NovelToon NovelToon
Rahasia Kuil Naga

Rahasia Kuil Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Epik Petualangan
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Lien Machan

Di jantung hutan misterius, terdapat sebuah kuil kuno yang tersembunyi dan dirahasiakan dari dunia luar. Konon katanya, Kuil tersebut menyimpan sebuah kekuatan dahsyat yang bisa menggemparkan dunia.

Sampai saat ini banyak yang mencari keberadaan kuil kuno tersebut, namun sedikit orang yang bisa menemukannya.

Akan tetapi, tak ada satupun yang berhasil kembali hidup-hidup setelah memasuki kuil kuno itu.

Sebenarnya, kisah apa yang tersimpan di dalam kuil kuno tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lien Machan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14

Bab 14~Pertarungan di depan Kuil.

Masih di bagian hutan misterius.

Para Gui saat ini berlari kencang setelah mencium aroma darah segar tak jauh dari posisi sebelumnya.

Mereka lebih sensitif akan aroma darah yang menetes daripada manusia itu sendiri. Indra penciumannya meningkat tajam ketika merasakan aroma kematian.

"Grrrrrr, aroma ini membuatku lapar!" celetuk salah satu Gui yang bernama Mao.

"Benar. Sepertinya terjadi pertarungan tanpa kita sadari," timpal Jao.

Mereka semakin mempercepat langkah agar segera sampai di tempat yang diinginkan. Sementara Laohu, sang pemimpin Gui saat ini hanya diam tanpa berkomentar.

Tap ... Tap ... Tap ...

Seeettt ... Seeeettt ...

Ketika sampai di tempat kejadian, para Gui itu menyeringai puas namun tidak dengan mereka yang bernasib soal karena pertemuan ini.

Para kultivator Banteng Api bisa menebak siapa yang datang hanya dari penampilannya saja.

"I-Itu suku Gui. Ba-bagaimana bisa mereka ada di sini?!" Semuanya ketakutan.

Para Gui itu menyeringai melihat reaksi yang ditunjukan manusia-manusia lemah tersebut menurut mereka.

Tanpa banyak kata, para Gui mengangkat tangannya lalu mengeluarkan cakar Zhua dan kemudian melenyapkan semua orang dengan cakarnya itu.

Srek ... Srek ...

"Aaaarrrggghh!"

Bruk

Setengah dari orang yang tersisa tadi kini tewas dan menjadi mangsa para Gui. Mereka makan dengan lahap seperti orang yang kelaparan tak makan berhari-hari.

Kesukaan para Gui yaitu organ dalam serta darah segar manusia apalagi sebangsa Feima yang dipercaya dapat membuat panjang umur sebab suku Feima adalah penyihir tingkat tinggi.

Darah segar mengotori sebagian wajah yang kemudian dibersihkan dengan cara dijilat. Para Gui itu tertawa lepas setelahnya.

Namun, tak lama kemudian mereka terkejut mendengar suara yang sangat nyaring dari arah lain.

Horng ... Horng ... Horng ... Horng ... Horng

"Siapa yang membunyikan Lonceng Zhong?" Laohu mendongakkan kepala lalu menengok kiri dan kanan, memastikan di manakah sumber suara itu berasal. "Jika Lonceng Zhong berbunyi, itu tandanya ...? Ayo pergi!" Pria sangar itu melesat diikuti bawahannya.

Swiiiish ... Swiiiish

Begitupun Xia Lien dan kedua pengawalnya. Setelah mendengar suara dari lonceng Zhong, ketiganya melesat lebih cepat menuju asal suara tersebut.

Setibanya di sana, tepatnya di jantung hutan misterius, berdiri kokoh sebuah kuil dengan dua patung naga melingkar hingga atap kuil.

Auranya cukup kuat membuat mereka terintimidasi sebelum mendekat.

"Ugh, pantas disebut Kuil Naga, aura mistis di sini sangat kuat ternyata." cetus Junjie.

