alex yang sedang berada di titik terendah dalam hidup nya, secara kebetulan menginstal game yang membuat nya bisa pergi ke dunia lain untuk menjadi kuat, lihat kisah alex yang sebelum nya pecundang yang lebih rendah cacing tanah berubah menjadi naga yang memandang rendah segala nya.
ini novel pertama saya jadi jika ada yang kurang nyaman saat membaca novel saya silah kan beri saran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ash zero, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
"peserta nomor 4 menyerah, peserta nomor 3 menang, peserta nomor 5 dan 6 silahkan menuju arena." ucap stevano sambil memandang Alex dengan kagum.
"sungguh bocah yang menakutkan mencapai ranah pejuang gen tingkat 7 di usia yang sangat mudah, dan aura nya sudah mencapai level perwujudan." ucap stevano dalam hati.
(Di dunia pejuang tahapan aura di bagi menjadi, tahap manifestasi, tahap sifat, tahap perwujudan, tahap kehidupan, dan terakhir tahap penciptaan.)
Alex turun ke arena dan berjalan kembali ke tempat duduk nya dengan wajah santai, tapi di dalam hati alex sangat bersemangat. "sial ini sangat keren, aku sekarang sudah bisa terbang hahahahaha, dengan ini aku mewujudkan keinginan semua laki laki di dunia nyata, seorang laki laki yang tidak bermimpi bisa terbang mengunakan pedang, bisa di pastikan dia bukan laki laki." ucap alex dalam hati.
Gladius yang melihat kemenangan alex mengerutkan kening nya, "sial ini merepotkan bagaimana caraku mengalahkan nya." pikir gladius.
Alex yang sudah sampai di tempat duduk nya, menyaksikan pertandingan dengan hati yang bahagia.
2 jam berlalu, semua pertandingan sudah selesai, 10 peserta yang lolos dalam keadaan yang kurang bagus, kecuali alex dan gladius.
"Selamat kepada 10 peserta yang lolos, tapi walaupun kalian kelelahan pertandingan hari ini belum selesai, 10 peserta yang lolos silahkan naik ke arena untuk mengundi nomor." ucap stevani.
Alex berdiri dan berjalan menuju arena, sampai nya di arena alex langsung mengambil nomor, alex mendapatkan nomor 3 dan memperlihat kan nya ke penonton.
Semua peserta yang melihat alex mendapatkan nomor 3 berdoa agar tidak mendapatkan nomor 4, satu persatu peserta mulai mengambil nomor.
Nomor 1, nomor 2, nomor 7, nomor 9, nomor 6, nomor 8, nomor 10, gladius yang mendapat nomor 10 menghela nafas lega, karna dia belum menemukan cara menghadapi alex.
Gladius menghela nafas lega, tapi peserta di belakang nya sudah lemas karna hanya tingal satu nomor yaitu nomor 4, yang berarti dia akan melawan alex, peserta itu hanya bisa mengambil nomor yang tersisa dengan menghela nafas yang panjang.
Semua peserta selesai mengambil nomor kembali ke tempat duduk nya, kecuali nomor 1 dan nomor 2 yang siap bertanding.
walikota stevano yang melihat itu tersenyum puas. "peserta nomor 1 dan nomor 2 silahkan naik ke arena."
Peserta nomor 1 dan nomor 2 langsung naik ke arena.
"pertandingan di mulai." jawab stevano dengan semangat.
Peserta yang mendapatkan nomor 4, melihat pertandingan di arena yang berlangsung sengit merasa iri, dia merasa iri karna dia tau jika dia berhadapan dengan alex dia tidak mungkin menang.
Gladius menghampiri lawan alex dan berkata dengan pelan. "aku ingin memberikan tawaran kepada mu, apakah kau tertarik, jika kau tertarik ikuti aku." setelah mengatakan itu gladius berjalan pergi.
Peserta yang mendengar itu merasa bersemangat, karna dia tau bahwa, dia tidak bisa mengalahkan alex, jadi dia ingin mendengar tawanan yang di berikan gladius, peserta itu pun berdiri dan mengikuti gladius.
Alex yang memiliki skill persepsi level 3 yang bisa merasakan apa pun pada jarak 1 km, tersenyum kejam. "hehehe jika kau bekerja sama dengan nya, maka jangan salahkan aku, jika aku membunuh mu." ucap alex dalam hati.
