Peradaban modern dengan peradaban kuno seperti berdampingan satu sama lain. April memakai kalung berbentuk kubus yang sudah dipakainya sejak masih bayi. April sering terjebak di dalam roh lubang hitam kubus yang tak dikenal asal-usulnya. Gejolak-gejolak yang dialami April saat umurnya masih sangat muda, membuatnya kehilangan arah. Jalan apa yang akan April ambil saat dirinya diambang dilema panjang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keypi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab XII : Linggar, panggil Ling.
Perpustakaan Agen Angkasa
Malam hari
Sudah cukup lama April habiskan waktu untuk membaca dan mempraktekkannya. Matanya sudah berair, mengantuk dan sudah tidak kuat lagi. Matanya terpejam di meja yang berisi tumpukan buku-buku.
April berada di alam bawah sadarnya. April terkejut.
“Ini ada dimana?”
Dinding-dinding berwarna biru putih yang menghiasi. April mengambang dan melihat ke arah depan.
“Woah”
Terdapat kubus besar yang bercahaya, benang-benang putih yang terhubung dengan kubus besar itu.
Tiba-tiba tempat itu berubah seperti lubang kubus besar yang pernah terjadi sebelumnya. April ketakutan. April berusaha menyadarkan diri sendiri.
April terbangun. Nafasnya begitu terengah-engah dan seperti kelagepan. April menggelengkan kepalanya. Menyadari dirinya tidur di perpustakaan, April memutuskan untuk membalikkan buku-bukunya itu ke rak seperti semula. Besok pagi sudah mulai ada kelas, dirinya tidak boleh ceroboh pada hari pertamanya.
April menaruh kembali buku-buku yang diambilnya ke tempat asal. Sudah menaruh ke masing-masing tempat, April memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Dan memutuskan tidur dengan tenang, tidak boleh mengalami mimpi buruk itu lagi.
Di tengah jalan menuju kamarnya, April melihat sosok orang yang sedang berdiri memandang ke arah langit. Tidak begitu jelas, siapa orang yang berada di tempat itu, sudah tengah malam, ada yang belum tidur. April pun mengabaikannya dan melanjutkan jalannya ke kamar.
Setelah sudah sampai di kamar pribadinya, April pun mulai tertidur. Aoren sudah berubah menjadi kucing seperti semula dan tidur di ujung ranjang April.
\*\*\*
Pagi hari
April terbangun dari tidurnya dan bergegas untuk merapihkan dirinya sendiri. Aoren pun ikut bangun dan melihat April begitu terburu-buru. April menuju kamar mandinya.
'Kenapa anak perempuan itu buru-buru?'
15 menit berlalu...
April keluar dari kamar mandinya. April menata tampilannya dan membawa beberapa alat untuk kelas benangnya.
“Aoren, ayo, kita pergi menuju kelas benang,” ajak April, berniat untuk membawa Aoren.
Aoren bersiap dan mengikuti April dari belakang. April mengunci pintu kamarnya. Keduanya langsung menuju kelas benang.
Secara tidak sengaja, April melihat San berada di aula dasar. Terlihat San sedang menunggu seseorang. April hanya terdiam melihat tanpa menyapa. Aoren yang memperhatikan April mulai menyadari sesuatu pada April dengan San. Seseorang yang datang dan ditunggu oleh San adalah seorang anak perempuan yang begitu cantik, rambutnya berwarna ungu, dikepang dua dengan balutan poni di dahinya, memakai baju seperti seragam sekolah.
San tersenyum melihat anak perempuan berambut ungu itu. April yang melihat momen itu, rasanya seperti sakit tapi tidak begitu sakit. April memandang ke arah anak perempuan berambut ungu itu, dirinya merasa insecure, karena dirinya melihat anak perempuan yang begitu cantik sekali seperti peri sehingga membuat San tersenyum. April benar-benar kalah cantik dengan anak perempuan itu.
Aoren mengelus kaki April.
“Meoongg~~~”
April tersadar dan mengajak Aoren menuju ke kelas benangnya.
“Ayo, Aoren!”
Keduanya pun menuju kelas benang dan meninggalkan aula dasar yang ada San dengan anak berambut ungu itu.
“Lama banget,” ucap San.
“Macet tau, hmph!”
San mengelus kepalanya.
“Ini, jangan lupa dimakan ya. Aku harus pulang,” memberikan tas bento kepada San.
“Thanks”
San tersenyum dan anak perempuan berambut ungu itu tersenyum juga.
“Yaudah, kalo gitu, aku pulang dulu ya, dadah!”
“Dadah!”
Anak perempuan berambut ungu itu meninggalkan San. San melihat tas bento yang diberikan olehnya. Salah tingkah hanya melihat tas bentonya saja.
\*\*\*
Kelas benang
April dengan Aoren masuk ke dalam kelas benang. April melihat belum ramai yang masuk ke dalam kelas. April notice ada anak laki-laki berambut cokelat tengah duduk dengan membaca buku di tangannya. Terlihat sangat fokus sekali. April berdiri sampai kelas pun dimulai. Dirinya benar-benar gugup dan belum tahu harus apa.