"Kau benar. Konon Kuil Naga ini adalah tempat para Dewa dan Dewi sebelum naik ke Khayangan. Tempat ini bisa mengabulkan semua keinginan orang yang bisa memasukinya. Tapi kurasa, tidak segampang itu!" timpal Lee Wei.

Xia Lien mengangguk setuju. "Banyak nyawa melayang karena berebut memasukinya sehingga pintu masuk disegel dengan mantra pelindung. Lihat Kilauan cahaya itu! Itu bukan mantra pelindung biasa," pungkasnya.

"Jadi, bagaimana kita memasukinya, Yang Mulia?!"

"Entahlah. Sepertinya tak ada celah yang bisa kita lewati," cetus Xia Lien sambil terus memperhatikan.

Tiba-tiba saja ketiganya berbalik karena merasakan pergerakan dari belakang.

"Menghindar!"

Swooooosssshh

Duaaaaaaaarrr

Beruntung ketiganya refleks menghindari serangan tersebut setelah merasakan adanya pergerakan. Jika tidak? Maka bisa dipastikan mereka akan celaka dan mati mengenaskan.

Para Gui tertawa sembari mendaratkan kaki di tanah. Tatapan mencemooh dilempar disertai seringai menakutkan.

"Muncul lagi manusia-manusia lemah yang mengantarkan nyawa," ejek mereka.

Xia Lien dan kedua pengawalnya hanya menatap sengit para Gui sambil menelan ludah kasar.

Makhluk mengerikan itu langsung menyerang tanpa aba-aba.

"Hyaaaaaaaaa!"

Swooosshh

Wush ... Wush

"Whoooa!" Xia Lien dan kedua pengawalnya menghindar ketika para Gui bergerak menyerang.

Tak ... Tak ...

Slaaaash

Serangan demi serangan terus terlempar saling menyerang satu sama lain, tapi kedua belah pihak masih bisa menghindar walau kadang sedikit terlambat.

Para Gui dikenal dengan kekuatan dan kecepatan mereka hingga Xia Lien dan kedua pengawalnya kewalahan menghadapinya.

Tapi, mereka tidak mau menyerah.

Tiba-tiba dari arah kuil muncul beberapa serangan dengan warna tujuh warna berbeda, menyerang para Gui.

Swosh ... Swosh ...

Syuuutt

Duak

"Aarrrgghh!"

Baaaamm

Beberapa Gui tewas setelah terkena serangan tersebut.

Semuanya terkejut kecuali Laohu. Sang pemimpin Gui itu teringat kejadian seratus tahun lalu, di mana dirinya dan pasukan yang tengah mengejar Shizen dihabisi oleh serangan tiba-tiba yang datang dari Kuil Naga.

Saat itu ketika Shizen masuk kedalam kuil, para Gui yang mengejar berusaha mendobrak pintu kayu yang terlihat lapuk. Namun, tak satupun dari senjata mereka mampu merobohkan pintu kayu tersebut.

Ketika para Gui mengeluarkan kekuatan untuk menghancurkan kuil, tepat saat itu juga kekuatan mereka berbalik menyerang dengan berkali lipat.

Sampai saat ini Laohu tidak bisa menemukan bagaimana cara untuk menghancurkan dan memecahkan misteri yang ada di dalam Kuil Naga.

Xia Lien dan kedua pengawalnya mundur, menghindar sedikit jauh. Sementara pasukan Gui terus menyerang balik ke arah serangan yang datang hingga mereka kehilangan nyawa.

"Tidak, hentikan!" teriak Laohu namun diabaikan oleh pasukannya. "SHIZEN, AKU TAHU SEMUA INI ADALAH ULAHMU. KELUAR DAN HADAPI AKU, BEDEBAH!" teriaknya lantang.

Di dalam Kuil.

Zhang Yuze melihat Shizen menyeringai ketika mendengar teriakan dari luar Kuil.

"Paman Shizen, sepertinya kita kedatangan tamu!" ujar Zhang Yuze.

