NovelToon NovelToon
Wanted:VS

Wanted:VS

Status: tamat
Genre:Action / Sci-Fi / Perperangan / Mata-mata/Agen / Romansa / Tamat
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Emperor Zufra

Di tahun 2036, dua agen elit Harzenia Intelligent Association (HIA), Victor dan Sania, mendapatkan tugas khusus yang tak biasa: mudik ke kampung halaman Victor. Awalnya terdengar seperti liburan biasa, namun perjalanan ini penuh kejutan, ketegangan emosional, dan dinamika hubungan yang rumit

Sejak Kekaisaran jatuh hanya mereka God's Knight yang tersisa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emperor Zufra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12:The Empire strike back

Di Sisi Lain

Di markas besar IIA (Imperial intelligence Association) SIA (SkyLand intelligence Association), muncul kekhawatiran besar. Kedua organisasi itu mencurigai adanya pergerakan mencurigakan dari pihak Harzenia—terutama karena dua agen mereka yang bertugas di lapangan mendadak menghilang tanpa jejak di tambah situasi Politik Harzenia dan Imperial masih Panas karna masalah sengketa Jalur Perdagangan terusan Suez.

Mereka segera menghubungi HIA (Harzenia Intelligence Association), asosiasi intelijen dari negara Harzenia untuk di mintai kejelasan Soal agen² mereka yang hilang di negara nya.

Namun, pihak HIA langsung membantah segala tuduhan penculikan.“Tidak ada keterlibatan kami dalam hilangnya agen kalian. Tuduhan itu tidak berdasar,” ucap juru bicara HIA dengan nada tegas.

Situasi politik mulai memanas. Ketegangan antara tiga blok besar—Harzenia, Imperial, dan Skyland—tak terelakkan. Bahkan, Supreme Leader Harzenia turun tangan langsung untuk memberikan klarifikasi.

Akhirnya disepakati bahwa akan ada rapat trilateral rahasia, yang akan digelar esok hari di ibu kota Harzenia, Vichy, untuk membahas situasi ini secara mendalam soal menghilang nya agen² penting negara Imperial dan Skyland.

Kembali ke Desa Rowling

Victor dan Sania, yang sebelumnya berada di bukit untuk berbicara empat mata, segera turun begitu mereka melihat asap dan api menjulang dari desa Setelah serangan Pluto dan kelompok nya di desa Rowling.

Ketika sampai di rumah keluarga Victor, dunia mereka runtuh.

Pintu depan hancur. Bau darah dan abu memenuhi udara. Di dalam rumah itu, Victor menemukan pemandangan yang akan menghantuinya seumur hidup.

Liam, keponakan kecilnya, tergeletak tanpa kepala dan tercabik-cabik tak berbentuk.

Ibunya, tergantung dengan luka bekas siksaan Tanpa kepala tanpa kaki dan tanpa Tangan dan usus yang keluar Kemana-mana.

Ayahnya, tercabik—dimutilasi tanpa ampun bahkan Otak dan perutnya sampai keluar seperti bubur.

Semua telah mati. Tak ada yang tersisa.

Victor hanya berdiri membeku. Tubuhnya lemas. Tangannya gemetar. Wajahnya tak berekspresi, namun matanya berkaca-kaca, seolah tak mampu memahami kenyataan di hadapannya.

Sania, yang melihat itu semua, langsung terseret kembali ke luka masa lalunya di mana keluarga nya dulu mati dengan Secara tragis sama seperti masa-masa kelam kudeta dulu Dia tak menyangka keluarga barunya Dan satu-satunya keluarga yang mau menerima dia Akhirnya Mati terbantai secara tragis.

Tangisnya pecah. Ia jatuh berlutut di dekat tubuh Liam.Yang tercabik-cabik dan Tak berbentuk

> “Mereka... mereka... keluarga kita... mereka juga keluargaku...” ucapnya di sela tangisan.

Victor mencoba tetap tegar, meski suaranya bergetar. Ia berjalan pelan, memeluk Sania dengan lembut dari belakang.

