YUWEN SI PENAKLUH DUNIA KULTIVATOR

Setelah semua orang dari sekte karang merah tewas, Yuwen langsung loncat dari atas atap. Lalu berdiri didepan semua anggota sekte naga neraka.

Kemudian Yuwen yang di belakangnya di ikuti para anggota, langsung menelusuri setiap bangunan sekte karang merah. untuk mengambil semua sumber daya dan harta berharga dari sekte tersebut.

Setelah selesai, Yuwen dan rombongan pun langsung meninggal kan sekte karang merah dengan segera. Setelah beberapa jam Yuwen akhirnya sampai kembali ke dalam sekte naga yang langsung di sambut hangat oleh Li Mey dan semua tetua yang ber jaga.

"Yuwen, bagai mana kabar mu? Apa baik-baik saja?". Tanya Li Mey dengan wajah sedikit khawatir.

"Tentu saja! ".jawab Yuwen singkat.

"Kalian semua! Cepat bersih kan badan kalian, terus. Istirahat lah, mungkin kalian lelah ! ". Perintah Yuwen kepada para anggota supaya ber istirahat.

Tanpa menunggu lama, semua anggota pun memberi hormat lalu pergi meninggal kan tempat itu untuk kembali ke ruangan masing-masing.

Entah ada kabar dari siapa. Tapi kehancuran sekte klelawar hitam dan sekte karang merah, langsung menyebar ke seluruh daerah dataran selatan. Dan orang-orang berbaju hitam bertudung, dengan logo naga merah di punggung, menjadi perbincangan hangat di setiap pembicaraan.

Wajar saja semua sekte di dataran selatan ini tidak tahu sekte naga neraka, karna sekte ini baru muncul di permukaan.

"Yuwen, kenapa kamu belum menjemput para anggota yang ada di lokasi air terjun ?!".Tanya Li Mey.

"Nanti saja, kalau turnamen di kerajaan dataran barat akan segera di laksanakan. Sekarang, biarkan saja mereka terus berkultivasi, untuk menyerap aura qi dari alam, agar kekuatan mereka lebih kuat dan lebih maksimal !!". Jawab Yuwen menjelaskan.

"Oh. Begitu!". Jawab Li Mey singkat.

"Li Mey, kamu harus rajin meningkatkan kekuatan mu. Karna kita tidak tahu, kekuatan seperti apa yang ada di dataran selatan ini!".

Pinta Yuwen kepada Li mey.

"Yuwen, aku merasa. Kalau ranah imortal level lima puluh, kenapa susah sekali kalau mau di naikin ke level lima satu ?!". Tanya Li Mey dengan nada bertanya.

"Tentu saja sudah !!". Jawab Yuwen singkat.

"Kenapa??".

"Karna kalau kamu sudah mencapai ranah imortal level lima puluh. Selain kamu berkultivasi, kamu juga harus mengkonsumsi sumber daya pemicu untuk mempercepat peningkatan !!". Jawab yuwen.

"Lagian sumber daya pemicu yang harus

kamu konsumsi harus dalam jumlah besar. Maka nya tidak semua kultivator bisa mencapai puncak imortal dengan sangat mudah!". Jawab Yuwen lagi.

"Apa ada solusi yang lain ??". Tanya Li Mey.

"Ada". Jawab Yuwen singkat.

"Bagai mana cara nya ??".

"Selain berkultivasi kamu harus mengkonsumsi pil peledak energi tingkat galaxy !!". Ucap yuwen.

"Apa !! Bukan nya di semua dataran sudah tidak ada lagi alkemis yang mampu membuat pil tingkat galaxy. Paling alkemis sekarang ini cuma mampu membuat pil tingkat awan. Cuma kamu yang mampu mencapai alkemis tingkat langit dan membuat pil tingkat tinggi ". Ucap Li Mey.

"Aku memiliki nya". Ucap yuwen dengan sikap acuh tak acuh.

"Apa ranah alkemis mu, sudah mencapai tingkat galaxy Yuwen ??". Tanya Li Mey penasaran.

Tapi Yuwen hanya tersenyum tanpa menjawab.

"Sekarang, kamu pokus saja dulu untuk berkultivasi meningkatkan pondasi mu. Karna percuma aku membantu mu, kalau pondasi mu belum kuat. Yang ada nanti kamu malah celaka karna tidak tahan menahan aura kekuatan yang memasuki tubuh mu. Efek nya nanti kamu selain kematian, kamu juga bisa menghancurkan ranah mu yang sudah tercapai!