20 menit berlalu...
Sudah terkumpul semua anak-anak kelas benang, April melihat aura-aura yang dipancarkan begitu tinggi sekali. Kelas benang hanya terdiri 7 murid saja, 2 orang laki-laki dewasa berumur 28 tahun, 1 orang anak laki-laki berumur 15 tahun, 2 anak perempuan berumur 20 tahun, 1 anak laki-laki berumur 12 tahun dan 1 anak perempuan berumur 7 tahun, yaitu April. Hanya April murid termuda dan murid baru masuk ke dalam kelas yang super sedikit dan benar-benar langka.
April melihat banyak yang berinteraksi kecuali anak laki-laki yang membaca buku itu. Aoren benar-benar kagum sekali.
'Hanya 7 orang, benar-benar bakat yang langka'
Kelas pun dimulai. Guru kelas benang sudah hadir. April disuruh maju untuk menunjukkan teknik benangnya sebagai tanda perkenalan pertamanya. April terkejut. Merasa gugup dan tidak percaya diri.
“Silahkan tunjukkan teknik benangmu,”
April memandang ke arah mereka. Benar-benar gugup.
“Tidak perlu gugup, maju lah, ini pertama kalinya kamu belajar disini. Mohon kerjasamanya.”
April berusaha memberanikan diri. April menghembuskan nafasnya.
“Baik, Guru!”
April maju ke depan dan menunjukkan teknik benangnya yang sudah dirinya pelajari dan latih.
“Woah!”
Semua yang melihat ke arah April tercengang, termasuk anak laki-laki yang membaca buku itu matanya melihat sekilas ke arah April dan melanjutkan membaca bukunya.
April sudah menunjukkan teknik benangnya. Semuanya bersorak dan mengapresiasi April. Laki-laki dewasa itu berdiri.
“Salam kenal dek April, saya Wisnu, kamu bisa memanggil Kak Wis,”
Laki-laki dewasa lain berdiri.
“Salam kenal, saya Hongger, anda bisa memanggil Senior Hong,”
Kedua perempuan berdiri bersamaan.
“April, aku Washeryn, kamu bisa panggil aku Kak Sher,”
“Kalo aku, Qiara, kamu bisa panggil aku Kak Chichi,”
Anak remaja laki-laki berdiri.
“Halo April, gua Guan Pai, lo bisa manggil gua Kak Pai,”
April tersenyum lebar, rasanya benar-benar tak bisa di uraikan dengan kata-kata.
Lalu anak laki-laki yang membaca buku itu menutup bukunya dan menatap ke arah April dengan rasa dingin.
“Linggar, panggil Ling.”
Semuanya menjadi hening dan yang lain berusaha untuk mencairkan.
“April, kamu hebat banget!”
“Bener-bener banget!”
“Exactly!”
April benar-benar disambut dengan hangat namun dirinya juga kepikiran dengan anak laki-laki yang bernama Ling itu. Aoren yang notice ke arah Ling, benar-benar membuat Aoren tertarik.
'Menarik.'
“April, silahkan kembali duduk,”
April pun mengangguk dan kembali ke tempat duduknya yang berada di samping Chichi.
“Sini, April,”
April tersenyum.
“Baiklah semuanya, karena murid baru sudah memperkenalkan dirinya. Saya, Master Lock, ingin mengajarkan teknik tersulit kepada kalian semua. Mengingat, Agen Angkasa akan kembali mengadakan ujian di aula arena setiap setahun sekali. Yang mendapatkan juara 1 sampai 4, akan dikirimkan sebagai perwakilan Agen Angkasa menuju ujian seluruh Agen yang ada di negara ini. Yang tidak berhasil mendapatkan juara 1 sampai 4, hanya akan mendapatkan misi harian, mingguan dan bulanan sesuai perintah di Agen Angkasa. Mengingat kelas kita, belum berhasil mendapatkan juara 1 sampai 4, bukan berarti tidak ada kesempatan. Oleh karena itu, saya akan mengajarkan teknik tersulit kepada kalian semua, termasuk anak murid baru. Mungkin kamu akan mengalami kesusahan, tapi saya percaya, kamu bisa melakukannya.”
April tersentuh dan tidak menyangka bahwa Master Lock begitu percaya padanya.
“Ada yang mau ditanyakan?”
Semuanya hening. April ingin bertanya.
“Master,”
“April ingin bertanya.”
“Ya, silahkan.”
“Mengenai ujian arena ini di Agen Angkasa, jika lolos menempati peringkat 1 sampai 4 mewakili Agen Angkasa ke arena yang melibatkan banyak Agen lainnya. Lalu, misalnya dari Tim Agen Angkasa menang, apa yang akan didapatkan, Master? Maksudku adalah hadiah atau apa?”
“Itu saja pertanyaan April, master.”
Master Lock tersenyum kecil.
“Pertanyaanmu bagus sekali. Saya akan menceritakan sejarah Tim Agen Angkasa yang pernah menang tingkat negara ini dan hadiah apa yang mereka dapatkan.”
TO BE CONTINUED...