NovelToon NovelToon
Terjebak Perjodohan Sang CEO

Terjebak Perjodohan Sang CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Perjodohan
Popularitas:18M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Kisah cinta dua insan dengan karakter bertolak belakang yang diawali dengan keterpaksaan demi bakti kepada kedua orang tua. Jelita Khairani, gadis cantik 21 tahun yang baru saja menyelesaikan pendidikannya tak dapat mengelak kala kedua orang tuanya menjodohkannya.

Namun siapa sangka yang di maksudkan sebagai calon suaminya adalah pria yang sama dengan seseorang yang ia juluki "ALIEN, MANUSIA KAYU, dan PRIA KAKU" seusai pertemuan pertama mereka.

Dialah Abima Raka Wijaya, pria dengan segala keangkuhan dengan masa lalu menyakitkan yang membuatnya tak mampu berdamai dengan diri tidak mungkin menerima begitu saja keputusan orang tuanya. Kehadiran Kinan di lubuk hatinya menjadi alasan utama ia tak dapat membuka diri pada sembarang wanita.

Akankah Raka melupakan Kinan dan menerima kehadiran Jelita? Bagaimana jika suatu saat sang mantan kekasih berniat kembali padanya?

Ig: desh_puspita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cincin.

Jelita berjalan menelusuri trotoar dengan langkah gontai. Ia begitu lelah berkutat dengan berbagai pekerjaan hari ini. Jelita memilih mengulur waktu untuk menikmati ramainya jalanan kota di sore hari. Tak berselang lama tiba-tiba sebuah mobil hitam yang ia kenali berhenti di sampingnya. Kaca mobil itu terbuka, terlihat Andra mencondongkan kepalanya.

"Masuklah Nona, Pak Direktur sudah menunggu," titah Andra yang duduk di kursi kemudi membuat Jelita bingung. Tanpa pikir panjang Jelita membuka pintu depan dan segera duduk di sebelah Andra.

"Maaf, Nona. Bisakah anda pindah kebelakang," ucap Andra yang membuat Jelita menurut patuh.

Duduk disamping Raka dengan jarak sedekat ini membuat Jelita semakin kaku. Suasana di dalam mobil begitu hening membuatnya bergidik ngeri. Jelita memperhatikan Raka dengan ekor matanya. Terlihat pria itu tetap diam seperti biasa fokus dengan ponsel di tangannya. Jelita mencoba memberanikan diri untuk bersuara.

"Maaf, Pak, kita mau pergi kemana?" Jelita bertanya sambil menoleh ke sampingnya.

Sejenak Jelita menunggu jawaban, dan seperti biasa pertanyaannya tidak mendapat jawaban dari Raka. Hal itu berhasil membuat Jelita geram dengan sifatnya.

"Nona akan tahu sendiri," ucap Andra dari depan menjawab pertanyaan Jelita.

Jelita hanya menganggukkan kepala menjawab ucapan Andra. Ia benar-benar tidak habis pikir kenapa Ayahnya menjodohkannya dengan sebatang pohon seperti Raka.

Mungkin seumur hidup dia akan tersiksa jika harus berbicara dengan suaminya yang kerap kali menggunakan bahasa kalbu. Hidup bersama dengan seorang Randy yang begitu cerewet membuat Jelita benar-benar tidak nyaman bersama Raka lebih lama.

Setelah beberapa menit perjalanan mobil memasuki area pusat perbelanjaan yang begitu besar di kota ini. Andra memilih untuk menunggu di mobil sementara tuannya menyelesaikan urusannya.

"Turun," ucap Raka singkat kepada Jelita.

Jelita menurut begitu saja. Ia semakin merasa tertekan bila harus berdua saja bersama Raka, setidaknya jika Andra ada di antara mereka Jelita sedikit terlindungi. Jelita merasa kesulitan mengikuti langkah panjang Raka yang begitu cepat.

"Tunggu, Pak," pekik Jelita dan membuat Raka menoleh seraya membuang nafas kasar.

Terlihat jelas bahwa Raka tidak menyukai apa yang ia lakukan saat ini. Ia menunggu Jelita mendekat ke arahnya lalu kembali berjalan dan membuat Jelita harus berlari kecil agar mampu menyesuaikan diri dengan kecepatan Raka.

