Perjalanan 2 sahabat yang saling menyayangi namun mati secara tragis, dan kembali di pertemukan di dimensi yang berbeda.
Menikahi seorang pangeran dan menghadapi berbagai intrik politik di dalam istana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 13
Adegan tidak pantas, maaf terdapat kekerasan, bocil tolong menyingkir, jangan di contoh.. lanjut 👇👇👇
Di kediaman bangsawan An, tampak hadiah telah berjajar rapi, An Xia yang sudah mendapatkan surat dari Ai Li pun nampak santai, seolah-olah lamaran yang di kirimkan oleh pihak kekaisaran Yuan bukanlah hal yang besar.
"Putri ku, kenapa kamu malah bersantai disini? Pergilah untuk perawatan?" tegur sang ibu
"Astaga ibu, tenanglah, kenapa ibu ribut begini?" cerocos An Xia pada ibunya.
"Nak, sebentar lagi kamu akan memasuki istana dan menjadi pengantin Pangeran Ketiga" ucap ibunya mengingatkan
"Sudahlah ibu, ibu tenang saja. Xia tahu apa yang Xia lakukan, oke?" ucap An Xia menenangkan ibunya.
"Ada apa ini?" tanya bangsawan An yang baru datang.
"Lihatlah ayah, putri kecil mu ini sedang dimarahi ibunya" ucap An Xia dengan dramatis dan berpura-pura menangis.
Sang ibu yang melihat drama putri nya pun langsung menjewer kuping An Xia
"Aduh-aduh ibu telingaku sakit" rengek An Xia menunjukan puppy eyes nya
"Pergilah perawatan, ingat! Tidak ada bantahan" tegas sang ibu sambil mengacungkan jari telunjuk nya di depan wajah An Xia
"Baiklah ibu, putrimu yang baik hati dan penurut ini akan melakukan perintah ibu" jawab An Xia sambil mengedipkan sebelah matanya
"Dasar gadis nakal" rutuk sang ibu
An Xia langsung berjalan menuju paviliun nya, wajah imut nan lucu nya pun sudah berubah menjadi datar, mata yang tadi terlihat lugu pun telah berkilat licik, dengan gerakan yang ringan dan indah, lengan nya mengeluarkan 3 buah jarum dan melemparkan nya ke arah pohon apel
Sreet...
Sreeet....
Brugh....
Brugh....
3 orang berpakaian hitam pun ambruk, para pengawal yang menjaga keamanan kediaman nya pun kaget
"Nona, anda baik-baik saja?" tanya pengawal itu dengan panik
"Ya, aku baik-baik saja, kau panggilkan may kemari, dan kau" tunjuk An Xia pada prajurit yang satunya.
"Bawa ketiga cecunguk ini ke penjara bawah tanah" lanjut An Xia
"Baik nona muda" ucap kedua pengawal itu patuh
Tap.... tap... tap....
Terdengar suara langkah yang tegas memasuki penjara bawah tanah, siapa lagi kalau bukan An Xia
"Kau, siapa yang menyuruh mu?" tanya An Xia mulai mengintrogasi para pembunuh bayaran itu
"Cih! aku tak sudi memberi tahu mu" decih sang lawan
"Baiklah jika itu keinginanmu. pengawal! Bawakan aku pisau berkarat, garam dan juga air jeruk nipis, oh jangan lupakan jarum dan benang juga" suara An Xia terdengar lantang dan menggema di penjara itu.
Pengawal yang di suruh itu pun langsung pergi mengambilkan permintaan nona muda nya, sementara para pembunuh bayaran itu saling melirik, memikirkan apa yang akan dilakukan gadis itu
"Ini barang nya nona" ucap pengawal itu sambil memperlihatkan semua barang yang tadi diminta An Xia.
"Bagus, letakan disana" suruh An Xia sambil berjalan mengelilingi ketiga orang yang saat ini sudah terikat itu. Tatapannya langsung terarah pada 3 orang pembunuh bayaran itu
"Katakan, siapa yang menyuruh kalian!" tanya An Xia untuk ke sekian kalinya,) namun ketiga orang itu pun masih bungkam
"Baiklah, tidak mau bicara? Maka tak usah bicara selamanya" seringai An Xia langsung mengambil pisau tumpul nya, menyayat dan menguliti salah satu pembunuh bayaran itu dengan gerakan yang lambat. lalu beralih ke pembunuh bayaran ke dua, dia mengukir gambar tengkorak di punggung nya dengan lembut dan pelan. darah menetes, pembunuh bayaran itu pun berteriak, namun An Xia yang psikopat tidak melepaskan nya, mengambil jarum dan benang lalu menjahit mulut pembunuh itu.
