NovelToon NovelToon
Aku Bukan Dia

Aku Bukan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Kembar / Model / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Mom

Dengan diam Stevi kembali ke mode sedihnya.
"Bantu aku untuk melupakan Farhan Laras! Aku sudah berusaha sebisa mungkin melupakan rasa ini pada nya, tapi setelah mendengar niat nya kemaren aku merasa tidak sanggup!"

Laras duduk di depan Stevi yang masih terlihat sibuk mengusap air matanya.
"Bagaimana dengan Candy? Menurutmu apa Dia gadis yang baik dan pantas untuk dipertimbangkan?"

Mendengar pertanyaan Laras, Stevi berdiri dan berjalan menuju foto perdana Dia dan Candy. Dia pandangi wajah Candy dengan senyuman dan menyentuh setiap sisi foto wajahnya.

"Jika aku sebagai Stevi maka Candy adalah sainganku tapi kalau aku menjadi Aliando aku tetap tidak bisa mencintai Dia sebagai wanita yang akan aku perjuangkan. Laras rasa ini ke Candy sangatlah berbeda dengan rasa seorang pria lainnya. Aku tidak tahu kenapa kasih sayangku ke Dia seperti saudara dalam satu kandungan."

"DEG..! Laras menjadi ragu sendiri dengan ucapan Stevi. Dia mendekat ke arahnya dan memegang kedua tangannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasamu juga rasaku

Di hari selanjutnya saat Stevi mau menjemput Candy, Dia sengaja mampir ke warung bakso yang kemaren. Dia sengaja beli lagi untuk Candy. Saat menunggu bakso di bungkus, Stevi tidak sengaja melihat ke arah toko fashion seberang jalan yang baru buka. Tampak dua orang wanita yang terlihat sedang berbicara serius. Stevi lebih menajamkan lagi kedua matanya.

"Itu bukannya Bu Mar, tapi dengan siapa Dia berbicara?"

"Mas, ni baksonya dua bungkus empat puluh rebu!"

Suara penjual bakso membuat Syevi kaget dan melepaskan pandangan dari arah Bu Mar dan wanita itu.

Segera Stevi mengambil uang di dompet dan membayar baksonya. Saat Dia menoleh ke arah seberang jalan, Bu Mar dan wanita tadi sudah menghilang. Dia bingung mencari dengan menoleh kanan kiri. Sampai penjual bakso bertanya karena melihat tingkah Stevi yang kebingungan.

"Mas cari siapa?" tanya penjual bakso

Tidak bisa menutupi lagi akhirnya Dia menceritakan tentang wanita yang tadi terlihat di depan toko fashion.

"Oh.. wanita itu yang mas cari? Sudah tiga hari an Dia berada di depan toko itu, gak tahu apa yang dilakukannya. Kalau yang dari aku lihat, tiap Dia datang ke toko seberang selalu melihat gambar yang ada di baleho dan sepertinya mencocokan dengan foto yang Dia pegang."

Mendengar cerita dari penjual bakso, Stevi baru tahu kalau memang wanita itu ada hubungannya dengan orang tua kandung Candy. Tapi yang jadi pertanyaan Stevi sekarang adalah apa hubungan wanita itu dengan Bu Mar.

Dengan cepat Stevi masuk ke mobil dan menginjak gas dengan kecepatan sedang. Sampai di depan kos Candy, Dia mencoba menghubungi Candy terlebih dulu.

"DREEETTTTT" Mode getar HP Candy sangat terasa di telinganya. Dia mengambil HP yang di letakannya di bawah bantal tempat kepalanya bersandar.

"Halo Al, ada apa?"

(Can, aku sudah ada di depan kosmu!)

Candy menjauhkan HP dari wajahnya.

("Oppss.. sudah hampir jam 10 , aku kesiangan lagi!")

"Ya Al, aku segera keluar!"

Dengan cepat Dia berdiri dan menyambar jaket yang ada di gantungan belakang pintu. Masih dalam keadaan setengah sadar Dia berlari keluar menuju depan kos. Stevi membunyikan klakson saat melihat Candy yang celingukan mencari mobilnya.

"Tin... Tin...! Candy mendekat ke mobil Stevi.

" Al, maaf aku kesiangan!"

Tanpa kata Stevi membukakan pintu mobil untuk Candy dan menyuruhnya masuk. Cepat tanggap Candy masuk ke mobil dan menutupnya kembali.

"Aku belum sempat mandi Al!"

"Ssttt... dah gak papa, ni aku beliin bakso buat sarapan."

Stevi memberikan bungkusan bakso ke Candy dan satu cup kopi.

"Can, bukannya kamu dan Bu Mar sudah saling kenal kan?"

