Gadis cantik dan ramah yang hidup dengan Ayahnya, namanya Alira, dia dijodohkan dengan duda anak satu sebelum wisuda, setelah wisuda mereka menikah, perjodohan ini ada karena ada amanah dari almarhum Papah Reja. Sahabat Ayah Alira. Namun sebelum pernikahan berlangsung, Reja dan Alira membuat kesepakatan, yaitu, mereka akan menikah tetapi selama dalam dua bulan tidak ada tumbuh ya cinta, mereka akan resmi berpisah, Tanpa ada yang keberatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syakira edianwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tumpahan jus.
Alira membersihkan baju seseorang yang terkena tumpahan jus itu.
Setelah selesai namun tak juga bersih, dia melihat ke wajah orang yang di tabrak ya itu.
"Bapak," ucap Alira kaget.
"Maaf pak, saya tidak sengaja, Bapak kok ada di sini?" tanya Alira.
Hengki hanya diam saja, karena dia sangat beruntung sekali bisa bertemu dengan Alira di sini.
"Saya di sini sedang berlibur saja, saya suka main ke taman ini di hari wikend, kalau kamu sendiri ngapain dan kesini sama siapa?" tanya Hengki.
"Enggak pak, saya kesini bersama keluarga saya," ucap Alira.
"Oohh, boleh temanin saya sebentar duduk di situ," ucap Hengki sambil menunjuk meja yang ada di bawah pohon.
"Boleh pak, tapi gimana dengan baju bapak?" tanya Alira.
Hengki hendak membuka baju ya, langsung di tahan oleh Alira.
"Bapak mau ngapain, di sini sangat banyak orang," ucap Alira.
"Hmm, saya di dalam pakai kaus, saja akan buka kemeja saya," ucap pak Hengki.
"Ooh, gitu yah pak, maaf ya," ucap Alira sambil melepaskan tangan ya dari baju Hengki dan terkekeh segan.
Mereka duduk di bawah pohon rimbun itu, Hengki memesan eskrim untuk mereka berdua.
kelihatan sekali mereka sedang asik berbincang-bincang.
Dan tidak jauh dari mereka ada sepasang mata yang sedang memerhatikan mereka tatapan tidak suka.
"Huf, pergi dengan keluarga, tapi keluarga di tinggalkan malah asik berpacaran di sini," grutuk Fina yang di suruh Rendi mencari keberadaan Alira.
Fina mendekati Alira dan Hengki.
"Alira kamu di cariin sama om Rendi," ucap Fina lembut karena dia berbicara pada Alira namun pandangan ya pada Hengki.
"Hmm, beruntung sekali Alira bisa mempunyai pacar seganteng ini, seperti opa-opa Korea," batin Fina.
dia tersenyum genit dan kelihatan sekali mencari perhatian Hengki.
Alira memerhatikan tingkah Fina,
"Hmm, baru ini dia berbicara pada ku, dengan lembut dan sopan lagi," batin Alira terus saja memerhatikan Fina yang terus saja memerhatikan Hengki.
Namun Hengki sibuk dengan handphone ya.
"Maaf ya, udah buat nyari in aku, kenalin ini pak Hengki," ucap Alira memperkenalkan Hengki pada Fina.
Hengki melihat ke arah Fina.
"Hay, kenalin nama akau Fina, calon saudara Alira," ucap Fina sambil mengulurkan tangannya.
"Kenalin juga nama saya Hengki, saya dosen Alira di kampus," ucap Hengki.
"Ooh, dosen yah, tapi kenapa mereka sangat dekat yah, atau jangan-jangan selama ini kerjaan Alira tidak beres selama kuliah," batin Fina menuduh Alira yang macem-macem.
"Saya pamit dulu yah pak, papah udah nungguin, masalah baju ya biar saya bawa pulang dan saya cuci dulu, besok saya bawa ke kampus," ucap Alira, sambil meraih baju yang ada di atas meja.
"Iyah makasih yah, titip salam juga ya buat keluarga," ucap Hengki.
"Iyah pak, nanti Fina sampai kan," ucap Fina memotong pembicaraan Alira.
Alira baru saja ingin menjawab namun Fina langsung menjawab, ya sudah lah mereka pun pergi meninggalkan Hengki yang sedang duduk sendiri di bawah pohon.
"Alira, kamu dari mana saja?" tanya Clara kepada Alira yang baru saja datang.
"Hehehehe, maaf Tante, tadi Alira ketemu dosen Alira di sana jadi cerita-cerita dulu," jelas Alira.