Ketika Raka masuk ke sebuah toko perhiasan Jelita sedikit terkejut. yang Jelita tahu harganya pasti akan sangat mahal. Melihat tujuan Raka Ia bisa sedikit menebak apa yang sedang direncanakan Pria itu.

"Pilih yang kau sukai," ucap Raka masih dengan ciri khasnya.

Jelita tampak bingung memilih, semua yang ditunjukkan pelayan toko kepadanya terlihat cantik.

"Saya tidak tahu, Anda saja yang pilih." Jelita memberi penawaran.

"Membuang waktu saja. Berikan yang terbaik di toko ini," ujar Raka kepada pemilik toko dan membuat Jelita lemas ketika mendengar harga yang di ucapkan pemilik toko tersebut.

"Buset. Tu duit cukup buat belanja gue setahun," humam Jelita pelan.

"Maaf Pak. Apa tidak terlalu berlebihan membeli cincin pertunangan dengan harga semahal itu?" tanya Jelita ragu, namun lagi-lagi tidak mendapat jawaban dari Raka.

"Udah tahu nggak bakal dijawab. Gue ngapain juga pakek nanya dia. Terserah deh yang penting tu cincin belinya nggak patungan pakek duit gue," seru Jelita dalam hati.

Setelah urusan membeli cincin selesai. Raka menemui Andra yang dengan setia menunggunya di area parkir. Jelita yang tidak ingin menyia-nyiakan tumpangan gratis memilih ikut ketika Andra menawarkan untuk mengantarkan pulang ke rumah.

Tiba di rumah kedatangan mereka disaksikan oleh Bu Rini yang tengah duduk santai di teras rumah menanti suaminya kembali Raka dan Andra memilih untuk menemui calon mertuanya terlebih dahulu.

"Assalamualaikum, Tante," sapa Raka begitu sopan kepada kedua orangtua Jelita.

"Waalaikumusalam, eh calon mantu Ibu dateng. Mari masuk." Bu Rini meraih tangan Raka dan Raka hanya memberikan senyuman terbaiknya.

Hal itu membuat Jelita menjadi terheran. Dia benar-benar pintar dalam bersandiwara pikirnya. Kedatangan Randy yang ikut bergabung bersama semakin membuat kehebohan.

"Calon Kakak Ipar yang mana, Bu?" tanya Randy dan membuat semua orang disana tertawa geli. Bu Rini menunjuk calon mantunya dan membuat Randy bersikap sok akrab seperti biasanya.

"Nggak salah. Calon Kakak Ipar gue emang ganteng seperti yang Ibu bilang." Perkataan Randy membuat Andra tak bisa menahan tawanya dan mendapat sikutan di perut dari Raka.

"Bisa aja kamu," ucap Raka sembari tertawa kecil.

Jelita yang menyaksikan interaksi mereka yang terlihat begitu hangat hanya mencebikkan bibir. Baginya seorang Raja tetaplah laki-laki menyebalkan yang bahkan menganggapnya tidak ada. Hingga sekitar setengah jam mereka memutuskan untuk pulang.

******

Hari yang dinantikan kedua orang tua Raka dan Jelita tiba. Pertunangan mereka dilakukan di kediaman Jelita dengan hanya dihadiri beberapa kerabat dekat. Kehadiran mereka hanya untuk sekedar menyaksikan pertunangan dan melakukan doa bersama agar diberikan kelancaran hingga hari pernikahan tiba.

Jelita tampil begitu cantik dengan gaun peach sederhana namun terkesan begitu mewah. Begitupun dengan Raka, Ia tampak maskulin dengan kemeja biru muda yang begitu pas di badannya.

Pak Wijaya sebenarnya ingin anaknya langsung menggelar pernikahan. Namun, demi menghormati keputusan Sahabatnya ia memilih mengalah dan menyetujui pertunangan ini.

Usai acara bertukar cincin Jelita memandangi jari manis nya dengan seksama di taman belakang rumah. Ia memilih sendiri untuk menghindari berbagai pertanyaan dari para sepupu gadisnya yang baru beranjak remaja.

