" aku hamil !! " ucap Rania pada laki laki yang telah mengambil kesuciannya sedang paksa.
" apa kamu yakin dia itu anakku ?" tanya laki laki itu pada Rania dengan pandangan yang sangat merendahkan.
" buang saja anak itu !! aku tidak sudi memiliki anak dari wanita seperti mu " ucap laki laki itu sambil melempar kan segepok uang tepat di wajah Rania.
" aku bersumpah akan membuat kamu menyesal telah melakukan hal ini padaku dan juga meminta ku untuk membuang anak ini " ucap Rania sambil pergi meninggalkan pria arogan itu.
Setelah Rania pergi dan menghilang di saat itu juga ular sanca Ridzwan mati suri dalam tidur panjang nya..
apakah Rania dan Ridzwan akan berjodoh ataukan ada pria lain yang akan menjadi jodoh Rania ..
ikuti kisah perjalanan Rania dan Ridzwan di tengah kebencian dan ambisi di hati keduanya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Ibunya Wildan..
Tidak ada seorang ayah pun yang akan menerima jika anak yang begitu iya sayang dan iya manja di hina tepat di hadapannya, begitu juga yang dilakukan pak Rizky iya tidak menerima Ridzwan di hina di hadapannya.
" JAGA UCAPAN MU " bentak pak Rizky membela Ridzwan.
" oh maaf saya salah " ucap Rania.
" saya lupa jika anda anak melakukan apapun untuk menuruti permintaan anak anda sekalipun itu salah dan merugikan orang lain " ucapnya lagi.
" mas.. eyang.. Rania minta maaf jika acara makan bersama kalian jadi kacau karena kehadiran Rania dan juga raja "
Wildan menggenggam tangan Rania agar Rania bisa bersabar dan kuat menghadapi Ridzwan dan ayahnya.
" Raja.. ayo kita pulang " ucap Rania sambil memanggil Raja yang masih asik bermain dengan Talia.
Raja dan Talia pun menghampiri Rania yang sudah berdiri dan bersiap pergi.
" Bu.. emang makan nya sudah selesai ?" tanya Talia karena ayahnya saja masih duduk bersama eyang dan lainnya.
" sayang ibu sama Ade pulang dulu ya, ada urusan " ucap Rania sambil membelai rambut Talia.
" Ra ... kita pulang sama sama " ucap Wildan yang ikut pergi.
" mas di sini saja temani ibu, Ra sama Raja bisa pulang sendiri " ucap Rania meyakinkan Wildan.
Rania dan Raja pun pergi meninggalkan Wildan dan keluarga nya sedangkan ibunya Wildan dan Rizky masih mencerna apa yang terjadi pada anak anaknya.
Setelah Rania dan Raja tak terlihat lagi barulah ibunya Wildan dan Rizky menatap anak dan cucunya.
" ada yang bisa jelaskan apa yang terjadi ? " tanya ibu sila atau yang biasa di sebut eyang putri oleh Ridzwan dan Talia.
"sebaiknya ibu bertanya pada kak Rizky dan Ridzwan, atau bila perlu ibu bisa tanyakan langsung ada Rania tentang semuanya "
Setelah mengucapkan itu Wildan dan Talia pun pergi meninggalkan ibu dan kakaknya, Wildah hanya ingin melihat apakah kakaknya berani mengakui kekhilafan nya atau tidak.
" Wil, ibu ikut kamu saja " ucap ibu sila yang lebih mempercayai Wildan dari pada Rizky, Wildan hanya mengangguk dan berdiam menunggu ibunya yang sedang berjalan menghampiri nya.
" Wil antar ibu ke rumah Rania ya " ucap ibu sila setelah mereka semua masuk ke dalam mobil Wildan.
" mau apa Bu " tanya Wildan yang kini sedang mengemudikan mobilnya.
" ibu hanya ingin mengetahui kebenaran nya " jawab Bu sila sambil menatap Wildan.
" kenapa ngga tanya kak Rizky aja ?" tanya Wildan yang sebenarnya sangat tau jawabannya.
" sudah lah, cepat kamu antar ibu ke rumah Rania, tapi setelah itu kamu pulang " Wildan menatap wajah ibunya sekilas.
" kenapa Bu " tanya Wildan sambil kembali mengemudikan mobilnya.
" kenap memang? kamu takut ibu menyakitinya ? atau kamu takut karena kamu mencintai nya " ucap Bu sila.
" kita sudah sampai Bu, tuh Rania sama Raka" ucap Wildan tak ingin menjawab pertanyaan ibu nya.
" ayah suka sama ibu ?" tanya Talia yang dari tadi hanya mendengarkan obrolan ayah dan eyangnya.
