Siapa yang akan menyangka, bahwa seorang gadis cupu yang telah mengubah pandangan seorang ceo yang super misterius dan arogan.
Pria itu adalah Son yan, pria muda yang usianya hampir 30 tahun dan belum menikah, dimana dia terpaksa menerima perjodohan yang telah dibuat oleh kakeknya.
Dimana jodoh son yan, adalah Nania seorang gadis belia yang baru saja menginjak usia ke -17 tahun, dan dia seorang siswi SMA di sekolah swasta milik keluarga son yan.
Sampai pernikahan itu benar-benar terjadi, dan membuat nania merasakan betapa menyakitkan sebuah ikatan pernikahan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwik Mayasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Pembuktian
Pukul 20.00 malam nania melihat mobil son yan parkir di garasi rumah baru itu, setelah membuka pintu gerbang dan memarkir mobil sedannya, nania segera mengetuk pintu rumah bergaya elit itu.
" masuk ... " son yan meneriaki nania dari dalam rumah.
nania pun segera masuk kedalam rumah mewah itu tanpa ragu.
betapa terkejutnya nania saat melihat son yan kembali duduk di kursi roda.
" tuan ... " nania berlari mendekati son yan.
" ada apa kamu kemari ? apa kamu mau menertawakan saya ?atau kamu mau meminta cerai sekarang juga ?" pertanyaan son yan sungguh membuat nania tersinggung.
" anda ini tidak jelas ... biarkan saya memeriksa keadaan anda " kata nania kemudian memeriksa son yan.
Nania mulai menatap son yan dengan penuh pertanyaan, jelas-jelas tidak ada luka yang serius di pergelangan kaki son yan, bahkan tulang pinggulnya juga normal.
"anda mau berbohong ?" nania mulai menebak.
melihat hal ini son yan pura-pura kesakitan sembari memegangi kepalanya yang masih diperban.
" oh ... iya ... ?apakah sangat sakit ?" nania mulai mencubit perut son yan.
"aduh ... "keluh son yan.
" anda mabuk ... kenapa bau alkohol ?" nania mulai menemukan bau alkohol di tubuh son yan.
sampai akhirnya, nania menemukan beberapa botol minuman beralkohol di ruang makan.
" anda sangat keterlaluan " nania mulai menitihkan air mata, dan ia berniat untuk pergi.
akan tetapi son yan mencegah nania pergi dengan memeluk tubuh nania dari belakang.
" jangan pergi ... jangan tinggalkan saya ... nia "kata son yan pelan.
"lepas ... lepaskan saya "nania memberontak.
akan tetapi son yan semakin erat memeluk nania, hingga nania tidak jadi pergi.
Beberapa saat kemudian, nania mengompres kepala son yan dan mengganti perban di kepala son yan.
" jangan meminta saya untuk menceraikan kamu nia " son yan membuat nania terkejut.
" maksud anda ... ?" nania mulai terlihat tegang.
"demi Tuhan ... saya tidak sepenuhnya mencintai rena ... dan demi Tuhan saya belum pernah menyentuh rena sampai kelewat batas "son yan mulai memberi penjelasan.
" tu ... an ... saya ... "nania mulai kebingungan.
" setelah ... pulang dari pulau cinta, saya terus teringat wajah kamu ... saya terus teringat ... hal itu " sambung son yan.
mendadak suasana di malam itu menjadi sangat panas.
" maaf tuan ... sepertinya saya harus pulang "nania merasa dirinya mulai lepas kendali.
"jangan menghindar " son yan mendekati nania yang bersiap untuk pergi.
"saya tidak menghindar "tegas nania.
"benarkah ?" son yan mulai menatap nania dengan sangat tajam.
"saya ... jatuh cinta sama kamu nia ... saya minta maaf jika dulu saya ... telah menyakiti kamu " son yan mulai membelai wajah nania.
"saya ... akan melakukan apapun ... agar bisa mendapatkan kamu kembali "sambung son yan.
"maaf ... tuan , saya harus pulang "nania mencoba menghindar.
akan tetapi son yan malah mencengkeram tangan nania dengan sangat erat.
" saya akan melakukan apapun yang kamu minta ... tapi tolong jangan minta cerai dari saya "kata son yan seraya mengenduskan hidungnya dikening nania.
sebagai seorang gadis yang normal, nania mulai sedikit terpancing, ia mencengkeram celana kerjanya untuk tetap menstabilkan kesadarannya.
