NovelToon NovelToon
Sopirku Mantan Dosaku

Sopirku Mantan Dosaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Saling selingkuh / Cinta Terlarang / Mantan / Romansa / Cintapertama / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Laila_Anta

Pernikahan seharusnya membuka lembaran yang manis. Tapi tidak bagi Nayara, dia menyimpan rahasia kelam yang akhirnya merenggut kebahagiaannya.

Suaminya membencinya, rumah tangganya hampa, dan hatinya terus terjerat rasa bersalah.

Hingga suatu hari sumber masalahnya sendiri datang dan berdiri dihadapannya, laki-laki yang kini memperkenalkannya sebagai sopir pribadi.

“Sudah aku katakan bukan. Kamu milikku! Aku tidak akan segan mengejarmu jika kau berani meninggalkanku.”

Apakah Nayara akan mempertahankan rumah tangganya yang hampa atau kembali pada seseorang dimasa lalu meski luka yang ia torehkan masih menganga dihatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laila_Anta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

"Bagaimana? Apa kau sudah mengetahui siapa laki-laki itu?" tanya Dev pada Sekretarisnya.

Sekretaris Ram memberikan sebuah berkas yang sudah ia persiapkan setelah sebelumnya ia kumpulkan beberapa hari ini. "Ini bos. Semua informasi tentangnya sudah saya dapatkan."

Dev mengambil berkas tersebut dan membukanya satu persatu. Kedua alisnya saling bertaut. "Wah, ternyata kau menikahi laki-laki yang tidak biasa. Bagaimana kau bisa mengenal laki-laki ini, Nay," gumamnya dengan rahang yang mengeras.

"Bos benar. Tuan Bian memang laki-laki cukup berpengaruh di kalangan sesama pebisnis. Dan jujur saja, dengan posisi bos yang sekarang ini, belum bisa menandingi kekuasaannya." Hati-hati sekretaris Ram berbicara.

"Maksudmu?" Tentu saja Dev tidak terima.

"Maafkan saya bos. Saya tau wanita yang anda cintai telah menikah dengan laki-laki ini. Dan saya harap anda berhati-hati jika ingin mencoba berurusan dengannya, kecuali-"

"Kecuali apa?!" potong Dev menatap tajam.

"Kecuali anda sudah benar-benar menduduki jabatan tertinggi di perusahaan ini. Saya rasa, hanya seorang Presdir lah yang mampu mengalahkan kekuasaan laki-laki itu."

"Jangan bertele-tele, Ram! Jelaskan apa yang kau maksud!" sentak Dev tidak sabaran.

"Maksud saya, jika bos ingin bertindak, tunggu sampai Tuan Wisnu benar-benar menyerahkan jabatannya pada anda." Sekretaris Ram menjawab dengan lugas.

Barulah kerutan di kening Dev memudar. Kali ini ia mengangguk mengerti. "Jadi, apa yang harus aku lakukan?"

"Bersabarlah bos. Saya rasa tidak akan lama lagi ayah anda akan segera menyerahkan tahta kepemimpinannya. Bukankah beliau sudah menjanjikan hal itu jika anda bersedia bertunangan dengan Nona Melisha."

Dev menyunggingkan senyumannya. "Kau benar. Untuk itulah aku bersedia dengan ide konyol ayahku itu." Menepuk bahu sekretaris Ram bangga dengan semua pemikiran laki-laki yang selalu bisa ia andalkan tersebut.

"Baiklah. Untuk saat ini aku akan tetap menjadi anjing penjilat sampai tiba saatnya aku akan bertindak dan mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku," putus Dev akhirnya.

Meski geram dengan sikap ayahnya yang semena-mena dan egois, tapi untuk saat ini ia akan mencoba menahan sampai waktunya tiba, lahar panas yang siap meluapkan dan meluluh lantahkan semuanya.

* * *

Sejak malam itu hubungan mereka semakin renggang. Sepasang suami-istri yang hanya tinggal di satu atap yang sama, bukan hidup layaknya hubungan normal yang harmonis. Status mereka hanya formalitas semata di mata hukum dan lingkungan. Nyatanya mereka berdua benar-benar dua orang yang asing satu sama lain.

Nay yang selalu membentengi dirinya dan Bian yang terlihat acuh tak acuh hingga waktu berbulan-bulan pun mereka habiskan karena terbiasa.

Mereka masih tidur di kamar yang berbeda, hanya meja makan tempat mereka bisa bertatap muka. Begitulah Nay menjalani rumahtangga nya yang hampa.

"Aku akan pergi keluar kota beberapa hari ini." Bian memutuskan berbicara setelah mereka selesai menghabiskan sarapan.

Nay menoleh. "Heum, baiklah. Hati-hati," ucapnya tulus.

"Apa kau tidak ingin tau kemana dan untuk apa aku pergi?"

