NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Dibalik Skrip

Kisah Cinta Dibalik Skrip

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Naik ranjang/turun ranjang
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Anak Balita

Awalnya pura-pura, lama-lama jadi cinta. Aku, Renata Priyanka, menghadapi kenyataan hidup yang tidak terduga setelah calon suamiku memutuskan hubungan satu minggu sebelum pernikahan.

Untuk memperbaiki nama baik keluarga, kakek mengatur pernikahanku dengan keluarga Allegra, yaitu Gelio Allegra yang merupakan pria yang terkenal "gila". Aku harus beradaptasi dengan kehidupan baru dan konflik batin yang menghantui.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Balita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabar Kedatangan Papa dan Mama

29 Maret 2025, siang hari.

Berlin, sekretarisnya papa di perusahaan tiba-tiba menghubungi ku melalui telepon pribadi. Jika seperti itu, sudah pasti itu bukanlah masalah yang berhubungan dengan pekerjaan.

"Nona Regina, Pak Direktur dan Nyonya sudah sampai di bandara. Apa anda akan ikut menjemput mereka di bandara? Jika iya, saya akan menjemput anda ke rumah," kata Berlin dari balik telepon.

Aku sangat terkejut mendengar kedatangan papa dan mama yang tiba-tiba sudah tiba di bandara. Bagaimana ini? Apa yang harus ku lakukan? Dengan diam aku memikirkan keputusan yang harus ku ambil saat itu juga.

Papa dan mama memang sudah tahu jika aku akan menikah, maka dari itu mereka pulang. Tapi, mereka masih belum tahu siapa pria yang akan menikah denganku. Yang ku tahu, jika kakek sudah merestui, mereka juga pasti akan merestuinya, karena keputusan tertinggi di keluarga Priyanka adalah kakek.

"Baiklah, aku akan bersiap-siap," sahutku.

"Saya akan segera datang menjemput anda Nona," katanya. Kemudian telepon dimatikan.

Ku merasa pusing. Sudah lama aku tidak melihat papa dan mama, jika mereka tahu kalau aku sudah melakukan masalah di rumah saat mereka pergi, mereka pasti akan membenciku. Tentu saja aku juga harus datang menjemput mereka dan bersikap bahagia layaknya seorang calon pengantin yang benar-benar bahagia atas berkat semua keluarga.

Aku segera mempersiapkan diri, berpenampilan semenarik mungkin untuk menyambut kedatangan orang tuaku yang sudah lama tidak kutemui.

...----------------...

29 Maret 2025, di rumah pribadi Gelio Allegra.

Mon Dain berjalan tergesa-gesa mendekati Gelio yang sedang berjemur santai di tepi kolam, belakang rumahnya. Sinar matahari terserap baik masuk ke dalam tubuhnya. Kulitnya yang sawo matang itu tampak terlihat sangat eksotis dan seksi saat berada langsung di bawah cahaya matahari.

"Ada apa?" tanya Gelio yang menyadari kedatangan Mon Dain di belakangnya. Pria itu menoleh.

"Tuan, kabar terbaru dari keluarga Priyanka," kata Mon Dain membuka ponselnya.

"Oh, apa itu?"

"Nona Regina Priyanka ingin bertemu dengan anda,"

"Hais? Ternyata calon istriku itu orangnya sangat menggebu-gebu dan tidak sabaran ya?" Gelio terkekeh.

"Selain itu, baru saja saya mendapatkan informasi jika Aru Priyanka bersama istrinya Rina Priyanka sudah tiba di bandara. Mereka akan tiba di rumah pada sore hari," Mon Dain melaporkan dengan detail.

"Eh itu cukup mengejutkan! Aku bisa bertemu dengan calon istriku, sekaligus dengan calon mertuaku. Bagaimana dengan jadwalku besok?" tanya Gelio.

Mon Dain mengecek jadwal Gelio di tablet miliknya. Dia mengernyitkan dahinya, berfikir cukup keras begitu melihat jadwal Gelio yang sangat padat.

"Pagi hari, setelah sarapan Anda akan bermain golf dengan para tetua, sekaligus ini adalah jadwal rutin anda bertemu dengan pak walikota. Anda tidak bisa melewatkan kesempatan ini," jelas Mon Dain.

Gelio mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti. "Oh iya iya, next!"

"Setelah selesai bermain golf, anda akan makan siang bersama Nona Feriska,"

"Sebentar, apa aku akan bermain golf sampai jam makan siang?" tanya Gelio.

"Tentu. Ini bukan hanya sekedar permainan golf biasa! Anda tahu akan hal itu! Setelah itu, anda akan makan siang di restoran XYZ bersama dengan Nona Feriska, sudah cukup lama anda tidak bisa meluangkan waktu untuk makan bersama Nona Feriska," jelas Mon Dain.

"Haaa, itu melelahkan... Aku sangat bosan melakukan rutinitas monoton seperti itu," Gelio mengeluh.

