NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Abah

Jodoh Pilihan Abah

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Pernikahan Kilat / Obsesi / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:440.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: emha albana

Onci alias Fahrurrozi, cowok yang dibesarkan dilingkungan penuh religi, ia pun alumnus sebuah Pondok Pesantren. Harapan kedua orang tuanya kelak ia menjadi pewaris tunggal sekolah pendidikan agama yang sudah dirintis kedua orang tuanya. Namun kenyataannya berbalik, Onci memilih profesi di dunia entertaiment, dan menjadi perselisihan antara dirinya dengan Abah dan Umi.

Terlebih Onci diam-diam menjalin hubungan dengan seorang gadis keterunan Tionghoa, anak seorang pengusaha dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang begitu ta'at dengan keyakinan yang berbeda dengan keluarga Onci. Gadis itu bernama Dhea.

Gadis itu berprofesi sebagai seorang dancer profesional, yang Onci kenal dalam sebuah event yang ia selenggarakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emha albana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jebakan Pertama

Langit terlihat biru membentang, diselimuti tipis awan putih. Andai punya sayap, ingin rasa menari, terbang bebas tanpa batas, seakan hidup ini terlalu singkat untuk dilalui dengan kesedihan.

Yah, sama seperti kaca depan mobil nampak lebih lebar dibandingkan kaca spion, karena kita harus fokus untuk melihat ke depan, spion itu sebagai kontrol untuk melihat ke belakang. Seperti itu hikmah hidup, bahwa masa depan itu terbentang luas sedangkan spion sama sebagai masa lalu yang sesekali saja untuk dilihat.

Begitu juga Onci yang kini hanya Dhea satu-satunya sebagai teman berbagi cerita, dan kehadirannya mulai memberikan kontribusi dalam hidupnya, begitu juga dengan keluarganya, Onci merasa memiliki hutang budi.

"Yank, ini sudah ada pencairan dari pihak mall, aku harus kembalikan uang Mamah kamu."

Onci pun mengeluarkan uang yang masih terikat simpul kertas, ratusan ribu.

"Yaudah kamu kasih Mamah langsung, sekalian ucapkan terimakasih."

"Iya pastilah, aku mau ajak kamu makan."

"Waaaah, mau banget! Sekalian aku mau makan Mie Jambi ada resto baru di Mall Summarecon Tangerang."

"Aku kembalikan uang Mamah dulu ya? Takut habis kalo dibawa-bawa."

Onci pun segera menemui Mamah Dhea dan mengembalikan uang yang ia pinjam.

"Tante, ini uangnya aku kembalikan dan sudah ada pencairan dari pihak mall. Aku lebihkan Lima Ratus Ribu yah?" ucap Onci.

"Heeey tidak usah dilebih-lebihkan dan Tante bukan rentenir, lebih baik kamu jalan sama Thea, refreshing. Kan kalian tante liat begitu sibuknya ngurusin acara, sesekali manjakan diri Ci."

"Aku jadi nggak enak sama tante kalo begini."

"Tante itu dukung kamu usaha, dan tidak perlu ada lebih-lebih an. Yang penting kamu tekunin saja bisnis EO, dan lagi juga tante seneng aja, si Cici ada kegiatan positif."

Cici, nama panggilan Dhea atau dalam bahasa Indonesianya, Kakak. Dan memang budaya Tionghoa begitu kental di keluarga Dhea. Dari mereka Onci belajar culture atau habit etnis yang hampir memenuhi kota-kota di dunia.

Setalah mereka berbicara panjang lebar, dan Dhea pun menghampiri Onci, ada kegiatan yang harus Dhea hadiri. Seperti biasa, ia harus ke studio untuk latihan dance lalu menemani gadis yang begitu mahir koreografi ini untuk mengajar di sebuah sekolah kristen tak jauh dari rumahnya.

Setelah itu, barulah mereka pergi ke sebuah mall di bilangan kota Tanggerang, untuk me-review menu masakan Jambi.

_________________¤¤¤_______________

@Studiodance-Pondok Kopi

Dari arah Slipi padatnya kendaraan menjadi hal wajar dan pusat kemacetan di bilangan Jakarta Barat, motor Onci menyelip di antara kendaraan lainnya, dari Grogol mereka mengambil rute ke Tanah Abang, melewati terowongan Casablanka, menelusuri Kalimalang untuk sampai ke sebuah studio tempat para dancer berkumpul.