Nay mengerutkan kening. "Jika aku bertanya dan kamu menjawab pun aku tidak akan mengerti dan tau dimana tempat tersebut. Jadi aku hanya bisa mendoakan untuk keselamatanmu," jawab Nay sejujurnya.

Laki-laki itu nampak menghela nafas dalam. "Apa hubungan seperti ini yang kamu mau?"

"Maksudnya?"

"Kita berdua sudah menikah bukan? Tapi bahkan kau tidak pernah tau apa yang aku lakukan selama ini. Kita berdua benar-benar seperti dua orang asing." Akhirnya kata-kata tersebut keluar juga dari mulut Bian setelah sekian lama ia memendamnya.

"Aku disini hanya mengikuti mu. Kau yang membawaku dan kau juga yang menciptakan situasi seperti ini. Ibarat sebuah kapal aku hanya seorang awak kapal dan kau nahkodanya. Dimana setiap gerak kapal beserta pengikutnya bergantung pada setiap gerakan dan pemikiranmu. Aku hanya mencoba bertahan di dalam sangkar emas yang kau ciptakan," lirih Nay dengan wajah yang tertunduk berusaha menyembunyikan bola mata yang mulai mengembun.

Bian tidak bisa menjawab. Laki-laki itu hanya menatap Nay dengan tatapan yang sulit diartikan. "Baiklah. Selama aku berada di luar kota, aku akan mencoba merenung. Dan aku harap, kau juga merenungi semua yang sudah terjadi pada kita selama ini." Terdiam sejenak. "Kuharap hubungan kita ada perubahan. Tidak ada yang mustahil jika kita ingin memulainya lagi dari awal." Perkataan Bian ambigu yang mampu membuat Nay tertegun.

Satu pemikiran yang sangat baik. Ini membuktikan bahwa Bian ingin membuka lembaran baru dengan istrinya. Mungkin dia ingin melupakan semua kesalahan dan kekecewaan yang selama ini menjadi batu penghalang antara hubungannya dengan Nayara.

Dan itupun hanya sebuah rencana manusia, karena ada takdir Tuhan yang lain yang tidak pernah mereka duga sebelumnya.

Siang ini Bian berangkat keluar kota sesuai agendanya. Ditemani seorang sekretaris yang belum lama ini bergabung di perusahaan.

"Apa semuanya sudah siap?" tanya Bian sesaat sebelum keberangkatannya.

"Siap pak. Semua berkas dan tempat kita disana sudah saya persiapkan," jawab Mona lugas. Wanita berambut pendek itu menjawab dengan binar di wajahnya.

Ini pertama kalinya ia akan berkunjung keluar kota. Gadis muda yang cukup pekerja keras dan ambisius.

Perjalanan memakan waktu 2 jam untuk sampai disana menggunakan pesawat. Dan selama 2 hari ini mereka benar-benar dihadapan dengan pekerjaan yang cukup padat.

Dimulai dari pertemuan dengan klien, peninjauan langsung proyek dan tentunya peresmian untuk memperkuat relasi bisnis. Dan malam harinya mereka mengadakan party untuk merayakan kerja sama mereka.

Party dilakukan sampai tengah malam dengan berbagai macam minum berbau alkohol. Sampai akhirnya Bian sudah tidak sanggup karena kepalanya yang mulai terasa berat.

Mona yang setia mendampingi Bian mencoba membawanya keluar dari Bar sampai tiba di kamar hotel.

Mona kesusahan memapah Bian yang sudah hilang keseimbangan tubuhnya. "Hati-hati, Pak." Berkali-kali keduanya hampir tersungkur.

"Kepalaku rasanya mau pecah," keluh Bian memegangi kepalanya yang terus berdenyut.

"Bapak terlalu banyak minum. Seharusnya bapak bilang saja jika tidak kuat minum. Kenapa harus memaksakan sampai seperti ini si," gerutu Mona setelah berhasil merebahkan tubuh atasannya di atas tempat tidur.

"Kau cerewet sekali, hahaha. . ." Tawanya menggelegar memenuhi langit-langit kamar. "Tapi aku suka. Kau sangat berbeda sekali dengannya. Dia bahkan tidak pernah perduli apa yang aku lakukan." Tersenyum getir.

Kedua alis Mona saling bertaut. 'Siapa yang pak Bian maksud dengan dia? Kekasih atau istrinya' gumam Mona dalam hati.

"Heh, apa yang kau lakukan?" sentak Bian tiba-tiba.

"Pak, saya ingin membantu membukakan jas bapak. Apa anda mau tidur dengan jas ketat seperti itu," jawab Mona saat kedua tangannya dicengkeram kuat.

Pandangan Bian mulai buram dan laki-laki itu mulai berhalusinasi dengan imajinasinya sendiri. "Nay," lirihnya. Kelopak matanya terus saja mengerjap untuk memastikan penglihatannya.

"Kau akhirnya mendekatiku," gumamnya dengan seulas senyum.

Bian menarik tangan Mona hingga tubuh wanita itu terjeramah di dadanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!