> “Hei... Sania... jangan nangis dong. Yang kehilangan keluarga itu aku, kenapa kamu yang heboh?” katanya mencoba tersenyum, meski hatinya hancur.

Sania menatapnya dengan mata basah.

> “Mereka... satu-satunya keluarga... yang pernah menerimaku...aku tak pernah...merasa di Cintai sebelumnya.....” isaknya.

Victor hanya mengelus kepala Sania, mendekapnya lebih erat.

> “Aku tahu, aku juga merasa begitu... mereka keluargaku, dan keluargamu juga.”

didalam Hati Victor ia merasakan rasa sakit yang luar biasa karna baru saja kehilangan keluarga nya tapi Victor memilih untuk menutupi perasaan nya karna dia tak ingin Sania ikut Merasakan Rasa sakit yang sama seperti nya.

Di tengah malam yang sunyi namun penuh duka, mereka hanya bisa saling memeluk, saling menguatkan. Meski dunia runtuh di sekeliling mereka, di pelukan itu ada secercah kehangatan.

Mereka pun tertidur di halaman rumah yang hancur... beralaskan tanah dan reruntuhan, di bawah langit malam yang indah namun menyedihkan.

Kembali ke Vichy, Ibu Kota Harzenia

Rapat rahasia dimulai di sebuah ruang bawah tanah berlapis sistem keamanan ketat yang di selenggarakan Via hologram yang mempertemukan beberapa Pihak Dari negara-negara Lain.

Pihak Harzenia duduk berdampingan dengan delegasi dari Skyland dan Imperial.

“Kami tegaskan: Harzenia tidak terlibat dalam hilangnya kedua agen itu. Kami tidak menculik atau mencederai mereka,” ucap Perwakilan Harzenia dengan tenang.

“Omong kosong! Kalian pasti menyembunyikan mereka!” bentak Perdana Menteri Imperial, memukul meja.

“Tenang, Bung. Jangan menuduh sembarangan. Kita punya hubungan bilateral yang kuat dengan Harzenia. Kita harus mendengarkan dulu,” ucap wakil dari Skyland mencoba menenangkan suasana.

Namun, ketegangan makin meningkat.

Hingga akhirnya, pihak Harzenia memutar rekaman serangan di kota Loja dan memberikan bukti kalau mereka Menculik atau bahkan Membunuh kedua agen itu.

> “Lihat ini—dua agen itu menyelamatkan warga kami dari serangan monster. Mana mungkin kami menculik mereka?” jelas perwakilan Harzenia.

> “Rekaman itu bisa saja palsu. Tak ada monster sejak Kekaisaran Abyss runtuh setahun lalu!” tukas perdana menteri Imperial.

Lalu suara lembut namun tegas muncul dari sistem ruangan:

> “Jika Anda tidak percaya pihak manusia, maka biarlah saya yang menjelaskan.”

Itu suara STARRY, AI nasional Harzenia.

> “Rekaman serangan di Loja adalah asli. Tidak direkayasa. Jika masih ragu, saya akan memutar rekaman penyerangan di kota Selvila.”

Rekaman diputar. Monster yang selama ini dianggap punah muncul di layar: mencabik, menghancurkan, membunuh. Tak terbantahkan lagi.

> “Mustahil... Ini berarti...” gumam Perdana Menteri Imperial dengan wajah pucat.

> “Benar...” ucap perwakilan Harzenia dengan suara pelan, “Abyss telah kembali.”

Ruangan mendadak sunyi. Semua wajah pucat, semua pikiran kembali ke tragedi Solar Pillar dan perang besar yang hampir memusnahkan dunia.

Tiba-tiba, panggilan video masuk dari pihak Geomardo.

> “Kami juga kehilangan agen kami. Desa tempat mereka ditugaskan... diserang oleh monster. Ini bukan kebetulan.”

Ketiga negara akhirnya menyadari kenyataan pahit: musuh lama mereka kembali, lebih kuat dan lebih berbahaya.