An Xia beralih pada pembunuh ketiga, dia mulai memainkan pisau nya, pembunuh itu pun langsung bersujud ketakutan melihat wujud iblis dari gadis kecil dihadapannya apalagi mendengar teriakan kesakitan dari kedua temannya.
"Ampuni hamba nona, hamba akan memberi tahu siapa yang telah membayar kami untuk membunuhmu" pinta pembunuh itu
"Ter... lam... bat! aku bukan orang yang cukup sabar untuk mendengar penjelasan tak penting mu sekarang" jawab An Xia sambil berjalan mengelilingi pembunuh ketiga itu, tangan nya langsung melemparkan pisau yang penuh darah itu ke meja, pembunuh ketiga pun lega, tapi baru saja dia menghirup napas, tiba-tiba..
Krak... an xia mematahkan leher pembunuh ke tiga itu hanya dengan sekali tarikan napas, kedua teman nya bergidik ngeri melihat kekejaman gadis kecil itu, tapi mereka tak menyangka jika tiba-tiba gadis itu melemparkan garam ke luka-luka di tubuh mereka, dan langsung menyiramkan air jeruk nipis dalam hitungan detik, kedua orang itu pun berteriak kesakitan, An Xia hanya tertawa senang melihat nya
"Hahaha... nyanyian kematian yang sungguh indah" oceh an xia sambil menyandarkan tubuh nya di kursi, tak lama kedua pembunuh itu pun pingsan
"Lemparkan ke tiga cecunguk itu ke hutan, untuk makanan hewan buas di sana" perintah An Xia pada Bawahannya.
"Baik nona muda" para pengawal itu pun dengan patuh mengikuti perintah majikan nya
"Wang Juya, kau pikir kau harimau? Padahal kau cuma kelinci lembut, hahaha.... berani mengusiku? Tunggu hadiah dariku" seringai An Xia.
An Xia langsung keluar dengan pakaian serba hitam nya, tak lupa dengan cadar nya,
Tap... tap.... tap....
An xia berjalan dengan anggun menuju markas nya
Anggap aja markas nya seperti itu.
"Salam Queen" ucap para anggota nya kompak
"Kumpulkan semua anggota kita" perintah An Xia pada bawahannya
"Baik Queen" ucap bawahannya dan segera melesat untuk memberi tahu semua teman-teman nya.
Tak lama semua orang pun berkumpul, ada sekitar 1000 orang
"200 orang diantara kalian, pergilah ke kekaisaran Yuan, berikan bubuk afrodisiak ini pada Wang Juya. Setelah itu, lemparkan dia ke tempat bordir, lalu buatlah rumor yang indah tentang keluarga itu. tunjukan juga kelakuan bejat anggota keluarga nya. dan yang terakhir, ratakan keluarga perdana mentri kanan Wang, aku tidak menerima kekalahan, lakukan dengan baik"
"Baik Queen" jawab mereka serempak
"Juya... Juya... Tunggulah kehancuran mu hahaha... siapa pun yang berani mengusiku, jawaban nya MATI, hahaha" ucap An Xia sambil tertawa terbahak-bahak
"Do Feng!" panggil An Xia
"Hamba Queen" Do Feng pun langsung berjalan mendekat pada An Xia
"Pergilah menuju kekaisaran Yuan, setelah teman-teman mu selesai mengerjakan tugas nya, berikan bukti-bukti kejahatan perdana mentri Wang itu pada kaisar, oh jangan lupa juga beri tahu kaisar Yuan bahwa orang yang membantu nya itu dari organisasi BLACK WOLF, tapi ingat tetap rahasiakan identitas ku"
"Baik Queen" jawab Do Feng sambil pergi menjalankan tugas nya
"Sepertinya hari-hari di masa depan akan lebih menyenangkan hahaha.. Ai Li, sebentar lagi kita akan kembali mengukir sejarah" seringai An Xia dengan tawa iblis nya.