Apalah artinya sebuah cincin ini, lucu sekali. Bahkan mengenalku pun dia enggan. Terlihat sekali dia menyematkan cincin dijariku begitu kasar. Dasar laki-laki tidak berperasaan umpatnya.

"Apa kau sebahagia itu bertunangan denganku." Kedatangan Raka yang tiba-tiba membuat Jelita terperanjat. Ini kali pertama Raka membuka pembicaraan kepada dirinya.

"Ah tidak ... saya tidak pernah mengatakannya," elak jelita sambil menggelengkan kepalanya.

"Aku rasa tidak. Matamu berkata lain," ucap Raka menatap Jelita sekilas. Jelita mengalihkan pandangan menghindari tatapan Raka.

"Saya tidak ...," ucapan Jelita terpotong ketika Raka menyela seenaknya.

"Tidak menyangkalnya. Benar kan!! Jangan terlalu bahagia. Kau tau aku tidak menyukaimu," tukas Raka kemudian.

"Saya tahu dan saya tidak akan melakukan itu. Anda tenang saja saya tidak akan menganggu hubungan Anda dengan Pak Andra."

Perkataan Jelita membuat Raka menarik sudut bibirnya. Namun ia bersikap biasa saja seolah membenarkan ucapan wanita di sampingnya.

"Baguslah jika kau tahu," ucap Raka memasukkan tangan disaku celananya dan berlalu masuk kedalam rumah.

"Gue benar-benar ngga habis pikir. Kenapa gue bisa resmi tunangan sama tu alien arrghh!!" Jelita berdecak kesal.

TBC 🌻

.

.

.

Happy Reading

Semoga suka sampai akhir.

Love you 💕

1
Wani Ihwani
jangan ganggu anabul, jelita ibarat kucing, kalau jelita si anabul sudah terancam habis lah ,,,,, keren si jelitaa💪💪💪
Wani Ihwani
Luar biasa
Wani Ihwani
maap ya tor aku pembaca novel mu yng setia baru komen, karna gak sabar mau cepat baca nya 😊😊
Eliyah
bagus
Eliyah
dari awal sampai bab ini aku baru bisa komen...ini tentang batas kedip Jelita ke suami kurang... menghormati dan menghargai banget,, prilakunya kurang mencerminkan kepribadian seseorang istri yang baik agak egois dan kekanak-kanakan... bahkan cara memanggil suaminya juga...GK sopan, kalo ada kebersamaan dgn Rania aku suka sekali apa adanya.... maaf 🙏 kak author bukan saya menghina karyamu,... saya tetap menghargai ko' tetap semangat 💪 dalam berkarya 👍👍👍🏻👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Wani Ihwani: panjang amat komen nya mbak gak capek tu jempol
total 1 replies
jumirah slavina
betul itu🤣🤣/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
jumirah slavina
uwow es krim hangat🤣🤣🤣🤣🤣🤣
mudahlia
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Abwa Jufry
Dari awal kok aku udah feeling
jumirah slavina
Taa.... laki Lo narsis noh🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Yuni Harti
Luar biasa
jumirah slavina
iidddiiiiihhh merebut...
hheehhhh ngaca woi ngaca...
😤🤪🤣🤣
Abwa Jufry
Luar biasa
Abwa Jufry
eh Kotaku tercinta muncul disini
jumirah slavina
dan Aku sdh baca ulang lg🤭🤭🤭
melanglang baca ulang novel²mu Aku tuh... nunggu novel baru mu...
penasaran Aku tuh...
apa AnetPras / DoraCipung
hhuuuuaaaaaaa gak sabarrr
jumirah slavina: sama² Ayank OtorKu😘🥰 Krn emank cerita² km tuh bikin candu Aku 🤭🤭
Desy Puspita: Makasih banyak, Kak🤧❣️❣️🥰
total 2 replies
Restu Mulyani
egois banget sih Raka..
mau kedua nya...
Norma Wati
Luar biasa
Eka 'aina
kok curiganya aku mlh sama temen Raka si Leon atau siapa yaa kok lupa
sakadapoerfatma sakadapoerfatma
Kecewa
Eka 'aina
jeliturrr keren👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!