Skyland dan Imperial pun mengusulkan satu hal:

> “Harzenia, kami ingin memperbaharui aliansi. Seperti dulu. Kita hadapi Abyss bersama-sama.”

Kembali ke Desa Rowling keesokan harinya

Pagi datang dengan langit yang pucat dan suram.

Victor terbangun perlahan. Tanah di bawahnya dingin. Rumahnya sudah tinggal puing. Asap masih mengepul. Tapi ada satu hal yang membuat jantungnya berdetak cepat:

Sania tidak ada.

Ia berdiri, menatap sekeliling.

> “Sania...? Sania!!”

Namun tak ada jawaban. Hanya suara angin yang berhembus pelan di antara reruntuhan desa yang pernah ia sebut rumah.

Angin pagi menyapu lembut reruntuhan desa yang tinggal puing dan debu. Namun tidak ada ketenangan di hati Victor. Ia berlari ke segala penjuru, memanggil satu nama:

> “Sania! Di mana kau!?”

Tak ada jawaban. Hanya desir angin dan sisa tangisan api dari rumah-rumah yang terbakar.

Victor mendaki bukit kecil, berharap bisa melihat lebih luas dari ketinggian. Tapi yang ia lihat hanya kehancuran. Tidak ada sosok Sania. Tidak ada siapa-siapa.

Sania

Sania berlari tak tentu arah. Matanya sembab, napasnya berat, kakinya terluka karena menginjak pecahan kaca dan puing.

> "Kenapa... lagi-lagi... aku kehilangan mereka..."

Tangisnya pecah lagi. Bukan hanya karena kematian keluarga Victor, tapi karena luka lama dalam dirinya terbuka kembali. Semua kenangan masa kecilnya—keluarga yang tewas karena konflik, rasa sepi dan kehilangan—kembali membanjiri pikirannya.

Langkahnya limbung. Ia tersungkur di tanah.

Dan di saat itulah... bayangan besar muncul dari balik kabut pagi.

> Pluto.

Berjalan perlahan, seperti bayangan kematian yang mengincar mangsanya. Sosok tinggi dengan armor hitam kelam itu berdiri di hadapan Sania, matanya merah membara seperti bara api neraka.

> “Kau sendirian sekarang,” ucap Pluto dengan suara dingin. “Waktu yang tepat untuk memisahkan kalian.”

Sania segera berdiri dan mengaktifkan Gear Spark—alat transformasinya. Cahaya biru menyala di tangannya. Wajahnya masih basah oleh air mata, tapi tatapannya tajam. Ia tahu dia harus melawan.

> “Jangan kira aku akan membiarkanmu membunuh siapa pun lagi!” teriak Sania.

Pluto tersenyum dingin. Tanpa banyak bicara, ia melesat ke depan. Pertarungan berlangsung cepat.

Sania berusaha keras. Ia menendang, meninju, menggunakan semua teknik bertarung yang diajarkan padanya. Tapi Pluto jauh lebih kuat. Setiap serangan Sania hanya seperti hembusan angin baginya.

Akhirnya, dalam satu gerakan cepat, Pluto menghantam Gear Spark (alat berubah Sania) dari tangan Sania.

Alat itu terlempar jauh.

Sania terguncang. Dalam sekejap, perlindungannya hilang. Tubuhnya lemas, tenaganya menurun drastis.

> “Terlalu mudah,” bisik Pluto.

Ia meninju Sania ke perut. Sania jatuh tersungkur, tak bisa bangkit. Lalu, sebelum ia sempat mengeluarkan suara pun, Pluto menyalakan alat transportasi portabel—menciptakan lubang ruang kecil.

> “Victor akan menyusulmu... cepat atau lambat. Dan saat itu terjadi, semua akan berakhir.”

Dan dalam sekejap, Sania menghilang, diseret paksa dan dibawa ke pulau orson.

Tak lama kemudian

Victor berlari ke arah suara benturan yang ia dengar sebelumnya. Jantungnya berdetak cepat. Ia menuruni lembah kecil dekat area sungai.

Lalu ia melihatnya.

