NovelToon NovelToon
MISTERI SANG PEWARIS

MISTERI SANG PEWARIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Balas dendam pengganti
Popularitas:489
Nilai: 5
Nama Author: YNFitria

Hana dan Kinan dinyatakan meninggal dalam kebakaran rumah yang dasyat. Daud sebagai suami terpaksa menerima kenyataan tersebut setelah jenazah keduanya ditemukan kosong di dapur rumah mereka. Lalu bagiaman dengan aset yang ditinggalkan Hana yang diwariskan dari almarhum orang tuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YNFitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyingkap Tabir

Mela menggedor rumah petakan di hadapannya dengan keras sambil melihat sekeliling. Lokasinya berada di pemukiman yang tidak terlalu padat dan di pinggir jalan raya. Tiap rumah petak ini dihalangi tembok pembatas yang cukup tinggi dan pagar depannya langsung ke pinggir jalan. Jadi privasinya sangat terjaga. Dilihat pun bangunanannya sangat bagus dan sepertinya belum lama.

"Sabar" ucap suara dari dalam dan Mela mendengar suara langkah lalu bunyi kunci yang dibuka.

"lama banget" ucap Mela sambil masuk begitu pintu terbuka. Hardian mengambil alih kantong belanjaan yang tergelatak di depan pintu. Membawanya ke dalam dan membongkarnya di lantai.

Mela masih berdiri meneliti isi kontrakan adiknya tersebut. Lumayan bersih. Dilihatnya tangga menuju mezanin yang dijadikan kamar. Di bawah hanya ada ruang terbuka yang dijadikan ruang tamu merangkap ruang makan dan dapur kecil, kamar mandi yang berada tepat di sebelah pintu masuk, dan masih menyisakan area terbuka di belakang sepanjang kamar tersebut meski lebarnya mungkin hanya satu meter. Mela melihat ada jemuran di area tersbut.

"Kenapa pindah?" tanya Mela melihat meja yang dijadikan kitchenset tempat kompor listrik dan wastafel berada, sementara adiknya menata belanjaan ke dalam tempat penyimpanan dan kulkas.

"Bosan di Bandung dan biar lebih deket, gue juga pengen sering ketemu Ibu" jawab Hardian.

Mela duduk di kursi kayu dan menaruh tas dan laptopnya di meja makan. Satu-satunya furnitur yang ada di ruangan tersebut selain dua buah kursi dan alat masak.

"lo gak mau ketemu Ayah" Tanya Mela lagi

"Najis.. Gue hampir mati gara-gara dia. Biarkan saja dia membusuk di penjara" Ujar Hardian Berapi-api.

"Sebulan lagi dia bebas bersyarat. Katanya mau balik kampung. Mau berkebun. Gue bilang bagus, tapi Ibu tetap sama gue karena masih harus berobat. Semoga saja dia betah " ujar Mela dan langsung meminum jus botolan yang disodorkan adiknya .

Hardian tak merespon ucapan Mela. Alih-alih dia membuka laptopnya lalu mengambil kursi lalu duduk di hadapan Mela. Meja yang tidak terlalu panjang memang tidak memungkinkan mereka duduk bersisian.

"Lo harus lihat apa yang gue temukan. Gue sudah compile semuanya tinggal kirim ke email lo seperti biasa. Jangan lupa jatah bulan ini transfer " ucap Hardian sambil mengarahkan laptopnya untuk dilihat kakaknya.

"Gila dapat darimana lo? Ujar Mela takjub sambil meneliti satu persatu apa yang tersaji dalam folder di laptop adiknya.

"Kebetulan temen gue abangnya yang pegang proyek itu, dan gue bantu kerjain. Sebenernya gue iseng saja. Tapi siapa tahu pas gue gue cari malah ketemu cluenya. Langsung gue babat dan gue kembangin "

" Good, bisa gak ini jangan lo taruh gini aja di laptop. Kalau amit-amit hilang takutnya ada yang bisa akses" ujar Mela antisipatif.

" Gampang gue taruh cloude berpassword dan simpen di sini" ucap Hardian menunjukan sebuh flash disk berwarna merah.

"Sebisa mungkin email yang kita pakai kiriman-kiriman ini jangan disetting di ponsel. selama lo inget passwordnya kan bisa dibuka dan akses dimana saja" saran Hardian dan diiyakan Mela.

Mereka berdua lalu sibuk melakukan apa yang barusan mereka bicarakan. Mela tak mau lengah dan membuang waktu. Tak ada jaminan Lina bardi tidak akan menghubungi dan mengejarnya. Lalu Mela juga tahu jam tangan yang diberikan Hanif ini jekas ditanami gps yang membuat mereka bisa melacak kemana dia pergi. Beberapa kali Mela terpaksa meninggalkan jam dan bahkan ponsel lamanya karena harus pergi ke beberapa tempat tanpa ingin diketahui. Dan bisanya akan dia lakukan di waktu malam selepas jam 7, dimana biasanya itu adalah jam dia pasti ada di rumah. Selebihnya dia tak merasa perlu melepasnya. Biar saja mereka memantaunya, dirinya masih bisa mengakalinya.