Tempat studio dance yang cukup nyaman, di bawah studio terdapat cafe and resto. Rupanya sudah terlihat instructor dance atau coach serta beberapa tim lain yang sudah hadir.

Thea pun masih dilatih koreo oleh seorang coach mereka sering memanggil mereka, 'Kak Rendi' yang juga memiliki management dance bernama,'L**imit Dance Co' dan menjadi pusat latihan para dancer ternama di Jakarta dan sekitarnya.

Mereka pun kerap tampil di televisi sebagai penari latar, bahkan dari mereka ada yang menjadi penari artis ternama.

Limit Dance Co membagi kelas atau group dance berdasarkan level-level tertentu, dan para coach akan menilai murid-muridnya, ada tingkatan dasar atau mereka sebut basic, lalu kelas menengah atau disebut In**termediate, dan A**dvanced.

Thea masuk di kelas Advanced dan memang benar-benar profesional. Mereka pun sering juga menjadi pengisi acara-acara besar, resmi ataupun menjadi opening acara berkelas dunia.

Ada hal baru yang Onci dapatkan, pergaulan dan nettwork. Bukan itu saja, banyak yang ia temukan di lingkungan para dance**r.

"Hey Dhea, apose kabareta coooong?!" sapa Dude, lelaki bertubuh atletis membuat Onci terperangah, yang juga ikut bergabung di dance tersebut, yang kalau diartikan," hey Thea, apa kabarnya loh?!"

Bahasa seperti itu mulai terbiasa di telinga Onci, karwna memang di tengah lingkungan yang hampir Tujuh Puluh Persen seperti Dude.

Thea pun mengganti pakaian, dan memang mereka cukup cuek, tidak peduli dengan lawan jenis lainnya.

"Heeey Thea, pecong yeiy kesandra dulang. Eiyke mau ganti baju cooong!" ucap Anton, yang postur tubuh atletis dan mengenakan kalung emas putih di lehernya.

Onci masih beradaptasi dengan lingkungan seperti ini, dan bahkan sesama jenis pun berpacaran.

"Ya Allah, serem amat pergaulannya." Gumam Onci dalam hati.

"Kamu kaget yah? Dan tidak biasa dengan lingkungan seperti ini?!" Dhea mengejutkan lamunan Onci.

"Eeh Ka Rendi, kenalkan ini cowok aku!" Dhea pun menyodorkan tangan Onci untuk dikenalkan oleh Rendi, selaku pendiri management dancer tersebut.

"Iih Dhea bisa aja nyari cowoknya, korban baru yaah? Hahaha..." Kelakar Kak Rendi.

"Bercanda, jangan masukin hati yah?" tukas Lelaki yang begitu gemulai.

"Onci."

Mereka pun mulai memperkenalkan diri masing-masing, disusul beberapa murid lainnya, ada Tata, Deby, Yana, Kak Anton, Kak Dede yang bergiliran mengenalkan diri ke Onci.

"Oh, ini yang EO kemarin yang buat acara di Mall Tangerang," ucap Deby, gadis dengan wajah oriental dan posutur tubuhnya yang lebih tinggi dari Dhea.

"Theaaa jangan lupa yaah, hari Minggu ada performance di Ancol. Kita capsus duluan yaaah?!" Kak Rendi dan beberapa muridnya meninggalkan cafe and resto tersebut, tinggalkan Thea dan Onci saja.

"Habis ini, kita kemana yaank?" tanya Onci

"Kita balik ke rumah dulu, terus langsung ngajar di Candle School di Bintaro yah? Atau langsung ke Bintaro aja deh."

"Ok."

Butuh waktu 2-3 jam dari Jakarta Timur ke ujung Tanggerang. Disana sudah murid-murid Dhea sudah menunggu, kurang lebih sekitar Tujuh orang anak.

Thea pun memiliki penghasilan sendiri dan amat cukup untuk mememuhi kebutuhanannya, itu diluar dari uang saku dan biaya kulian yang diberikan kedua orang tuanya.

Sesampainya di sebuah sanggar, beberapa murid sudah menunggu sedari tadi, walau hanya mengajar kurang lebih Enam Puluh Menit, mendapat honor kurang lebih Empat Ratus Ribu.

