Alur : Luar Negeri
Apa jadinya jika terpaksa menikahi kakak ipar di mana wanita tersebut adalah cinta pertamanya yang sudah ia upayakan semaksimal mungkin untuk lupakan?
Takdir seakan mempermainkan perasaannya kembali saat dirinya akan menikahi wanita lain sebagai calon istrinya.
Liam Conrad Putra Abraham terpaksa menikahi Nola Claudia Abraham yang berstatus sebagai kakak iparnya. Cinta pertamanya sejak kecil yang bertepuk sebelah tangan karena Nola mencintai Lio Bintang Putra Abraham, kakak kandung Liam. Pernikahan penuh keterpaksaan yang tak mudah bagi keduanya demi anak semata.
Saat Nola mulai membuka hati untuk Liam yang berstatus sebagai suaminya, mendadak kabar mengejutkan datang bahwa Lio ternyata masih hidup dan dalam kondisi koma.
Ke mana kah takdir cinta Nola akan bermuara? Lantas bagaimana pula kelanjutan hubungan Liam dan Julia Baldwin, calon istrinya?
Update chapter : Setiap hari
Bagian dari novel Darah dan Air Mata Suamiku🍁Terpaksa Menikahi Kakakku🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 - Cerita Julia
Julia pun menceritakan bahwa ketika dirinya memutuskan pergi dari London, ia teringat ibunya yang sakit di Kanada. Akhirnya ia pergi ke sana dan sempat membawa berobat ibunya ke rumah sakit.
Dikarenakan Ayah tirinya saat itu sedang sibuk dengan urusan bisnisnya di Mexico. Julia tak sempat bertemu dengan ayah tirinya yang bernama Jackson. Terlebih ia hanya beberapa hari saja di sana.
Julia juga tak menceritakan pada ibunya perihal rencana pernikahannya dengan Liam yang telah dibatalkan. Sebab ia tak mau membuat ibunya semakin drop hanya karena masalah kehidupan pribadinya.
Usai dari Kanada, ia sempat pergi ke Barcelona, Spanyol. Dirinya berencana membuka usaha toko bunganya kembali di sana. Akan tetapi nasib sial tengah menimpanya. Ia terkena penipuan.
Usai melakukan transaksi dengan pihak yang mengaku sebagai pemilik sebuah kios, ternyata baru sehari Julia berjualan bunga, dirinya sudah diusir pergi secara paksa. Karena kios yang ia sewa ternyata bermasalah alias lahan sengketa.
Padahal ia sudah memberikan uang sewa penuh untuk tiga tahun ke depan. Dan bunga-bunganya pun sempat dihancurkan oleh beberapa oknum yang tidak ia kenal. Alhasil ia merugi sangat banyak.
Dengan sisa tabungan yang ada akhirnya Julia memutuskan kembali ke Inggris namun tidak di London. Ia pergi ke Manchester dan baru dua hari di sana tiba-tiba dirinya merasakan mual hebat dan pusing.
Ia sempat menginap di hotel dengan tarif yang murah di sana selama hampir satu minggu dalam kondisi sakit yang ia tidak tahu kenapa. Dan saat dirinya baru tersadar bahwa sudah cukup lama ia tak mengalami datang bulan, akhirnya Julia memutuskan pergi ke klinik yang harganya terjangkau di kantongnya. Lokasinya tak jauh dari area hotelnya.
Jantungnya langsung syok saat mendapati apa yang ia duga akhirnya terjadi. Positif hamil.
Ia semakin bingung dan kalut harus melakukan apa. Beberapa kali mencoba mencari pekerjaan di Manchester ternyata hidup di kota tersebut tak mudah baginya. Alhasil sudah hampir dua bulan lebih di sana, ia banyak menganggur.
Pernah diterima bekerja di sebuah pusat perbelanjaan. Akan tetapi baru dua minggu bekerja di sana, tanpa sengaja ia menjatuhkan pajangan yang cukup mahal di counter tempatnya bekerja. Alhasil dirinya harus bekerja selama dua minggu tanpa mendapatkan gaji sepeser pun justru harus membayar sisa ganti rugi atas pajangan yang pecah tersebut karena nilainya melebihi gaji yang diterima Julia.
Suatu hari saat ia sedang mencari lowongan kerja, dirinya duduk di sebuah ruang baca umum. Tanpa sengaja ia membaca sebuah iklan lowongan kerja di Blackpool sebagai admin di restoran. Julia pun memutuskan pergi ke Blackpool untuk interview langsung.
"Tapi kenapa karyawan di restoran tadi bilang padaku kalau kamu kerja di sana sebagai pelayan?"
