TAKDIR TERTINGGI 2 : Perang Seribu Benua.

Di dalam sebuah gua, seorang pemuda tampak duduk bersila dengan puluhan batu bercahaya emas yang tertumpuk di depannya. Awalnya batu-batu bersinar ini berjumlah lebih dari dua puluh ribu, tapi setelah tiga bulan terlewati, puluhan ribu batu tersebut telah terserap dan menjadi asupan bagi sang pemuda untuk mencapai kultivasi yang lebih tinggi. 

Pemuda yang tengah berkultivasi ini adalah Xiao Yuan, setelah berkultivasi lebih dari tiga bulan, dirinya akhirnya telah menembus alam Kesempurnaan Surgawi tahap permulaan sekitar dua minggu yang lalu. 

Tak berpikir untuk membuang waktunya sia-sia, Xiao Yuan tak menghentikan kultivasinya dan terus menyerap batu surgawi yang masih tersisa. Dengan demikian, kini dirinya telah hampir mencapai puncak kesempurnaan surgawi tahap permulaan. 

Satu hari kembali terlewati, kini puluhan batu surgawi terakhir telah menghilang dan berubah menjadi debu. Habis sudah sumberdaya kultivasi dari Xiao Yuan dan dirinya mau tidak mau harus menghentikan kultivasinya sekarang juga. 

Bahkan jika dirinya masih memiliki sumberdaya kultivasi, Xiao Yuan memang harus menghentikan kultivasinya dalam waktu dekat, ini karena situs peninggalan sekte Xuanyang akan segera terbuka. Kota Jiuyan dan kota Yunxia bahkan telah pergi ke tempat situs peninggalan tersebut untuk menunggu dan memantau situasi. 

Detik berikutnya, Xiao Yuan mulai membuka matanya dengan tenang setelah ia menghembuskan nafasnya. Ia melihat ke segala arah dan menemukan Jian Yin yang baru saja menyelesaikan meditasinya juga. 

"Selamat karena telah mencapai alam Kesempurnaan Surgawi..." Jian Yin tersenyum hangat dan Xiao Yuan mengangguk pelan untuk membalasnya. 

"Aku memang berhasil mencapai alam Kesempurnaan Surgawi. Tapi sangat disayangkan, jika saja aku memiliki beberapa ribu batu surgawi lagi, maka aku dapat menembus tahap kesempurnaan raga..." Ucap Xiao Yuan, matanya menatap telapak tangannya penuh arti seolah berkata andaikan dirinya tidak miskin sumberdaya.

"Sudahlah, ini juga sudah cukup bagus. Sekarang kau sudah tidak perlu mencemaskan lima pangeran itu, kau bahkan masih dapat menghajar mereka jika mereka maju bersama..." Ucap Jian Yin untuk menyemangati Xiao Yuan. 

Sekali lagi Xiao Yuan mengangguk dan senyum kepercayaan dirinya muncul, ia kemudian berdiri dan menepuk pakaiannya yang berdebu. 

"Baiklah, kita akan pergi ke situs peninggalan sekte Xuanyang!..." Ucap Xiao Yuan saat dirinya menatap langit dari mulut gua. 

.. 

Di sebuah hutan yang luas, ada sebuah penghalang besar yang berbentuk setengah lingkaran. Penghalang itu membungkus suatu kekuatan besar yang telah jatuh ribuan tahun yang lalu. Itu adalah reruntuhan sekte Xuanyang yang dapat di sandingkan dengan lima sekte besar di masa ribuan tahun yang lalu. 

Sama seperti periode-periode sebelumnya, pada waktu yang hampir mendekati untuk pembukaan penghalang yang membungkus reruntuhan sekte Xuanyang, ribuan pemuda-pemudi peserta perang seribu benua terlihat telah berkumpul dan mendirikan tenda untuk tidak ketinggalan dalam aksi perebutan warisan di reruntuhan sekte Xuanyang. 

Di sebelah utara penghalang, puluhan kemah telah didirikan dan ratusan pemuda menjadi anggota dalam kekuatan besar yang ada disana. Ini adalah kemah dari aliansi lima Kekaisaran kota Jiuyan. 

Tak jauh dari perkemahan besar ini, ada perkemahan yang tak kalah besar, itu adalah perkemahan dari aliansi kota Yunxia yang menjadi satu-satunya kekuatan yang dapat mengimbangi aliansi lima Kekaisaran kota Jiuyan. Terlebih, setelah aliansi lima Kekaisaran yang telah kehilangan tujuh ahli Kesempurnaan Surgawi nya, kekuatan aliansi kota Yunxia tampaknya sedikit lebih kuat dari aliansi lima Kekaisaran. 

Di luar dua perkemahan besar ini, banyak kemah-kemah yang berdiri juga, mereka kebanyakan adalah Kekaisaran-kekaisaran yang tidak membentuk aliansi dengan Kekaisaran lain. 

Di tengah perkemahan yang tak terhitung jumlahnya, seorang pemuda dengan jubah hitam tampak berdiri di tengah kerumunan untuk menyaksikan dinding penghalang yang tidak kunjung pecah sampai hari ini. 

