendengar obrolan Ibu lewat telepon, Papa ngga jadi pulang ya?" tanya Sandy

"Iya." jawab Sasa sendu

Setelah bertanya begitu Sandy duduk di sampingnya, sambil membawa secangkir kopi.

"Ni Bu" ucap Sandy, sambil menyodorkan beberapa lembar uang kertas berwarna merah.

"Ngga usah San, Ibu masih ada uang kok." sahut Sasa, menolak uang pemberian Sandy.

"Sudah ambil saja, uang dari Papa disimpen saja." ucap Sandy

"Yaudah makasih." sahut Sasa pasrah

******

Pada malam harinya Sasa tidak bisa memejamkan matanya, pikirannya kacau, gelisah. Membayangkan hal yang aneh-aneh, mungkin ini akibat berbulan-bulan ia tidak merasakan sentuhan fisik.

Anehnya lagi ia malah membayangkan, saat-saat bersama Sandy.

Hampir tiga bulan Sasa di tinggal suaminya, tentu saja ia merasa kesepian tidak ada lagi belaian-belaian lembut pada dirinya.

Pada waktu itu jam 23.00 malam, ia mendengar suara televisi dari arah ruang tengah. Sasa melangkah keluar dari dalam kamar, ternyata Sandy belum naik keatas dan sedang menonton televisi.

"Kamu belum tidur?" tanyanya berdiri disamping Sandy

"Belum Bu." sahut Sandy

"Aku boleh nonton tv juga gak?" tanya Sasa

"Iya boleh, sini duduk." ucap Sandy mempersilahkan duduk

Sasa pun duduk di sebelah Sandy dengan suasana hening tanpa kata, menyaksikan acara TV.

Malam itu Sasa benar-benar tidak tahan, apalagi melihat Sandy memakai celana pendek.

Bau badannya yang khas, membuatnya mengenang saat-saat mereka melakukan hubungan terlarang. Sasa tidak bisa lagi menahan, gejolak nafsunya.

Sampai akhirnya Sasa memberanikan diri memegang tangan Sandy, Sandy kaget lalu menoleh kearahnya.

Tatapan mata Sandy berubah, terlihat seperti ada gairah dalam dirinya.

Entah setan apa yang menggoda mereka, yang menggoda iman nya.

Seperti sengaja memberinya kesempatan, waktu itu Sandy hanya diam saja ketika tangannya ia pegang.

Sasa meraih tengkuknya lalu mendekatkan wajahnya, hanya hitungan detik saja bibir Sasa menyentuh bibir Sandy.

"Maafkan aku San." ucap Sasa berbisik

Sandy yang saat ini sudah bernafsu sekali, hanya mengangguk saja.

"Ke kamar ya." ucap Sandy

Sasa pasrah saat Sandy membawanya ke kamar, setelah mengunci pintu kamar Sandy membaringkan Sasa di atas kasur.

Ia memejamkan mata dan mengatur nafas, sambil merenungkan dalam-dalam kegilaannya selama ini.

Sasa berpacu dalam birahi bersama anak tirinya sendiri, kurang lebih satu jam ia dan Sandy beradu didalam kamar.

Ia lepaskan dengan liar derita nikmat yang melandanya, saat ini ia merasakan kenikmatan tak terhingga. Tanpa batasan norma sekaligus meninggalkan batasan-batasan, yang selama ini ku pertahankan dengan sangat teguhnya.

Sampai pada akhirnya kepalanya terasa ringan, beban hidup sejenak musnah yang ada hanya rasa lega.

Sandy tersenyum yang melihat Sasa terkulai tak berdaya, dengan lembut dia mengelus rambutnya dan membuatnya setenang mungkin.

Waktu sudah menunjukan pukul 01.00 malam.

Setelah mereka istirahat sejenak, mereka memakai pakaian kembali.

Tanpa sepatah kata Sandy beranjak dari atas tempat tidur, dan pergi dari kamarnya Sasa menuju ke kamar mandi.

Setelah itu Sasa membereskan tempat tidur yang acak-acakan, karena tadi di pakai buat bertempur.

Saat hendak tidur ia teringat akan suaminya, "Maafkan aku suamiku, maafkan aku. Maafkan karena aku tidak bisa menahan gejolak birahiku, Maaf." jeritnya dalam hati

Perasaan bersalah pada suaminya dan kenikmatan campur aduk, tanpa terasa air mata menetes di pipinya yang putih. Sementara Sandy sudah tidak memikirkan lagi, bagaimana perasaan Ibu tirinya saat ini.

Sampai tanpa terasa ia terlelap dalam mimpi, setelah mereguk kenikmatan bersama Sandy.

Disisi lain Sandy masuk kedalam kamarnya, sambil terus saja senyum-senyum sendiri. Ia tidak menduga jika Sasa sangat liar sekali diatas ranjang tadi, fantasinya luar biasa sepertinya Sandy ingin mengajaknya bercinta di alam terbuka.

Sandy yakin Sasa pasti menyukainya, apalagi kalau mereka melakukan berbagai gaya. Ahh Sandy jadi gak sabar, ingin mengajak Ibu tirinya itu.

*******

Sementara di jakarta Pak Yudi tidak seperti biasanya, entah mengapa hatinya selalu gelisah.

Sasa sadar jika dirinya mudah sekali mengulang kesalahan yang sama, ia sudah mencoba untuk tidak mengulangi perbuatan itu. Tapi pertahanan nya jebol juga, akibat dorongan hawa nafsu yang begitu kuat.

Keesokan paginya setelah sarapan Sasa bicara dengan Sandy, yang saat itu lagi mencuci motornya di depan rumah.

"Maafkan aku ya San." ucap Sasa yang duduk di belakang Sandy

"Sudah jangan di bahas lagi." sahut Sandy

Bersambung...

1
🦀🪄𝒏𝒄𝒆𝒔𝒔𝒊𝒓𝒆𝒏 🪄🦀
Hai hai hai ayuk mampir para readers yang cantik" dan ganteng" di cerita baruku.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!