Sebuah alat logam kecil—Gear Spark—tergeletak di tanah, tertancap sebagian di lumpur.

Ia mengenalnya. Itu milik Sania.

> “Tidak mungkin... Sania...”

Ia memungut alat itu dengan tangan gemetar. Masih ada sisa panas, pertanda baru saja digunakan. Tapi tidak ada tanda-tanda Sania.

Lalu matanya tertumbuk pada jejak pertempuran—bekas ledakan kecil, retakan tanah, dan energi hangus yang melingkar.

Victor terdiam.

Napasnya makin berat. Ia menatap alat itu, dan seketika, pikirannya menyatukan semuanya.

> “Hanya satu orang yang bisa melakukan ini… Pluto…Kau...”

Wajah Victor mengeras. Matanya membara. Jemarinya menggenggam Gear Spark dengan kuat, seolah menahan rasa sakit dan amarah yang meledak di dalam dadanya.

> “Aku akan membawamu pulang, Sania... aku janji.”

Victor berdiri di reruntuhan rumahnya yang kini hangus menjadi abu, dengan Gear Spark Sania di tangannya. Wajahnya berlumuran debu dan darah, tapi matanya hanya memantulkan satu hal—tekad.

Dia tahu harus bergerak cepat.

Victor mengaktifkan terminal komunikasi rahasia miliknya, disematkan di jam tangan taktis HIA miliknya. Butuh waktu untuk mendapatkan sinyal yang stabil, karena sebagian besar perangkat telah hancur dalam serangan Pluto.

> “Come on... come on...Ayolahh

Setelah beberapa detik, layar kecil di jam tangannya menyala, menampilkan logo HIA – Harzenia Intelligent Association.

> [CHANNEL SECURED – LEVEL 9 CLEARANCE]

Wajah serius seorang wanita paruh baya muncul di layar. Rambutnya perak, mata tajam. Ia adalah Kolonel Marva, petinggi HIA di sektor barat.

> “Victor•enus? Status terakhirmu menunjukkan kau masih di Rowling. Apa yang terjadi di sana? Kenapa kami kehilangan sinyal dari semua intel lokal?”

Victor menghela napas. Suaranya berat, hampir pecah.

> “Desa Rowling... telah diserang. Seluruh penduduk… terbunuh. Termasuk keluarga saya.”

Komandan Wedge terdiam sesaat. Wajahnya yang semula datar perlahan berubah muram.

> “Apa kau mengatakan… genosida?”

> “Bukan hanya itu,” jawab Victor sambil menatap Gear Spark Sania. “Sania•Aturn... diculik. Oleh Pluto.”

Komando Wedge membeku. Beberapa detik hening.

> “Pluto...?”

Victor mengangguk perlahan.

> “Dan aku yakin... dia tak sendiri. Aku sudah melihatnya. Tanda-tanda yang sama. Teknologi yang sama. Aura yang sama... seperti saat insiden Solar Pillar.Ini bukan kebetulan dan kemungkinan Sang Kaisar juga ikut Kembali.”

Dia menatap lurus ke layar.

> “Abyss... telah kembali.”

Pusat Komando Harzenia – Vichy

Beberapa jam kemudian, pernyataan Victor mengguncang ruang rapat tingkat tinggi di Ibukota Vichy. Semua pemimpin militer dan kepala intelijen HIA berkumpul. Ruangan yang biasanya penuh kebosanan mendadak berubah menjadi medan ketegangan.

> “Kita tidak punya cukup bukti!” seru seorang jenderal.

“Ini hanya dugaan dari seorang agen di lapangan!”

Namun Komandan Wedge berdiri dan memutar rekaman yang dikirim Victor—rekaman kehancuran di Rowling, potongan wajah Pluto yang terekam di pantulan air, serta data energi dari lokasi.

"abyss sudah kembali" ujar Komandan Wedge

> “Tanda-tanda ini cocok dengan teknologi kelas Abyss yang pernah kita temui dalam satu tahun lalu. Tidak ada pihak lain yang memiliki pola resonansi energi sebesar itu, selain proyek-proyek Kekaisaran Abyss dan juga Victor adalah seorang God's Knight bukan agen lapangan dia adalah Pahlawan di Perang 100 melawan Abyss dlu.”

