Aluna Milik Mafia

Alexander hanya terdiam seperti patung saat waiters itu memotretnya entah bagaimana hasil foto tersebut mereka pun belum tahu.

Sedangkan Aluna langsung kalang kabut kenapa jadi seperti ini padahal niatnya hanya ingin dinner saja dengan Alexander kenapa malah didedikasikan sebagai pasangan romantis.

Setelah selesai memotret musik menyala dan waiters mempersilahkan mereka berdua untuk berdansa

“Silahkan berdansa tuan dan nona malam ini adalah malam yang spesial untuk kalian berdua” waiters itu tersenyum ramah pada Aluna dan Alexander.

Sejenak Aluna dan Alexander hanya terdiam tidak tahu harus melakukan apa .

“Bagaimana nona dan tuan sayang sekali jika kalian melewatkan momen romantis malam ini” Waiters itu menyadarkan mereka yang sedang bingung harus melakukan apa.

“Em maaf nona t-tapi kami?” Aluna ingin menjelaskan hubungannya dengan Alexander hanyalah rekan kerja

Namun tiba-tiba Alexander mengulurkan tangannya tanda bahwa dia ingin berdansa dengan Aluna

Aluna menatap tangan Alex dengan terheran-heran kenapa Alexander mau pikirnya.

Lama Alexander menahan tangannya untuk diterima Aluna namun Aluna hanya terdiam

“Ayolah tunggu apalagi tanganku sudah pegal” ucap Alexander

Mau tidak mau Aluna menerima tangan Alexander dan akhirnya mereka berdansa

🎶

Kasih, aku menari dalam gelap bersamamu dipelukanku

Tak beralas kaki di atas rumput, mendengarkan lagu kesukaan kita

Saat kau bilang, kau terlihat berantakan, aku berbisik dengan pelan

Tapi dengarkan ini kasih, kau terlihat sempurna malam ini

Ya, ku temukan seorang wanita, lebih tangguh dari siapapun yang ku kenal

Dia wujudkan mimpi-mimpiku, aku harap suatu saat aku kan berbagi rumah dengannya

Ku temukan sebuah cinta, untuk ku jaga lebih dari rahasia-rahasiaku.

Tangan Alexander melingkar di pinggang Aluna dan tangan kirinya berada dibahu Aluna sedangkan Aluna meletakkan tangan kirinya di bahu Alex dan tangan kanannya memegang lengan Alex.

Alexander dan Aluna berdansa diiringi lagu romantis yang mengalun lembut, gerakan tubuh mereka seolah-olah satu, jantung mereka berdetak tidak karuan.

Dua sepasang manusia yang berbeda gender itu sangat jarang bahkan tidak pernah merasakan sentuhan pasangan.

Alexander menatap Aluna yang tingginya hanya sebatas dagunya, gadis itu terlihat gugup sekali namun itu sangat lucu dimata Alexander.

Aluna menatap Alex yang sedang menatapnya, ia tersenyum canggung pada pria itu. Posisi seperti ini sunggung membuatnya gugup. Niatnya hanya ingin menjalankan tapi mengapa malah menjadi seperti ini.

Musik telah berhenti !

Aluna dan Alex langsung melepaskan tautan tangan mereka dan kembali ke tempat duduk masing-masing.

Waiters itu menyerahkan gift box berbentuk hati yang berisikan foto-foto dan bunga mawar kecil didalam kotak itu.

“Tuan dan Nona ini adalah foto-foto yang sudah kami ambil kalian memang sangat tampak serasi, selama saya bekerja disini pasangan yang hadir tidak ada yang bisa mengalahkan kalian”.

Wajah Aluna dan Alexander seketika memerah mendengarkan penuturan waiters itu.

“Em terima kasih nona saya akan menyimpannya hehe” Aluna tersenyum canggung seketika dia dibuat mati kutu dengan posisi seperti ini.

“Baik nona, selamat menikmati kembali malam romantis kalian saya permisi”

Ucap Waiters itu tersenyum sedikit menunduk lalu pergi untuk melanjutkan pekerjaannya.

Aluna meremas tangannya karena sedikit gugup “A-Alex saya minta maaf saya tidak bermaksud untuk membuat anda tidak nyaman saya hanya , hanya berniat untuk me-” ucap Aluna terpotong.

Alexander tersenyum tipis dan menatap Aluna yang masih gugup “Lupakan Aurora, tidak masalah bagiku”

Aluna tidak pernah sedekat ini dengan siapapun kecuali Nathan dan Revan namun bagi Aluna mereka adalah keluarganya berbeda ketika dengan Alex yang membuatnya canggung.

Untuk menetralkan rasa canggungnya ia minum minuman yang ada di mejanya, tenggorokannya rasanya sangat kering.

Bersambung