" sudah jangan di bahas, ayo turun " ajak Wildan yang tidak mengindahkan ucapan ibunya yang meminta tidak di temani saat menemui rania.
" Wil sana pulang " ucap Bu sila tapi Wildan tetap melangkah mendekati Raja.
" ayah.." Raja berlari memeluk Wildan yang baru saja tiba di rumah nya.
" anak ayah " ucap Wildan sambil menggendong Raja, Bu sila pun bisa melihat jika Wildan memang benar benar sayang pada anak dari wanita yang baru saja iya kenal.
Di sudut jalan Ridzwan yang memang sengaja mengikuti om dan eyangnya pun kini tau dimana Rania tinggal dan sedekat apa hubungan antara Rania Raja dan om nya.
" wow.. ternyata si udik sudah berubah jadi angsa putih " ucap Ridzwan tapi dalam hati merasakan kecemburuan yang tiba tiba saja hadir terlebih saat melihat kedekatan antara Raka dan omnya.
Ridzwan pun memilih meninggalkan rumah Rania karena tidak mungkin dirinya menemui Rania saat ada eyang dan juga om nya.
" halo.. mut kosongkan waktu praktek Lo satu jam, gue mau konsultasi " ucap Ridzwan pada sahabatnya Mutia melalui sambungan teleponnya, yang kini sudah menjadi dokter psikolog hebat.
" kenapa Lo, dah ketemu sama cewe yang Lo cari selama ini " tanya Mutia karena sejauh ini Ridzwan masih lah sama ularnya masih mati suri setelah kepergian Rania.
" tar gue cerita, yang penting sekarang gue ke tempat Lo praktek ok " ucap Ridzwan yang langsung menutup sambungan telepon nya tanpa menunggu jawaban Mutia.
" Lo yang buat gue kayak gini ran, dan gue janji Lo juga yang harus menyembuhkan ulat gue yang sampai detik ini masih mati suri " ucap Ridzwan sambil mengemudi kan mobil nya dengan kecepatan penuh.
Sedangkan di rumah Rania, kini Rania dengan berbicara berdua dengan ibu sila ibu dari Wildan.
" ibu, Raja ikut ayah sama kak Talia ya ke rumah ayah " ucap Raja yang di ajak pergi oleh ayah Wildan dan Talia kakaknya.
Ya Raja tau jika Wildan dan kakaknya Talia bukannya lah ayah dan kakak yang sebenarnya, tapi berkat ketulusan dan keikhlasan wildan dan Talia membuat mereka seperti keluarga.
" pak titip Raja ya " ucap Rania yang memang lebih baik Raja di bawa Wildan agar Rania bisa menceritakan yang sebenarnya pada ibu sila.
' hore.. ayo kak, yah " ucap Raka sambil menggandeng tangan Talia dan ayahnya.
" eyang, Raja pergi dulu ya " ucap Raja pada orang yang iya tau adalah eyang dari kak Talia.
" Raja jangan nakal ya di rumah ayah"
Raka hanya mengangguk dan pergi meninggalkan rumah ibunya di ikuti Wildan dan Talia.
" Bu Wildan pergi dulu, kalo ibu udah selesai ibu telepon Wildan aja ya nanti Wildan jemput" ucap Wildan sebelum pergi meninggalkan ibunya.
" saya pergi dulu ran " pamit Wildan pada Rania.
" iya pak, titip Raja ya " ucap Rania.
Setelah Wildan dan anak anak pergi dan Rania juga sudah membuatkan minuman untu Bu sila, baru lah Bu sila membuka suaranya.
" mungkin kamu sudah bisa menebak apa tujuan saya datang ke sini bersama Wildan ?" Rania hanya mengangguk karena saat di restoran tadi Rania yang tidak bisa mengontrol emosinya membuat Bu sila semakin penasaran.
" sebenarnya ada masalah apa antara kamu Wildan dan Rizky dan Ridzwan ?" tanya Bu sila langsung.
" dan Siapa raja yang sebenarnya " ucap Bu sila menanyakan apa yang menjadi dasar iya datang menemui Rania.
" Raja adalah anak saya dengan lelaki breng sek itu " ucap Rania yang kembali merasa sakit hati jika mengingat hal yang menjadi titik tergelap dalam hidupnya.
" ibu tau, tapi siapa laki laki itu ?" tanya Bu sila dimana iya bisa melihat masih melihat ada amarah di hati Rania untuk laki laki itu.
"dia ..
✍️✍️✍️ sikap apa yang akan di ambil Bu sila saat mengetahui yang sebenarnya?🤔🤔
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi UP nya.
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha lebih semangat lagi ya.
love you moreeeee 😍😍🌹
keluarga bejat