"Sambil nunggu aku ngajar, kamu solat petang dulu." Lagi-lagi gadis itu mengingatkan Onci untuk ibadah, maksud Dhea dengan solat malam adalah Sholat Maghrib.

Selepas mengajar, kegiatan terakhir kita adalah makan malam di Resto, Dhea ingin rasakan Mie Ayam Ahiung khas Jambi.

( Cieeee, tukang ojek sibuk nih di booking! Hahahaa....)

Jarak dari Bintaro ke Mall tersebut, kurang lebih 45 Kilo, dan memakan waktu kurang Sembilan Puluh menit, benar-benar hari yang melelahkan, berjibaku dengan kemacetan dan debu jalan.

Hingga akhirnya mereka sampai di Mall yang dituju, mereka pun langsung ke tempat tujuan, khawatir menu tersebut habis. Dengar cerita dari teman gereja dan kampus, kalau Mie Ayam Ahiung begitu gurih dan aroma rasa nya yang khas.

Bukan hanya itu, cozy place alias menyenangkan dan nyaman, dekorasi tempat tersebut, mirip resto di Eropa, banyak spot untuk foto juga. Dan Dhea pun langsung memesan menu yang harus ia cicipi.

"Mie Ayamnya dua ya Mas," pesan Dhea.

"Tinggal satu porsi kakak," jawab waiters

"Ya Allah, tinggal satu mas? Sudah jauh-jauh ke sini." Ucap Onci.

"Masnya muslim? Mie Ayam disini pakai B2 Mas." Jelas waiters tersebut, yang dimaksud B2 itu mengandung Babi, dan memang diharamkan untuk seorang muslim.

"Waaduuuuuh!" sentak Onci

"Hahahahahahaaa..." Dhea tertawa terbahak-bahak tak kuasa menahan tawa melihat ekspresi Onci, dan memang sengaja Dhea mau menjebak Onci untuk merasakan gurihnya daging yang dia tahu, kalau itu haram bagi Muslim.

"Gagal rencana aku deh!" ucap Dhea.

"Ganti pecel lele aja deh Mas." Ledek Onci, mengganti menu Jambi menjadi pecel lele.

"Nggak sekalian kredok aja yaaank! Hahahaha." Canda Dhea.

1
Kim
kenapa nggk kamu aja yg mati ozi
Kim
semoga saja berantakan,karena mereka sudah menyakiti orang sebaik Nabila & ustadz Burhan
Kim
sungguh laknat kau Ozzi
Kim
jangan terlalu bangga,,,nanti kecewa
Kim
jangan menilai orang dari luarnya aja,bagus belum tentu baik,
Kim
tidak udah memikirkan omongan orang ustadz Burhan,,,,kita yg menjalani,
Kim
buah dari kesabaran dan keikhlasan ustadz Burhan,akhir nya dia berjodoh dengan Nabila,
Kim
nyesek banget,,,,antara sedih dan bahagia
sedih karena Arul meninggal,,,
bahagia nya,Nabila dititipkan kepada ustadz Burhan,,,
mereka orang baik,dan akan dipertemukan dengan yg baik pula,
Kim
kak Emha Albana,,,,anda pintar memporak porandakan hati Nabila😭😭😭
Kim
dan kamu akan menyesal Maura,,,,

sabar Ustadz,,,,mungkin dia bukan jodoh terbaik buat pak ustadz
Kim
semoga Ustadz Burhan tidak kecewa🤭
Kim
Abah & Umi yg sudah tiada pun,kamu masih tega mengecewakannya Ozi
Kim
dan kamu tidak akan pernah mendapatkan apa" Ozi
Kim
1 kata buat Ozi bangkeeeeee
Kim
sama Ustadz Burhan aja Maura
Kim
kamu belun tau aja kelakuan Ozi gimana
Kim
seumpama Arul ada sesuuatu yg tidak di inginkan,mending ustadz Burhan sama Nabila aja🤭🤭🤭
Kim: ini cuma seumpama kak,,,,khayalan pembaca🤣🤣🤣🤣
i.g : emhaalbana: Kita liat aja nanti kak
total 2 replies
Kim
kalo kamu percaya sama Ozi,kamu beneran bodoh Maura
Kim
sumpahhhhhh yee,,,si Ozi benar" b*****t,,,,,
jangan playing victim donk
Kim
kayak nya Maura terlalu frendly
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!