"harusnya kamu gak usah lahir ke dunia! mama nyesel lahirin anak iblis kayak kamu,"
satu tamparan mendarat di pipi mulus celin, ia tak bisa berhenti menangis karena mamanya selalu mengeluarkan kata kata pedih dari mulutnya.
"aku kan gak minta di lahirin ma," celin menangis memeluk kaki mamanya.
"hidup kamu gak bakalan bener kamu sama aja kayak kakak kamu cuma bisa jadi pelacur!!!" sentak mama celin sebelum pergi meninggalkan celin di pinggir jalan.
celin hanya duduk dan menangis di bawah guyuran hujan melihat mobil mamanya yang perlahan menjauhi dirinya.
selengkapnya>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 13 kegiatan panas
“bim nikah yuk," ucap celine sembarangan.
"nikah?" bima tampak berpikir sejenak, "bukannya gue gak mau nikah lin, tapi gue gak mau nyusahin lo dengan penyakit gue. Gue pengen lo bisa menua bareng orang yang lo cintai,"
"tapi bim, gue kan cinta sama lo,"
"gue belum bisa jawab sebelum gue selesai operasi. Gue gak tau lin, gue gak bisa janji karena gue bisa aja mati hari ini. Lin gue gak mau lo kesusahan rawat gue. Celine gue tau lo cinta sama gue, tapi gue gak mau lo susah dan repot kalau jalin hubungan sama gue. Gue takut lo nyesel,"
"apaan sih bim, emangnya kenapa kalau lo sakit? Lagian lo kan gak tiduran doang, lo masih bisa aktivitas kemana aja lo mau,"
"iya tapi gue juga sering masuk rs jadi gue takut penyakit gue bikin lo gak nyaman. Celine itu alasan gue kenapa gue gak pernah mau jalin hubungan sama lo," jelas bima menatap mata celine yang memerah.
"gue sayang sama lo tapi gue gak bisa liat lo sedih dan khawatir terus terusan. Celine gue berusaha sehat biar gue layak sama lo, tolong tunggu sebentar," lanjut bima.
"bim selama ini gue nunggu lo kan? Lo pikir gue selama ini ngapain bim?" kesal celine.
"emang lo bisa jamin penantian gue ada hasilnya?" tanya celine lagi.
"gue berharap ada lin,"
Tanpa aba aba celine langsung mencium bibir bima, ia tak peduli jika sekarang ia harus melepas kehormatannya. Ia sangat kesal dengan pria di depannya ini. Ia tak mau berpikir tentang apapun lagi.
Celine duduk di pangkuan bima, tangannya mengelus rambut hitam milik pria yang selalu memenuhi pikirannya. Ia memegang kedua pipi bima dan langsung menciumnya dengan kasar.
Bima langsung membalasnya, tangannya mendekap pinggang ramping milik gadis incarannya selama ini. Ia bahkan tak menyangka jika celine akan melakukannya lebih dulu.
Perlahan tangan celine turun membuka satu persatu kancing kemeja milik bima, ia masih menutup matanya. Lidahnya juga masih menjulur masuk ke dalam mulut bima.
Tangan nakalnya mulai mengelus dada bidang milik bima. Mereka benar-benar sudah panas dan saling menginginkan.
“Lo gak mau buka baju gue?” Tanya celine yang membuat bima sedikit terkejut.
“Celine tapi…”
“Lo gak pengen?” Potong celine cepat langsung membuka bajunya sendiri. Memperlihatkan underwear miliknya, “gue mau,”
Bima tak bisa mengalihkan pandangannya dari gundukan daging di depannya, perlahan tangannya bergerak membuka kaitan di bra milik celine.
Bima langsung menyesap gumpalan daging itu, ia awalnya ragu namun melihat celine yang begitu menginginkannya membuatnya yakin dan berani melakukannya.
“Ahhhh bima….”
Bima menulikan pendengarannya, ia mengangkat tubuh celine ke ranjang dan menindihnya. Tangannya mengambil remot tirai dan langsung menutupnya.
Di sudut ruangan dengan cahaya minim bima dan celine saling menyalurkan hasrat mereka. Keringat dan darah bercampur di atas ranjang yang kini sudah berantakan.
1 kali… 2 kali…sampai 3 kali mereka melakukannya di tengah siang bolong. Seperti tak memiliki lelah mereka berdua saling beradu skill di atas ranjang.
Celine benar benar sangat liar, bahkan bima sempat kewalahan saat celine duduk di atasnya. Entah sengaja atau tidak, bima sudah mengatakan jika ia ingin keluar namun celine makin menjadi jadi dan membiarkan bima mengeluarkannya di dalam perutnya.