Deru nafas nania sudah sangat tidak beraturan, apalagi kini son yan sudah sampai tahap mendekatkan wajahnya tepat dihadapan nania.
" saya jatuh cinta sama kamu nia "bisik son yan pelan dan sangat merdu di telinga nania.
" tuan hanya kagum sama penampilan saya yang sekarang, tuan hanya obsesi "nania mencoba mengalihkan pusat perhatiannya.
" jika saya berpenampilan tetap seperti dulu ... anda tidak akan sperti sekarang ... akan tetapi anda akan jijik terhadap saya " kata nania kemudian berlari pergi.
Dan sekali lagi son yan berhasil menangkap nania, kini son yan semakin memeluk nania dengan erat.
"hidup saya milik kamu nania ... semua harta saya ... adalah milik kamu ... dan kamu adalah dunia saya" bisik son yan membuat nania hampir tergoda.
" saya ... tidak percaya "nania mencoba mengungkapkan isi hatinya.
" saya perlu bukti "sambung nania.
" baiklah ... katakan " kata son yan.
" saya ingin tuan membatalkan pertunangan dengan kak rena ... saya juga ingin tuan mencarikan saya mutiara hitam " kata nania sedikit melantur.
"baiklah ... mengenai rena saya akan segera lakukan ... untuk yang kedua ... saya perlu menyelam di samudra yang dalam "kata son yan.
" jangan pernah hubungi saya ... sebelum mendapatkannya, dan mengenai kak rena ... anda tidak boleh melibatkan saya "imbuh nania kemudian pergi.
***
Son yan langsung memutuskan hubungannya dengan rena saat itu juga, bahkan ia sampai rela pergi ke lait malam-malam untuk mencari mutiara hitam.
Pukul 03.00 dini hari , ibu jihan terkejut saat mendengar pintu rumahnya diketuk dengan keras.
" siapa bu ... malam - malam begini "kata nania sembari mengikat kuat-kuat piyamanya.
"ibu juga takut ... jangan-jangan maling " kata ibu jihan mulai sedikit ketakutan.
nania dan ibu jihan merangkak menuju pintu utama sambil mebawa tongkat.
klik ... !
Nania membuka pintu rumahnya, dan alangkah terkejutnya ia saat melihat sosok son yan berdiri didepannya.
" saya sudah dapatkan mutiaranya nia ... "kata son yan sembari menunjukkan sebuah mutiara hitam, dan tak lama kemudian son yan jatuh pinsan.
Nania sangat panik, hingga ia berteriak ketakutan apalagi wajah son yan sangat pucat, tubuhnya juga sangat dingin.
"nia ada apa ini ?" tanya ibu jihan panik.
"ibu ... bantu nia bawah tuan son yan ke mobil ... nia akan bawah kerumah sakit "jawab nania sembari berusaha membopong son yan.
" nia ... ibu ikut ya "ibu jihan terlihat panik.
"ibu dirumah saja ... do' akan nia ... agar semua baik- baik saja "kata nania setelah berhasil membawa masuk son yan kedalam mobilnya.
ibu jihan sangat ketakutan, ia sebenarnya ingin meminta penjelasan pada putrinya, akan tetapi ia juga sadar bahwa kondisi son yan sangat mengkhawatirkan.
Nania berusaha menelfon via dan juga putra yang sedang berjaga di Rumah sakit, akan tetapi kedua sahabatnya sama sekali tidak ada respon.
"nia ... "mendadak son yan siuman.
"mas ... "nania mulai menangis.
" jangan bersedih ... "son yan masih sempat tersenyum.
"kamu diam saja ... kita akan segera sampai di rumah sakit"jelas nania.
"aku tidak mau kerumah sakit "gerutu son yan.
"mas ... kamu ini harus segera mendapat pertolongan" bentak nania.
" kita pulang kerumah kita ... saja "pinta son yan.
"mas ... "nania menolak.
"plis ... "son yan memohon.
Akhirnya nania membawa son yan kerumah mereka yang baru, dan ia segera menyalakan air panas dan merendam son yan di bak mandi.
Sementara itu ia juga segera mencari baju hangat untuk son yan, akan tetapi sayang sekali didalam almari itu masih belum ada baju son yan satupun, hingga beberapa saat kemudian nania teringat, bahwa ia baru saja membeli baju tidur baru yang masih didalam bagasi mobilnya.
Awalnya nania tidak berani untuk mengganti baju son yan, namun pada akhirnya ia memberanikan diri untuk segera mengganti baju basah son yan.