Melirik ke arah yang tidak begitu jauh, pemuda berjubah hitam yang tak lain adalah Xiao Yuan itu dapat melihat ketiga rekan Kekaisaran Qin nya sedang berkumpul dengan beberapa orang yang tampak asing di mata Xiao Yuan. 

Setelah sedikit berpikir, Xiao Yuan memutuskan untuk menyapa ketiganya dan mulai berjalan ke arah mereka dengan jubah hitamnya yang masih menutupi tubuhnya. 

"Pangeran, saudara Fang, saudara Ao..." Dengan nada yang hangat, Xiao Yuan memanggil ketiga rekannya dan membuat ketiganya berbalik untuk melihat orang yang menyapa mereka. 

Saat menatap pemuda yang tertutup jubah hitam, ketiganya hanya dapat mengerutkan keningnya karena merasa tidak mengenal pemuda berjubah hitam di depan mereka. Kemudian, ketiganya langsung membelalakkkan matanya dan terkejut setelah Xiao Yuan membuka tudung jubahnya dan tersenyum hangat pada mereka. 

"Saudara Xiao?!..." Ketiganya sangat terkejut dan tak sadar bahwa mereka tengah menyebut nama buronan yang tengah di cari-cari oleh aliansi lima Kekaisaran. 

Xiao Yuan segera mengangkat jari telunjuknya untuk mendiamkan ketiga rekannya karena akan merepotkan dan tidak terlalu menguntungkan jika ia harus bertarung sebelum memasuki reruntuhan sekte Xuanyang. 

"Xiao? Xiao Yuan? Buronan yang sedang dicari aliansi lima Kekaisaran?..." Seorang gadis dengan wajah yang cantik dan rambut cokelat kemerahannya tampak berkata dengan suaranya yang kecil. 

Xiao Yuan melihat ke arah gadis kecil yang ada di belakang Qin Huang dan yang lainnya, alisnya terangkat saat melihat gadis yang tak ia kenali tersebut. 

"Dia adalah nona Yi Fei dari Kekaisaran Giok Hijau. Dia datang untuk mengajak kami memasuki aliansi Yunxia..." Pangeran Qin Huang memutuskan untuk memperkenalkan gadis di belakangnya untuk mengurangi kebingungan Xiao Yuan. 

Mendengar bahwa gadis yang ia lihat adalah teman dan bukannya musuh, Xiao Yuan tampak mengangguk-ngangguk pelan dan rasa lega tiba di hatinya. Sementara gadis di depannya kini tampak berbinar menatap Xiao Yuan dan maju selangkah untuk mendekatinya ketika keceriaan telah muncul pada wajah gadis tersebut. 

"Tuan muda Xiao..." Gadis cantik di depan Xiao Yuan menggenggam tangannya dan membuat Xiao Yuan kaget. "Bagaimana jika kau juga ikut masuk aliansi Yunxia kami? Kami akan berusaha untuk membantumu mengatasi lima Kekaisaran yang mengejarmu. Lagipula kami juga tidak menyukai mereka..." Lanjut Yi Fei dengan menunjukkan tatapan matanya yang berbinar. 

Mendengar ini, Xiao Yuan tidak langsung menjawab dan malah menoleh ke arah pangeran Qin Huang di dekatnya. Pangeran Qin Huang memejam dan mengerti maksud Xiao Yuan. 

"Meski nona Yi Fei telah mengajak kami untuk bergabung, tapi kami harus menolaknya. Jika bergabung dengan kelompok besar, maka musuh yang di hadapi juga semakin kuat dan banyak. Untuk sekarang, kami akan menghindari permusuhan dan memutuskan untuk memasuki reruntuhan sekte Xuanyang tanpa aliansi..." Ucap pangeran Qin Huang.

"Lalu aku akan masuk bersama dengan pangeran dan yang lainnya..." Ucap Xiao Yuan saat matanya mulai menatap kembali ke arah gadis di depannya.

"Eh?..." Gadis di depan Xiao Yuan sedikit terkejut setelah mendengar jawaban Xiao Yuan, bagaimanapun tawarannya barusan sangat menguntungkan bagi Xiao Yuan. 

"Kau yakin?..." Yi Fei bertanya sekali lagi untuk memastikan. 

Xiao Yuan tak menjawabnya, ia hanya tersenyum dan mengangguk pelan untuk menghentikan langkah Yi Fei dalam membujuknya. 

Melihat ini, Yi Fei hanya dapat melepaskan pegangan tangannya dan menghela nafas pasrah. "Baiklah jika itu keputusanmu maka aku takkan memaksa lebih jauh lagi..." Ucapnya. 

Mereka kemudian kembali melanjutkan percakapan, tidak untuk membahas tentang masuk aliansi kota Yunxia, pembahasan mereka berlanjut menjadi kisah Xiao Yuan yang berhasil membunuh enam ahli dari lima Kekaisaran dan berhasil kabur dari kelima pangeran dengan basis kultivasi yang kuat. 

Kemudian, tanpa semua orang sadari, langit kini mulai bergemuruh saat cahaya biru yang dingin muncul di udara kosong yang tinggi.