Tak memiliki pikiran jika nanti ia akan hamil, celine terus bergoyang di atas tubuh bima yang menegang.
Deritan ranjang tak membuat mereka berhenti, bahkan ketukan pintu juga tak di hiraukan. Mereka benar benar menikmati setiap sentuhan satu sama lain.
“Capek bima….” Ucap celine ambruk diatas tubuh bima.
Bima terkekeh dan memeluk tubuh celine yang penuh keringat, “tadi bilangnya sakit hmm?”
“Iya awalnya sakit banget, tapi sekarang enggak sih hehe,”
“Kenapa dibiarin keluar di dalem? Kalau hamil gimana? Kamu kan tau aku sakit,” ucap bima menatap manik mata celine.
“Biar kita nikah,” ucap celine enteng yang langsung di jitak oleh bima.
“Kamu gila ya? Aku mau mau aja nikah sama kamu karena itu juga tujuan aku. Tapi kamu kan tau aku sakit,”
“Diem ahh kenapa sih marah marah terus, ehh aku gak bakalan berhenti cemimiw sama kamu kalau belum hamil anak kamu!”
“Bocah nakal, celine aku aja belum ketemu mama kamu. Kalau mama kamu gak suka aku gimana?”
“Suka suka, kamu tu ganteng kaya lagi. Devan mantan aku aja miskin di jodohin sama aku, udahlah lagian kalau aku hamil anak kamu itu lebih cepet bikin mama nikahin aku sama kamu,” ucap celine sambil tersenyum senang.
Bima langsung memeluk celine dan mengangkatnya menuju kamar mandi, “jadi kapan kamu mau kenalin aku ke mama kamu?”
“Kapan ya? Kamu maunya kapan?” Tanya celine
“Aku terserah sayang, bisa kapan aja kalau kamu luang. Katanya kan mama kamu di desa,”
“Iyaa jadi tunggu bentar ya,”
Setelah mandi celine duduk di bangku depan komputer bima hanya mengenakan bathrobe sedangkan bima membereskan ranjangnya yang penuh keringat dan darah bekas percintaan mereka.
"jangan bilang aku yang paksa kamu, aku gak maksa kamu," ucap bima masih sibuk mengganti sprei.
"Aku yang mulai," ucap celine pelan.
"Kamu nyesel?" tanya bima.
"enggak, aku gak nyesel,"
"kenapa kamu mau lepas keperawanan kamu sama aku? Kenapa gak sama devan? Kalau sama dia kan kamu sekarang udah bisa nikah,"
"Karena aku gak cinta sama dia, aku gak pegang prinsip lepas perawan malam pertama. Cuma aku gak mau ngelakuin itu sama orang yang gak aku cinta," ucap celine yang membuat bima tersenyum.
"mau makan apa? Biar aku pesenin,"
"Aku mau makan banyak, dari kemarin aku gak makan," ucap celine sambil merebut ponsel bima.
Celine langsung memilih banyak makanan di ******** *****, ia bahkan tak menawari bima dan langsung memesannya.
"udah deh," ucap celine tersenyum.
"makan apa?" tanya bima.
"banyak, nanti liat deh,"
Bima memeluk celine, ia masih tak percaya jika ia sudah melakukannya bersama celine, wanita yang ia cintai dari bangku sma.
"makasih, tapi bukan karena kamu puasin aku. Tapi makasih kamu udah mau sama aku, makasih kamu udah gak peduliin penyakit aku. Makasih kamu tetep cinta sama aku walaupun aku gak ada effort buat kejar kamu,"
"Makasih udah nunggu aku," lanjut bima mengecup kening celine.
"aaaa jadi baper, pengen aku jedotin deh pala kamu ke tembok," ucap celine menutup mulutnya.
Tak lama pintu kamar bima diketuk oleh karyawan bima, "mas bim makanannya,"
"bentar aku ambilin ya tunggu sini,"
Celine menatap punggung bima, "aku? Buset aku kamu hahaha,"
"kenapa? Ketawa ketawa sendiri," tanya bima heran melihat celine yang sedang tertawa di sudut ruangan.
"ini di makan, abisin pokoknya. Banyak banget pesennya," ucap bima melihat 6 tas makanan yang baru saja ia letakkan di meja.
"belakangan ini yang terjadi di hidup aku bener bener nguras tenaga dan bikin hati aku sakit, obatnya cuma makan makanan enak buat nurutin suasana hati. Tapi aku juga berterimakasih sama kamu karena kamu udah bantu aku salurin emosi aku," ucap celine sedikit malu mengingat kejadian ranjang yang baru saja ia lakukan bersama bima.