Kepala Dewan Intelijen—Leia—mengangguk pelan. Ia akhirnya bersuara.

> “Jika Abyss benar-benar kembali... maka ini adalah deklarasi perang dan kita harus Cepat sebelum mereka.”

>"Dan kemungkinan mereka juga mendalangi sengketa di Suez untuk melemahkan Kita dan menyerang kita di posisi lemah"

> “Dan sekarang mereka telah menculik salah satu agen elit kita,” tambah Wedge. “Sania•Aturn. Agen Saturn. Kita tak bisa membiarkan ini berlalu.”

Kembali ke Victor

Victor duduk di samping reruntuhan rumah ibunya, masih memegang Gear Spark milik Sania Terminal jam tangannya bergetar.

> [INCOMING ENCRYPTED MESSAGE]

Wajah Komandan Wedge kembali muncul.

> “Victor. Kau punya lampu hijau. Kau tak sendiri aliansi pemberontak telah kembali.”

> “HIA, SIA, dan IIA sedang mengaktifkan kembali satuan Operasi lama Gabungan atau aliansi pemberontak, dan kau akan jadi pemimpin lapangan. Fokusmu: Penyelamatan Sania. Pengumpulan bukti. Dan jika memungkinkan…”

Dia menatap Victor dalam-dalam.

“…bunuh Pluto Dan selidiki maksudnya, apakah mungkin Sang Kaisar juga Masih hidup? .”

Victor menutup layar. Ia berdiri perlahan, menatap langit yang mulai redup Langit Itu mendung seperti suasana hati Victor sekarang tapi Victor tidak memikirkan itu yang ia pikirkan adalah Sania.

> “Tunggu aku, Sania. Aku akan datang, Rekan.”

Kekaisaran ternyata belum Kalah sejak Insiden solar pilar dan kalahnya Armada mereka di Rusia Walaupun Exekutor l telah Hancur tapi ternyata itu bukan akhir bagi armada Kekaisaran Abyss

disamping itu Armada lama Kembali di bentuk Armada pemberontak telah lahir kembali dan siap melawan Kekaisaran lagi.

Bersambung....

1
KHAI SENPAI
udah kayak profesional aja deh tulisannya
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
mampir nih
Zea
bagus banget ceritanya 🥰
🌹Widianingsih,💐♥️
aku mampir kak...
.hai salam kenal/Good/
bab nya panjang sekali
Lestari
di tunggu update ya
Emperor_Fish 🐟: Ini trilogy kak jadi lanjutan beda novel judulnya: Wanted:Revenge of the Empire 😁
total 1 replies
Lestari
seru ceritanya
Lestari
semangat nulisnya
🌈🎑MUTIARA SARI🎑🌈
panjang sekali...semangat yaaa/Angry//Angry//Angry/
Jinki
bagus banget cerita nya 😭 semangat ya kak . jgn lupa mampir
Aurora Noah
takamura orang inglis
Emperor_Fish 🐟: aslinya dia orang skyland atau Jepang di rl cuma dia kayak orang jaksel suka ngomong Inggris campur bahasa aslinya
total 1 replies
only siskaa
hadirr KK jgn lupa mampir yaa
Emperor_Fish 🐟
🔥🔥Peak writing 🔥🔥 and absolut cinema 🖐😁🖐
Aisaka
Sania adalah TanboyKun
Aisaka
bjir🗿
Emperor_Fish 🐟: gua saranin lo baca sampai chapter² ahir lu pasti akan suka
total 1 replies
Reaz
semangat
Proposal
ditunggu balasan likenya kk 🥰🌟😖
Proposal
🔥Bintang 5 Dehh💫🌟,Jangan Lupa Mampir Karyaku Juga Yaa🙂‍↔️🥰
iqbal nasution
semangat...
iqbal nasution
menarik
iqbal nasution
go ahead
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!