"Bukan kah kamu melamar sebagai admin restoran,"
Sebuah helaan napas berat keluar dari bibir Julia.
"Saat perjalanan dari Manchester ke Blackpool, koperku raib diambil pencuri. Saat turun dari kereta, perutku mendadak mual. Koper sempat aku bawa masuk ke dalam toilet dan ku letakkan di ujung pintu masuk. Saat aku selesai mual-mual dan keluar dari bilik toilet, ternyata sudah tidak ada. Dan setelah melihat rekaman cctv yang ada ternyata koperku memang dicuri oleh orang lain. Padahal di dalamnya ada semua ijazahku, laptop dan juga beberapa perhiasan serta baju,"
"Dengan sisa uang yang ada akhirnya aku pergi naik taksi online menuju restoran untuk melamar apa adanya. Karena pemilik restoran kasihan padaku, akhirnya ia menerimaku namun sebagai pelayan restoran bukan admin. Aku sangat butuh pekerjaan waktu itu. Mau tak mau aku ambil walaupun hanya sebatas jadi pelayan restoran. Dan terpaksa aku menjual ponselku serta perhiasan yang masih melekat di badan untuk menyewa apartemen ini dan membeli beberapa potong baju serta perabotan ala kadarnya. Sisanya untuk makan sehari-hari serta menyambung hidupku dan bayiku," tutur Julia dengan raut wajah sendu.
"Kenapa memutuskan kerja di bar? Apalagi dalam kondisi kamu yang hamil begini Jul,"
"Tidak ada pilihan lain, Liam. Maafkan aku. Jika ada pilihan yang lain yang lebih baik pasti aku tidak akan mau bekerja di bar atau club malam yang banyak bertemu pria hidung belang,"
"Huft..."
"Hal ini terpaksa aku ambil. Dan baru satu bulan ini aku kerja di sana. Saat itu yang aku pikirkan bukan hanya diriku sendiri tetapi dia juga yang pastinya butuh asupan lebih," ucap Julia dengan mata yang sudah berkaca-kaca seraya mengelus perutnya.
Liam pun lantas berdiri dan langsung duduk di atas ranjang Julia. Tanpa basa basi Liam pun memeluk Julia serta mengelus punggung wanita yang tengah mengandung calon buah hatinya tersebut. Rasa bersalah pada Julia semakin bercokol dalam hatinya.
"Maafkan aku, Jul. Karena aku, hidup kalian berdua jadi sengsara. Maaf, jika aku tak bisa memperjuangkan cintaku saat itu. Tapi aku mohon saat ini terima lah cintaku kembali Jul. Demi aku, kamu dan anak kita di sini, hem." Liam melepaskan pelukannya dan menatap Julia dengan serius seraya mengelus perut mantan tunangannya tersebut.
"Tapi_" ucapan Julia seketika terpotong.
"Ssttt...." bungkam Liam dengan menempelkan jari telunjuk pada bibir Julia.
"Jangan pikirkan yang lain. Kamu cukup memikirkan kondisi diri sendiri dan bayi kita sehat. Cukup itu saja. Urusan lainnya serahkan padaku," ucap Liam berusaha meyakinkan Julia.
"Bagaimana dengan Nola dan keluargamu?"
"Aku tidak mau jadi pihak ketiga dalam rumah tangga kalian nantinya," ucap Julia.
"Bukan kamu yang menjadi pihak ketiga. Dia yang datang dan masuk seenaknya dalam hubungan kita," ucap Liam menyalahkan Nola tanpa sadar di depan Julia.
"Pikirkan baik-baik Liam. Jangan hanya karena aku hamil, lantas kamu mengasihaniku. Aku tak mau jadi bebanmu dan menerima belas kasihanmu. Kamu tentu sangat mengenal keluargamu bukan. Mereka pasti tidak akan mudah melepaskanmu untukku," ucap Julia.
"Saat ini biarkan seperti ini dulu. Jangan sampai ada orang lain yang tahu jika aku kembali padamu. Sisanya ke depan aku pikirkan kembali jalan keluarnya. Aku mohon kamu bersabar dan beri aku waktu menyelesaikan semuanya. Lagi pula aku juga memperjuangkan hak seorang wanita yang tengah mengandung darah dagingku. Dia juga penerus keluarga Abraham. Apa aku salah?"
Bersambung...
🍁🍁🍁
*Ikuti alur dan konfliknya hingga ending ya💋
memang jalan menuju sukses itu berliku liku
tapi aku yakin author bisa melewatinya dengan baik
tetap semangat