". Jawab Yuwen memper jelas.

Setelah mendengar penjelasan dari Yuwen, baru Li mey mengerti, mengapa Yuwen selalu menyuruh Li Mey untuk terus meningkatkan kekuatan dan pondasi nya. Mungkin itu alasan nya, supaya Li Mey tidak celaka waktu menaikan ranah kultivasi nya.

"Baik lah Yuwen, mulai sekarang aku akan terus berkultivasi untuk meningkatkan kekuatan dan pondasi!". Gumam Li mey lirih.

Lalu Li Mey pergi meninggalkan Yuwen tanpa permisi.

Hari-hari pun terus berlalu, tidak terasa, hari akan di adakan nya turnamen di kerajaan dataran barat sebentar lagi akan segera di laksanakan.

"Li Mey, kita jemput lima anggota kita yang sedang berkultivasi di area air terjun. Apa kamu mau ikut ?". Tanya Yuwen kepada Li mey.

Li Mey mengangguk kan kepala tanda dia mau ikut. Kemudian mereka berangkat menuju lokasi. Tidak butuh waktu lama, akhirnya mereka sampai di lokasi air terjun.

Yuwen dan li Mey melihat lima orang muda mudi sedang duduk dengan posisi lotus di bawah guyuran derasnya air terjun.

Lalu Yuwen melihat kekuatan dan ranah mereka dengan mata langit nya, ternyata mereka memang tidak mengecewakan Yuwen.

"Bangun lah kalian !! Sudah cukup berkultivasi nya!". Perintah Yuwen ke pada lima anggota nya itu.

Seketika itu pula, mereka langsung membuka mata dan lalu berdiri dan loncat ke hadapan Yuwen.

Setelah berada di hadapan Yuwen, mereka langsung membungkuk setengah badan sebagai salam hormat kepada patriak nya.

"Bagus !! Sekarang, kekuatan kalian sudah cukup untuk mengikuti turnamen !". Ucap yuwen.

"Sekarang !! Pulang dan istirahat lah kalian !". Perintah Yuwen.

"Baik patriak !! ". Jawab lima anggota itu sambil membungkuk setengah badan sebagai salam hormat. Kemudian mereka berklebatan seperti cahaya lalu hilang dari hadapan Yuwen dan Li Mey.

"Yuwen, apa kamu bisa melihat ranah kultivasi mereka semua ?! ". Tanya Li Mey.

"Mereka sudah mencapai ranah imortal level lima belas. Mungkin sekarang mereka sudah bisa bersaing dalam turnamen itu ".

Jawab yuwen.

"Oh, begitu. Baguslah !!". Jawab Li Mey singkat.

Kemudian mereka pun kembali ke dalam sekte.

"Patriak, kapan anggota kita akan

berangkat ke kerajaan dataran barat ?? Karna turnamen antar sekte dari dataran selatan dan barat akan di laksanakan dalam waktu yang tidak lama lagi". Tanya tetua Guan yu kepada Yuwen.

"Mungkin beberapa hari lagi, biarkan anggota kita beristirahat dulu ".jawab yuwen santai.

"Yuwen, siapa yang akan memimpin mereka untuk pergi ke kerajaan dataran barat ?

?". Tanya Li Mey ingin tahu.

"Kamu dan Jie ruyu !!".

"Oh. Aku ya! Kalau kamu ??". Tanya Li Mey se olah penasaran dengan keputusan Yuwen.

"Aku dan semua yang ada di sini. Akan memantau kalian lewat formasi pemantau ".

"Mofeng juga akan ikut sama kalian, tapi dia tidak akan menampakan diri. Biar dia memantau lewat bayang-bayang ". Jawab Yuwen menjelaskan.

Mendengar mofeng akan di ikut sertakan dalam perjalanan mereka, Li Mey menjadi lebih tenang.

Beberapa hari pun telah berlalu. Sekarang, lima anggota terpilih sudah bersiap untuk berangkat di dampingi oleh Li mey dengan burung kecil di pundak nya, yang tiada lain adalah jie ruyu. Sedangkan mofeng hanya berklebatan seperti asap hitam. Dia di tugas kan oleh Yuwen untuk memantau dari kehampaan.

Setelah berpamitan kepada Yuwen dan semua tetua, Meraka pun akhirnya berangkat untuk mengikuti turnamen besar antar sekte.

Yang akan di adakan di kerajaan daerah dataran barat.