NovelToon NovelToon
This My Love

This My Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / CEO / Keluarga
Popularitas:987
Nilai: 5
Nama Author: Indahahaha

Serena Valerie Adiwijaya merupakan gadis dewasa yang sederhana. Serena bekerja ditengah kota untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, dia juga harus membiayai kuliah adiknya.

Suatu hari takdir mempertemukan dia dengan seorang pria tampan yang terkenal sebagai CEO muda yang bernama Arkana Raditya Permana.

Status sosial yang sangat jauh berbeda, serta latar belakang keluarganya yang rumit membuat Serena harus memendam perasaannya. Namun apa jadinya jika Arkan juga mencintai Serena? Apakah mereka akan bisa bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indahahaha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Menghabiskan Waktu Bersama

Di hari weekend ini Serena ada janji dengan Arkan untuk pergi ke mall, Arkan ingin menemaninya belanja kebutuhan rumahnya.

Terdengar suara mobil di depan rumah Serena, dan diapun langsung berjalan keluar.

"Kau sudah siap sayang?" Pertanyaan Arkan itu membuat pipi Serena menjadi merona karena baru kali ini Arkan memanggilnya dengan sebutan sayang.

"Iya" jawab Serena.

Arkanpun membukakan pintu mobilnya dan mempersilahkan Serena untuk duduk.

Selama perjalanan mereka berbincang sedikit, terlihat dari raut wajah Arkan yang sangat cerah menandakan pria itu sedang bahagia.

"Kau sangat cantik hari ini" ucap Arkan.

"Terima kasih kak, tapi jangan terlalu memujiku"

"Memangnya kenapa?" Tanya Arkan heran

"Aku malu mendengarnya kak" jawab Serena

Arkan tertawa mendengar tingkah lucu gadis cantik di sebelahnya ini.

Setelah sampai di tempat, mereka mengambil troli dan memasukan beberapa bahan makanan yang dibutuhkan.

Arkan membantu Serena untuk mendorong troli itu, dan serena memilih apa saja yang akan dia beli.

"Kau sangat menyukai susu?" Tanya Arkan karena dia melihat banyak sekali jenis susu yang dimasukan ke dalam troli oleh Serena.

"Iya aku sangat menyukainya" ucap Serena.

Arkan mengangguk mendengarnya, Arkan sendiri hanya membeli sedikit minuman yang dia inginkan.

Arkan membayar semua belanjaan Serena, dan Serena sempat menolaknya karena menurutnya belanjaannya ini sangat banyak, dia masih bisa untuk membayarnya, tapi Arkan tetap ingin membayarnya dan akhirnya Serenapun pasrah mengikuti apapun mau Arkan.

Setelah membayarnya, mereka menuju tempat makan yang ada di dalam mall itu. Mereka makan bersama disana.

"Pilihlah apapun yang kau mau baby" ucap Arkan

"Oh tuhan panggilan apa lagi itu, kau memanggilku dengan banyak sebutan" ucap Serena yang membuat arkan terkekeh.

"Itu panggilan sayangku untukmu" jawab Arkan.

Serena hanya memilih satu jenis makanan dan satu dessert.

"Kau yakin hanya itu?" Tanya Arkan.

"Iya, aku tidak bisa makan banyak" jawab Serena.

"Kau diet?" Tanya Arkan dengan menatap Serena serius, dia khawatir kalau Serena diet karena itu akan membatasi makan Serena, dia takut hal itu malah membuat serena menjadi sakit karena membatasi makannya.

"Tidak, hanya saja aku memang tidak bisa makan banyak, perutku cepat kenyang" jawab Serena, dan Arkan mengangguk mendengarnya.

Setelah makan, mereka memutuskan untuk menonton film di bioskop yang ada di mall tersebut hingga sore hari.

"Terima kasih untuk hari ini" ucap Arkan

"Aku juga sangat berterima kasih karena sudah merepotkan mu" jawab Serena.

"Kau tidak pernah merepotkan ku sayang, aku malah suka dengan kau yang selalu bergantung padaku" jawab Arkan.

Serena terkekeh mendengar jawaban Arkan, pria didepannya ini ternyata jago sekali membuatnya salah tingkah.

"Baiklah aku akan pergi sekarang, kau masuklah dan berisitirahat" ucap Arkan.

"Iya, sampai bertemu nanti" ucap Serena sambil masuk ke dalam rumah, dan Arkanpun pergi dari sana.

_________________

Satu Minggu berlalu, dan sudah satu Minggu pula Serena dan Arkan menjalani hubungannya. Sejauh ini tidak ada gangguan dari Gina sejak dia menemui Serena di toko waktu itu.

Malam harinya sekitar pukul 9 malam, Serena pergi keluar untuk membeli makanan yang ada di ujung jalan sana. Dia sedang bosan dengan makanan yang ada di rumahnya jadi dia ingin membeli makanan di luar.

Sore tadi sempat hujan, membuat hawa di sekitanya menjadi lebih dingin dari biasanya. Jalanan juga menjadi sepi tidak seperti biasanya, mungkin karena hujan tadi jadi orang-orang malas untuk keluar.

Belum sampai di warung makan di depan sana, Serena melihat mobil terparkir di samping jalan sepi ini, dan di depan mobil itu ternyata ada seorang wanita yang sedang meminta pertolongan. Dapat dilihat disana juga ada dua orang laki-laki bertubuh besar yang dia yakini bahwa itu adalah preman yang akan merampok wanita itu.