"Loh itu baju siapa?" tanya Rendi.
"Ini pah, tadi gak sengaja Alira tumpahin jus ke baju pak dosen, jadi Alira bertanggung jawab untuk mencuci ya," ucap Alira.
Clara dan Rendi hanya ber "oh" saja, sementara Fina sibuk dengan lamunannya entah apa yang dia fikirkan saat itu.
"Mari kita pulang, Ayah harus mempersiapkan semuanya untuk berangkat besok," ucap Rendi.
Dan akhirnya mereka pulang, terlebih dahulu Rendi mengantarkan Clara dan Fina untuk pulang ke rumah ya,
"Makasih yah mas, udah bawa jalan-jalan, hati-hati ya nyetir ya, dan juga Alira, rajin-rajin main ke sini yah," ucap Clara.
"Ok Tante," ucap Alira sambil menyalim tangan Clara dan Fina, Clara menyalim tangan Rendi.
Rendi melajukan mobilnya pulang ke rumah ya bersama Alira.
setelah sampai di rumah, Rendi dan Alira segera turun dari mobil tidak lupa Alira membawa kemeja Hengki yang kotor.
"Nak, bisa bantu Ayah sebentar?" tanya Rendi pada Alira.
"Bisa Yah, Alira bisa bantu apa?" tanya Alira.
"Ayah minta tolong bantu Ayah untuk menyusun baju ke koper dan juga Ayah akan menyiapkan berkas- berkas untuk di bawa besok," ucap Rendi.
"Ooh, Iyah Ayah, Alira masak dulu ya," ucap Alira
Rendi dan Alira melakukan tugas masing-masing.
Rendi Yangs sedang sibuk dengan laptop yah, dan juga Alira yang sibuk di dapur.
Setelah selesai mereka makan bersama,
sehabis makan, Alira menuju kamar Rendi, dia sangat jarang masuk ke kamar itu.
Dia memerhatikan kamar Rendi,
dan pandangan ya tertuju pada Dingding kosong yang biasa ada foto ayah dan ibu yah, yang lumayan besar dan sekarang tidak ada lagi.
"Loh foto pengantin Ayah dan ibu di mana yah?" tanya Alira.
Dia mulai menyiapkan koper dan juga baju, menyusun ya rapi di dalam koper.
"Akhirnya selesai juga," ucap Alira dan duduk di tepi ranjang.
Dan tidak sengaja kaki ya tersenggol benda keras yang ada di bawah kasur.
"Auh, apa sih nih," grutuk Alira dan melihat ke bawah.
dan ternyata itu ada foto yang di cari oleh Alira mulai dari masuk tadi.
"Loh kok bisa di sini, apa Ayah melepaskan kan ya? tapi kenapa?" pertanyaan Alira.
seketika dia ingat akan niat Ayah ya yang akan menikah,
dan dia pun tau jelas alasan Ayah ya sekarang kenapa melepaskan foto itu.
Alira pun berniat ingin membawa foto itu ke kamar yah, namun dia harus minta ijin dulu ke pada sang Ayah, karena mau gimana pun itu milik Ayah yah.
Dia keluar dari kamar Rendi, dia melihat ke arah bawah, dan disana Rendi masih setia dengan laptop yah.
Alira turun ke bawah masuk ke dapur dan kembali membawa segelas teh untuk Ayah yah.
"Masih banyak ya Ayah kerjaan ya?" tanya Alira duduk di samping Rendi dan meletakkan segelas teh di meja.
"Sudah mau siap kok, gimana kerjaan kamu di atas udah siap belum?" tanya Rendi balik.
"Sudah Ayah, Ayah minum dulu tuh," ucap Alira.
Rendi segera meminum tes yang lumayan hangat itu.
"Oh iyah Ayah, Alira boleh mindahin foto besar yang ada di kamar ayah ke kamar Alira?" tanya Alira sedikit ragu.
Rendi terdiam, dan melihat ke arah Alira.
"Kenapa nak? bukan ya di kamar kamu sudah ada foto ayah dan ibu," ucap Rendi.
"Tidak apa-apa Ayah, cuman Alira lagi pengen aja, lebih suka sama yang di kamar Ayah," alasan Alira agar ayah ya tidak tersinggung dan sedih.
...----------------...
Assalamualaikum kakak-kakak
tinggalkan dukungan untuk author
biar tambah semangat gitu
terimakasih 🙏