"uuhhh... Ini... Ini, dimana? Bukankah aku telah meninggal karna gugur dalam medan perang, lalu dimana ini? " Ujar seorang wanita bergumam sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makmisshalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12.
"NGEENG... "
NGEEEEENG.... "
Siska melajukan motor nya dengan kencang dan sangat lihai, dan Siska mengambil jalan pintas jadi dia cepat sampai ke sekolah nya.
"BREEEEMMM... "
"BREEEEEMMM... " Suara deru motor Siska menggema di area sekolah, dan hal itu sukses membuat semua pandang mata terfokus kepada Siska.
"SROOK.. "
Suara rem mendadak yang Siska lakukan, dia berhenti di tempat khusus parkir motor.. semua murid yang ada di sana saling berbisik dan bertanya-tanya siapa pengendara motor itu.
"Gila keren banget tuh siapa dia, ?" ujar murid A.
"wiihhhh... Motor nya itu kan motor keluaran baru bahkan harganya miliaran, " ujar murid B.
Nadia juga ada di tempat itu dia bersama teman nya ikut penasaran pada si pengendara motor yang saat ini mencuri semua perhatian siawa, begitu juga Vino dia juga sama seperti yang lain Vino juga ingin tau pengendara motor keren itu.
Namun beda hal nya dengan geng Siska yang sudah pasti tau itu Siska, mereka pun bergegas menghampiri Siska.
Saat Siska membuka helm nya bagaikan terjadi gerakan lambat.. Dan saat helm itu terlepas dengan sempurna merekapun terkejut, sungguh tak ada yang menduga kalau orang yang membuat mereka penasaran adalah Siska.
"Hay bestie gue yang paling keren sejagat raya, ?" ujar Riska heboh karna di antara teman Siska Riska lah yang terheboh.. bahkan Riski sang sodara kembarnya sering geleng-geleng kepala melihat tingkah kembarannya.
"Coba dari dulu kek gini Sis, kan keren lu. " Ujar Reki tak kalah sewot, karna meski dia cowok cerewetnya hampir sama dengan Riska.
Sontak semua murid yang di sana semakin di buat terkejut dengan apa yang mereka lihat serta yang mereka dengar saat ini.
Dan di antara mereka ada orang yang menahan marah nya, matanya menatap tajam ke arah Siska dan teman-temannya.
"Bukan ini yang gue mau.. Harus nya si udik itu menderita, ini apa dia malah berteman dengan anak-anak nomor satu di sekolah ini.. Sejak kapan coba ?? Bukan nya biasanya dia cuma sendiri aja, " ujar Nadia menahan amarah nya.
Nad, itu si udik kok berteman sama mereka ya " ujar Rena
"Gue juga gak tau Ren.. Malah gue lagi kaget ini, " ujar Nadia.
"Gue samperin aja deh tuh si udik, " ujar Olivia sambil berlalu dari sana untuk menghampiri Siska.
"Heh udik ngapain lu sok akrab sama mereka, " ujar Olivia bertanya.
"Siapa yang lu bilang udik TANTE ? Apa mata lu buta, disini gak ada yang sok akrab karna kita emang berteman. " Ujar Riska dengan menekankan kata tante, karna dandanan Nadia beserta temannya memang selalu menor.
"APA??? BERTEMAN???, " ujar Nadia dan temannya serentak.
"Berisik bego, kenapa kalian teriak sih, ? ujar Reki.
Siska tak menghiraukan Nadia dan teman-temannya, setelah Siska menyimpan helm nya Siska mengajak teman-temannya untuk pergi dari tempat itu. Karna Siska tak suka keramaian dan dia paling anti kalau di jadikan bahan tontonan.
"Kita cabut, " ujar Siska dingin karna itulah sikap Siska saat si luar, dia hanya bersikap manis sama mbok Jumanah juga orang-orang terdekatnya saja.
Kembali sikap Siska membuat Nadia kaget, pasalnya selama ini Siska tak pernah bersikap seperti itu bahkan kalau berjalan pun Siska selalu menunduk dan Siska tak pernah melawan di saat di tindas.
"Apa ini?? Kenapa si udik berubah drastis kaya gitu, " ujar Nadia dalam hatinya.
"Bener kan apa yang gue bilang.. Siska tuh gak sesederhana yang kita liat. Dan sekarang ucapan gue terbukti, " ujar Andini karna Andini adalah orang yang ter peka di antara mereka ber empat.
Setelah terjadi beberapa kehebohan akhirnya semua orang bubar, karna seseorang yang membuat kehebohan itu pun sudah berlalu dari tempat itu.
"Gimana Sis, sekarang lu udah tinggal di mansion elu kan?" ujar Riski bertanya.
"Iya Ris, gue udah tinggal di mansion gue sendiri. Dan sekarang gue akan memulai pembalasan gue sama Nadia, " ujar Siska dengan nada dingin nya.. Sontak sikap Siska membuat teman-temannya heran, karna selama ini Siska tak pernah sekali pun ingin membalas perbuatan Nadia dengan alasan balas budi kepada ayah angkat nya.
" Sebentar.. " Ujar Reki sambil memukul-mukul kuping nya.
" kenapa lu Rek, ? ujar Galang yang heran akan tingkah teman nya.
"Ini.. Itu.. eehh... Gue gak salah dengar kan kalo Siska mau balas perbuatan nya Nadia selama ini, ?" ujar Reki.
Sontak jawaban Reki membuat yang lain menatap Siska bersamaan, karna yang di katakan Reki ada benarnya.
"Kapan gue pernah bohong sama ucapan gue sendiri,?" ujar Siska menjawab pertanyaan teman-temannya.
"Wiiihhhhh....
BERSAMBUNG.