Sebenarnya Serena takut tapi karena dia kasihan melihat wanita itu, jadilah dia membantu wanita itu.

"Tolong ada pencuri" teriakan serena itu mengundang perhatian dari preman itu.

Preman itu mulai menyeret Serena dan membungkam mulutnya.

"Kalian jangan berani berteriak atau akan kami bunuh" ucap salah satu preman itu dengan membawa pisau ditangannya.

Serena melirik wanita yang menjadi korban pencurian itu ternyata wanita itu merupakan orang yang dia kenal.

"Serena" ucap aira, dia masih ingat nama Serena.

Serena menginjak kaki preman itu dan menggigit tangannya yang ada di mulutnya itu, preman itu berteriak kesakitan.

Satu preman laginya mulai menyerang Serena dan Serena masih bisa melawannya dengan menendang perutnya.

"Larilah kak, cari pertolongan" ucap Serena yang menyuruh Aira pergi dari sana.

"Tapi kamu" ucap Aira sambil menangis ketakutan.

"Cepat lari kak" ucap Serena lagi dan akhirnya Aira mencoba berlari ke arah mobilnya untuk mencari pertolongan.

Namun belum sampai dia memegang pintu mobil tersebut, salah satu preman itu bangkit dan membawa pisau ditangannya, preman itu hendak mencelakai Aira. Serena yang melihat itu langsung berlari untuk melindungi Aira.

"Kakak awas" teriak Serena.

Aira berbalik melihat itu dan ternyata Serena melindunginya, dan berakhir serenalah yang terkena tusukan itu di perutnya.

Preman itu panik dan mulai kabur melihat darah yang mulai keluar dari balik perut Serena.

"Serena mengapa kau harus melindungiku?" ucap Aira dengan menangis, dia memegang luka Serena agar darahnya tidak banyak keluar.

Aira panik, dia meminta tolong tapi jalanan sangat sepi.

"Tolong" teriak Aira.

Lalu terdengar suara motor yang berjalan ke arah mereka, Aira melihat dua warga yang kebetulan lewat sana dan dia meminta bantuan pada dua warga itu. Warga lainnya mulai berdatangan tatkala salah satu warga menghubungi untuk meminta bantuan.

"Tolong bawa menggunakan mobil saya saja pak" ucap Aira masih sambil menangis, dia sangat merasa bersalah.

Dalam perjalanan kesadaran Serena mulai menghilang.

"Serena jangan tutup matamu" ucap Aira.

Serena masih bisa mendengar itu, dia mencoba melihat ke arah aira.

Sesampainya di rumah sakit Anggun Prima, serena langsung dibawa ke IGD.

"Tolong tangani dia dengan baik, selamatkan dia" ucap Aira.

"Baik dok, kami akan berusaha semaksimal mungkin" ucap perawat yang tahu bahwa Aira adalah seorang dokter, karena saat masih berkuliah, Aira menjalankan koas di rumah sakit ini, milik ayah dari teman kakaknya yaitu Rayhan.

Aira terdiam di depan IGD, dia baru ingat untuk mengabari keluarganya. Karena tidak ingin membuat orang tuanya khawatir jadi Aira memutuskan untuk mengabari kakaknya saja, dia menceritakan semuanya pada Arkan.

Lima belas menit kemudian Arkan datang bersama dengan Rayhan.

"Apa yang terjadi?" Tanya Arkan pada adiknya yang terlihat kacau.

Aira memeluk Arkan, "kakak, Serena tertusuk oleh penjahat itu" ucap Aira sambil menangis.

Mendengar itu Arkan terdiam dan melepaskan pelukan adiknya, dia terduduk. Wanita yang dicintainya terluka.

Aira masih menangis, Rayhan yang melihat itu mendekati gadis itu dan memeluknya, memberikan kekuatan pada gadis itu.

"Mas" ucap Aira.

Rayhan membelai rambut panjang gadis yang ada di pelukannya ini, dia tahu gadis ini pasti sangat ketakutan karena hal yang menimpanya tadi. Rayhan juga paham apa yang sedang dirasakan oleh Arkan sekarang.

Beberapa menit kemudian dokter keluar dari ruangan itu, Arkan langsung berdiri dan menanyakan keadaan Serena.

"Pasien mendapatkan luka tusukan yang tidak terlalu dalam, namun pasien mengalami pendarahan yang cukup banyak. Dan sayang sekali stok darah yang kami miliki hanya tersisa satu kantung darah yang cocok dengan golongan darah pasien, dan kami membutuhkan satu kantung darah lagi dari pendonor" jelas dokter.

"Ambil darah saya dokter" ucap Arkan.

"Ambil darah saya juga dok" ucap Aira

Merekapun dibawa keruangan lain untuk mengecek apakah darah mereka cocok dengan Serena.

Rayhan tetap berdiri di depan ruangan, dia menghubungi Adit untuk memberitahukan apa yang sedang terjadi sekarang.

1
SHAIDDY STHEFANÍA AGUIRRE
Kereen! Seru baca sampe lupa waktu.
HEEJIN
Aduh, pengen banget baca kelanjutannya! Jangan lama-lama thor!
Lia_Vicuña
Ceritanya unik, bikin aku gabisa move on!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!