Fania seorang gadis cantik yang berasal dari desa, ia seorang anak art yang bekerja di sebuah rumah mewah.
Rumah yang terdapat tidak jauh dari tempat tinggalnya, menjadi misteri oleh penghuni desa, karena rumah tersebut sudah tidak dihuni oleh pemilik rumah.
suatu ketika Fania mendengar suara aneh dari balik kamar, kamar yang terbilang aneh itu membuat Fania penasaran.
Saat melihat itu Fania merasa.... mau tau kelanjutan ceritanya, jangan lupa baca terus novel ini ya semoga kalian suka dengan karyaku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. sihir penyatuan jiwa
Edward tersenyum saat dia berhasil mempelajari sihir penyatuan jiwa, Resta datang saat Edward memintanya datang untuk bertemu dengannya.
"Ada apa tuan memanggil saya."
"Resta. Saya ingin kamu mengubah jiwa seseorang menjadi palsu, karena saya ingin jiwa penghuni kastil dan orang tua saya kembali."
"Apa tuan sudah menemukan jahat mereka semua tuan." tanya Resta, Edward mengangguk.
Resta diminta untuk membantunya, pukul 12 malam Edward dan Resta pergi ke salah satu tempat yang ditemukan oleh Edward. Resta terkejut saat melihat banyak sekali mayat yang dikumpulkan oleh Syabru, sedangkan jiwa mereka berada di genggaman Syabru.
"Tuan. Jadi selama ini mereka ada di sini?" Resta melirik Edward saat lelaki itu melangkah mendekati patung ke dua orang tuanya.
"Benar Resta. Kemarin saya mengikuti sosok Ratih, dia datang ke tempat ini secara diam-diam. Dia menggunakan sihir pengubah wujud, bukannya kamu pernah datang ke tempat ini Resta." Edward menoleh kearah Resta membuat lelaki itu menunduk dan menjatuhkan kedua kakinya.
"Maafkan saya tuan. Saya pernah menemukan tempat ini, tapi saya tidak merasa bahwa ada jasad di sini. Apalagi mereka semua penghuni kastil." ucap Resta yang menyesal karena tidak mencari lebih dalam.
"Tidak papa Resta. Saya mengerti tugas kamu lebih berat dari saya, saya malah banyak berhutang budi sama kamu. Selama berabad-abad kamu sudah menemani saya selama ini."
"Sudah menjadi tugas saya tuan untuk berada di samping tuan." ujar Resta.
"Resta. Saya minta kamu untuk memindahkan mereka semua ke tempat lorong rahasia, hanya itu satu-satunya tempat untuk memulihkan mereka semua." titah Edward membuat Resta mengangguk paham.
Lelaki itu dengan cepat menukar patung asli dan palsu, lalu membawanya ke lorong rahasia. Keduanya pergi setelah berhasil menemukan patung yang selama ini mereka cari.
Edward mengumpulkan mereka satu persatu, Edward menggunakan semua kekuatannya untuk mengembalikan keadaan semula. Kekutan yang selama ini dia pelajari berabad-abad akhirnya bisa di pulihkan.
Resta berjaga di luar dengan beberapa penjaga lain, dia tidak ingin orang lain mengetahui tempat rahasia yang selama ini dijaga oleh Edward.
Setelah menggunakan seluruh kekuatannya, akhirnya dia berhasil membuat patung itu berubah menjadi normal. Edward tersenyum melihat penghuni kastil kembali seperti semula, begitu juga dengan kedua orang tuanya.
"Ayah... Ibu..." panggil Edward membuat mereka berdua menatap, keduanya segera memeluk tubuh Edward.
Tubuh yang sudah bertahun-tahun mereka tidak dengar, semua penghuni kastil pada senang melihat Edward berhasil memulihkan mereka semua.
"Akhirnya kita bisa seperti dulu lagi. Sudah lama kita dikurung dan tuan Edward berhasil mengubah kita." kata seorang pria yang memiliki tanduk seperti rusa.
Edward tersenyum melihat mereka kembali seperti semula. Edward, Snowden, Balqis dan penghuni yang lain pada ke tempat asal mereka masing-masing.
Kastil yang selama ini terlihat usang dan tidak berpenghuni menjadi hidup kembali, raja Snowden mengubah kastil tidak terlihat oleh mata manusia.
Hanya terlihat beberapa rumah kosong, yang awalnya berbentuk kastil sekarang tempat itu diubah menjadi rumah kosong.
"Argh!!" sosok berubah jelek dengan tanduk yang seram, menggunakan seluruh kekuatannya untuk menghancurkan tempat tinggal.
Pria itu sangat marah saat mengetahui bahwa Edward berhasil memulihkan kondisi semula, dia sangat lalai membiarkan Edward hidup harusnya dia membiarkan pria itu mati menjadi debu.
...•••...
"Tuan." belum juga Ratih memberikan info wanita itu sudah dicekik oleh kekuatan Syabru yang begitu dahsyat, iblis jahat itu sangat marah.
Matanya memerah mendengar bahwa rencananya selama berabad-abad dihancurkan dengan mudah oleh Edward.
"Saya sudah katakan sama kamu Ratih. Kamu harus mencari keberadaan Edward, kenapa sampai detik ini kamu tidak berhasil menemukannya. Dan sekarang lihatlah Edward berhasil menghidupkan penghuni kastil kembali."
"Ma... Ma... Maafkan saya tuan. Saya sudah berusaha mencari keberadaannya, tapi saya tidak berhasil menemukan jejaknya."
Syabru menjatuhkan tubuh Ratih ke tanah, dari tubuhnya berhasil dia angkat sampai jatuh ke tanah dengan kencang.