Pertanyaan Stevi membuat Candy berhenti menyeruput kopinya.

"Iya Al, memang kenapa dengan Bu Mar?"

Candy balik bertanya ke Stevi sambil melanjutkan lagi nyeruput kopinya.

Dengan tenang Stevi menceritakan kejadian yang Dia lihat baru saja di depan warung bakso.

"Menurutku Can, Bu Mar ada hubungannya dengan wanita itu!"

Entah melamun apa masih ngantuk, Candy hanya terdiam mendengar cerita Stevi.

"Mmm... koq aku jadi bingung ya Al, kalau gak salah ingat dulu Bu Mar pernah cerita kalau Dia juga sedang cari anaknya. Apa menurutmu aku anak yang Bu Mar cari?"

"Maksutmu gimana Can?" tanya Stevi

"Iya, benar dulu aku juga sempat tinggal di rumahnya saat pertama kali ke kota ini, cuma dari informasi yang Dia dapat, anaknya begitu lahir di berikan pada orang kaya seorang Dokter di kota ini juga!"

Sambil mengingat-ingat kembali cerita Bu Mar, Candy juga menceritakannya ke Stevi.

Sekarang gantian Stevi yang menjadi bingung.

"(Kalau dari cerita Candy dan cerita Bu Mar dulu , bisa jadi anaknya itu yang di berikan ke Papa, tapi anak Papa sama Mama cuma aku dan Laras. Kalau memang benar anak Bu Mar itu wanita apa Laras anak kandungnya?)"

Sambil makan bakso, Candy sesekali melihat Stevi yang sibuk dengan fikirannya sendiri.

"Al kamu kenapa?"

Kaget dengan panggilan Candy, Stevi tiba-tiba ikut nimbrung makan bakso.

"Oh.. gak papa, gimana enak kan baksonya? Aku ambil satu ya?"

Mereka berdua terlihat semakin akrab, sambil bercanda mereka menikmati bakso berdua di dalam mobil.

Sesaat kemudian keluar dari kos mobil Farhan yang arahnya melewati mobil Stevi. Farhan sengaja membuka sedikit kaca mobilnya, Dia jalankan pelan mobilnya saat melewati mereka yang sedang asyik bercanda di dalam mobil.

Pemandangan yang begitu membakar hati Farhan dengan melihat Candy dan Stevi bercanda dengan akrabnya. Lirikan sadis Farhan tertangkap kedua mata Stevi saat mobil Farhan melewatinya.

"(Bukannya itu Farhan, kenapa Dia menatap ku seperti itu, apa Dia membenciku? Dan kenapa hatiku merasa sakit saat melihatnya?)"

Jelas saja Farhan cemburu saat melihat Candy dan Aliando alias Candra berduaan. Dia lupa kalau saat menjadi Stevi , perasaannya terhadapa Farhan bisa di katakan cinta.

"Sudah kenyang kan? Kamu masuk dan mandilah, aku tunggu di sini!"

Dengan mengelus kepala Candy, Stevi memintanya untuk kembali ke kamar.

"Bukannya hari ini free Al, memang kita mau ke mana?" tanya Candy bingung.

"Katanya mau jadi detektif dadakan?!"

Canda Stevi pada Candy dengan senyum nyengir.

Sangat nurut Candy mengikuti perintah dari sang manager. Dia kembali masuk ke kamar kos untuk mandi.

Tidak butuh waktu lama Stevi menunggu Candy mandy, hanya dengan sepuluh menit saja Candy sudah keluar memakai baju yang Dia belikan kemaren.

Benar-benar terlihat cantik alami, meskipun tanpa make up paras cantik Candy mampu menghipnotis setiap orang yang melihatnya.

Candy berjalan dengan sepatu kets putihnya menuju mobil Stevi. Dengan manja Dia mengetuk kaca mobil dan meminta Stevi untuk membukakan pintu.

Setelah naik ke mobil, Candy memberikan satu permen lolipop ke Stevi.

"Nih Al buat kamu!"

Senyum manis Candy membuat Stevi semakin gemes.

"Bukain dong!"

Sikap manja mereka satu sama lain merupakan hal yang wajar bagi mereka. Kehangatan yang mereka rasakan melebihi ikatan persahabatan. Tapi mereka tidak pernah menyadarinya. Mereka hanya berjalan lurus tanpa ada rasa curiga.

Kompak dengan permen lolipop nya mereka meninggalkan kos menuju mini market tempat Candy bertemu dengan wanita mencurigakan itu.

1
Attanaufal
/Pray/ cemungutttsss
Attanaufal
/Pray/
Mack Werz
Ceritanya kreatif bener, thor! Keren abis. Jangan lupa terus berinovasi dalam menulis ya.
Pyscho
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!