Shizen melirik sekilas sambil menyeringai penuh arti. "Kau benar. Banyak orang yang ingin bertamu ke Kuil ini, tapi mereka harus bisa melewati gerbang Kuil dulu sebelum bisa masuk."

Zhang Yuze teringat kejadian yang menimpa dirinya. "Maksudmu mantra pelindung dan Naga Api?"

Karena melawan naga api dan menghancurkan mantra pelindung cukup menguras tenaga sehingga Zhang Yuze dibuat kehabisan napas.

"Haruskah kita menemui mereka?" Zhang Yuze bertanya.

Tanpa melirik sedikitpun Shizen pun berkata, "Untuk apa menemui mereka yang tak bisa diajak bicara. Biarkan saja dia berbuat sesuka hati. Lagi pula, mereka sudah terbiasa menunggu bahkan seratus tahun."

Zhang Yuze tercengang. "Se-seratus tahu? Umm, usia Paman ....?" Ia sampai tak berani mengatakannya.

"Seharusnya aku berusia seratus tiga puluh lima tahun," sahut Shizen membuat Zhang Yuze semakin terkejut.

"Ya Dewa! Tapi kau bahkan terlihat masih muda,"

Shizen melengos. "Sudahlah, itu tak penting. Sekarang kita urus dulu tamu tak diundang di luar sana!" ujarnya kemudian.

"Bukankah Paman mengatakan untuk tidak menghiraukan mereka?!" Zhang Yuze menyindir.

Sebelum menjawab, Shizen tertawa. "Suara mereka membuat telingaku gatal."

Kini Zhang Yuze yang tergelak mendengar jawaban Shizen. "Jadi, apa yang harus kita lakukan?"

"Kita lenyapkan saja lalat-lalat itu, karena tempat ini bukan untuk sembarang orang apalagi makhluk hina seperti mereka." sarkas Shizen.

Baginya, para Gui itu hanya pengganggu yang merusak ketentraman makhluk hidup serta pembunuh berdarah dingin. Mereka harus dibinasakan sampai ke akarnya, namun Shizen belum tahu cara untuk melenyapkan suku Gui.

...Bersambung ......

1
Kaum rebahan
lanjut
y@y@
👍🏼🌟👍🏾🌟👍🏼
y@y@
💥👍🏾⭐👍🏾💥
Mamat Stone
/Gosh/
Mamat Stone
/Panic/
Elisabeth Ratna Susanti
top markotop 👍
Elisabeth Ratna Susanti
paket komplit karya ini, visualnya keren, kisahnya keren, dan seru pollll. like plus subscribe 👍
MoonShape
secara logika Shizen termasuk org yg memiliki tekad kuat sampai bisa bertemu dengan kuil naga kuno... aku baca ulang klan Gui yg ngejar Shizen mati di tempat jdi itu mungkin keinginan hatinya(?)... berarti, shizen juga termasuk orang yg meminta sesuatu utk 'kejahatan' 🤔😵‍💫
MoonShape: jadi Shizen hidup!
Machan: Shizen cuma minta diselamatkan maka dia akan mengabdi pada dewa selamanya. untuk suku Gui memang gak bisa mendekati kuil naga sebab mereka manusia siluman yang bermusuhan dengan dewa hingga mereka dibasmi karena kejahatannya, bukan karena permintaan Shizen🤗
total 2 replies
MoonShape
wah, Shizen ini...
MoonShape
karena kehendak author
Machan: 😅😅othor berkuasa
total 1 replies
Mamat Stone
💪🔥💪
Mamat Stone
🔥💪🔥
Mamat Stone
sukses selalu Thor
Mamat Stone
sehat selalu Thor
Machan: makasih, kak. sehat selalu juga untukmu🤗
total 1 replies
y@y@
💥👍🏻👍🏼👍🏻💥
y@y@
🌟👍🏿👍🏾👍🏿🌟
y@y@
⭐👍🏼👍🏻👍🏼⭐
Mamat Stone
/Facepalm/
Mamat Stone
/Silent/
Mamat Stone
/Casual/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!