NovelToon NovelToon
Di Ujung Borneo

Di Ujung Borneo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Yatim Piatu / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Mata-mata/Agen
Popularitas:405
Nilai: 5
Nama Author: Hanah Shakila

Entah untuk alasan apa Gladys memilih kembali ke sebuah pulau di ujung negri. Dia memiliki banyak kenangan masa kecil yang indah disana. mungkin jejak kenangan itu yang bisa menyembuhkan luka yang entah sejak kapan mulai terbentuk.

berbekal ingatan masa lalu yang sudah puluhan tahun, dia pun nekat untuk memulai petualangannya. .....

mencari sisa kenangan bersama keluarganya, teman dan orang lain yang dahulu sangat akrab dengan nya. berharap disana juga kelak dia bisa membuat kenangan yang sama seperti yang dia rasa di masa lalu.

dapat kah Gladys mewujudkan nya ?

Apakah semua akan berjalan seperti pengharapan nya?

ikuti kisah nya.......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanah Shakila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bukan kejutan

Tak banyak yang tahu tentang pekerjaan gelap zarah. awal zarah di rekrut itu setelah dia lulus SMA. sejak kecil memang zarah sudah memperlihatkan ketertarikan nya akan dunia komputer. Saat SMP orang tuanya pun mendukung hobi nya itu. Zaman itu anak SMP jarang yang bisa mengaplikasikan komputer, namun zarah bahkan sudah bisa mempelajari sistem komputer dan jaringan. Diam-diam juga dia mengikuti komunitas serupa yang entah dari mana ditemukan nya.

Hingga di melanjutkan sekolah kejenjang SMA, tentu saja dia memilih jurusan yang sangat dia tekuni itu. Teknik komputer dan jaringan. Dia rutin mengikuti berbagai macam lomba dan memenangkan juara satu. Bahkan pernah terpilih mewakili negaranya untuk berlomba di luar negri. Dan tentu saja dia memenangkan nya.

Di usianya yang masih sangat muda, dia bisa menerobos beberapa sistem keamanan perusahaan besar di negaranya. Awal nya hanya iseng saja. Sambil mengeksplor lagi ilmu yang dia pelajari selama ini. Namun ternyata hal itu membuat nya ditahan dikantor kejaksaan tinggi.

Tapi entah bagaimana bisa, dia bebas dengan syarat bahwa dia akan membantu apapun yang negara minta pada nya. dalam konteks membantu hal yang baik yah ... Jadilah dia bekerja sama dengan institut tertentu. Dan akhirnya tak sengaja di suatu misi, dia di pertemukan dengan bima. Yang mana saat mereka bertemu lagi saat bima ingin menyewa rumah ditempat ibu nya. Dia sangat terkejut, dia fikir bima memata-matai nya sebab perintah dari atasan. Tapi ternyata bukan begitu.

Jadi, sejak bima tinggal disana mereka memang beberapa kali di pasangkan untuk sebuah misi. Dan yang di ucapkan jihan , bahwa dia melihat zarah di club malam itu benar. Tapi tentu saja jihan tidak akan mudah membuktikan nya.Sebab semua jejak mereka sudah dibersihkan. Yah nama nya juga agen khusus, mana bisa dengan mudah nya di ketahui oleh warga sipil.

***

Waktu terus berjalan. 3 bulan berlalu....

Gladys sudah mulai terbiasa dengan aktifitas nya di mini market, dan yang lain juga beraktivitas dengan biasa. Hanya saja bima benar-benar hilang bak ditelan bumi. Setelah pertemuan nya dengan Gladys di jembatan itu, dia sungguh pergi tanpa pamit. Bahkan kamar nya juga sudah ditempati oleh orang lain.

Drrrt.....

Drrrt....

Sebuah benda pipih buluk bergetar di samping bantal, Gladys menggeliat dari balik selimut. Memunculkan tangan nya guna meraba dan mencari benda bergetar itu. Awal nya di fikir, itu alarm. Tapi rupanya bukan, itu adalah panggilan.

Spontan Gladys terduduk dan memperbaiki posisinya. Meyakinkan bahwa diri nya tidak lah salah melihat sesuatu yang tampil di layar handphonenya. Panggilan dari kakak nya...

dengan perasaan cemas, dia menggeser tombol hijau di layar guna mengangkat panggilan itu.

"ha.. Halo.....!!!!" ucap Gladys terbata.

"hemmmmh.... Sudah cukup ngambek nya. Sekarang pulang." ucap suara itu. Dingin. Dan cuek.

Tidak ada basa basi, tidak ada pertanyaan kamu di mana ? Bagaimana keadaan mu ? Dan pertanyaan lain yang sejenis. Tidak ada angin, tidak ada hujan. Setelah 3 bulan pergi, baru sekarang dia di kabari dan malah di suruh pulang.

"jangan merasa sok kuat kamu. setelah ayah dan ibu tidak ada, kamu bisa apa, tanpa aku. 2 minggu lagi aku akan menikah. Kamu harus ada disini demi menjaga nama baik ku. Setelah itu, terserah kamu mau kemana. Aku tidak akan perduli lagi. Seperti dahulu. Ayah dan ibu hanya perduli pada mu. Dan aku hanya melakukan hal yang sama, jadi aku tidak bersalah jika tak perduli pada mu . Jangan berharap banyak pada hubungan keluarga kita. Memang benar kita di aliri darah yang sama. Tapi hanya sampai disitu hubungan kita. Tidak lebih."

"aku tahu kamu mendengar ku. Jadi jangan besar kepala bahwa aku akan membujuk mu. Terserah kamu juga. Toh selama ini memang semua terserah kamu mau apa. Tapi saudara ayah disini, beberapa waktu terakhir ini selalu menanyakan mu. Ku bilang kamu sedang bekerja diluar kota"

"aku tidak perduli apapun yang kamu kerjakan disana. Tapi usahakan pulang, agar mereka tahu kamu masih benar-benar hidup."

tuuuut.....