"Dasar bodoh! Apa gunanya kamu selama ini, saya pertahanin kamu berabad-abad untuk membantu saya. Tapi lihat hasilnya kamu malah membuat saya rugi." erang Syabru menatap Ratih dengan marah.
Ratih menyentuh lehernya, "Maafkan saya tuan." lehernya terasa panas dan gatal saat kekutan Syabru mengenai kulitnya, seperti orang ke bakar yang hangus tanpa sisa.
"Pergi dari hadapan saya Ratih saya sudah tidak membutuhkan kamu lagi." usir Syabru dengan tegas, wanita itu pergi setelah diusir oleh Syabru.
"Argh! Sial. Dasar bodoh! Kenapa aku tidak bisa menemukan jejak Edward, kenapa aku yang malah mendapat kerugian dalam hal ini."
Syabru mengenalkan tangannya saat mengetahui bahwa dirinya sudah kalah dari Snowden, Syabru dengan cepat menggeleng.
"Tidak. aku tidak akan kalah, hari ini aku kalah darimu Snowden tapi ku pastikan kamu akan hancur di tanganku begitu juga denganmu Edward."
Kemarahan Syabru membuat sekeliling tempatnya hancur, begitu kuat kekuatan yang dimiliki Syabru. Snowden dengan istrinya sangat bahagia, Edward anak sematang wayangnya berhasil memulihkannya kembali.
Sekarang keadaan kastil mulai membaik, "Gimana caranya kamu bisa memulihkan semuanya Edward." lelaki itu duduk di dekat Edward saat putranya sedang bersantai dengan Balqis.
Edward tersenyum, "Ini semua berkat Fania ayah."
"Fania? Siapa dia. Kenapa kamu mengatakan semua ini berkat dia." ujar Snowden mendengar nama yang asing baginya.
"Fania seorang manusia biasa ayah. Dia bukan golongan iblis seperti kita, tapi berkat dia aku bisa memulihkan semuanya. Karena dia juga, aku mendapatkan petunjuk yang tidak aku sadari selama ini." ungkap Edward.
Selama ini Fania yang selalu membantunya, walaupun Fania hanya manusia biasa tidak seperti dirinya. Baginya Fania manusia berhati baik, tidak seperti perempuan dari golongan yang hanya menginginkan kekuatan, kekuasaan dan tahta.
Dia sangat berbeda, wajahnya dan hatinya begitu tulus sampai dia tidak sadar bahwa dirinya dalam bahaya.
"Apa kamu menyukai manusia bernama Fania?" Edward menoleh kearah ibunya begitu juga dengan Snowden, bagaimana bisa ratu Balqis berkata seperti itu.
"Maksud kamu apa istriku. Kenapa kamu bertanya seperti itu, harusnya kamu tahu golongan manusia tidak sebanding dengan kita yang golongan iblis."
"Kamu benar suamiku. Bukannya ada cara untuk mengubah manusia menjadi iblis." tutur Balqis membuat Edward bingung dengan percakapan kedua orang tuanya.
"Cara? Maksud ibu, apa manusia biasa seperti Fania bisa menjadi seperti kita." timpal Edward penasaran dengan ucapan ratu Balqis.
Balqis tersenyum mendengar ucapan dari Edward, "Dunia iblis dengan manusia tidak jauh berbeda Edward. Seperti halnya dengan dunia binatang dan dunia langit, sama halnya dengan iblis dan manusia. Mereka sama-sama memiliki fungsi dan tugas masing-masing begitu juga dengan cinta."
"Tapi ibu tidak yakin apakah seorang manusia bisa menikah dan memiliki anak dari iblis. Karena bagi ibu itu hal mustahil."
"Mustahil! Bukannya kata ibu ada cara manusia biasa bisa seperti kita."
"Itu bentar. Kalaupun manusia bisa ikut ke dunia iblis, pasti manusia itu akan mati setelah melahirkan seorang anak iblis." ucap Balqis.
"Mati." gumam Edward dengan pelan.
"Dulu ada seorang manusia dan iblis saling jatuh cinta. Manusia ini seorang laki-laki sedangkan iblisnya seorang wanita, mereka bertemu tanpa sengaja saat iblis wanita ini terluka parah dan masuk ke dunia manusia."
"Manusia berhati baik ini menolong iblis wanita yang terluka parah. Saat itu pria ini tidak peduli penampilannya, hartanya, apapun tentang dia, dia gak peduli."
"Suatu ketika mereka jatuh cinta di saat mereka sering tinggal bersama, saat itu mereka berdua tidak memikirkan resiko kedepannya seperti apa. Sampai akhirnya takdir mereka tidak bersatu, walaupun keduanya menikah dan memiliki seorang anak perempuan yang cantik. Tapi tetap saja mereka tidak bisa bersama."
"Terus gimana dengan nasib anak itu ibu." ucap Edward penasaran dengan kisah selanjutnya.
Ratu Balqis terdiam saat Edward menanyakan tentang anak setengah iblis dan manusia, "Ibu tidak tahu nasib anaknya seperti apa. Apakah dia masih hidup atau udah mati, karena yang ibu tahu mereka sama-sama mendapatkan pasangan yang setara."
"Apa menurut ibu anak itu bisa memiliki kekuatan seperti kita?" kali ini Edward ingin tahu jelas kisah selanjutnya, sedangkan Snowden mengerutkan kening melihat putranya penasaran dengan kisah yang diceritakan oleh istrinya.
"Bisa. Mungkin kekuatannya lebih besar dari kita yang golongan iblis. Tapi anak itu tidak tahu cara menggunakannya, kalau dia tahu pasti dia bisa menguasai alam dunia. Dan dia bisa melindungi seluruh dunia, termasuk dunia iblis."