Menikah dengan pria yang membuat hidupnya bagai di Surga membuat Ayu benar-benar bucin dan berjanji untuk tidak akan menikah lagi jika suaminya meninggal dunia duluan atau sebaliknya ia tidak akan membiarkan suaminya menikah lagi jika ia yang meninggal duluan. Namun apa boleh di kata kebahagiaannya tak berlangsung lama, Ayu meninggal setelah melahirkan putri pertamanya. Seperti Janjinya ia pun menjadi arwah penasaran untuk menjaga suaminya dari godaan wanita lain. Namun siapa sangka bayi mungilnya masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu membuat ia harus merelakan suaminya untuk menikah lagi dengan adiknya Hera. Awalnya ia tidak keberatan karena ia tahu benar Hera, pribadinya yang sangat baik bagai malaikat membuatnya mengikhlaskannya hingga ia rela melepaskan suami tercintanya. Namun kehadiran seorang wanita tua di rumahnya membuatnya sadar jika Heralah penyebab kematiannya???, lalu bagaimana kelanjutan hubungan Hera dan suami Ayu??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jauhi Dia
Malam semakin larut, namun Adi tampak gelisah. Mungkin karena seharian tidur hingga membuat rasa kantuknya tiba-tiba lenyap. Seharian di rumah sakit membuatnya tak bisa bergerak bebas. Ia hanya berbaring dan tidur setelah meminum obat hingga akhirnya terjaga di malam hari.
Rasa rindu mulai menyergap relung sanubarinya. Entah kenapa ia merasa begitu kangen dan ingin bertemu dengan Hera.
"Hmm, kenapa Hera gak kesini ya, kenapa dia gak nengokin aku, apa dia marah padaku??"
"Ah!"
Adi mengusap wajahnya yang merah.
Bayangan wajah Hera kembali melintas membuat ia segera beranjak dari rajangnya.
Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya membuat Adi kembali masuk ke ruangannya.
" kenapa pakai hujan segala, kan gak bisa ketemu Hera," ia mengambil dompetnya yang tergeletak diatas meja rias.
*Deg!!
Seketika wajahnya berubah saat melihat wajah Ayu yang masih menempel di dalam dompetnya
Wajah manis Ayu membuat bayangan Hera seketika lenyapnya.
"Apa yang aku lakukan?"
Adi menatap bayangannya dalam cermin. Wajahnya tampak kusam. Tak ada senyum yang mengembang di wajahnya. Hanya rasa lelah yang membuatnya terlihat lebih tua dari usianya.
"Apa yang terjadi," kembali ia merasakan sesuatu yang membuatnya tiba-tiba merindukan Hera.
Angin berhembus kencang membuat Adi terhenyak saat sesuatu mengenai jendela kamarnya hingga pecah.
Suaranya begitu keras dan nyaring. Adi menutup wajahnya saat butiran beling menyerangnya.
Seorang perawat datang untuk mengobatinya. Ia terlihat mengernyit saat perawat itu membersihkan lukanya dan membalutnya dengan perban.
"Semoga cepat sembuh ya," ucap perawat itu kemudian mengusap kepalanya
Adi Mengangguk pelan," thanks. Sus," jawabnya pelan
"Sama-sama,"
Adi terhenyak saat melihat wajah sang perawat tiba-tiba berubah menjadi sosok Ayu.
"Sayang??" wajahnya berkaca-kaca saat melihatnya
Ayu tersenyum menatapnya. Diusapnya wajah Adi membuat pria iru merasa nyaman dan tenang.
Adi membuka tangannya berusaha memeluknya, namun wanita itu malah menghindar membuat ia semakin merasa sakit.
"Why baby??" ucapnya dengan mata berkaca-kaca
Wanita itu menggeleng. Ia kemudian menunjuk kearahnya.
Adi tampak bingung, ia menoleh ke kanan dan kiri mencari sesuatu. Namun sayangnya ia tak menemukan apapun.
Wanita itu lagi-lagi menunjukkan sesuatu di sampingnya.
"Gal ada apa-apa sayang," Adi kembali meyakinkan
Wanita itu berjalan maju. Langkahnya begitu pelan namun begitu menusuk.
Ia kini berdiri tepat di depan Adi membuat pria itu berdebar hebat saat beraduu pandang dengannya.
"Aku merindukan mu sayang, miss you so much baby!" ucapnya lirih
Lengan wanita itu mengusap dadanya membuat wajahnya bersemu merah.
"Kamu juga merindukan aku sayang??"
Ayu tersenyum kemudian menarik sesuai di leher suaminya.
"Aarghh!!" Adi berteriak saat wanita itu menjambret kalungnya
Bukan hanya menarik kalungnya saja, kini tangannya kembali bergerak mengusap dada bidangnya. Wajahnya tersenyum membuat Adi terlihat begitu bahagia saat melihatnya bergerak menggerayangi tubuhnya.
Namun tiba-tiba Adi di kejutkan saat wanita itu memberikan sesuatu yang membuatnya tercengang.
Segenggam rambut dan sebuah bunga mawar putih yang masih segar.
"Apa ini!"
Tiba-tiba ia merasakan perutnya a terasa sakit hingga ia memuntahkan isi perutnya.
Matanya membelalak, ia tak percaya melihat apa yang keluar dari perutnya.
Gulungan rambut dan puluhan bunga mawar putih .
Ia mendongak menatap wanita di depannya.
"Apa yang terjadi padaku?!"
Ayu kemudian memberikan foto Hera kepadanya.
"Jauhi dia??"
akhir adi sm hera jd nikah apa g ada kejadian gmn2 gtu stlh nikah
nahh apa g di coba bunuh itu cucu mu
sama anak kesanyang mu hera
wahh apa jadinya yaaa
waduhh g abis2 ini drama pelet
itu istrimu mati bukan karna takdir tp di santet adek nya sndri ohh bang
msih g sadar kah kau kena pelet dr hera
maaf kk bunga aq bru baca
kndala quota
lha ounya rahasia apa kok brani smpe brani yaaa ahahaha
mardi mah ada2 aja mau ngis pun nangis aja lahh yu