Alex tidak khawatir dengan trik yang di siap kan gladius karna alex percaya akan kekuatan nya, walaupun masih banyak orang yang bisa mengalahkan nya di luar sana, tapi di sini hanya walikota stevano yang bisa mengalahkan nya, yang lain nya alex tidak menganggap nya lawan sama sekali.
15 menit kemudian.
Lawan alex kembali ke tempat duduk nya di susul gladius di belakang nya dengan penuh senyuman.
Alex yang melihat itu pun juga tersenyum "seperti nya kau akan merasakan darah hari ini, victoria." ucap alex sambil memegang pedang nya victoria dengan lembut.
Victoria mengeluarkan getaran kecil yang hanya bisa di rasakan alex.
Alex yang merasakan victoria bergetar senyum nya semakin lebar. "jadi kau juga menantikan nya." ucap alex dalam hati.
Alex mengalihkan pandangan nya ke pertandingan yang ternyata sudah selesai.
"pemenang nya nomor 1, untuk nomor 2 jangan pergi dulu karna masih ada pertandingan untuk memperebutkan juara 6-10, dan peserta nomor 3 yaitu iblis darah dan nomor 4 silahkan naik ke arena." ucap stevano dengan penuh semangat.
Yang membuat para penonton menjadi semangat.
"iblis darah, hahahhaha aku datang kemari hanya untuk menyaksikan mu."
"hahhhaha benar sekali, aku mendengar teman ku bercerita dengan penuh ketakutan."
"iblis darah, iblis darah, iblis darah."
Alex yang mendengar sorakan para penonton entah kenapa dia merasa bahagia dan bersemangat, padahal dia tidak menyukai julukan iblis darah sedikit pun.
Alex berjalan dengan penuh percaya diri dan senyum penuh kemenangan.
Alex sampai di arena menunggu lawan nya, dan menantikan trik apa yang akan di gunakan gladius untuk nya.
Lawan alex sampai di atas arena dan berkata. "perkenalkan nama ku felix, siapa nama mu."
"sudah cukup jangan banyak bicara, aku tidak ingin nama ku di ingat oleh orang mati." ucap alex dan mengeluarkan seluruh niat membunuh nya.
Felix yang terkena niat membunuh dari alex punggung nya langsung basah oleh keringat dingin, tapi dia menjadi tenang dengan cepat karna barang yang di berikan gladius.
"pertandingan di mulai." ucap stevano dengan semangat, karna stevano ingin melihat apakah trik tidak berkerja melawan kekuatan absolut.
"keluarkan trik yang kau punya, sebelum aku membunuh mu." ucap alex dengan tidak sabar.
"kau, kau, kau, kau pasti akan menyesali nya." ucap felik dengan penuh amarah.
Felix mengeluarkan bendera dari cincin penyimpanan, dan menancapkan nya di setiap sisi arena. "formasi 4 penjuru." ucap felik.
Di setiap bendera yang di lemparkan oleh felik mengeluarkan cahaya merah, cahaya merah dari satu benderah ke bendera pun mulai menyatu dan akhirnya sebuah kubah merah menyelimuti arena.
Alex yang terkena formasi itu tidak merasa kan apa apa, tapi alex memutuskan untuk berpura pura menjadi panik. "ini kenapa ini kenapa, formasi apa yang kau gunakan, kenapa formasi ini sangat hebat." ucap alex sambil sedikit terbata bata agar terlihat semakin cocok dengan akting nya.
Felik yang melihat alex panik langsung tertawa bahagia. "hahahahaha dengan wajah panik yang kau tunjukan saat ini, itu berarti kau tidak memiliki kemampuan untuk mengalahkan ku."
"formasi ini nama nya, formasi 4 penjuru, yang di mana orang yang berada dalam formasi tikan akan pernah bisa terbang." ucap felik dengan penuh semangat.
Alex yang mendengar itu tertegun sebentar dan bertanya. "apakah formasi ini hanya untuk menghalangi musuh terbang."
"benar sekali, kau yang mengandalkan kemapuan terbang mu untuk mengalahkan lawan, sekarang kau tidak bisa terbang apakah kau panik sekarang." ucap felik dengan nada mengejek.
kumaha bisa kitu saya pinta penjelasan