Tuuuut.....

Panggilan di putus sepihak.

Bagai disambar gledek di siang bolong. Antara sadar dan tidak. Bahkan dia berkali-kali melihat ke layar handphone nya guna meyakinkan dirinya tentang apa yang baru saja didengarnya. memang benar, dalam daftar panggilan masuk. Yang terbaru itu adalah kakak nya.

Sementara itu dilain tempat, seseorang mengirim sesuatu ke handphone bima. itu adalah rekaman percakapan Gladys dan kakak nya barusan.

"sepertinya ini waktu yang tepat untuk bergerak" ucap bima dengan bibir tersenyum licik.

***

Gladys seharian hanya lebih banyak menghabiskan waktu nya di dalam kamar. Sebenarnya dia sudah bisa jika ingin mengajukan permintaan cuti beberapa hari di tempat kerja nya. Mengingat selama tiga bulan terakhir ini, dia bekerja disana dengan giat dan rajin. Rekan-rekan dan bos nya juga sangat terbantu dengan ketelatenan nya dalam pekerjaan nya. Jadi soal ijin cuti itu pasti akan mudah saja. Namun, dia sungguh tidak siap untuk bertemu keluarga besar nya dan menjawab semua pertanyaan mereka yang pasti tidak akan ada habis nya.

tuk... Tuk ...tuk .!!!

Pintu kamar nya diketuk.

Dengan malas, dia bergerak kearah pintu dan membuka nya. Dan saat melihat siapa yang ternyata berada didepan kamar nya, mata nya membulat dengan sempurna.

"hay. !!!" sapa bima dengan pakaian serba hitam nya, serta topi yang senada selalu setia bertengger di atas kepala nya. Tapi wajahnya bisa di lihat jelas oleh Gladys . Sedikit aneh dengan wajah berseri, tidak seperti biasanya. Diam, datar, dan seperti mengintimidasi.

Gladys tak menjawab sapaan nya, dia malah sedikit bingung bercampur terkejut. Kemana saja makhluk tuhan ini, yang suka tiba-tiba hilang dan muncul lagi tanpa pemberitahuan.

"malam ini ada kegiatan?" tanya bima santai.

Gladys menggeleng saja.

"mau ikut dengan ku makan malam ?"

Walau sedikit ragu, Gladys tetap mengangguk pelan.

"baiklah, aku akan menunggu didepan. Bersiaplah. Jangan terburu-buru. " ucap bima, masih dengan wajah ganjil nyam senyuman itu cukup aneh di mata Gladys

Dia hendak menutup pintu nya Kembali, setelah di lihatnya bima pergi. Mungkin dia akan menunggu di depan. Di rumah si ibu.

Tapi ternyata..

"awwwh .. Awwwh ...awhhhh......" ucap regi dari arah dapur. Qilah yang berdiri disampingnya jadi korban kegemasan nya. pasalnya dia memukul pelan bahu qilah.

"apaan dah ?" ucap qilah.

"kamu gak lihat mereka akan dinner malam ini. Setelah sekian lama Gladys lumutan dalam kamar. Akhirnya...... Sang pangeran datang " ucap regi lebay

"kamu yakin dia pangeran ?" tanya qilah pada Gladys , yang ternyata malah berjalan keluar menghampiri mereka di dapur.

"melihat dia seorang laki-laki, sepertinya benar pangeran." jawab Gladys seadanya, tapi sukses membuat regi tergelak .

"akhirnya, dia bisa buat lelucon juga. Hahahahha....."

Plak.!!!

Tamparan telak mendarat di pipi regi tanpa intro dahulu, pelakunya tentu lah qilah. Gladys sampai menutup mulut nya melihat aksi itu, walaupun ini sering terjadi. Tapi anehnya Gladys masih suka shok di buat nya.

"tapi emang sih, pangeran gak harus baik hati dan murah senyum. Wajib nya tuh seorang lelaki." jawab nya sambil memegangi pipi nya yang terasa terbakar .

"saran ku sih ? Kamu cari tahu tuh mau nya pangeran yang sebenarnya apa ? Apa dia bawa mawar merah atau anggur merah ?" ucap qilah, sambil menyendok kan cemilan yang di buat nya untuk Gladys .

"emang maksud nya mawar merah atau anggur merah tuh apa ?" tanya regi sambil ingin mencomot makanan Gladys. Dan. Yaps...

Plak ...

Tangan nya dapat hantaman pedas lagi dari jari lentik qilah .

"cari tau dah, tuh cowo sebenarnya mau apa sama kamu ? Aku cuma khawatir dia akan permainkan kamu. Melihat keluguan mu itu." saran qilah yang terlihat khawatir.

"halaaah, aku rasa kalau bima yang pilih deketin kamu juga akan klepek-klepek. Akal sehat mu pasti tidak berguna." komentar regi.

"bisa diem gak ? Aku ngomong sama Gladys tau. Sana kamu masuk kamar aja. Berisik.!!!" ucap qilah.

"tadi di kamar, disuruh keluar buat temanin. Sekarang di suruh masuk kamar lagi. gimana sih ?" gerutu regi

1
Innaa
semangat berkarya 😘
emili19
Gemesin banget si tokoh utamanya.
Mama Beby: yok terus ikutin kisah mereka🤗
total 1 replies
Black Jack
Ingin membaca lagi dan lagi.
Mama Beby: yuk, dibaca lagi. udah update nih🤗
total 1 replies
Tình nhạt phai
Cerita yang bikin baper, deh!
Mama Beby: terimakasih 🥰🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!