**

" Bos, dia sejak dua jam lalu berada di wilayah Depok. Perlu kita cari tahu? Ujar Firzan pada Hanif begitu selesai makan malam yang kemalaman karena Hanif sibuk.

"Apa mencurigakan?" tanya Hanif memastikan. Dia tidak terlalu memusingkan gadis itu sebenernya. Hanya saja dia harus tetap waspada karena pernah terlibat. Mengingat sepertinya dia cukup berani dan kadang sukar diprediksi Hanif akhirnya membiarkan Firzan terus memantaunya.

" Dia kalau malam lebih sering di rumah, jarang keluar selain makan, supermarket atau di lapangan, mungkin olahraga. Tapi ini sudah cukup lama di lokasi yang sepertinya rumah tinggal. Dan mengingat pernah kecolongan pergi ke tempat mas Gareng tanpa ketahuan, bisa jadi ini bukan yang pertama kali. Sepertinya setiap ke tempat mas Gareng dia selalu melepas jam tangannya di rumah, bahkan mungkin di tinggal ponselnya. Curiga dia memiliki ponsel lain setelah waktu itu bos." ucap Firzan panjang lebar menerangkan.

"Oke, tapi tak perlu buru-buru. Dia tak ada urusan langsung dengan kita. Dan ini hanya preventif, jangan terlalu agresif" " perintah Hanif lalu beranjak pergi ke atas.

Sementara Firzan meskipun Hanif mengatakan tak perlu buru-buru tetap segera meminta salah satu anak buahnya yang juga alumni pondok untuk mencari tahu segera. Dia tak percaya orang yang bisa bermain di dua kaki begitu saja. Meskipun bilang ketakutan dengan menghubungi Hanif tetap saja dia ambil itu uang dari Lina. Ya memang siapa tak mau uang, apalagi dalam jumlah besar dan butuh. Sikapnya yang menemui Hanif itu justru yang membuat Firzan mode waspada. Bisa saja besok dia berkhianat. Meskipun sampai detik ini belum terbukti dan tahu dia sama sekali tak menggubris tawaran Lina setelahnya. Malah orang yang mereka kira tak mungkinlah yang tanpa bujukan bersedia jadi kaki tangan Lina.

****

Sementara itu jauh di kota Muscat, Oman sepasang suami istri bermain dan menanggapi ocehan bayi mereka yang sudah berusia setahun lebih. Belum ada kata yang jelas keluar selain pah. Ibunya sampai iri. Tapi si bayi sudah bisa berjalan beberapa langkah tanpa pegangan. Dan seperti saat ini dia asyik berjalan lalu terjatuh, kemudian mencoba berdiri dan berjalan berpegangan pada benda sekitarnya lalu mencoba berjalan lagi tanpa bantuan diiringi tepuk tangan dan teriakan penyemangat dari kedua orang tuanya.

Setelah letih belajar berjalan akhirnya dia kecapean dan mendekati ibunya minta asi. Dengan sigap digendongnya bayi cantik terebut dan di bawa duduk di kursi santai untuk diberi asi. Suaminya dengan telaten membersihkan box tempat anak mereka tidur. Dikeluarkannya beberapa boneka hewan yang berserakan di atas kasurnya dan hanya disisakan boneka landak yang saat ini jadi favorit anaknya. Hanya butuh kurang dari sepuluh menit si anak lepas asi dan mulai mengantuk. Dipukpuknya punggungnya sampai sendawa lalu dibawa ke boxnya untuk ditaruh dengan pelan. Selimut mini warna kuning bergambar Landak favoritnya hanya dipegangnya. Karena si bayi sudah menggunakan sleep sack.

Kedua suami istri tersebut berjalan ke luar kamar setelah bayinya nyenyak. Merka berjalan keluar ruangan menuju ruang keluarga. Saat si istri duduk di sofa si suami menyuruhnya untuk menonton televisi dan menunggunya kembali. 5 menit kemudia suaminya kembaki membawa secangkir cokelat panas kesukaan istrinya.

Sambil menunggu cokelatnya tidak terlalu panas untuk diminum mereka mengobrol banyak hal. Tentang burung yang selalu bertengger di jendela apartemen mereka tiap hari dan membuat anaknya terhibur. Atau tentang pertemuannya dengan seorang nenek yang mengatakan bayi mereka sangat cantik dan tentang makanan Indonesia yang ingin mereka makan supaya si istri bisa mencoba membuatnya jika susah didapat di resto Asia atau Indonesia. Sungguh gambaran keluarga kecil yang bahagia. Tak satupun yang tahu bahwa anak mereka merupakan bayi yang saat ini keberadaannya dicari beberapa pihak.

1
Heru Ardi
mkn pnasaran/Determined/
Heru Ardi
lanjooot
Tsuyuri
Menakjubkan!
Heru Ardi
wow pasti pada mau warisan ..ribut nanti. lanjut thor
Heru Ardi
ceritanya bikin penasaran/Grimace/ lanjutannya dooong
Heru Ardi
mantap, lanjuuut tor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!