"Tidak biasanya anda mengeluh. Selanjutnya, setelah jam makan siang, itu adalah jadwalnya anda mengunjungi panti asuhan Widya Komala, karena Minggu lalu anda tidak sempat mengunjungi panti asuhan, jadi saya mengganti jadwalnya menjadi besok setelah jam makan siang."

"Hmmm...." Gelio terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"Karena sudah lama anda tidak mengunjungi panti asuhan, jadi saya rasa anak-anak pasti akan sangat merindukan kedatangan anda. Anda seperti nya harus bermain dengan mereka hingga sore tiba. Setelah selesai, anda lanjut ada jadwal makan malam bersama Direktur Wang,"

"Aduh, itu terdengar sangat padat. Tolong batalkan jadwal bermain golf dan bertemu dengan pak walikota," kata Gelio, Mon Dain menggelengkan kepalanya.

"Tidak bisa, Tuan. Sudah saya bilang dari awal jika anda sama sekali tidak bisa membatalkan jadwal dan melewatkan kesempatan untuk bertemu dengan pak walikota! Bertemu pak walikota\=sebuah kesempatan! Tolong jangan sia-siakan kesempatan itu! Anda harus menambah relasi dan dengan adanya perlindungan dari pak walikota, itu akan menjadi sangat bagus!" Mon Dain mewanti-wanti Gelio.

"Baiklah-baiklah. Kalau begitu, tolong batalkan kunjungan ke panti asuhan untuk bulan ini. Aku akan pergi menemui calon istriku, sekalian makan siang bersama keluarga Priyanka," kata Gelio.

"Jika anda membatalkan kunjungan lagi kali ini, anak-anak pasti akan sangat kecewa mengetahui anda tidak jadi pergi mengunjungi mereka," Mon Dain mencoba menghalangi Gelio membatalkan salah satu jadwalnya yang padat di akhir pekan.

Gelio menghela nafas panjang, menatap tajam ke arah Mon Dain yang bebal. Pria itu memberikan kode jari telunjuk kepada Mon Dain, agar pria itu bisa mendekatkan wajahnya ke Gelio. Karena sudah mengerti, dengan cepat Mon Dain mendekatkan dirinya kepada Gelio, dan...

BUAK!!

Sebuah kepalan tangan menyambar wajah Mon Dain dengan keras. Mon Dain sempat oleng, kehilangan keseimbangan hingga menjatuhkan ponselnya ke kolam dan sempat terbentur di lantai kolam. Bibirnya sedikit berdarah, pipi kiri yang membiru dan rasa pusing sangat terasa di kepalanya.

"Kau adalah orang kepercayaan ku yang sangat hebat! Tidak hanya pandai mengatur jadwal untukku, kau juga berniat untuk mengatur ku, bukan begitu?" Gelio marah.

"Saya tidak bermaksud seperti itu Tuan!"

"Tapi kau melakukannya,"

"Tidak, itu saya hanya sekedar mengingatkan saja!"

"Oh, aku lupa. Kau juga pandai mengelak,"

"Tidak, saya-"

"Berisik!" Gelio berdecak kesal lalu mendorong tubuh Mon Dain ke kolam dengan tangan kanannya.

"Eh?" Mon Dain terkejut.

BYURRR!!!

Tubuh Mon Dain terjatuh ke dalam kolam, tablet yang dia genggam juga ikut nyebur ke dalam air. Sepertinya itu sudah rusak, dirinya masih tertegun melihat Gelio melangkahkan kakinya meninggalkan kolam.

"Batalkan kunjungan ke panti asuhan dan aku akan pergi ke Priyanka saat jam makan siang," kata Gelio sambil berjalan pergi.

"Baik..." Mon Dain menjawab pelan. Tubuhnya basah kuyup dengan segala sesuatu yang ikut tenggelam ke dalam air. Tapi sepertinya ponsel miliknya bersifat tahan air, jadi masih bisa menyala dan digunakan dengan baik.

Tak lama kemudian, beberapa pelayan datang membawakan handuk, alat pel lantai, dan beberapa benda lain yang membantu Mon Dain mengeringkan badannya.

"Pak Mon Dain, anda baik-baik saja?" tanya mereka.

"Aku baik-baik saja, tolong segera keringkan tablet ku menggunakan hair dryer, kurasa itu sudah rusak..." Mon Dain menyesali tablet kesayangannya yang kini sudah menjadi korban kebrutalan sikap Gelio.

"Yang sabar Pak Mon, Tuan Muda Gelio memang sering seperti itu," kata salah seorang pelayan menenangkan pria itu.

Mon Dain mengangguk tanda dia memang sudah tahu jika sikap Gelio memang seperti itu. Masalahnya bukan di tabletnya, karena Gelio memiliki banyak uang. Tapi masalah utamanya adalah, sebagian data dan soft copy data-data penting berada di sana.

"Huh, ingin kesal, tapi dia adalah sumber penghasilan..."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!